Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
21 pages
1 file
Mahasiswa adalah sebutan bagi manusia yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Hal ini menandakan bahwa mahasiswa terdiri dari orang-orang yang sudah memasuki fase ahir dari jenjang pendidikan yang dapat diikuti oleh seseorang, selain hal tersebut dalam perkembangan seseorang seorang mahasiswa biasanya sudah memasuki masa dewasa ahir yaitu berkisar pada usia 16-20 tahun. Mahasiswa yang berjenis kelamin wanita (mahasiswi) cenderung lebih memperhatikan kecantikan tubuhnya terutama bagian wajahnya, dibandingkan dengan mahasiswa yang berjenis kelamin pria yang kebanyakan tidak memperhatikanya sebagaimana yang dilakukan oleh lawan jenisnya, hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya ialah agar mahasiswi lebih percaya diri di depan halayak ramai dan agar mahasiswi itu sendiripun merasa bahwa dirinya sedap dipandang mata. Produk kecantikan adalah salah satu solusi bagi perempuan yang menginginkan wajah terlihat cantik dalam waktu yang relatif singkat, dengan membeli sebuah prodak kecantikan dengan manfaat tertentu wajah dari seorang wanita dapat menjadi lebih putih, terlihat lebih muda, terlihat lebih segar ataupun lebih lembut. Pemaparan tadi adalah manfaat yang akan dirasakan oleh seorang wanita dengan membeli suatu produk kecantikan, ada yang dengan satu prodak dapat mendapatkan lebih dari satu manfaat dan adapula yang dengan satu produk maka satu manfaat yang dapat diperoleh. Seiring berkembangnya zaman dan teknologi, produk kecantikan semakin banyak beredar di masyarakat bukan hanya produk lokal seperti mustika ratu namun sekarang pun produk luar pun sudah mulai merambah pangsa pasar kosmetik dalam negeri, sebut saja merek Pond's yang kemudian merek inilah yang akan dijadikan sebagai objek penelitian pemasaran kali ini. Pond's adalah sebuah brand merk produk kecantikan yang terkenal di Indonesia, memiliki reputasi yang cukup bagus di mata kaum hawa dengan harga bervariasi. Pond's institute saat ini telah menjelma menjadi sebuah produsen
Laporan Pondasi
segala limpahan rahmat, hidayah dan kehendak-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan Tugas Besar dengan baik, lancar dan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik di Jurusan Teknik Sipil Universitas Sangga Buana YPKP Bandung. Dalam kesempatan ini, penyusun ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam segala hal atas terselesaikannya laporan ini. Ucapan terimakasih ini kami haturkan kepada: 1. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan semangat serta dorongan baik moril maupun materil selama penyusunan laporan ini. 2. Bapak Dody Kusmana, S.T, M.T.selaku dosen pembimbing yang telah memberikan banyak bimbingan selama penyusunan laporan ini. 3.
Retno Dyah Wulanfitri, 2021
191030010 1. PENDAHULUAN Dalam konteks Indonesia, apa yang disebut sebagai "Pendidikan Islam" 1 sebenarnya tidaklah begitu mudah untuk menunjukkan dan menentukannya. Karena masih banyak yang mempertanyakan, mana yang termasuk pendidikan Islam, apakah lembaga pendidikan yang dikelola oleh organisasi Islam tertentu misalnya Muhamadiyah, NU ataukah madrasah dari berbagai jenjangnya yang dibina oleh Deparatemen Agama, ataukah lembaga pendidikan umum seperti SMP, SMU dan lainnya yang bernaung di bawah Departmen Pendidikan dan Kebudayaan. Untuk menjawab persoalan tersebut, ada baiknya jika dikembalikan lebih dahulu kepada esensi pendidikan Islam yang sebenarnya, kalau boleh diringkas, esensi pendidikan islam ialah terdapatnya unsur iman, ilmu dan amal dalam totalitas teori dan prktek suatu pendidikan. Suatu kegiatan atau lembaga tertentu bisa di kategorikan sabagai pendidikan islam, manakala di dalamnya dikembangkan secara harmonis ketiga unsur tersebut. Bila dinalar dari komponen yang pertama, bahwa iman tidak akan sempurna keculai dengan ilmu, sedangkan iman dan ilmu tak akan berarti dalam hidup, kecuali diwujudkan dalam bentuk amal dan pengabdian. Sebaliknya bila dinalar unsur yang terakhir, bahwa amal tidak akan sempurna, kecuali berdasarkan ilmu, sementara ilmu dapat menjerumuskan orang kelembah kesesatan, jika ilmunya tidak dilandasi iman. Sekarang bagaimana perwujudan ketiga unsur atau komponen tersebut dalam apa yang dikenal sebagai pendidikan islam di Indonesia? Di Indonesia, yang biasanya diidentikkan sebagai pendidikan islam, sekurangnnya ada tiga yaitu pesantren, madrasah dan sekolah milik organisasi Islam dalam setiap jenis dan jenjang yang ada. Kecenderungan untuk menyusun identifikasi semacam itu, dasarnya bersifat realistis historis dimana ketiganya dimasa lalu pernah menyatukan 1 Adi Fadli. "PESANTREN:SEJARAH DAN PERKEMBANGANNYA".
There are three factors that has significant role in the organization of Islamic boarding school system. Those are, management as the factor of efforts, the organization as the factor of Facility, and the administration as the factor of intention. These three factors give direction and cohesion in defining, controlling, organizing, supervising and assessing the implementation of the policies in an effort to organize educational activities in accordance with the aim of every Islamic boarding school. One of the components of management in an effort to Islamic boarding school is financial management. Financial management of the Islamic boarding school is an activity undertaken in order to achieve the purpose of boarding schools that had planned to develop and manage resources and sources of funding and the potential held in the boarding school system effectively and efficiently. This activity can be started from the planning, organizing, implementing up to scrutiny. In the financial management at the school began with budget planning up to monitoring and financial accountability. Financial management of the Islamic boarding school is one of the substances management of educational institutions which will in turn determine the smooth operation of the Islamic boarding school. As the case on the substance of education in general management, financial management activities of the boarding school should be done through the process of planning, organizing, directing, coordinating, monitoring or controlling. Some activities such as financial management and assign an activity to obtain funding sources, utilization of funds, reporting, inspection and accountability. Abstrak Ada tiga faktor yang berperan dalam sistem penyelenggaraan Pondok Pesantren yaitu, manajemen sebagai faktor upaya, organisasi sebagai faktor Sarana, dan administrasi sebagai faktor karsa. Ketiga faktor ini memberi arah dan perpaduan dalam merumuskan, mengendalikan, penyelenggaraan, mengawasi serta menilai pelaksanaan kebijakan kebijakan dalam usaha menyelenggarakan kegiatan pendidikan yang sesuai dengan tujuan setiap Pondok Pesantren. Salah satu komponen manajemen sebagai upaya dalam pondok pesantren adalah manajemen keuangan. Manajemen keuangan pondok pesantren merupakan kegiatan yang dilakukan guna mencapai tujuan pondok pesantren yang telah direncanakan dengan mengembangkan dan mengelola sumber daya dan sumber dana serta potensi-potensi yang dimiliki dalam sistem pondok pesantren secara efektif dan efisien. Kegiatan
Allah menciptakan seluruh alam semesta dan Ia berkata, "Sungguh amat baik" termasuk manusia sebagai gambar dan rupa Allah (Imago Dei), yakni Adam dan Hawa. Allah menciptakan Manusia sebagai rekan sekerja-Nya dengan tujuan untuk menjalankan mandat yang Allah berikan kepada manusia, yaitu menaklukkan dan berkuasa 1 atas ciptaan lain.
The writer conducted a qualitative research approach of social phenomenology; the data in this study were collected by using observation, in-depth interviews, and documentations. In order to articulate the leadership of the Islamic boarding school, the data has been analyzed by using qualitative methods with the mindset of deductive-inductive. The process of data analysis carried out in phases: data reduction, data presentation, and conclusion. The dynamics of leadership in Islamic boarding school. The figure of Kiai is the central figure and more of it is a determinant factor to the success of students in the search for knowledge, leadership models used a model of democratic leadership. In that sense, all the information from the outside before being made policies (rules) boarding schools, first in the filter by a caregiver. Development programs are prioritized in formal and non-formal. The inhibitors of Islamic boarding school leadership, namely: Human Resource students, education funds, and the interest of society to change the tendency towards salafiyah and modern values. Supporting; Their means of education oriented to the development of students, and institutions that help students accommodate their talents and interests to develop. Abstrak Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang menempatkan sosok kiai sebagai tokoh sentral dan masjid atau surau sebagai pusat lembaganya. Lembaga ini merupakan institusi pendidikan Islam tertua di Indonesia dan sekaligus merupakan bagian dari warisan budaya bangsa (indigenous culture). Maka, bukanlah kebetulan jika pesantren masih dapat bertahan hingga saat ini. Dinamika kepemimpinan di pesantren. Sosok kiai merupakan figur sentral dan lebih dari itu merupakan faktor determinan terhadap suksesnya santri dalam mencari pengetahuan, model kepemimpinan menggunakan model kepemimpinan demokrasi. Dalam artian, Semua informasi dari luar sebelum dijadikan kebijakan (aturan) pesantren, terlebih dahulu di filter oleh pengasuh. Pengembangan program diprioritaskan pada pendidikan formal dan non-formal. Penghambat dari kepemimpinan pesantren ini, yaitu: Sumber daya santri, Dana pendidikan, dan Minat masyarakat yang mengalami perubahan kecenderungan terhadap nilai salafiyah dan modern. Penunjangnya; Adanya sarana pendidikan yang berorientasi pada pengembangan santri, dan lembaga yang membantu santri mengakomodir bakat dan minatnya untuk berkembang.
Lecture: Meinarni Thamrin ST., MT.
Permasalahan yang menjadi fokus utama dalam usulan program ini adalah : 1. Bagaimana menghasilkan gas yang berkualitas bagus untuk digunakan dan sempurna dalam pembakaran ? 2. berapa lama waktu yang dibutuhkan agar limbah menghasilkan gas metan ? 3. Apakah sistem biogas tersebut dapat bekerja secara optimal dan efektif sehingga dapat meningkatkan penggunaan di masyarakat secara mudah ?
unit penyelidikan & inovasi wilayah n.sembilan dan melaka, 2017
Kajian ini dijalankan bertujuan melihat persepsi pelajar Sijil Pemasangan Elektrik terhadap masalah ketidakhadiran ke di Kolej Komuniti Jempol. Di Kolej Komuniti, kehadiran pelajar ke kelas merupakan salah satu elemen penting bagi memastikan pelajar lulus dalam modul yang diambil. Kegagalan pelajar untuk hadir ke kelas kurang daripada 80% boleh menyebabkan pelajar tersebut ditahan dari menduduki peperiksaan. Walaupun isu ini telah diperjelaskan kepada pelajar, namun pihak kolej mendapati bahawa setiap semester terdapat pelajar-pelajar yang masih ditahan memasuki peperiksaan akhir disebabkan oleh masalah kehadiran. Responden kajian adalah seramai 55 orang yang terdiri daripada semester 1 sehingga 4. Kajian yang dijalankan ini berbentuk kuantitatif dan menggunakan soal selidik sebagai instrumen kajian. Data yang diperolehi dalam kajian ini di analisis menggunakan perisian Statistical Packages for Social Sciences (SPSS) Version 20.0. Objektif kajian ini ialah untuk melihat persepsi pelajar terhadap kehadiran ke kelas, mengenalpasti faktor-faktor ketidakhadiran pelajar ke kelas dan mengenalpasti kaedah penyelesaian. Dapatan kajian mendapati bahawa persepsi pelajar terhadap kehadiran kelas berada pada tahap tinggi dengan skor min 4.52. Dapatan ini menunjukkan majoriti pelajar-pelajar sedar bahawa kehadiran ke kelas adalah sangat penting. Justeru dapatan kajian mendapati faktor yang dominan menpengaruhi ketidakhadiran pelajar-pelajar ke kelas ialah faktor diri sendiri. Dapatan kajian menunjukkan bahawa kaedah penyelesaian bagi mengatasi masalah masalah ini ialah menambahbaik kemudahan kolej dan meningkatkan kemahiran pengajaran pensyarah. Justeru, pihak kolej dengan kerjasama semua pensyarah perlu mengemblengkan tenaga dalam meningkatkan mutu pengajaran dan pembelajaran di Kolej serta kemudahan-kemudahan bilik kuliah yang selesa supaya boleh menarik minat pelajar untuk hadir ke kelas. Kata Kunci: ketidakhadiran; persepsi pelajar,
Perseteruan antara Pihak Kemendiknas dengan beberapa pihak, termasuk Koalisi Pendidikan yang terjadi belakangan ini berkaitan pengelolaan Dana BOS (Radar Sulteng, 22 Oktober 2010 dan 27 Oktober 2010) mengindikasikan adanya perbedaan hasil evaluasi atas pengelolaan Dana BOS. Semua pihak boleh bertahan dengan penilaiannya masing-masing dan mengatakan bahwa pihaknyalah yang paling benar, namun dibalik itu, jika melihat realitanya, ternyata problematika pengelolaan dana BOS terjadi pada semua lini dan tahapan kegiatan, bukan hanya persoalan pengelolaan uang semata.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
PisceStar, 2019
Sosiologi Pendidikan dan Pesantren, 2022
Media Sains Indonesia, 2022
Bintang Semesta Media, 2023
AL-Fatih: Jurnal Pendidikan dan Keislaman, 2018