Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
15 pages
1 file
Abstrak: Paradigma kritis merupakan perspektif kritis dalam memikirkan sesuatu. Paradigma kritis dalam bidang pendidikan/ pedagogi, terdapat pedagogi kritis yang memandang bahwa pendidikan adalah proses pemberdayaan. Oleh karena itu, siswa dipandang sebagai subjek yang memiliki kemandirian dan kebebasan dalam taraf tertentu terhadap apa yang ingin dicapainya dan bagaimana cara mencapainya. Hubungan guru-siswa bersifat dialogis dan saling menghargai. Dalam bidang linguistik, paradigma kritis terwujud dalam analisis wacana kritis yang merupakan epistemologi kewacanaan untuk menemukan ideologi yang tersembunyi dari suatu praktik wacana. Dalam pembelajaran bahasa, pedagogi kritis dan analisis wacana kritis dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa. Caranya adalah dengan menerapkan prinsip-prinsip paradigma kritis itu dalam praktik pembelajaran di kelas. Kata-kata kunci: paradigma kritis, pedagogi kritis, analisis wacana kritis, pembelajaran bahasa
2017
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan ideologi yang tersembunyi dalam novel karya Ayu Utami dan A. Fuadi. Dengan menggunakan pendekatan interdisipliner AWK, dua novel karya Ayu Utami dan tiga novel karya A. Fuadi dianalisis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam dwilogi karya Ayu Utami ditemukan ideologi liberalism-feminisme, yaitu gagasan tentang hak kebebasan setiap individu dalam memperjuangkan hak perempuan sebagai subordinat laki-laki, termasuk kebebasan seksual. Dalam trilogi karya A. Fuadi ditemukan ideologi pedagogi transcendental, yaitu pedagogi yang berorientasi kepada keilahian. Dengan orientasi keilahian, seluruh proses dan kegiatan pendidikan didasarkan kepada norma-norma Ilahi yang meliputi peran guru, peran murid, dan relasi guru-murid. Kata kunci: paradigm kritis, AWK, kajian sastra, liberalism-feminisme, pedagogi transendental
This study is entitled "The Mazhab Epistemology of Critical Education in Islam Perspective" (an Analysis of Islamic Education Philosophy). This study began from the idea that education is seen not to reflect the humanism and emancipatory attitude towards interrelationship of human. Education is not seen as a social transmormation from irrationality to rationality, from oppression to freedom, from theory to practice, the basic critical theory of epystemology is from theoritical theory. Education is not only about theory but also action. The objectives of this reasearch are; theoretically to enrich khazanah Science, especially about education discipline commtted to and has great attention on human resource quality by giving sharp criticism on social mindset towards social pragmatism. Another objective of the ressearch is to contribute to thought to extend educational ideas in academic environment. Practically, this study is useful for learning model development of education practitioners, whether they are formal practicioners or non-formal ones. The reason of the implementation of this study is to know how far the Islamic perspective is on Critical Flow. The writer used a descriptive qualitative research design with literature reviews. He used a library research (cintent analysis) to collect the data of the research. The study showed that Mazhab Epistemology on critical education in Islam perspective is about the knowlodge method in critical theoretical framework about humanism and emansipatory concepts. Islam is also about humanism and egalitery emphasizing highly the human right equality. The implication of human monoteism towards the almighty god having monotheism freedom framework, by action and revolution as well as with effective communication constructed from the thought of Karl Max. Keyword : Critical Theory, Education Epystemology and Humanism Education.
2022
Beberapa minggu lalu penulis di undang oleh salah satu pergerakan mahasiswa Islam di kota Karawang, Jawa Barat yaitu Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) untuk mengisi materi tentang analisis sosial di acara Pelatihan Kader Darul Arqom Dasar (DAD), tulisan ini merupakan materi yang penulis sampaikan pada kegiatan tersebut..
Kualitas pendidikan bersifat kompleks dan dinamis dapat dipandang dari berbagai persepsi dan sudut pandang melintasi garis waktu. Pada tingkat mikro, pencapaian kualitas pendidikan merupakan tanggungjawab profesional seorang dosen sebagai pendidik dan pengajar melalui penciptaan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik dan memfasilitasi peserta didik untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Dalam pencapaian kualitas pendidikan, banyak hal yang terkait didalamnya: fasilitas dan sarana pendidikan, kurikulum dan pembelajaran, kualitas dan kemampuan dosen, kesiapan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
i Selayang Pandang "But this disease [epilepsy] is in my opinion no more devine than any other, it has the same nature as other deseares, and the cause that gives rise to individual diseases. It is also curable, no less than other illnesses, unless by long lapse of time it be so ingrained as to be more powerful than the remedies that are applied. Its origin, like that of other diseases, lies in heredity" 1 -Hippokrates (ca. 460-377 SM)-Sebuah gambaran tentang agungnya taraf berfikir para filsuf Yunani di dunia kedokteran, yang secara bersamaaan menjadi penanda betapa banyak pola fikir di era rasionalitas dewasa ini tak ubahnya seperti sebuah pengulangan bahkan pada tahap yang ekstrim bisa jadi merupakan suatu kemunduran cara berfikir. Tak usah jauhjauh, masalah epilepsI misalnya, tanyakanlah kepada orang tua Anda tentang pendapat mereka mengenai penyakit "ayan" dan seandainya orang dengan epilepsi menjadi salah satu teman Anda atau bahkan izin menginap di rumah Anda selama beberapa malam. Perhatikanlah, respon penolakan yang berbau merendahkan dilontarkan mereka kepada teman epilepsi Andabisa jadidisertai dengan peringatan agar mengambil jarak atau memutuskan hubungan pertemanan dengan teman epilepsi yang Anda kenal itu. Stigmatisasi berbau mitologi kendati di zaman modern yang serba canggih ini, selalu mengambil tempat yang "mapan" sebagai realita menyedihkan di tengah-tengah rasionalitas yang santer disuarakan.
Pembangunan adalah term yang cukup membius di abad ini. Tidak Terkecuali dalam pengembangan kebijakan sosial. Untuk itu, agar tidak terjebak pada ekstase pembangunan itu sendiri, maka pendekatan yang tepat harus dipergunakan. Salah satunya dengan pendekatan kritis. Pendekatan kritis secara sederhana menawarkan bahwa sejatinya pembangunan harus berdiri pada keberpihakan yang nyata. Sehingga pembangunan bukan tujuan, tapi alat untuk mengembangkan kesejahteraan sosial.
PENTINGNYA BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN ABAD KE-21, 2023
Pendidikan merupakan salah atau bidang yang terus berkembang sesuai zaman yang ada. Pembelajaran yang dilaksanakan pada abad 21 ini berkaitan dengan penerapan teknologi. Pembelajaran abad 21 ini juga menuntut berbagai keterampilan yang harus dikuasai peserta didik. Salah satu keterampilan yang dibutuhkan dalam pembelajaran abad 21 yaitu, keterampilan belajar seperti kemampuan berpikir kritis. Berpikir kritis termasuk ke salah satu prinsip pokok pembelajaran abad ke 21 sehingga berpikir kritis ini sangat penting bagi peserta didik. Berpikir kritis memiliki peran penting bagi peserta didik karena dengan berpikir kritis siswa dapat belajar mengambil keputusan dengan baik dan dilakukan secara mandiri. Selain itu berpikir kritis juga penting karena dapat membantu peserta didik mempersiapkan diri untuk masa depan sehingga peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang diberikan pada zaman itu.
Mata pelajaran matematika memberi konstribusi besar dalam membentuk siswa terampil berpikir kritis dan kreatif. Membangun siswa memiliki karakter kritis dan karakter kreatif. Berpikir kritis dan kreatif dapat diilustrasikan sebagai dua sisi mata uang logam, yang satu terkait dengan lainnya; tetapi dalam belajar matematika berpikir kritis dapat dipandang sebagai landasan yang dapat mengantarkan siswa menuju berpikir kreatif. Untuk menggapai terampil berpikir kreatif diperlukan keterampilan berpikir kritis. Fakta di lapangan menunjukkan keterampilan berpikir kritis siswa dalam memecahkan masalah dalam kategori rendah, dan ini menjadi penyebab utama keterampilan berpikir kreatif siswa juga dalam kategori rendah. Dalam pembelajaran matematika di sekolah, diperlukan guru-guru profesional yang mampu mengantarkan para siswanya memiliki keterampilan berpikir kritis dan kreatif.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Metodologi dan paradigma kritis, 2024
Dudu Suhandi Saputra, 2016
Inter Komunika: Jurnal Komunikasi, 2022