Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
23 pages
1 file
Tantangan yang dihadapi umat Islam dewasa ini sebenarnya bukan berupa ekonomi, politik, sosial dan budaya, tapi tantangan pemikiran. Sebab persoalan yang ditimbulkan oleh bidang-bidang eknomi, politik, sosial dan budaya ternyata bersumber dari pemikiran. Dan dari antara tantangan pemikiran yang paling serius saat ini adalah di bidang pemikiran keagamaan. Tantangan yang telah lama kita sadari adalah tantangan internal yang berupa kejumudan, fanatisme, taklid, bid'ah, khurafat dan sebagainya. Sedangkan tantangan eksternal yang sedang kita hadapi sekarang ini adalah masuknya paham liberalisme, sekulerisme, pluralisme agama, relativisme dan lain sebagainya ke dalam wacana pemikiran keagamaan. Makalah ini membahas tantangan eksternal dengan memfokuskan pada makna liberalisasi pemikiran Islam dalam konteks liberalisasi dalam berbagai bidang yang diprakarsai oleh misionarisme, kolonialisme dan orientalisme Barat.
AFKAR, 2018
Khulasah Sejak awal abad ke-20, dunia Islam menghadapi cabaran pemikiran yang hebat yang datang daripada peradaban Barat, dengan kemunculan cendekiawan-cendekiawan yang berfikiran sekular dan liberal di kalangan umat Islam yang giat mempromosikan idea-idea dan nilai-nilai Barat. Fenomena ini didorong oleh rasa rendah diri yang mencengkam sebahagian umat Islam akibat kemunduran dan keterbelakangan umat Islam yang telah mengalami kejatuhan peradaban dan seterusnya penjajahan ratusan tahun lamanya. Sebahagian daripada idea-idea yang diperkenalkan itu ada yang baik dan telah diterima umum, dan sebahagian yang lain bertentangan dengan ajaran Islam dan boleh merosakkan aqidah serta jati diri umat Islam. Makalah ini berusaha untuk menelusuri falsafah dan ideologi liberalisme ini sampai ke akar umbinya lalu menilainya daripada kacamata dan pandangan alam (worldview) Islam, di samping menjawab kekeliruan yang ditimbulkan oleh para pendokong liberalisme di kalangan orang Islam. Kajian analitikal dan kritis dilakukan terhadap idea-idea para pemikir liberalisme untuk mendapat gambaran sebenar faham ini dan implikasinya dalam kehidupan seorang Muslim. Kajian ini juga menerangkan secara ringkas dan padat sikap yang telah diambil oleh para ulama'
Era globalisasi menjadikan umat beragama harus berhadapan dengan serangkaian tantangan baru seperti pluralisme agama dan konflik intern atau antar agama. Berbeda dengan masa saat kehidupan umat beragama seperti kamp-kamp yang terisolasi dari tantangan dunia luar sehingga memunculkan ketentraman tersendiri. Konsekuensi dari hal tersebut adalah munculnya pertanyaan seperti "Apabila Tuha itu Esa, tidakkah sebaiknya agama itu tunggal saja?" Atau "Mengapa aku memeluk suatu agama dan tidak ikut agama lain?" dan pertanyaan lain yang sejenis. 1 Islam sebagai salah satu agama juga tidak lepas dari pemikiran tersebut. Beberapa karya ilmiah tentang pemikiran Islam khususnya di Indonesia mulai banyak bermunculan pada tahun 1970-an, baik yang ditulis oleh kalangan Indonesianis maupun oleh para ilmuan Indonesia sendiri. Beberapa kajian pemikiran Islam di antaranya adalah dilakukan oleh Fachry Ali (1987) tentang politik Islam, Syafii Anwar (1995) yang menentang pluralisme, sekularisme dan liberalisme, dan Greg Barton (1995) tentang neo-modernis. Hal tersebut menunjukkan bahwa telaah atas pemikiran Islam Idonesia semakin menemukan momentum dan relevansinya. 2 Pemikiran tersebut tidak lepas dari Isu global berupa rasionalisme (berlangsung sejak masa Renaissance Eropa), modernisme (berkembang sejak sekitar abad ke-18 di Eropa), nasionalisme, demokrasi, HAM dan gender. 3 Salah satu pemikiran yang berkembang karena adanya isu-isu tersebut adalah Islam liberal, yang mempunyai enam prinsip dasar yaitu individualisme, rasionalisme, kebebasan, tanggungjawab, keadilan dan toleransi. 4 Karena prinsip tersebut, dalam 1
Penulisan ini bertujuan untuk menganalisis isu liberalisme terhadap konteks islam. Liberalisme memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan pemikiran keagamaan di dunia Islam. Di Indonesia hampir, tidak ada komunitas-komunitas yang benar-benar steril dari pengaruh pemikiran leberalis ini. NU (Nahdatul Ulama) sebagai ormas terbesar di Indonesia adalah salah satu contohnya. Dari organisasi ini telah mampu melahirkan pemikiran-pemikiran yang positif dan fenomena baru bagi perkembangan khasanah dalam konteks Islam. Dampak dari fenomena ini dapat menjadikan perkembangan pemikiran masyarakat yang dinamis. Kata Kunci : Liberalisme,Islam. Abstract Writing this aims to analize the isue of liberalisme against the contexs of Islam. Liberalism have the influence of a very large against the development of thinking Islam religius in the world Islam. In the Indonesia almost, no communities who really sterile of the influence of thinking liberalis this. NU (Nahdatul Ulama) as ormas biggest Indonesia is one example. From the Organization had been able to give birth thingkings the positive a new phenomenon for the developmen of khasanah in konteks Islam.
Masyarakat Islam, termasuk di Malaysia sedang berhadapan dengan berbagai ancaman yang boleh mengelincirkan mereka kepada kesesatan dan kerosakan akidah yang terpaksa diharungi atas nama kemajuan pada era globalisasi ini.
Terorisme muncul sebagai salah satu taktik dalam konflik. Konsekuensi sebagai negara liberal adalah penanganan konflik dengan cara yang menghargai hak-hak warga negaranya. Munculnya konflik di negara liberal tentu tidak mudah jika ditangani dengan prinsip-prinsip demokratis dan politis. Pendekatan “soft approach” untuk menangani konflik dengan terorisme sulit dilakukan. Hal-hal seperti negosisasi dan diplomasi tidak cocok untuk menangani aksi teror.
Pada Maret 2007 nanti Jaringan Islam Liberal alias JIL genap berusia enam tahun.
artikel ini membahas pemikiran liberalisme, klasik dan modern, yang ditulis william ebenstein, dengan merujuk pada pemikiran klasik spencer dan modern keynes...
2017
Market economy with its competence has support capitalism from its beginning to always expand internally and externally. The impact of it has change the world economy and also the third world (developing countries), by the economic booming, like the increase of immigration as the impact of economic activities, the rapid development of technology, especially in information, electronic, communication, and bio-technology, and the success of international champagne to globalize capitalism in economy. To face this, Islam responds by the concept that Islam does not let the social class exist and avoid the centralization of properties only among the few rich people as it is in the capitalism. Islam issues different economic mode based on the Islamic teachings of need fulfillment, partnership, helping each other, and not based on struggling and conflict between social classes.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Bantahan Islam terhadap idiologi liberalisme. Aria widodo, 2023