Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
24 pages
1 file
Abstrak Pendidikan bertujuan mempersiapkan para individu siap hidup di dunia di mana masalah-masalah muncul jauh lebih cepat daripada jawaban masalah tersebut. Ketidakpastian dan ambiguitas dari perubahan dapat dihadapi secara terbuka, di mana setiap individu memiliki keterampilan-keterampilan yang diperlukannya agar dapat hidup lebih nyaman dengan adanya perubahan daripada dengan adanya kepastian. Pembelajaran dan asesmen autentik adalah suatu cara untuk memfasilitasi peserta didik untuk berfikir kreatif, kritis, efektif dan inovatif. Melalui cara ini diharapkan lulusan mampu memberikan pelayanan yang profesional sebagai pendidik. Secara umum " Pelayanan Profesional Kegiatan Pembelajaran " dirancang melalui pembelajaran yang autentik dan dan asesmen yang autentik pula, untuk memberikan arahan pada guru pada saat melaksanakan proses pembelajaran di depan kelas. Guru diharapkan dapat menyediakan pengalaman belajar dan asesmen yang beragam baik mental, fisik dan sosial, sehingga pengetahuan, sikap dan ketrampilan berkembang seimbang.
Hp:08126742403 Universitas Negeri Padang PENDAHULUAN Era globalisasi ditandai degan segala sesuatu cepat berubah, maka dunia pendidikan juga harus berubah, sehingga dunia pendidikan menjadi relevan dengan tantangan dan peluang yang terjadi di kehidupan nyata. Dalam dunia kerja saat ini kemampuan yang diminta adalah kemampuan untuk bekerja sama dalam team, kemampuan pemecahan masalah, kemampuan untuk mengarahkan diri, berpikir kritis, menguasai teknologi serta mampu berkomunikasi dengan efektif. Kemampuankemampuan tersebut diatas dicita-citakan terlaksana seutuhnya oleh generasi emas 2045 (100 tahun Indonesia merdeka). Mewujudkan generasi emas dihadapkan dengan sejumlah tantangan dan peluang, yang tentunya berbeda dengan zaman sebelumnya. Guna mengantisipasi dan menyesuaikan dinamika perubahan yang sedang dan akan terus berlangsung, Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP), pada tahun 2010 telah berupaya mengkonsepsikan pendidikan Indonesia untuk abad ke-21. Konsepsi pendidikan
This research aims to describe of implementation authentic assessment on contextual teaching and learning of the fraction. The subjek of this research is 28 students fourth grades of elemantary school in academic year of 2016/2017. The implementation of authentic assessment in the contextual teaching and learning of the fraction especially performance assessment is. (1) constructing of the students knowledge, (2) observation to find of the problem, (3) using question activity, (4) disscution (using performance assessment), (5) give the models in the learning (using performance assessment), (6) reflection (using performance assessment). Authentic assessment especially performance.
Asesmen Autentik memfokuskan pada proses belajar yang autentik pula. Menurut Ormiston, belajar autentik mencerminkan tugas dan pemecahan masalah yang dilakukan oleh peserta didik dikaitkan dengan realitas di luar sekolah atau kehidupan pada umumnya. Asesmen ini cenderung berfokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual bagi peserta didik, yang memungkinkan mereka secara nyata menunjukkan kompetensi atau keterampilan yang dimilikinya. Contoh asesmen autentik antara lain keterampilan kerja, kemampuan mengaplikasikan atau menunjukkan perolehan pengetahuan tertentu, simulasi dan bermain peran, portofolio, memilih kegiatan yang strategis, serta memamerkan dan menampilkan sesuatu. Asesmen Autentik terdiri dari berbagai teknik penilaian, antara lain sebagai berikut.
A thin layer of gray matter on the surface of the cerebral hemispheres. Two thirds of this area is deep in the tissues and folds. This area of the brain is responsible for higher mental functions, general movement, perception and behavioral reactions. Amygdala This is responsible for all emotional responses including aggressive behavior. Hippocampus This makes it possible to remembernew information and recent events. Brain Stem The brain steim is located in front of the cerebellum and serves as a relay station, passing messages between various parts of the body and the cerebral cortex. It controls the primitive funtions of the body essential to survival including breathing and heart rate. Cerebellum This is located at the back of the brain, it fine tunes motor activity, regulates balance, body movements, coordination and the muscles used for speaking. Corpus Callosum This consists of closely packed bundles of fibers that connect the right and left hemispheres of the brain and allows them to communicate with one another. Basal Ganglia This is gray masses deep witin the cerebral hemisphere that connectes the cerebrum and the cerebellum. It helps regulate automatic movement. x v MEMAHAMI DAN MENDIDIK ANAK AUTISME x v i MEMAHAMI DAN MENDIDIK ANAK AUTISME MUKADIMAH aat ini permasalahan anak autis merupakan permasalahan serius. Hal ini tampak dari meningkatnya angka anak penyandang autis dari tahun ke tahun. Sebelum akhir abad lalu, angka kejadiaannya 4 kasus dari 10.000 kelahiran. Artinya lebih kurang 1 kasus dari 2.500 kelahiran. Tetapi saat ini angka itu tlah berubah menjadi 1 kasus dari 165 kelahiran (Kresno 2011: xxxv). Jika terus diabaikan bisa jadi angka ini akan terus me-ningkat. Autis merupakan gangguan perkembangan yang mempengaruhi proses akuisisi keterampilan individu manusia dalam area; interaksi sosial, komunikasi dan imajinasi. Bila anak-anak 'tipikal' mempelajari keterampilan tersebut secara natural, individu dengan autis memerlukan pengajaran yang eksplisit pada areaarea tersebut.
Indonesian Digital Journal of Mathematics and Education, 2016
Penelitian pengembangan (Research and Development) ini bertujuan untuk mengembangkan Perangkat Asesmen Autentik pada Pembelajaran dengan Pendekatan Scientific pada materi pokok Eksponen dan Logaritma. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas X IA 2 SMA Negeri 1 Pangsid sebanyak 42 orang terdiri dari 4 orang laki-laki dan 38 orang perempuan. Prosedur pengembangan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah proses pengembangan instrumen asesmen autentik menurut Djaali & Muljono (2008: 60) dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) mengembangkan dimensi dan indikator dari variabel penelitian, 2) membuat kisi-kisi instrumen, 3) menetapkan besaran atau parameter, 4) menjabarkan butir-butir instrumen ke dalam bentuk pertanyaan dan pernyataan, 5) tahap validasi pakar, 6) revisi atau perbaikan berdasarkan saran dari pakar, 7) penggandaan instrumen secara terbatas untuk keperluan uji coba, 8) uji coba instrumen di lapangan, 9) menentukan validitas dan reliabilitas instrumen, dan 10) perakitan butir-butir instrumen yang valid unjuk dijadikan instrumen final. Perangkat asesmen autentik pada pembelajaran dengan pendekatan scientific yang telah dikembangkan, telah divalidasi oleh pakar dan praktisi serta telah diujicobakan sehingga didapatkan hasil yang layak digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat asesmen autentik pada pembelajaran dengan pendekatan scientific bersifat valid dan reliabel. Perangkat asesmen autentik yang telah memenuhi kriteria valid dan reliabel secara rasional maupun empirik meliputi instrumen penilaian sikap: Lembar Observasi Sikap Spiritual, Rubrik dan Lembar Observasi Sikap Sosial. Instrumen penilaian pengetahuan: 1) Kisi-Kisi Tes, 2) Tes Kompetensi, 3) Rubrik dan Lembar Penilaian Tes Kompetensi. Instrumen penilaian keterampilan: 1) Tes Kinerja, dan 2) Rubrik dan Lembar Penilaian Tes Kinerja.
2017
This research aims to describe of implementation authentic assessment on contextual teaching and learning of the fraction. The subjek of this research is 28 students fourth grades of elemantary school in academic year of 2016/2017. The implementation of authentic assessment in the contextual teaching and learning of the fraction especially performance assessment is. (1) constructing of the students knowledge, (2) observation to find of the problem, (3) using question activity, (4) disscution (using performance assessment), (5) give the models in the learning (using performance assessment), (6) reflection (using performance assessment). Authentic assessment especially performance. Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penerapan asesmen autentik dalam pembelajaran kontekstual pada materi pecahan. Subjek penelitian ini adalah 28 siswa kelas IV sekolah dasar tahun pelajaran 2016/2017. Penerapan asesmen autentik dalam pembelajaran kontekstual pada materi pecahan, khususny...
Abstrak. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development) yang bertujuan untuk mengembangkan Perangkat Asesmen Autentik pada Pembelajaran dengan Pendekatan Scientific untuk materi pokok Eksponen dan Logaritma pada Peserta didik Kelas X SMA Negeri 1 Pangsid Kabupaten Sidrap. Subjek penelitian ini adalah Peserta didik kelas X IA 2 SMA Negeri 1 Pangsid sebanyak 42 orang terdiri dari 4 orang laki-laki dan 38 orang perempuan. Prosedur pengembangan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah proses pengembangan instrumen asesmen autentik menurut Djaali & Muljono (2008: 60) dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) mengembangkan dimensi dan indikator dari variabel penelitian, 2) membuat kisi-kisi instrumen, 3) menetapkan besaran atau parameter, 4) menjabarkan butir-butir instrumen ke dalam bentuk pertanyaan dan pernyataan, 5) tahap validasi pakar, 6) revisi atau perbaikan berdasarkan saran dari pakar, 7) penggandaan instrumen secara terbatas untuk keperluan uji coba, 8) uji coba instrumen di lapangan, 9) menentukan validitas dan reliabilitas instrumen, dan 10) perakitan butir-butir instrumen yang valid unjuk dijadikan instrumen final. Perangkat asesmen autentik pada pembelajaran dengan pendekatan scientific yang telah dikembangkan, telah divalidasi oleh pakar dan praktisi serta telah diujicobakan sehingga didapatkan hasil yang layak digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat asesmen autentik pada pembelajaran dengan pendekatan scientific bersifat valid dan reliabel. Perangkat asesmen autentik yang telah memenuhi kriteria valid dan reliabel secara rasional maupun empirik meliputi instrumen penilaian sikap: Lembar Observasi Sikap Spiritual, Rubrik dan Lembar Observasi Sikap Sosial. Instrumen penilaian pengetahuan: 1) Kisi-Kisi Tes, 2) Tes Kompetensi, 3) Rubrik dan Lembar Penilaian Tes Kompetensi. Instrumen penilaian keterampilan: 1) Tes Kinerja, dan 2) Rubrik dan Lembar Penilaian Tes Kinerja.
Jurnal Sosial Humaniora, 2009
Asesmen autentik adalah suatu penilaian belajar yang merujuk pada situasi atau konteks dunia "nyata" yang memerlukan berbagai macam pendekatan untuk memecahkan masalah yang memberikan kemungkinan bahwa satu masalah bisa mempunyai lebih dari satu macam pemecahan. Dengan kata lain, asesmen autentik memonitor dan mengukur kemampuan siswa dalam bermacam-macam kemungkinan pemecahan masalah yang dihadapi dalam situasi atau konteks dunia nyata. Asesmen autentik meliputi asesmen kinerja (Performance Assessment), asesmen portofolio (Portfolio Assesment), dan asesmen diri siswa (Student Self Assessment). Asesmen kinerja dikembangkan untuk menilai kemampuan siswa dalam mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilannya pada berbagai situasi nyata dan konteks tertentu. Asesmen portofolio merupakan salah satu cara penilaian terhadap kinerja dan hasil kerja, sehingga segala aktivitas yang dilakukan bisa dihargai dengan nilai. Asesmen diri siswa dapat meningkatkan keterlibatan siswa langsung dalam pembelajaran dan mengintegrasikan kemampuan kognitif dengan motivasi dan sikap terhadap pembelajaran. Kata Kunci: Asesmen autentik, konsep dasar, dan jenis asesmen autentik Istilah penilaian atau dalam bahasa Inggris dikenal evaluation atau assessment, bukan merupakan istilah baru bagi insan yang bergerak pada lapangan pendidikan dan pengajaran. Pada akhir suatu program pendidikan dan pengajaran, pada umumnya diadakan asesmen atau penilaian. Tujuan utama penggunaan asesmen dalam pembelajaran (classroom assessment) adalah membantu guru dan siswa dalam mengambil keputusan profesional untuk memperbaiki pembelajaran. Menurut Popham (1995:4-13) asesmen bertujuan untuk: (1) mendiagnosis kelebihan dan kelemahan siswa dalam belajar, (2) memonitor kemajuan siswa, (3) menentukan jenjang kemampuan siswa, (4) menentukan efektivitas pembelajaran, (5) memengaruhi persepsi publik tentang efektivitas pembelajaran, (6) mengevaluasi kinerja guru kelas, (7) mengklarifikasi tujuan pembelajaran yang dirancang guru.
Pendahuluan Kompetensi mengajar adalah kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh semua tenaga pengajar. Berbagai konsep dikemukakan untuk mengungkap apa dan bagaimana kemampuan yang harus dikuasai oleh tenaga pengajar di berbagai tingkatan sekolah. Misalnya, Gagne (1974) mengemukakan bahwa dalam kegiatan belajar mengajar, terdapat tiga kemampuan pokok yang dituntut dari seorang guru yakni: kemampuan dalam merencanakan materi dan kegiatan belajar mengajar, kemampuan melaksanakan dan mengelola kegiatan belajar mengajar, serta menilai hasil belajar siswa. Dalam buku yang disusun oleh Tim PPPG (Proyek Pengembangan Pendidikan Guru) dikemukakan 10 kompetensi mengajar yaitu: 1. Kemampuan menguasai landasan kependidikan, 2. Kemampuan menguasai bahan ajaran, 3. Kemampuan mengelola proses belajar mengajar, 4. Kemampuan mengelola kelas, 5. Kemampuan mengelola interaksi belajar mengajar, 6. Kemampuan menilai hasil belajar, 7. Kemampuan mengenal fungsi dan program bimbingan dan penyuluhan. 8. Kemampuan menyelenggarakan Administrasi Pendidikan, 9. Kemampuan menggunakan media/sumber belajar, dan 10. Kemampuan menafsirkan hasil penelitian untuk kepentingan pengajaran. Sejalan dengan kompetensi yang diuraikan tersebut Stanford University mengembangkan kemampuan mengajar yang dikenal dengan STCAG (Stanford Teacher Competence Appraisal Guide). Kemampuan mengajar tersebut digolongkan ke dalam empat kelompok yang meliputi: (1) kelompok kemampuan merencanakan pengajaran, (2) kelompok kemampuan penampilan mengajar, (3) kemampuan mengevaluasi hasil belajar, dan (4) kemampuan profesionalitas dan kemasyarakatan. Demikian juga dalam Instrumen Penilaian Kemampuan Guru (IPKG) disebutkan 5 kemampuan pokok guru yaitu kemampuan untuk: (1) merumuskan indikator keberhasilan belajar, (2) memilih dan mengorganisasikan materi, (3) memilih sumber belajar, (4) memilih mengajar dan (5) melakukan penilaian. Masih banyak lagi model yang menggambarkan kemampuan dasar mengajar ini, namun demikian nampak dengan jelas bahwa pada semua profil kemampuan tersebut selalu mencantumkan dan mempersyaratkan kemampuan tenaga pengajar untuk mengevaluasi hasil belajar, sebab kemampuan mengevaluasi hasil belajar memang merupakan kemampuan dasar yang mutlak dimiliki oleh tenaga pengajar. Mengingat begitu pentingnya penguasaan pengetahuan dan keterampilan dalam mengevaluasi kegiatan dan hasil belajar, maka dalam buku ini secara berurutan akan dibahas prinsip-prinsip dasar serta langkah-langkah untuk mengantarkan para pendidik mendalami pengetahuan dan pedoman tentang bagaimana cara mempersiapkan dan melaksanakan evaluasi hasil belajar yang baik. Pada bagian pertama ini akan dibahas secara umum hal-hal yang berkenaan dengan prinsip dasar asesmen proses dan hasil belajar, yang meliputi: (1) pengertian asesmen hasil belajar, (2) tujuan dilakukannya asesmen, (3) dan pelaksanaan asesmen hasil belajar. Setelah membaca dan membahas uraian tersebut mahasiswa diharapkan dapat mencapai indikator-indikator keberhasilan yaitu dapat: 1. menjelaskan manfaat mempelajari evaluasi bagi guru; 2. menjelaskan dengan contoh pengertian pengukuran, penilaian dan tes dalam konteks asesmen; 3. menjelaskan fungsi asesmen; 4. menjelaskan tujuan asesmen;
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Widyagogik : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar, 2017
Siti Nur Azizah, 2023
JURNAL PENDIDIKAN EDUMASPUL, 2018
Muhamad Adama Anggara Putra, 2024
Belantika Pendidikan, 2020
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN, 2021
Ningdri Kurniati Fajrin, 2023