Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
9 pages
1 file
adalah fenomena alam yang terjadi di kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Sedangkan secara sederhana, banjir didefinisikan sebagai hadirnya air suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Berdasarkan SK SNI M-18-1989SNI M-18- -F (1989 dalam Suparta 2004, bahwa banjir adalah aliran air yang relatif tinggi, dan tidak tertampung oleh alur sungai atau saluran.
Bencana adalah suatu proses alam atau bukan alam yang menyebabkan korban jiwa, harta, dan mengganggu tatanan kehidupan. Secara geografis Indonesia terletak di daerah khatulistiwa dengan morfologi dari daratan sampai pengunungan tingi dan juga merupakan negara kepulauan yang terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik yaitu lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, lempeng Filipina, dan lempeng Pasifik. Pergerakan lempeng-lempeng tektonik tersebut menyebabkan terbentuknya jalur gempa bumi, rangkaian gunung dapat aktif, serta patahan-patahan geologi yang merupakan zona rawan bencana gempa bumi, erupsi gunung berapi, tanah longsor, dan bencana lainnya. Allah berfirman, (artinya): "Dia telah menciptakan langit dan bumi dengan sebenarnya. Dia menutup malam atas siang dan siang atas malam, dan menundukkan matahari dan bulan. Ketahuilah, Dialah yang Mahaperkasa Lagi Maha Pengampun. '' (QS Az-Zumar; 5) "Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan." [QS 27:88] Walaupun Indonesia rawan terhadap berbagai potensi bencana (hazard potency), pengetahuan masyarakat di Indonesia mengenai bencana diatas cukup rendah. Ini dikarenakan langkanya bahan pendidikan atau media pembelajaran yang menarik di masyarakat mengenai bencana dan mitigasinya walaupun Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) membuat media pembelajaan melalui penerbitan buku tentang bencana namun belum terdistribusi dan diketahui oleh masyarakat ndonesia. Mari kita lihat data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia selama kurun waktu 5 tahun, antara tahun 2009-2013, terdapat 1.738 kejadian krisis kesehatan akibat bencana di Indonesia, dengan 442 kejadian banjir, 239 kejadian tanah longsor, 187 kejadian angin puting beliung, dan 137 peristiwa konflik sosial. Pada tahun 2013 terjadi 436 kejadian krisis kesehatan. Dari jumlah total 436 kejadian, terdapat 285 kejadian akibat bencana alam,119 bencana non-alam, dan 32 kejadian bencana sosial. 5 (lima) kejadian krisis kesehatan berdasarkan jenis bencana yaitu banjir sebanyak 118 kejadian (27%), diikuti oleh kecelakaan transportasi 55 kejadian (13%), keracunan 52 kejadian (12%), tanah longsor 47 kejadian (11%) dan angin puting beliung 40 kejadian (9%).
Banjir adalah peristiwa tergenang dan terbenamnya daratan (yang biasanya kering) karena volume air yang meningkat. Hampir seluruh negara di dunia mengalami masalah banjir, tidak terkecuali di negara-negara yang telah maju sekalipun. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagainya hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam cakupan pembicaraan yang luas, kita bisa melihat banjir sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan Bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah. Aliran Permukaan = Curah Hujan-(Resapan ke dalam tanah + Penguapan ke udara) Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut. Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu, tengah dan hilir. 1. Daerah hulu: terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf "V". Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai. 2. Daerah tengah: umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf "U". Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai. 3. Daerah hilir: umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur
Pada hakekatnya pengendalian banjir adalah suatu hal yang kompleks dimensi perencanaanya (engineering) melibatkan banyak disiplin ilmu teknik. Umumnya pengendalian banjir terdiri dari 2 metode, struktur dan non-struktur. Metode struktur meliputi perbaikan dan pengaturan sistem sungai (Normalisasi Sungai , Floodway, dll) dan bangunan pengendalian banjir (Bendung, Kolam Retensi, dll.), sedangkan metode non-struktur meliputi pengelolaan DAS, peramalan banjir, dll.
Mengenal beberapa macam bencana alam berikut cara pencegahannya
Pengamatan dilakukan berlokasi di Parit Bansir yang termasuk dalam wilayah kecamatan Pontianak Tenggara, Kota Pontianak. Hulu parit Bansir berada di ujung Jl.Perdana dan berbatasan dengan Parit Demang serta bermuara di Sungai Kapuas. Parit Bansir ini memiliki panjang 6.783 meter dengan lebar rata-rata 6 meter dan dipengaruhi pasang surut air Sungai Kapuas, sehingga kondisi aliran air Parit Bansir ini aliran tidak seragam, arah aliran air menuju hilir saat kondisi parit surut, dan arah aliran ke hulu saat kondisi parit pasang.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
CASE ANALISIS_HUKUM LINGKUNGAN_INGE WIDYA PP_8111416082_ROMBEL 7
PENCEGAHAN, PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN BANJIR , 2022
Journal of History, 2023
ABIATA BANJARNAHOR, 2022