Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
14 pages
1 file
Dalam melakukan pemisahan atau pengukuran unsur atau senyawa kimia, memerlukan atau menggunakan metode analisis kimia. Analisis kualitatif menyatakan keberadaan suatu unsur atau senyawa dalam sampel, sedangkan analisis kuantitatif menyatakan jumlah suatu unsur atau senyawa dalam sampel.
Judul Percobaan : Pemisahan II. Hari/Tanggal Percobaan : Kamis/ 4 Desember 2014 III. Selesai Percobaan : Kamis/ 4 Desember 2014 IV. Tujuan Percobaan : 1. Memisahkan zat padat dari zat cair 2. Memisahkan zat padat dari zat padat 3. Untuk memisahkan zat cair dari zat cair V. Tinjauan Pustaka Metode pemisahan merupakan cara yang digunakan untuk memisahkan atau memurnikan suatu senyawa atau sekelompok senyawa yang mempunyai susunan kimia yang berkaitan dari suatu bahan, baik dalam skala laboratorium maupun skala industri. Metode pemisahan bertujuan untuk mendapatkan zat murni dari suatu campuran, sering disebut sebagai pemurnian dan juga untuk mngetahui keberadaan suatu zat dalam (analisis laboratorium). Campuran adalah materi yang terdiri atas dua macam zat atau lebih dan masih memiliki sifat -sifat zat asalnya. Jika kita mencampur minyak dan air, terlihat ada batas diantara kedua cairan tersebut. Jika kita mencampur dengan alkohol batas antara keduanya tidak terlihat. Minyak dan air membentuk campuran heterogen. a. Campuran heterogen, yaitu campuran yang tidak serbasama, membentuk dua fasa atau lebih, dan terdapat batas yang jelas di antara fasa-fasa tersebut. b. Campuran homogen adalah campuran yang serba sama di seluruh bagiannya dan membentuk satu fasa. Contoh campuran heterogen : Campuran tepung beras dengan air Campuran kapur dengan pasir Campuran serbuk besi dengan karbon. Contoh campuran homogen : Campuran gula atau garam dapur dengan air Air teh yang sudah disaring Campuran gas di udara. Campuran homogen biasa disebut larutan. Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut (solute) dan zat pelarut (solvent). Larutan dapat berwujud padat, cair, dan gas. 1. Larutan berwujud padat. Larutan berwujud padat biasa ditemukan pada paduan logam. Contohnya : Kuningan yang merupakan paduan seng dan tembaga. 2. Larutan berwujud cair. Contohnya : Larutan gula dalam pelarut air. 3. Larutan dalam wujud gas. Contohnya : Udara yang terdiri atas bermacammacam gas, diantaranya adalah nitrogen, oksigen, dan karbon dioksida. DASAR PEMISAHAN CAMPURAN Zat atau Materi dapat dipisahkan dari campurannya karena campuran tersebut memiliki perbedaan sifat, itulah yang mendasari pemisahan campuran atau dasar pemisahan. Beberapa dasar pemisahan campuran antara lain sebagai berikut :
A. DISTILASI Distilasi adalah pemisahan komponen campuran cairan yang lebih mudah menguap dengan panas. Uap yang kaya dengan senyawa mudah menguap dikondensasi untuk
Distilasi adalah pemisahan zat cair dengan titik didih yang berbeda. Titik didih merupakan titik dimana tekanan uap larutan sama dengan tekanan pada permukaan larutan tersebut. Pada tekanan dan temperatur standar (1 atm, 25°C) titik didih air sebesar 100°C. Artinya air murni akan mendidih pada kondisi standar dengan tekanan 1 atm. Azaetrop adalah titik dimana komponen dalam larutan memiliki komposisi identik pada fase cair dan uap saat kesetimbangan. Dengan kata lain pada saat azaetrop kedua komponen kimia memiliki volatilitas atau titik didih yang sama. Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari prinsip – prinsip dasar dalam teknik distilasi seperti titik azaetrop, titik didih serta cara kerja dari alat distilasi sederhana. Metode analisis yang digunakan dalam percobaan ini adalah analisis deskriptif. data dalam karya tulis ini diambil dari pengamatan praktikan ketika melakukan percobaan di lab. Hasil percobaan menunjukan bahwa teknik distilasi sederhana merupakan metode pemisahan yang efektif untuk memisahkan senyawa dengan memanfaatkan volatilitas yang berbeda. Dalam praktikum alat distilasi sederhana digunakan untuk mendistilasi benzena murni 50mL dan larutan benzena 50mL + 2mL air hasil nya benzena murni mendidih pada suhu konstan 75°C dengan range suhu 4°C sedangkan larutan campuran benzena dan air mendidih pada suhu konstan 71°C dengan range suhu 6°C. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa campuran benzena dan air merupakan Campuran azaetrop positif karena titik didih dari larutan lebih rendah dari kedua komponen nya. Kata kunci: distilasi, titik didih, azaetrop, tekanan uap
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
STOKIOMETRI REAKSI, 2021