Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
ini makalah tentang karakteristik perkembangan anak usia sekolah, kata dosen nya ada yang kurang lengkap, dibagian perkembangan fisik motorik. tinggal dilengkapin yak
Profesi sebagai guru bukanlah suatu hal yang jarang ditemui. Banyak orang berbondongbondong masuk ke dalam sekolah keguruan sehingga bisa menjadi seorang guru. Ada beberapa alasan mengapa sebagian besar orang, terutama di Indonesia, memilih menjadi guru. Mulai dari honor yang cukup besar, keinginan di dalam hati, atau hanya karena ikut-ikutan semata. Namun, tak jarang juga ada orang-orang tertentu yang memandang profesi guru dengan sebelah mata.
2013
Perkembangan moral berkaitan dengan aturan dan konvensi tentang apa yang harus dilakukan oleh manusia dalam interaksi dengan orang lain dan perkembangan moral memiliki dimensi intrapersonal yang mengatur aktivitas seseorang ketika ia tidak terlibat dalam interaksi sosial dan dimensi antarpribadi yang mengatur interaksi sosial dan lingkungan. Pada saat anak telah memasuki sekolah dasar, anak-anak serius mulai mengekspresikan ide lebih obyektif keadilan. Pemahaman ini melibatkan prinsip keadilan (equality), kinerja (prestasi), dan kebajikan (kebaikan). Keadilan berarti bahwa setiap orang harus diperlakukan sama. Prestasi berarti pahala ekstra untuk kerja keras, kinerja yang berbakat, atau perilaku yang terpuji. Kebajikan berarti memberikan pertimbangan khusus kepada mereka yang berada dalam kondisi yang tidak menguntungkan. Oleh karena itu perkembangan moral anak-anak usia sekolah dasar harus diperhatikan bahwa dalam proses pembelajaran di pendidikan moral sekolah diberikan kepada sis...
Perkembangan Masa Kanak-Kanak Awal, 2023
Perkembangan Masa Kanak-Kanak Awal
endidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kesejahteraan anak dan berkontribusi terhadap penurunan kemiskinan dan ketidaksetaraan. Tingkat pendidikan ibu yang lebih tinggi mempromosikan perilaku sehat dan perilaku pencarian pengobatan (health-seeking) sehingga terkait dengan kemungkinan penurunan kematian anak sebelum ulang tahun kelima mereka, dan dengan penurunan resiko kematian ibu. Anak-anak muda yang siap untuk bersekolah akan lebih siap untuk belajar, lebih mungkin untuk tetap bersekolah dan lebih mungkin untuk berhasil, dengan kemampuan penghasilan yang lebih tinggi di masa yang akan datang. Pengetahuan orang muda tentang kesehatan reproduksi dapat membantu mengurangi resiko HIV dan IMS (infeksi menular seksual).
ABSTRAK Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Salah satu tugas perkembangan remaja adalah mencapai kemandirian dan pemilihan karir. Kematangan karir merupakan keberhasilan seseorang dalam mencapai tugas perkembangan karir sesuai tahapan perkembangannya. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa siswa belum mempunyai perencanaan yang matang mengenai karirnya. Berbagai kondisi dimungkinkan berpengaruh dalam proses kematangan karir. Siswa dengan locus of control internal mempunyai kemampuan dalam evaluasi terhadap kondisi dirinya sehingga mempunyai gambaran yang realistik mengenai diri. Melalui gambaran diri yang realistik, memungkinkan siswa dapat membuat perencanaan karir yang matang. Selain itu, siswa yang mengembangkan konsep diri yang positif akan lebih melibatkan diri dalam eksplorasi karir dan mengembangkan tingkah laku yang tepat dalam menghadapi karir. Locus of control internal dan konsep diri menjadi suatu kondisi yang dapat membantu siswa dalam kematangan karirnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara locus of control internal dan konsep diri dengan kematangan karir pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Surakarta. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster sample. Pengambilan sampel dengan menggunakan cluster random sampling. Data penelitian dikumpulkan dengan skala kematangan karir, skala locus of control internal dan skala konsep diri. Skala kematangan karir terdiri dari 44 item valid dengan koefisien reliabilitas 0,916. Skala locus of control internal terdiri dari 40 item valid dengan koefisien reliabilitas 0,905. Skala konsep diri terdiri dari 43 item valid dengan koefisien reliabilitas 0,897. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai F-test = 45,803; p < 0,05, dan nilai R = 0,720. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima, yaitu ada hubungan yang signifikan antara locus of control internal dan konsep diri dengan kematangan karir pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Surakarta. Nilai R2 dalam penelitian ini sebesar 0,519 atau 51,9%, sumbangan efektif locus of control internal terhadap kematangan karir sebesar 42,5476% dan sumbangan efektif konsep diri terhadap kematangan karir sebesar 9,3212%. Kata kunci : kematangan karir, locus of control internal, konsep diri ABSTRACT Teenager is a changing phase from childhood into adult. One of the purpose of this phase is to achieve independence and choose career. Career maturity is a person's success in a achieving the
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional serta individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga (Friedman: 1998). Keluarga sebagai pranata social terkecil dalam masyarakat dan Negara selalu mencuri perhatian baik kalangan pimpinan atau tokoh informasi maupun pemerintah. Banyak kejadian merisaukan sekarang ini, seperti kenakalan remaja, kasus gizi kurang, selalu dikaitkan dengan makin kurang berfungsinya pranata keluarga, antara lain dalam memfasilitasi tumbuh kembang anak dan menanamkan nilai-nilai luhur seperti saling menghormati, cinta kasih, toleransi, dan empati.
Fase perkembangan yaitu penahapan atau periodesasi rentang kehidupan manusia yangditandai oleh ciri-ciri atau pola-pola tingkah laku tertentu. Meskipun masing-masing anak mempunyai masa perkembangan yang berlainan, namun secara umum ternyata terdapat tanda-tanda perkembangan yang hampir sama. Atas dasar itulah kesamaan-kesamaan dalam suatu periode ini maka para ahli mengadakan fase-fase perkembangan anak. Dengan adanya pembagian fase-fase ini tidak berarti bahwa antara fase yang satu terpisah dengan yang lain namun ini hanya sekedar memudahkan pemahaman dan pembahasan mengenai perkembangan anak.
Didaktika: Jurnal Kependidikan, 2019
Adi Husada Nursing Journal
The outbreak of the Covid-19 virus in Indonesia has prompted the government to issue policies that support the prevention of the spread of the Covid-19 virus. This policy affects all age groups including children because this situation requires children to play and learn from home. Limited space for interaction and exploration in children can affect children's development, especially in preschool-aged children who are experiencing rapid development. The purpose of this research is to identify the description of development of preschool children during the Covid-19 pandemic. The type of research used is a descriptive survey with a cross-sectional approach. The instrument used was a developmental pre-screening questionnaire (KPSP). This research involved a number of 159 preschool-aged children in the Srondol Wetan Public Health Center, Semarang City. The results showed that at most the development of children was normal in 108 (67.9%) children, doubtful in 39 (24.5%) children, and...
2020
Assessment is a process to find out a person's ability, to a competency, based on the evidence. Basically, it is a process of searching for evidence. Meanwhile, development is a process that occurs in every human being. In this period, human development is closely related to the level of maturity. Changes made progressively and systematically in humans. Then the younger children have more than 6 years of age. Where children are still experiencing a lot of development. Assessment conducted on AUD to support the development of children since AUD, so that parents and teachers are able to provide appropriate stimulus and intervention to children Keywords: educational games, memorizing, numbers 1-20
Jurnal Keperawatan Silampari
This study aims to analyze how the impact of the COVID-19 pandemic situation on the development of elementary school-age children at SD Negeri 26 Pagar Alam City. The research design used is a qualitative research with a descriptive phenomenological approach, 15 informants were taken by Stratified Random Sampling based on inclusion criteria. The instrument used is an in-depth interview guide related to the aspects studied. The results of the study obtained 3 themes, 1) Aspects of Cognitive/Language Development of Children, 2) Aspects of Children's Motor Development, 3) Aspects of Children's Socio-Emotional Development. In conclusion, the impact of the COVID-19 Pandemic on Child Development has a bad impact because online learning creates a lack of stimulation that can improve children's language, motor and socio-emotional development. Keywords: COVID-19, Impact, Development
(JAPRA) Jurnal Pendidikan Raudhatul Athfal (JAPRA), 2019
Keterampilan sosial merupakan keterampilan yang membantu individu untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain baik secara verbal maupun nonverbal. Keterampilan sosial anak usia dini perlu diidentifikasi sejak awal untuk mencegah perilaku negatif. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perkembangan keterampilan sosial anak usia dini. Merujuk pada tujuan penelitian, pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus dipilih sebagai metode penelitian. Sebanyak 10 anak usia dini dengan rentang usia 3-4 tahun serta guru kelas terpilih sebagai partisipan penelitian. Penelitian berlokasi di salah satu PAUD kecamatan Lembang. Data terkumpul melalui observasi, wawancara, serta studi dokumentasi. Adapun validasi data menggunakan teknik triangulasi sedangkan data teranalisis melalui analisis tematik. Hasil penelitian mengindikasikan adanya keterampilan sosial pada anak usia dini. Hal ini membuktikan bahwa anak usia dini memiliki perkembangan keterampilan sosial. Berkembangnya keterampilan anak usia dini dipengaruhi oleh lingkungan terutama guru dan orang tua.
Adolescence is the period of transition from child to adult. Early adolescence is marked by rapid physical growth, with the start functioning of hormones secondary. The physical changes that occur throughout adolescence involves three things: (1) the acceleration of growth, (2) the process of sexual maturation, and (3) a multifaceted changes in body proportions. At the beginning of adolescence physical growth already resemble adult humans is not accompanied by the rapid development of the same psychic. Their physical and psychological changes in adolescents, the tendency of teens will experience problems in adjusting to the environment. It is expected that teens can lead to developmental task well and responsibly. Therefore the guidance of parents and teachers is necessary so that teenagers do not be misguided, because the community so many negative influences that can afflict teenager's future. Keywords: adolescents, secondary hormonal, physical growth, mental development, problems.
Public Health and Safety International Journal
Growth and development in children can be seen from several aspects, namely cognitive aspects, physical (motor) development aspects, language and communication development aspects, personal, social and emotional aspects. This study aims to describe the development of pre-school age children in Regular PAUD and analyze the factors that influence their development. This research is observational research. The variables in this study were fine motor development, gross motor development, personal social development, language development, age factor, parental education level, child's gender and weight. The research population was all PAUD children in the Surakarta City Region with a total sample of 97 children. The research instrument in this study was the DDST Sheet and a checklist for the identity of the respondents. The data analysis used was the frequency distribution test, the chi-square test and the Fishers exact test. The results of the identification of child development most...
Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar
Tulisan ini membahas serta menganalisis fase dan tugas-tugas perkembangan pada anak SD. Seperti yang kita ketahui, fase serta tugas perkembangan yang dimiliki oleh anak berbeda sesuai dengan kondisi perkembangan anak tersebut. Berdasarkan penelitan melalui kajian pustaka yang dilakukan, diperoleh hasil siswa sekolah dasar berada fase kanak-kanak akhir yang memiliki perkembangan dari segi fisik-motorik, kognisi, sosio-emosional, bahasa, dan moral keagamaan. Inilah yang menjadi sebuah alasan mengapa seorang pendidik atau calon pendidik perlu memikirkan fase pengembangan dan siswa sekolah dasar. Manfaat dari penelian ini adalah melalui pemahaman guru tentang tugas dan fase perkembangan siswa, dapat diantisipasi tentang berbagai upaya pengembangan, baik di sekolah rumah dan masyarakat, selain itu dengan mengetahui fase perkembangan siswa dapat menyesuaikan tugas-tugas perkembangan yang harus dikuasai siswa dengan fase perkembangannya.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.