Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
61 pages
1 file
Sekelompok penerjun paying terdiri dari delapan orang sedang melakukan terjun bebas sambil membentuk formasi. Di ketinggian di atas lima ribu kilometer laju jatuh mereka masih lambat karena percepatan gravitasi masih kecil. Sesudah itu semakin lama semagin cepat gerak mereka sehingga susah mempertahankan formasi terjun bebas dan harus segera menarik tali pengikat payung. Mengapa demikian? Menurut Newton percepatan sebanding dengan gaya sedangkan gaya berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda. Bagaimana dengan percepatan pada gerak di permukaan bumi? Apakah sebanding dengan gaya? Gaya apakah itu? Pada bab ini akan dikaji hukum-hukum Newton tentang gerak termasuk hukum tentang gravitasi.
MODUL FISIKA KELAS 10 - HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI DAN HUKUM KEPLER
Citra Amelia, 2023
Tulisan ini bertujuan untuk meninjau integrasi pembelajaran fisika pada materi hukum Newton tentang gerak dengan dakwah Islam. Pembahasan ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi literatur. Berdasarkan hasil pembahasan, integrasi materi hukum Newton tentang gerak dengan dakwah Islam terdiri dari 3, yaitu pada hukum I Newton, hukum II Newton, dan hukum III Newton. Hukum pertama memiliki konsep yang linier dengan ajaran Islam kepada setiap muslim untuk melakukan perubahan hidupnya ke arah yang lebih baik dengan cara menjemput hidayah dari Allah SWT. Hukum kedua memiliki konsep yang linier dengan proses ikhtiar dan tekad setiap manusia agar mendapatkan keberhasilan dalam pencapaian hidup. Hukum ketiga memiliki konsep yang linier dengan kebesaran Allah SWT. yang menciptakan semua ciptaannya secara berpasangpasangan dan sebagai makhluk-Nya perlu selalu ingat akan nikmat dan hikmah yang diberikan oleh-Nya.
Semua bahan (material) yang terdapat dialam maupun proses-proses yang terjadi, tidak ada yang komplek. Sebagai langkah pertama dalam memecahkan soal-soal yang menyangkut alam, maka setiap bahan harus kita idealisasi dan dalam membahas setiap proses kita harus membuat asumsi-asumsi yang memudahkan persoalannya.
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Hukum Gauss pada Percepatan Gravitasi" ini dengan baik. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Mekanika dan telah dibuat semaksimal mungkin. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Drs. Dwi P. Sasongko, MSi. selaku dosen pengampu mata kuliah Mekanika atas ilmunya dan tentunya untuk pihak-pihak yang telah menyelesaikan makalah ini dengan baik. Namun, terlepas dari maksimalnya kami untuk menyusun makalah ini, kami menyadari bahwa masih terdapat kesalahan dalam pembuatannya. Oleh karena itu, kami sangat menerima kritik dan saran yang membangun agar kedepannya penyusun dapat membuat makalah yang lebih baik. Semarang,
Gerak di alam semesta dalam ilmu fisika diklasifikasi secara umum menjadi gerak beraturan, gerak berubah beraturan, dan gerak tidak beraturan. Mengacu pada karakteristik lintasan, gerak dibedakan menjadi gerak translasi (seringkali diterjemahkan gerak lurus), gerak parabola, gerak rotasi dan gerak harmonis. Untuk tingkat SMA ini, materi akan dibatasi pada gerak lurus beraturan, gerak lurus berubah beraturan serta lainnya dengan formula yang cukup sederhana. @ Jawaban Buku Kerja Bab 2 Fisika SMA 2 GERAK LURUS Beberapa Istilah Gerak Fisika Jarak dilambangkan S atau X adalah panjang keseluruhan lintasan yang ditempuh dan merupakan besaran skalar. Perpindahan dilambangkan S atau X adalah perubahan posisi atau kedukan suatu benda dan merupakan besaran vektor. Kelajuan dilambangkan v adalah cepat lambatnya perubahan jarak terhadap perubahan waktu. Dirumuskan : dimana kelajuan merupakan besaran skalar. Kecepatan dilambangkan v adalah cepat lambatnya perubahan kedudukan benda terhadap waktu. Dirumuskan : dimana v merupakan besaran vektor. Kecepatan sesaat sebuah benda yang sedang bergerak adalah perubahan 1. Seorang pelari berlari pada lintasan PQ ® QR seperti pada gambar.
25 ALASAN KENAPA NEWTON TIDAK PENEMU GRAVITASI LETMI DWIRIDAL Staf Pengajar Fisika FMIPA Universitas Negeri Padang abstrak Adapun tulisan ini bertujuan untuk mengembangkan implementasi pemikiran yang kritis serta analisis, tentang mekanika gravitasi dengan melihat hikmah-hikmah yang terdapat pada alam. Hikmah tersebut berupa konsekuensi fisika itu sebagai ilmu thobi”ah atau ilmu tentang watak keteraturan alam. Setelah dilakukan 25 kajian secara kritis dan analisis terhadap penemuan gravitasi, maka dapat dipahami bahwa Al-Qur’an telah lebih dahulu menjelaskan fenomena gravitasi melalui fakta empiris fisika yaitu : awal alam semesta Big Bang (Al-Qur'an surat Al-Anbiyaa ayat 30), alam semesta bergerak meluas (Al-Qur'an surat Az-Zariyat ayat 47) dan penjelasan informasi peristiwa kiamat nanti (Al-Qur'an surat Al-Qori'ah ayat 1-5).Itulah bukti keistimewaan Al-Qur’an sebagai Wahyu Allah SWT. Penemuan Ilmiah di abad 21 ini Yaitu "radiasi latar sinar cosmis bekas ledakan (COBE)", "Pergeseran radiasi cahaya bintang dari spektrum biru ke spektrum merah" serta Informasi gambaran manusia dan gunung berterbangan saat kiamat nanti. Semuanya itu telah diinformasikan oleh Al-Qur'an sekitar 15 abad (1500 tahun ) yang lalu. Jika dianalisa semua informasi tersebut sudah pada tingkat berfikir tertinggi, maksudnya ; Al-Qur’an sudah menjelaskan “ jika gravitasi sudah tidak ada maka manusia dan gunung berterbangan, bumi mengeluarkan isinya yang berat, sedangkan Newton masih tingkat berfikir rendah artinya kenapa apel jatuh kebawah..?, apa gravitasi itu..?. Cerita apel jatuh tersebut adalah cerita fiktif yang direkayasa oleh Voltaire pada abad ke 18. Berdasarkan pertanyaan dan jawaban yang logis tersebut di atas serta dihubungkan dengan penjelasan ayat- ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan fenomena gravitasi maka dapat disimpulkan bahwa; NEWTON TIDAK PENEMU GRAVITASI tetapi pengembang teori gravitasi yang sudah ditemukan oleh ilmuwan muslim sebelumnya AL-BIRUNI dan AL-KAZINI Kata kunci; Penemu Gravitasi,Thabi'ah alam
BAB 11 GRAVITASI Hukum gravitasi universal yang dirumuskan oleh Newton, diawali dengan beberapa pemahaman dan pengamatan empiris yang telah dilakukan oleh ilmuwan-ilmuwan sebelumnya. Mula-mula Copernicus memberikan landasan pola berfikir yang tepat tentang pergerakan planet-planet, yang semula dikira planet-planet tersebut bergerak mengelilingi bumi, seperti pada konsep Ptolemeus. Copernicus meletakkan matahari sebagai pusat pergerakan planetplanet, termasuk bumi, dalam gerak melingkarnya. Kemudian dari data hasil pengamatan yang teliti tentang pergerakan planet, yang telah dilakukan Tycho Brahe, Kepler merumuskan tiga hukum empiris yang dikenal sebagai hukum Kepler mengenai gerak planet:
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
by Rani Darmayanti, S.Pd, 2021
Amos Bastanta Ginting, 22
Fisika Dasar II - Induktansi, 2019