Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
9 pages
1 file
pesan untuk pemuda indonesia yang ingin sukses
Jurnal Sosiologi Agama
AbstrakThe opening of the texts of political freedom and democratization following the fall of the New Order regime not only provided space for the emergence of various expressions built on primordial sentiments and identities but also paved the way for the expansion of radicalism. Reports by a number of survey institutions indicate that Indonesia is still a fertile ground for the production and reproduction of radical ideologies that allow the continued expansion of the radical organization or network. This threat is exacerbated by high public support for intolerance and violence.This article explores how the spirit of nationality for young people in the midst of the emergence of intolerant attitudes in society, the attitude of monopolizing the truth in religion that led to acts of terror in society. It needs dialogue and reconciliation honestly and openly. The deradicalization program must now be strengthened with elements of society to create a safe and peaceful atmosphere. As a ...
Jurnal THEOLOGIA
Indonesia adalah negara yang paling majemuk. Harus diakui bahwa pengelolaan terhadapnya merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Apalagi meleburkan dalam sebuah pemahaman bahwa dalam kemajemukan tersebut ada kesatuan yang harus dipegang dan diperjuangkan bersama. Oleh kjarena itu, Sumpah Pemuda yang didengungkan pada 28 Oktober 1928 adalah prestasi luar biasa yang patut mendapatkan apresiasi. Demikian pula, kesanggupan para pendiri bangsa, terutama yang berbasis agama Islam, untuk dan demi nasionalisme kemudian mereka menundukkan egoisme karena adanya posisi mayoritasnya juga harus mendapatkan penghargaan. Hanya saja, belakangan ini, di beberapa kalangan semangat nasionalisme sedikit mulai melemah justru karena dipicu oleh semangat keagamaan. Mengingat kondisi demikian, maka perlu ditumbuhkan semangat nasionalisme berbasis spirit agama sehingga menjadi seorang pemeluk agama sejati adalah seorang nasionalis sejati
Dalam upaya menanamkan jiwa nasionalisme dan membangun generasi muda yang memiliki semangat Nasionalisme guna mewujudkan cita-cita dan tujuan NKRI. Maka, kami bekerja sama dengan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Tengah melaksanakan kegiatan Pelatihan Peningkatan Kesadaran Bela Negara Pemuda Tingkat Daerah Tahun 2015 dengan jumlah peserta 50 orang dari Utusan Organisasi (OKP), Karang Taruna, Kwarda Pramuka, Mahasiswa, dan Pemuda yang ada di Provinsi Kalteng. Kegiatan tersebut dilaksanakan dari tanggal 20 s/d 23 Oktober 2015 di Hotel Lampang Jalan Irian No. 02 Palangka Raya. Diharapkan dengan adanya Pelatihan ini, kita bisa Menanamkan jiwa nasionalisme kebangsaan kepada anak bangsa untuk dapat memberikan kontribusi positif sesuai tugas dan bidangnya masing-masing, guna mewujudkan Indonesia yang lebih sejahtera dan menangkal segala bentuk ancaman yang dapat mengganggu keutuhan wilayah NKRI. Nasionalisme merupakan suatu keharusan bagi generasi muda untuk memahami dan menjalankan makna dari nasionalisme, karena wawasan kebangsaan itu lahir dari pemuda sehingga pemuda harus mampu mempelopri semangat nasionalismenya. Kata Kunci: Nasionalisme, Generasi Muda, Bela Negara.
JURNAL ISLAM NUSANTARA
Nahdlatul Ulama is an Islamic-nationalist organization that has many important roles in achieving Indonesian independence. One of the contributions of this organization is present in Jihad Resolution. Jihad resolution was born as an answer to the uncertainty that hit the Indonesian leaders in facing the invaders. Through Jihad Resolution, the santri and freedom fighters succeeded in defeating Allied forces from Indonesia. Jihad resolutions which generally contain two categories of jihad. First, fardhu ‘ain it is for everyone who is within a 94 km radius of the epicenter of occupation of the invaders. Second, fardlu kifayah for residents who are outside the radius. However, under certain conditions and emergencies, the status can be increased to fardhu ‘ain. Jihad resolution is considered as a strategic decision and of great value in providing moral support to the nation's leaders and igniting the patriotism of the santri, the people and the ulama in the physical revolution agai...
'Adalah : Buletin Hukum dan Keadilan, 2020
The commemoration of National Awakening Day in the midst of the Covid-19 Pandemic has a special meaning for Indonesian young people. Youth groups become seriously affected objects because of the global Pandem outbreak. They are affected in the economic, health, education and socio-cultural aspects. As the successors to the nation's patriotism, young people must be the pioneers in a joint effort in fighting the crisis because of the impact of Covid-19. Indonesia, as one of the affected countries, has great power, young people as energy pioneers in the struggle against the pandemic. The Ethics of National Awakening by youth, is the right momentum to assist the government in developing a measured and systematic strategy, making Indonesian youth and all elements of the Nation survive and immediately emerge from the impact of the global pandemic.
2021
SEJAK merebak pandemi Covid-19 setahun yang lalu, telah terjadi banyak perubahan dalam masyarakat khususnya kaum remaja. Kaum remaja mengalami keterbatasan dalam berkontak dengan rekan-rekannya, sehingga mereka mengalami kesepian. Mereka belajar lewat Zoom Meeting, sehingga penjelasan guru tidak utuh dan membuat proses belajar menjadi lebih sulit dibandingkan dengan bertemu langsung. Karena merasa kesepian kadang kaum remaja mencari hiburan lewat media sosial, game, Youtube, dll. Ternyata tidak semua remaja bisa mengatasi persoalan itu dengan baik dan bijak. Tidak jarang kaum remaja mencari hiburan yang tidak mendidik dan bisa membahayakan dirinya sendiri. Bagaimana seharusnya hal itu bisa diatasi? Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu. Daftarkan email Untuk mengatasi persoalan yang dihadapi kaum remaja selama Membangun Religiositas Kaum Remaja di Era Pandemi Halaman all-... about:reader?url=https%3A%2F%2Flifestyle.kompas.com%2Fread%...
Dalam pidato yang disampaikan pada Peringatan Hari Kemerdekaan ke-67 Republik Indonesia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan bahwa dalam 100 tahun kedua setelah kebangkitan nasional, Indonesia dapat tampil menjadi negara maju.
TAZKIR: Jurnal Penelitian Ilmu-ilmu Sosial dan Keislaman, 2018
Character education is a major issue in the development of national education. Character education or character education plus is a necessity in the success of humans in the future. This research was conducted in order to look the forms of religious and nationalist education in school. The study was conducted by using the literature review method in the library with data collection techniques through reading various books as a comparison of opinions between several authors, then the reading results were analyzed through grouping and categorization, so that finally found the concept of religious character education and true nationalism. From the results of the study it is known that the concept of fostering religious character education and nationalism is carried out in an integrated manner through three main elements, namely educational support devices, intervention in character values into three components of education in schools, and habituation in the school environment. The values of Religious character and Nationalism that are developed are values related to divinity (relegius), character values related to oneself (honest, responsible, disciplined, hard work, curious, independent and love of science), related character values with others (polite, respecting the work of others, adhering to social rules and democracy), character values related to the environment (social and environmental care). The implementation of religious character and nationalism education is carried out by incorporating the values of religious character and nationalism into the syllabus and plans for learning devices.
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 2022
Penelitian ini membahas tentang pemuda dan nasionalisme yang difokuskan pada wisatawan domestik muda di wilayah Jabodetabek. Penelitian ini menganalisis hubungan antara kegiatan wisata sejarah dengan nasionalisme pemuda. Masalah utama dari penelitian yang dilakukan yaitu, bagaimana hubungan wisata sejarah dengan nasionalisme pemuda. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode campuran. Survei dan wawancara berbasis kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data. Sebanyak 104 responden wisatawan domestik Indonesia di wilayah Jabodetabek, Indonesia dikumpulkan, dengan empat informan, dua pengelola wisata sejarah, dan dua sejarawan. Analisis korelasi digunakan untuk menganalisis data kuantitatif, dan analisis isi digunakan untuk data kualitatif. Teknik korelasi yang digunakan adalah korelasi Rank Spearman dengan software SPSS v.22. Hasil survei menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara wisata sejarah dengan nasionalisme pemuda. Selain itu, hasil wawancara menunjukkan bahwa transformasi digital dapat mendukung nasionalisme bagi kaum muda. Implikasi dari penelitian ini adalah ketahanan nasional khususnya mengenai Astra Gatra yaitu nasionalisme sebagai penguatan ketahanan nasional di dalam negeri khususnya di bidang sosial dan politik.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Jurnal Tamaddun : Jurnal Sejarah dan Kebudayaan Islam, 2020
KHARISMATA: Jurnal Teologi Pantekosta
Rihlah Jurnal Sejarah dan Kebudayaan, 2020
Wira Magazine, November-December edition, 2017
Anida (Aktualisasi Nuansa Ilmu Dakwah)
Jurnal Amanat Agung, 2019
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Hilyatul Auliya, 2023
Seminar Nasional STABN Sriwijaya, 2017
TARLIM : JURNAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM, 2019
Book Chapter in "Menongkah Arus Globalisasi: Isu-isu Psikologi di Malaysia dan Indonesia." (ISBN 978-983-42835-7-5), 2013
Majalah Dakwah Ashabul Kahfi, 2013