Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
11 pages
1 file
Bentuk butir (form atau shape) merupakan keseluruhan kenampakan partikel secara tiga dimensi yang berkaitan dengan perbandingan antara ukuran panjang sumbu panjang, menengah dan pendeknya. Ada berbagai cara untuk mendefinisikan bentuk butir. Cara yang paling sederhana dikenalkan oleh Zingg (1935) dengan cara menggunakan perbandingan b/ a dan c/b untuk mengelaskan butir dalam empat bentuk yaitu oblate, prolate, bladed clan equant. Dalam hal ini, a : panjang (sumbu terpanjang), b : lebar (sumbu menengah) dan c : tebal/tinggi (sumbu terpendek). Sejauh ini penamaan butir dalam bahasa Indonesia belum dibakukan sehingga seringkali penggunaan istilah asal tersebut masih dikekalkan. Pengkelasan bentuk butir ini biasanya diperuntukkan pada butiran yang berukuran kerakal sampai berangkal (pebble) karena kisaran ukuran tersebut memungkinkan untuk dilakukan pengukuran secara tiga dimensi karena keterbatasan alat dan cara yang harus dilakukan, terutama pada bongkah dengan diameter yang mencapai puluhan sampai ratusan centimeter. Pada butir pasir yang bisa diamati secara tiga dimensi, pendekatan secara kualitatif (misalnya dengan metode visual comparison) bisa juga dilakukan untuk mendefinisikan bentuk butir meskipun tingkat akurasinya rendah. Contoh : a. partikel berbentuk bola, dimensi ukuran yang penting antara lain: Diameter, Volum, luas permukaan. b. Partikel berbentuk kubus, dimensinya panjang, volum, luas permukaan.
SENIN, 28 FEBRUARI 2011 07:17 LUSI KUNJUNGAN: 314 Penelitian-penelitian di bidang kimia, fisika, material, metalurgi, lingkungan, farmasi, kedokteran bahkan teknik sipil dan teknik mesin hampir semuanya didasari atas pemanfaatan karakteristik suatu partikel. Misalnya gear pada mesin sepeda motor atau mobil.
A. LATAR BELAKANG Udara merupakan suatu komponen yang sangat penting bagi kehidupan seluruh makhluk hidup dimuka bumi. Karena dapat memberikan daya dukung yang kuat bagi kehidupan. Tanpa udara, seluruh makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup, tetapi udara yang dibutuhkan oleh makhluk hidup pun udara yang bersih yang bebas dari pencemaran udara. Karena penurunan kualitas udara dapat berdampak negatif bagi kesehatan manusia. Untuk partikulat debu bentuk padat maupun cair yang berada diudara sangat tergantung kepada ukurannya. Ukuran partikulat debu yang membahayakan kesehatan umumnya berkisar antara 0.1 mikron sampai dengan 10 mikron. Pada umumnya partikulat debu sekitar 5 mikron merupakan partikulat udara yang dapat langsung masuk kedalam paru-paru dan mengendap dialveoli. Partikulat yang lebih besar dapat mengganggu saluran pernafasan bagian atas dan menyebabakan iritasi. Oleh karena itu diperlukan suatu alat pemisah partikulat. B. RUMUSAN MASALAH Dalam makalah kami kali ini, kami akan memaparkan masalah mengenai: 1. Apa saja jenis-jenis partikel (partikulat) 2. Sumber-sumber polusi yang disebabkan oleh partikulat 3. Pengaruhnya partikulat terhadap lingkungan C. TUJUAN Tujuan penulisan makalah ini adalah agar diketahui jenis-jenis partikel beserta sumbernya dan pengaruh yang terjadi terhadap lingkungan.
menetapkan Good Agricultural Collection Practice For Medicinal Plant (GACP). Hal tersebut dimaksudkan agar produk akhir obat herbal memiliki standar kualitas yang tinggi. Sehingga, nantinya dapat memasuki pasar nasional maupun global. Adapun target dari program tersebut lebih difokuskan pada bahan baku obat itu sendiri. Mulai dari budidaya, pemanenan, pengumpulan bahan, pasca panen, transportasi dan penyimpanan. Pasca panen merupakan tahapan pembuatan simplisia yang terdiri dari pengumpulan bahan, sortasi basah, pencucian, perajangan/pengupasan, pengeringan, sortasi kering, pengepakan, penyimpanan, dan kontrol kualitas. Adanya ketidak mampuan kita menyediakan teknologi pasca panen merupakan salah satu masalah produksi di Indonesia, yang dapat mengakibatkan : 1. Produk pertanian seperti buah-buahan cepat jenuh, sehingga harga mudah jatuh di musim panen, sehingga pengembangan secara intensif dan besar-besaran tidak dimungkinkan. 2. Bargaining power petani sangat lemah menghadapi tengkulak, sehingga kehidupan, kesejahteraan dan daya beli pada teknologi akan selalu tetap lemah 3. Kemampuan pengawetan, pengepakan, sehingga bisa menjadikan produk kualitas ekspor andalan masih sangat tergantung pada teknologi luar negeri, sehingga ketergantungan terhadap produk, uluran tangan dan teknologi akan terjadi selamanya Bila Indonesia menguasai dan mampu mengembangkan teknologi setara dengan teknologi dunia, tidak mustahil produk pertanian bisa dimaksimalkan menjadi komoditi ekspor andalan Indonesia, sehingga kemajuan teknologi bisa berlangsung dan maju pesat (Sutrisno dkk). Perihal pasca panen, sortasi dan pengecilan ukuran merupakan salah satu rangkaian dari proses pasca panen yang perlu diperhatikan. Secara umum, sortasi merupakan proses memilih suatu bahan yang baik, dalam hal ini lebih dispesifikasikan pada bahan tanaman obat. Sedangkan pengecilan ukuran pada bahan baku simplisia dilakukan untuk meningkatkan kualitas bahan atau meningkatkan kesesuaian bahan baku untuk proses selanjutnya seperti pengeringan, pengemasan, penyulingan minyak atsiri dan penyimpanan . II. PEMBAHASAN A. SORTASI Ada dua macam proses sortasi, yaitu sortasi basah dan sortasi kering. Sortasi basah dilakukan pada saat bahan masih segar. Proses ini untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-bahan asing lainnya dari bahan simplisia. Misalnya dari simplisia yang dibuat dari akar suatu tanaman obat, maka bahan-bahan asing seperti tanah, kerikil, rumput, batang, daun, akar yang telah rusak, serta pengotoran lainnya harus dibuang. Hal tersebut dikarenakan tanah merupakan salah satu sumber mikroba yang potensial. Sehingga, pembersihan tanah dapat mengurangi kontaminasi mikroba pada bahan obat. Sedangkan sortasi kering pada dasarnya merupakan tahap akhir pembuatan simplisia. Tujuannya untuk memisahkan benda-benda asing seperti bagian-bagian tanaman yang tidak diinginkan dan pengotoran lain yang masih tertinggal pada simplisia kering. Sortasi dapat dilakukan dengan atau secara mekanik (Anonim, 1985). • Tujuan Sortasi: 1. Untuk memperoleh simplisia yang dikehendaki, baik kemurnian maupun kebersihannya (Widyastuti, 1997). 2. Memilih dan memisahkan simplisia yang baik dan tidak cacat .
PROSIDING SNAST
Vetiver plant is a plant that can be used as essential oil, phytoremediation, Au extraction. This research on vetiver plants was carried out with the aim of finding the highest percentage of the increase in yield density of vetiver plant extracts. The research was carried out at the Bandung State Polytechnic Process Unit Laboratory. The raw materials used come from the city of Garut, West Java, and the sizes are uniformed by 0.5 cm and 1.5 cm. This research was conducted with a ratio of raw material of vetiver and solvent of 1 : 10 (w/v). The solvent used is n-hexane. The operating condition used is an operating temperature of 70⁰C. The time used depends on the length of the cycle required for the operation process. The test method is density measurement using a pycnometer. The temperature used for testing is room temperature 25⁰C – 27⁰C. A number of extract samples were put into a picnometer and weighed using an analytical balance. Based on the results obtained from these condition...
Partikel bebas Partikel bebas merupakan partikel yang bergerak tanpa dipengaruhi gaya apapun dalam suatu bagian ruang ; F = 0 sehingga V(x) = tetapan,untuk semua
ALCHEMY Jurnal Penelitian Kimia, 2018
Tujuan penelitian ini adalah menentukan persamaan empiris dari bilangan tak berdimensi untuk memprediksikan ukuran mikrokapsul oleoresin jahe merah. Metode enkapsulasi yang digunakan adalah crosslink emulsi dengan kitosan sebagai penyalut dan glutaraldehyde saturated toluene (GST) sebagai agen crosslink. Oleoresin jahe merah dan kitosan dengan konsentrasi 1, 2, 3 dan 4% (w/v) diaduk dengan kecepatan 10.000 rpm untuk membentuk emulsi, kemudian dimasukan dalam minyak jagung dan diaduk kembali untuk membentuk emulsi kedua. Sebanyak 10 mL glutaraldehyde saturated toluene (GST) sebagai agen crosslink ditambahkan secara bertahap. Setelah itu, ditambahkan larutan glutaraldehida 25% dan terus diaduk selama 2 jam. Mikrokapsul dipisahkan dan dicuci dengan petroleum eter dan heksan, kemudian dikeringkan dalam oven dengan suhu 70 °C. Dengan cara yang sama digunakan untuk membuat mikrokapsul pada kecepatan pengadukan 5.000, 8.000 dan 15.000 rpm. Ukuran diameter mikrokapsul dianalisis menggunakan...
Sainsmat: Jurnal Ilmiah Ilmu pengetahuan Alam, 2020
Penelitian pendahuluan analisis ukuran partikel CuAl2O4 dilakukan untuk mengetahui probabilitas menghasilkan nanopartikel ini dalam sistem air menggunakan teknik sol-gel. Tembaga nitrat, aluminium nitrat, dan asam sitrat digunakan sebagai bahan prekursor. Proses pembentukan senyawa ini diawali dengan kompleks prekursor dan melibatkan intermediet stabil yang homogen. Struktur nanopartikel CuAl2O4 terjadi ketika semua prekursor dikalsinasi pada 700 °C di tungku selama satu jam. Produk dikarakterisasi dengan menggunakan metode difraksi sinar-X. Penentuan ukuran partikel dihitung dengan metode Hukum Scherrer diperoleh hasil sebesar 9,56 nm.
2016
This research was aimed to study the influence of sulfur to particle size of titania. Titania (TiO 2) was prepared by sol-gel method. Sulfur doped titania (S-TiO 2) was prepared with composition of tween-80, isopropanol and titanium isopropoxide of 4 gr; 40.15 mL; 3.4 mL respectively. Titania powder was calcined at temperature of 400 o C. The powder was characterized by transmission electron microscopy (TEM). The particle size of titania without and with sulfur is (13,14 ± 0,67) nm and (10,14 ± 0,52) nm for S-TiO 2 respectively. Abstrak. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh titania (TiO 2) yang didoping sulfur terhadap ukuran butiran partikel. Titania disintesis dengan metode sol gel dan kemudian dikalsinasi pada 400 o C. Titania yang didoping sulfur (S-TiO 2) dibuat dengan komposisi tween-80 4 gr; isopropanol 40,15 mL; titanium isopropoksida 3,4 ml dengan variasi H 2 SO 4 0 ml untuk TiO 2 dan 5 ml untuk S-TiO 2. Hasil analisis TEM menunjukkan ukuran butiran partikel ...
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
JOURNAL GEOMINE, 2019
2016
Scientia : Jurnal Farmasi dan Kesehatan, 2016
Physics Student Journal, 2013
Physics Student Journal, 2013
Jurnal Pendidikan Fisika dan Keilmuan (JPFK), 2020
Jurnal Integrasi Proses, 2016
Jurnal Farmasi Higea, 2017