Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
13 pages
1 file
2013 ABSTRAK Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran matematika, telah dilaksanakan dengan baik, terdiri dari 6 (enam) langkah utama yaitu: Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberi motivasi, menyajikan materi, mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar, membimbing kelompok bekerja dan belajar, memberikan evaluasi, dan memberikan penghargaan. Dampak dari pembelajaran tersebut dapat dilihat atau diamati dengan jelas ketika proses pembelajaran berlangsung, yaitu guru ataupun siswa sudah menerapkan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan benar, sehingga proses pembelajaran berjalan dengan baik, interaksi guru dengan siswa, siswa dengan siswa terlihat baik, selain itu siswa dapat berinteraksi dan bekerja sama dalam kelompok. Kata kunci : Penerapan, Model pembelajaran kooperatif tipe STAD, pembelajaran matematika. PENDAHULUAN Pendidikan di sekolah dasar merupakan penanaman seperangkat pengetahuan yang diperoleh siswa melalui pengalaman belajarnya di sekolah. Dengan kata lain pendidikan di sekolah dasar (SD) merupakan pengetahuan dasar untuk melanjutkan kejenjang pendidikan berikutnya. Pendidikan menjadi
IJAZAHSARJANA MUDA PENDIDIKAN DENGAN KEPUJIAN (SAINS) FAKULTI SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITI PENDIDIKAN SULTAN IDRIS 2008 ii PENGAKUAN Saya mengaku karya ini adalah hasil kerja saya sendiri kecuali nukilan dan ringkasan yang setiap satunya telah saya jelaskan sumbernya. 18.11.2008 NURUL HIDAYAH BT MUHAMMED D20051022448 iii PENGHARGAAN Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Alhamdulillah, syukur saya kehadrat ilahi kerana dengan izin dan limpah kurnianya saya akhirnya dapat menyiapkan penulisan ilmiah sebagai memenuhi keperluan kursus Ijazah Sarjana Muda dengan kepujian (Sains). Setinggi-tinggi penghargaan dirakamkan khas kepada Dr. Ong Eng Tek selaku pensyarah penyelia yang telah banyak memberikan didikan dan tunjuk ajar serta kerjasama bagi membantu saya tanpa mengira masa sehingga penulisan ilmiah ini dapat disempurnakan. Segala teguran dan nasihat yang diberikan sangat berguna untuk saya bagi membantu saya menghasilkan laporan penulisan ilmiah yang baik. Sekalung penghargaan juga diberikan kepada pengetua dan guru-guru Sekolah Menengah Kebangsaan Tengku Intan Zaharah terutamanya kepada Puan Siti fatimah Syam selaku guru pembimbing kerana memberikan kerjasama yang baik bagi mengizinkan saya mentadbirkan soal selidik di sekolah tersebut.
Nurfadlun Konio, 2021
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar besi air sumur di Kelurahan Dulalowo dan Heledulaa, Kota Gorontalo. Sepuluh sampel air sumur diambil secara acak dari lima sumur yang berbeda di setiap kelurahan. Sampel air pada setiap sumur terdiri dari air bagian atas, tengah, dan dasar. Penentuan kadar besi menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom pada panjang gelombang 248,33 nm. Hasil penelitian menunjukkan kadar besi air sumur di Kelurahan Dulalowo adalah 0,030 ppm (D1), 0,265 (D2), 0,224 ppm (D3), 0,158 ppm (D4), dan 0,149 (D5). Sementara, kadar besi air sumur pada Kelurahan Heledulaa adalah 0,100 ppm (H1), 0,039 ppm (H2), 0,159 ppm (H3), 0,198 ppm (H4), dan 0,235 ppm (H5). Hasil ini berarti bahwa kandung Fe dalam air sumur di kedua kelurahan tersebut masih memenuhi standar baku air minum.
ABSTRAK Kode Etik dalam tingkah laku berbisnis di perusahaan merupakan implementasi salah satu prinsip Good Corporate Governance. Kode etik tersebut menuntut karyawan dan pimpinan perusahaan untuk melakukan praktek-praktek etika bisnis yang terbaik di dalam semua hal yang dilaksanakan atas nama perusahaan. Apabila prinsip tersebut telah mengakar di dalam budaya perusahaan, maka seluruh karyawan dan pimpinan perusahaan akan berusaha memahami dan berusaha mematuhi ―mana yang boleh‖ dan ―mana yang tidak boleh‖ dilakukan dalam aktivitas bisnis perusahaan. Pelanggaran atas Kode Etik merupakan hal yang serius, bahkan dapat termasuk kategori pelanggaran hukum. Kode Etik yang efektif seharusnya bukan sekedar buku atau dokumen yang tersimpan saja. Namun Kode Etik tersebut hendaknya dapat dimengerti oleh seluruh karyawan & pimpinan perusahaan dan akhirnya dapat dilaksanakan dalam bentuk tindakan (action). Good Corporate Governance dan Etika Bisnis merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Good Corporate Governance lebih memfokuskan pada penciptaan nilai dan penambahan nilai bagi para pemegang saham, sedangkan etika bisnis lebih menekankan pada pengaturan hubungan dengan para stakeholders. Saat ini, ternyata masih banyak perusahaan yang belum menyadari arti pentingnya implementasi Good Corporate Governance dan praktik etika bisnis yang baik bagi peningkatan kinerja perusahaan, sehingga berakibat pada kualitas Sumber Daya Manusia di perusahaan yang buruk. Diharapkan paper ini dapat memberikan kontribusi dalam implementasi etika bisnis dan Good Corporate Governance dalam kegiatan bisnis di Indonesia. A. PENDAHULUAN Menurut Hill dan Jones (1998) Etika bisnis merupakan suatu ajaran untuk membedakan antara salah dan benar guna memberikan pembekalan kepada setiap pemimpin perusahaan ketika mempertimbangkan untuk mengambil keputusan strategis yang terkait dengan masalah moral yang kompleks. Etika Bisnis dalam
Kandungan senyawa metabolit sekunder temu putih antara lain adalah flavonoid, saponin, alkaloid, tanin. Saponin merupakan salah satu kandungan dalam rimpang temu putih yang telah diteliti dapat meningkatkan kadar BUN, kreatinin serta menyebabkan kerusakan pada ginjal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ekstrak rimpang memiliki efek toksik subkronis dilihat dari parameter BUN, kreatinin dan histopatologi ginjal, serta mengetahui berapa dosis yang menimbulkan ketoksikan. Ekstrak rimpang temu putih diperoleh melalui cara maserasi. Penelitian ini dilakukan dengan metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan pretest dan posttest design menggunakan hewan uji tikus jantan dan betina yang terbagi dalam 5 kelompok, yaitu 1 kelompok kontrol, 3 kelompok perlakuan dan 1 kelompok satelit dengan dosis uji 250, 500 dan 1000 mg/kg BB. Penelitian dilakukan selama 28 hari ditambah 14 hari untuk kontrol satelit. Hasil uji toksisitas subkronis singkat terdapat peningkatan kadar BUN sebanyak 3 kali dan kreatinin sebanyak 2 kali dari nilai normal serta perubahan histopatologi organ ginjal berupa radang, degenerasi dan nekrosis. Kerusakan paling besar terjadi pada kelompok dosis 500 mg/kg BB. Pemberian ekstrak rimpang temu putih menyebabkan efek toksik pada kadar BUN dan kreatinin serta gambaran histopatologi ginjal pada uji toksisitas subkronis singkat dengan dosis 500 dan 1000 mg/kg BB. Kata kunci :Curcuma zedoaria, toksisitas subkronik, histopatologi
Introduction: The main problem in the child's oral cavity is dental caries. Parents' role, especially mothers as the closest person with pre-school children take a main role as a model usually been followed. The purpose of this study was to determine the relation between mother's knowledge with dental caries status in children in kindergarten Kusudarsini, Biringkanaya district of Makassar. Methods: Research methode using observational analytic of 35 kindergarten students Kusudarsini. Mother's knowledge was considered based on questionnaire that had been distributed to the parents and filled by the mothers and dental caries status was assessed by using the def-t index. Results: Mean def-t highest in children aged 4 years (10.17) and female gender (8.71). Most of mothers showed good knowledge and no respondent considered worst knowledge about dental karies. There was no significantcy relation shown between mother's knowledge with children dental caries status (p=0.220). Conclusion: There was no significantcy relation shown between mother's knowledge and dental caries status. This is may be caused there was subjectivity of mothers when answered the questions on questionnaire.
Abstrak Mata pelajaran geografi tentang sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui memuat banyak konsep kongkrit yang contohnya belum banyak dikenal siswa kelas XI seperti minyak bumi, batu bara, emas, perak, bauksit, belerang, kuarsa dan mineral lainnya. Agar contoh-contoh tersebut mudah untuk dikenali oleh siswa maka diperlukan bantuan alat peraga. Alat peraga dalam pembelajaran memiliki banyak fungsi di antaranya: (a) meningkatkan minat belajar siswa. (b) meningkatkan pemahaman dan daya ingat siswa. Di samping alasan tersebut pengembangan alat peraga diperkuat oleh hasil penelitian Hartati (2010:128) bahwa " pengembangan alat peraga secara signifikan mampu meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik dan hasil belajar ". Tujuan penelitian ini adalah pengembangan alat peraga yang dapat menunjukkan wujud nyata tiga dimensi dan diamati secara langsung dari objek sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Hasil uji coba produk diperoleh nilai 86% dengan kriteria " layak ". Berdasarkan hasil validasi dan uji coba tersebut disimpulkan bahwa alat peraga sumber daya alam layak digunakan sebagai alat peraga di sekolah. Beberapa saran yang diperkirakan dapat meningkatkan manfaat dan pengembangan produk yang akan datang diajukan adalah: (1) pengembangan lebih lanjut disarankan menggunakan bahan-bahan yang lebih modern dan praktis dalam memobilisasinya., (2) agar menggunakan desain yang lebih baik dan unik untuk penampilan luar dari produk agar dapat terlihat lebih menarik bagi calon pengguna produk, (3) diharapkan kepada pengembang lebih lanjut untuk melengkapi objek mineral yang belum tersedia pada alat peraga seperti nikel, timah, alumunium, mangaan, tembaga, intan, tras, dan lainnya. Kata kunci : alat peraga, sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.
Abstrak ___________________________________________________________________ Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kapasitas vital paru pekerja penggilingan divisi batu putih PT. Sinar Utama Karya. Jenis penelitian ini Explanatory Research dengan pendekatan cross-sectional. Sampel berjumlah 25 pekerja. Instrumen penelitian ini adalah spirometer hutchinson, timbangan injak, microtoise dan kuesioner. Analisis data secara univariat dan bivariat (Chi-Square). Hasil penelitian ini adalah ada hubungan antara masa kerja (p=0,021) dan status gizi (p=0,00) dengan kapasitas vital paru pada pekerja penggilingan divisi batu putih di PT. Sinar Utama Karya. Tidak dapat diketahui hubungan antara penggunaan masker berhidung dan tidak ada hubungan antara riwayat penyakit paru (p=0,812) dengan kapasitas vital paru pada pekerja penggilingan divisi batu putih di PT. Sinar Utama Karya. Saran yang dapat diberikan bagi pekerja adalah mengkonsumsi makanan bergizi untuk meningkatkan status gizi pekerja dengan nilai gizi sebanyak 3000 kalori. Saran bagi perusahaan adalah dilakukan rotasi pada pekerja dan memberikan makanan bergizi untuk meningkatkan status gizi pekerja dengan nilai gizi sebanyak 3000 kalori. Abstract ___________________________________________________________________ The purpose of this study to determine the factors associated with lung vital capacity workers in the white stone milling division at PT. Sinar Utama karya. This type of research was explanatory research with cross-sectional. The sample amounted to 25 workers. The research instrument was spirometer hutchinson, scales underfoot, microtoise and questionnaires. Data analysis was performed univariate and bivariate (Chi-Square). This research was a correlation between the period of work (p = 0.021) and nutritional status (p = 0.00) with lung vital capacity workers in the white stone milling division at PT. Sinar Utama karya. Not known correlation between the using nosed masks and there was no correlation between history of pulmonary disease (p = 0.812) with lung vital capacity workers in the white stone milling division at PT. Sinar Utama karya. Recommendation for the workers is to eat nutritious foods to improve nutritional status of workers which are foods with nutritional value as much as 3000 calories. Recommendation for the company is the rotation should be performed on workers and provide nutritious food to improve the nutritional status of workers is food with nutritional value 3000 calories.
Pengenalan Secara umumnya, manusia akan lebih senang apabila berkomunikasimenggunakan pertuturan. Bagi golongan tertentu pula, mereka mempunyai cara lainapabila hendak berkomunikasi. Misalnya, orang pekak menggunakan beberapa cara untukmenyampaikan maklumat. Komunikasi bagi orang pekak adalah dengan caramenggunakan bahasa isyarat. Golongan pekak merupakan individu yang pekak dan individu yang mempunyai kesukaran mendengar. Kanak-kanak pekak akan menghadapi masalah dalam mempelajari bahasa terutamanya apabila mereka diajar tentang tatabahasa. Luckner, Sebald, Cooney, Young, & Muir (2005) menyatakan secara keseluruhannya, standard literasi kanak-kanak pekak adalah lemah dan ia berada di aras bawah di mana mereka seringkali gagal mencapai tahap kecemerlangan. Maka, peranan guru dan ibubapa sangat penting dan pada masa yang sama mencabar dalam mengajar bahasa kepada kanak-kanak pekak. Boleh dikatakan golongan pelajar yang pekak boleh mempelajari bahasa melalui teknik pengajaran yang kreatif dan menarik. Scarborough (2001) dalam kajian beliau mencadangkan bahawa terdapat lapan ciri-ciri penting yang perlu ada dalam diri seorang pembaca yang berkemahiran: pengetahuan sedia ada, kosa kata, struktur bahasa, verbal reasoning, pengetahuan literasi, kesedaran fonik, pentaksifan kod dan kesedaran penglihatan. Berdasarkan cadangan ini, dengan menyelitkan kesemua lapan unsur ini dalam aktiviti pengajaran dan pembelajaran kita dapat memastikan pengajaran bahasa yang efektif kepada murid pekak.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.