Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
5 pages
1 file
Buletin Tanaman Tembakau, Serat & Minyak Industri, 2016
Sistem pertanian organik pada tanaman pangan mulai diminati masyarakat karena produknya lebih sehat dan pengelolaannya memperhatikan lingkungan, siklus biologi, dan keanekaragaman hayati setempat. Kecenderungan ini merembet ke tanaman nonpangan, seperti kapas yang menggunakan pestisida dan pupuk sintetis sangat besar. Syarat pengembangan kapas organik cukup ketat karena selain larangan menggunakan bahan kimia sintetis, juga pendokumentasian untuk memperoleh sertifikat organik. Meskipun serat kapas organik harganya lebih tinggi, namun produktivitasnya cenderung rendah. Keuntungan yang paling signifikan dalam pengembangan kapas organik adalah perbaikan lingkungan, mulai dari kesuburan lahan, aktivitas mikroba, dan siklus biologi sampai peningkatan keanekaragaman hayati. Pengembangan kapas di Indonesia masih menghadapi masalah rendahnya produktivitas dan pemenuhan kebutuhan dalam negeri sehingga pengembangan kapas organik belum menjadi prioritas meskipun kelestarian biologi dan lingkungan harus tetap diperhatikan. Oleh karena itu, sistem pertanian input rendah yang berkelanjutan dan ramah lingkungan merupakan pilihan yang dapat dikembangkan untuk kapas. Kata kunci: Kapas organik, input rendah, lingkungan
2021
ABSTRACTCoconut plants are one of Indonesia's leading commodities. The low production of kopyor coconut is because farmers still carry out nurseries in the traditional way without certifying seeds so that the seeds produced are poor quality. Ngudi Makmur farmer group in Kalikalong village, Pati Regency, Central Java is a farmer group that has been engaged in the supply of kopyor palm seeds, certified and sold to various regions. The study was conducted in January to April 2020. The research methods carried out are direct and indirect methods. Data is collected by following the direct activities of propagation of coconut Kopyor, observations and interviews with Farmer Groups. The observations showed that the growth of kopyor coconut seedlings was declared good. Seedling growth increases every week on the variable number of midribs, plant height, and stem circumference. Kopyor coconut business analysis conducted on a 500 m2 or 0.5 ha area with a calculation of 1 cycle or 4 months ...
Jurnal Mutu Pangan Indonesia : Indonesian Journal of Food Quality, 2022
XYZ is a small industrial scale coconut chips producer who wants to develop their products and market. This study aimed to describe ideal characteristic of coconut chips, develop XYZ product and their marketing strategy. The research used survey method by distributing online questionnaires to respondents, and sensory tests (CATA, RATA, hedonic) by untrained panelists. As quantitative descriptive research, it was conducted in four stages: consumer surveys, mapping of sensory attributes of coconut chips by PCA, product improvement, and development of marketing strategies through STPD analysis and business model canvas (BMC). The results showed that the market opportunity for coconut chips was still available and prospective. Crispness, sweet taste, sweet aftertaste, and caramel aroma were ideal product characteristics of coconut chips after mapping of sensory attributes from three competitor products and XYZ product. XYZ product weakness was corrected for its sweet taste attribute by reformulation to increase sweetness, and the selected formula used a ratio of weight of sugar and coconut chips 2:8 (w:w). Efforts to increase consumer interest in product need to be carried out through marketing strategies targeting young people and the target market for the middle class, as well as a differentiating in the use of natural ingredients without preservatives and artificial coloring.
2012
In effort to get the true-to-type “Kopyor” coconut (matured coconut with broken meat particles due to abnormal formation of endosperm), the only way is inoculate the embryo in synthetic media under in vitro condition. A protocol of coconut embryo culture was established for “Kopyor” coconut grown in East Java through testing a number of media protocols and adding auxin IBA for rooting. The media protocols tested consisted of Y3 (Eeuwens) and MS (Murashige & Skoog) basal media, i.e. Protocol I (UPLB/Philippiness) as a control, Protocol II with a series of solid media Y3 (solid Y3 in germinating phase; solid Y3 in subculture I,II,III and solid Y3 in subculture IV), Protocol III with a series of solid media Y3 in germinating phase; solid Y3 in subculture I,II,III ; and liquid Y3 in subculture IV, Protocol IV with a series of solid media MS (solid MS in germinating phase; solid MS in subculture I,II,III; solid MS in subculture IV), and Protocol V with a series of liquid media MS in germ...
2019
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis. Pertama untuk mengetahui faktor-faktor internal dan eksternal pemasaran kelapa dalam bentuk kopra pada UD KK Alvino di Kecamatan Air Joman Kabupaten Asahan. Kedua Untuk mengetahui analisis SWOT strategi pemasaran yang dilakukan oleh para petani kelapa dalam bentuk kopra di Kecamatan Air Joman Kabupaten Asahan dalam meningkatkan penjualan kopra dengan matriks IFAS dan EFAS dapat diidentifikasi faktor-faktor penting baik dari lingkungan internal maupun lingkungan eksternal yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari peningkatan pemasaran. Pendekatan penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah kualitatif deskriptif penulis juga menggunakan Analisis SWOT. Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Berdasarkan hasil analisis SWOT, pemasaran kelapa kopra akan tepat apabila melakukan strategi Growth oriented, yaitu merupakan strategi pertumbuhan...
J-SEA (Palangka Raya), 2018
Tujuan penelitian adalah: 1). Mengetahui proses pengolahan kelapa menjadi kopra pada industri kopra udin, 2). Menganalisis besar nilai tambah yang diperoleh pemilik industri kopra udin. Penelitian ini dilaksanakan pada industri kopra udin yang berada di Desa Pematang Kambat, Kecamatan Seruyan Hilir Timur, Kabupaten Seruyan. Industri ini merupakan insutri kopra terbesar jika dilihat dari jumlah tenaga kerja dan kapasitas produksinya sebesar 6,42 kw/minggu dibandingkan industri lain juga industri yang paling berpengalaman dalam mengolah kopra yang berada di Desa Pematang Kambat. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data-data yang diperoleh dari hasil penelitian dengan wawancara secara langsung dengan pemilik industri dibantu daftar pertanyaan. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari berbagai sumber seperti buku teks, jurnal, dan istansi yang terkait. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dan analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif maupun kuantitatif. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif untuk menjelaskan proses pengolahan kelapa menjadi kopra pada Industri Kopra Udin yang masih bersifat tradisional yang terdiri dari beberapa tahapan yang dimulai dari penyediaan bahan baku berupa kelapa, pengupasan sabut kelapa, pembelahan kelapa, penjemuran tahap 1, pencungkilan, penjemuran tahap 2, pencincangan dan pengemasan yang mana masih banyak menggunakan tenaga manusia dibanding mesin. Analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis besarnya nilai tambah kelapa pada Industri Kopra Udin menggunakan Metode Hayami. Nilai tambah pengolahan kelapa menjadi kopra adalah sebesar Rp 1.119,60 yang merupakan selisih dari nilai kopra per kilogram dengan rasio nilai tambah sebesar 50,89%, dan memperoleh margin sebesar Rp 1.200,00 yang didistribusikan ke masing-masing faktor produksi, yaitu: 1). Imbalan tenaga kerja sebesar 75% yang merupakan faktor produksi tertinggi dimana rasio faktor produksi >40%; 2). Sumbangan input lain sebesar 6,70% yang merupakan faktor produksi terendah dimana rasio faktor produksi <15%; sedangkan 3). Keuntungan perusahaan sebesar 18,30% merupakan faktor produksi sedang dimana rasio faktor produksi berada diantara 15-40%.
AgriMalS, 2021
This study aims to analyze how rice imports have grown in Indonesia. This research was a descriptive case study of Indonesia. The data of development of the rice imports was collected from the last ten years (2010-2019). The data used are secondary sources of data from the Agency for Central Statistics (BPS). Base on the data rice imports in Indonesia have fluctuated, especially from 2018 to 2019. Several factors influenced the increasing amount of imported rice in Indonesia, including population growth as well as an increase in domestic rice prices. As a result the amount of consumption is higher than the quantity of rice produced.
Jurnal Keteknikan Pertanian, 2014
The objectives of this research were to study the influence of packaging material and the temperature applied during storage on the quality of kopyor coconut, to predict the shelf-life, and to determine the best packaging material and the storage temperature to keep the kopyor coconut. Research material is kopyor coconut obtained from Kalianda South Lampung. Kopyor coconut packaged in plastic film type Polyamide (PA), Polypropylene (PP), and High Density Polyethylene (HDPE) each weighing 60g. The quality parameter observed are free fatty acids (FFA), total microbes, and sensory characteristics including color, flavor, and taste. This research us Randomized Complete Design with two factors. The first factor was the packaging material with three different types (PA, PP, HDPE), and the second factor was the storage temperature at two levels of 5±2 O C and 10±2 O C. The shelf-life was predict using Partially Staggered Design (PSD) technique. Principal Component Analysis (PCA) technique was used to determine the best treatment. The results showed that the type of plastic packaging and storage temperature gave an effect on the total microbes, and organoleptics of color, flavor, and taste. PA packaging is the best packaging can be maintained the quality of organoleptic and reduce the microbe growth. The storage temperature of 5±2 O C can maintain quality of kopyor coconut better than 10±2 O C temperature. Based on PSD method and total microbe as critical parameters, the shelf-life of kopyor coconut at 5±2 O C is 27, 26, and 17 days for plastic PA, HDPE, and PP packaging, respectively.
Perspektif, 2016
ABSTRAKKeterbatasan lahan pertanian mendorong masyarakat/ petani membuka lahan baru di kawasan hutan, dengan cara menebang dan membongkar tanaman hutan serta membakar sisa-sisa tanaman dan semak belukar, akibatnya lahan menjadi kritis. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut adalah melalui penerapan sistem agroforestri berbasis kopi. Agroforestri berbasis kopi yang sudah dikembangkan petani berperan dalam : (1) Konservasi lahan, air dan keanekaragaman hayati, (2) Penambahan unsur hara lahan, (3) Pengendalian iklim mikro, (4) Penambahan cadangan karbon (5) Menekan serangan hama dan penyakit dan (6) Peningkatan pendapatan petani. Agroforestri berbasis kopi telah dipraktekkan oleh petani pada berbagai wilayah di Indonesia, diantaranya di Lampung Barat (pola hutan kemasyarakatan dan hutan desa), Jawa Barat dan Jawa Tengah (pola pengelolaan hutan bersama masyarakat). Tantangan/masalah yang dijumpai pada agroforestri berbasis kopi diantaranya (1) Tingkat pengetahun petani tentan...
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Journal of Emerging Business Management and Entrepreneurship Studies
Bhakti Persada: Jurnal Aplikasi Ipteks, 2019
JURNAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
Jurnal Penelitian Pertanian Terapan
LAW REFORM, 2015
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia
Buletin Palma, 2021
JURNAL AGROINDUSTRI HALAL
Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir
ECOPLAN : JOURNAL OF ECONOMICS AND DEVELOPMENT STUDIES, 2020