Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
75 pages
1 file
MATERI AJAR ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS, PERSIAPAN BAGI GURU SEKOLAH UMUM DALAM MENANGANGI ABK.
Bahan Ajar PK/Suryadi/AP/FIP 1 PEMBUATAN KEPUTUSAN : KONSEP, PRINSIP DAN PROSES I Pendahuluan Pembuatan keputusan merupakan salah satu unsure yang sangat esensial dalam organisasi dan manajemen. Pembuatan keputusan bukan hanya fungsi pimpinan, tapi juga suatu proses partisipasi seluruh anggota untuk meningkatkan fungsi-fungsi manajemen. Bagi pimpinan pembuatan keputusan itu merupakan salah satu fungsi untuk yang tidak dapat dihindari untuk tidak melakukannya, sebab tanpa pembuatan keputusan fungsi kepemimpinan tidak dapat dilaksanakan dan pungsi manajemen tidak dapat berjalan untuk mewujudkan tujuan organisasi. Herbent Simon (1978) mengemukakan bahwa keputusan itu adalah suatu manifestasi kewenangan pimpinan yang sangat diharapkan oleh bawahan, sebab tanpa pembuatan keputusan, seluruh kegiatan bawahan menjadi tidak pasti. Ketidak pastian ini menyebabkan lemahnya pimpinan yang dapat mengakibatkan labilnya organisasi. Kelabilan ini merupakan titik awal kehancuran organisasi. Dalam bidang pendidikan, penyelenggaraan pendidikan hanya mungkin dilaksanakan bila didasarkan atas kebijakan dan perencanaan yang menyeluruh dan mantap untuk menghadapi masa depan. Kebijakan dan perencanaan pengembangan pendidikan ini adalah bentuk seperangkat keputusan-keputusan untuk mengendalikan dan merekayasa masa depan dalam upaya membangun manusia Indonesia untuk menghadapi masa depan. Pembuatan keputusan dengan demikian dalam pembangunan pendidikan memegang peran strategis dan karenanya kualitas pembuatan keputusan merupakan titik sentral dalam proses pembuatan keputusan. Ini mengandung arti bahwa untuk menghasilkan keputusan yang bermutu, keputusan itu menuntut dipenuhinya persyaratan professional yang harus di miliki oleh setiap pemimpin atau manager yang professional.
Bahan Ajar, 2022
didik mampu menjelaskan konsep HAKI dengan membedakan jenis jenis HAKI secara tepat 2. Keterampilan Peserta didik mampu menerapkan prinsip Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) dengan mematuhi aturan HAKI dengan baik. 2. Tujuan Sikap a. Mandiri Mendorong siswa untuk memiliki sikap mandiri dalam mengelola karya intelektual mereka, baik dalam proses penciptaan, pengembangan, maupun pemasaran, sehingga mereka dapat menjadi pengusaha kreatif dan inovatif yang mandiri. b. Bernalar Kritis Mengembangkan kemampuan siswa untuk memahami kompleksitas masalah terkait HAKI, menganalisis situasi, dan membuat keputusan yang tepat berdasarkan pengetahuan dan informasi yang diperoleh. c. Berahlak Mulia Mengajarkan siswa mengenai etika dalam menggunakan karya orang lain, sehingga mereka tidak melanggar hak cipta orang lain dan menghormati hasil karya orang lain Peta Konsep Kata kunci: Haki, tujuan dan sifat Haki, prinsip haki, hak cipta, hak kekayaan industri, prosedur permohonan, UU Haki HAKKI Prosedur pemohon
Siti Zainab Ratuloly, 2019
Atom Karbon adalah atom yang merupakan tulang punggung kehidupan
Mengapa guru perlu mengembangkan Bahan Ajar? Karena Guru harus memiliki atau menggunakan bahan ajar yang sesuai dengan : kurikulum, karakteristik sasaran, tuntutan pemecahan masalah belajar. Salah satu masalah penting yang sering dihadapi oleh guru dalam kegiatan pembelajaran adalah memilih atau menentukan bahan ajar atau materi pembelajaran yang tepat dalam rangka membantu siswa mencapai kompetensi. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa dalam kurikulum atau silabus, materi bahan ajar hanya dituliskan secara garis besar dalam bentuk materi pokok. Menjadi tugas guru untuk menjabarkan materi pokok tersebut sehingga menjadi bahan ajar yang lengkap. Selain itu, bagaimana cara memanfaatkan bahan ajar juga merupakan masalah. Pemanfaatan yang dimaksud adalah bagaimana cara mengajarkannya ditinjau dari pihak guru dan cara mempelajarinya ditinjau dari pihak siswa. Bahan ajar atau materi pembelajaran secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai. Bahan ajar merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran yang memegang peranan penting dalam membantu siswa mencapai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar atau tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Dengan menerapkan bahan ajar yang telah dikembangkan tersebut, diharapkan diperoleh alternatif bagi guru dalam menyampaikan suatu materi pembelajaran sehingga proses belajar mengajar akan berjalan lebih optimal dan bervariasi dan pada akhirnya hasil belajar maupun aktivitas peserta didik diharapkan juga meningkat. Perolehan bahan ajar seharusnya tidak hanya didapatkan dari satu sumber saja karena dengan diperolehnya bahan ajar hanya dari satu sumber tidak akan dapat memaksimalkan hasil belajar. Siswa tidak akan mendapatkan ilmu lebih, mereka hanya menghafal sebuah ilmu dan akan melupakannya. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan bahan ajar yang seharusnya dapat ditemukan oleh guru dari berbagai sumber atau bahkan dari siswa itu sendiri. Pengembangan bahan ajar yang tidak hanya terpaku pada satu sumber bahan ajar guru dapat mengembangkan kecerdasan siswa dan dapat pula memberikan pengalaman bermakna bagi siswa. Guru sebagai pengembang bahan ajar hendaknya mengetahui tentang apa dan bagaimana bahan ajar itu, sehingga guru dapat mengembangkan bahan ajar. Oleh karena itu, pada makalah ini kami mengbahas tentang pengembangan bahan ajar supaya dapat menjadi panduan pengetahuan mahasiswa calon guru untuk menghadapi tugasnya kelak sebagai guru dan pengembang bahan ajar.
Arus bolak-balik adalah arus listrik dimana besarnya dan arahnya arus berubah-ubah secara bolak-balik. Berbeda dengan arus searah di mana arah arus yang mengalir tidak berubah-ubah dengan waktu. Bentuk gelombang dari listrik arus bolak-balik biasanya berbentuk gelombang sinusoida. Secara umum, listrik bolak-balik diterapkan pada penyaluran listrik dari sumbernya (misalnya PLN) ke kantor-kantor atau rumah-rumah penduduk. Namun ada pula contoh lain seperti sinyal-sinyal radio atau audio yang disalurkan melalui kabel, yang juga merupakan listrik arus bolak-balik.
Teknologi informasi dan komunikasi terdiri dari dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Masing-masing memiliki pengertian yang berbeda. Pusat kurikulum Diknas memiliki definisi teknologi informasi adalah segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke perangkat lainnya.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Journal of Public Policy and Management Review, 2021
Laila Prihartini, 2023