Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
17 pages
1 file
fie ini berisi tentang k3
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Islam adalah suatu agama yang mengutamakan kebersihan, yang bertujuan untuk mewujudkan kesehatan bagi pemeluknya. Oleh karna itu kesehatan sangatlah penting bagi kita. Sebagai umat islam kita hendaknya mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan kesehaan dalam sudut pandang agama islam, terutama hadist-hadist tentang kesehatan.
Perpustakaan pada dewasa ini telah berkembang sedemikian pesatnya. Perkembangan perpustakaan dalam beberapa dasawarsa ini telah banyak dipengaruhi oleh perkembangan TI.
Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Hal inilah yang mendorong masyarakat untuk melakukan urbanisasi dengan tujuan bisa mendapat kehidupan yang layak. Selain itu, daya tarik daerah tujuan juga menentukan masyarakat untuk melakukan urbanisasi. Para urban yang tidak memiliki skill kecuali bertani akan kesulitan mencari pekerjaan di daerah perkotaan, karena lapangan pekerjaan di kota menuntut skill yang sesuai dengan bidangnya. Ditambah lagi, lapangan pekerjaan yang juga semakin sedikit sehingga adanya persaingan ketat dalam mencari pekerjaan. Masyarakat yang tidak memiliki skill hanya bisa bekerja sebagai buruh kasar, pembantu Rumah Tangga, tukang kebun, dan pekerjaan lainnya yang lebih mengandalkan otot daripada otak. Sedangakn masyarakat yang tidak mempunyai pekerjaan, umumnya hanya menjadi tunawisma, tunakarya, dan tunasusila. Hal ini tentunya akan memberikan pengaruh negatif terhadap lingkungan kota sehingga menambah permasalahan yang ada di kota.
Di tambahnya jam belajar untuk mata pelajaran yang diujikan secara nasional bagi siswa SMA Negeri 1 Praya adalah untuk mempersiapkan siswa kelas XII untuk menghadapi Ujian Nasional dan Ujian Sekolah. Bukan hanya siswa kelas XII yang harus mempersiapkan diri, akan tetapi guru-guru juga harus dipersiapkan untuk menganalisis SKL. Sebenarnya pertambahan jam belajar yang di Uji Nasionalkan tidak hanya terjadi di SMA Negari 1 Praya tetapi hal ini juga di lakukan oleh sekolah lain. Penambahan jam belajar pada semester ganjil dilakukuan pada pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika. Sedangkan pada semester genap penambahan jam belajar dilakukuan pada mata pelajaran Biologi, Fisika, dan Kimia. SMA Negeri 1 Praya tidak hanya menggunakan KTSP, tetapi juga di padukan dengan kurikulum Cambridge dengan menambah jam pelajaran. Biasanya perminggu siswa SMA Negeri 1 Praya belajar 43 jam, berbeda dengan sekolah lain yang belajar 38 jam/minggu.
Absorption is one of mass transfer processes to separate a specific gas from its mixture using suitable absorbent. Absorption of CO2 from its mixture is usually done using Na OR, MEA or K2C03 solution. In this research, a gas mixture contains CO2 was contacted with NaOH solution as absorbent in a fixed bed column. This research also studied the effect of NaOH solution flow rates at the range of 0.026 to 0.042 Us to the absorption rates. On the other hand, operating pressure, gas flow rates, type and packing size, and CO2 initial concentration were maintained at da a p t berlangsung dalam dua macam proses, yaitu absorpsi fisik atau absorpsi kimia (rreybaIl,1981).
a. K3 adalah singkatan dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang dalam bahasa Inggris disebut sebagai Occupational Health and Safety, disingkat OHS. K3 atau OHS adalah kondisi yang harus diwujudkan di tempat kerja dengan segala daya upaya berdasarkan ilmu pengetahuan dan pemikiran mendalam guna melindungi tenaga kerja, manusia serta karya dan budayanya melalui penerapan teknologi pencegahan kecelakaan yang dilaksanakan secara konsisten sesuai dengan peraturan perundangan dan standar yang berlaku. b. SMK3 ialah singkatan dari Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang merupakan bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggungjawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan K3 dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. 1.2. SISTEM MANAJEMEN K3 (SMK3) a. SIKLUS PROSES SMK3. Tahapan proses dalam SMK3 bersifat siklus, yaitu harus terjadi proses perbaikan yang berkelanjutan (continual improvement), yaitu mulai dari proses pengembangan komitmen & kebijakan -perencanaanpelaksanaan/ penerapan -pengukuran & evaluasi -peninjauan ulang & peningkatan oleh manajemen dst sehingga terjadi proses perbaikan sistem secara inheren, sebagaimana digambarkan dalam bagan sbb: (Sumber: Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.: PER.05/MEN/1996) b. Tahapan Proses dalam SMK3: A. Komitmen dan Kebijakan Tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu: 1. Kepemimpinan dan Komitmen: Komitmen untuk menerapkan SMK3 di tempat kerja, mutlak harus diberikan oleh semua pihak, terutama dari pihak manajemen / pengurus dan tenaga kerja. Oleh karena itu, perusahaan harus: Membentuk organisasi tempat kerja untuk terciptanya K3. Menyediakan anggaran dan personil yang memadai. Melakukan perencanaan dan pelaksanaan Program K3. Melakukan penilaian atas kinerja Program K3. 2.Tinjauan awal K3 Manajemen harus melakukan tinjauan awal K3 dengan cara: Mengidentifikasikan kondisi yang ada. Mengidentifikasikan sumber bahaya. Penguasan pengetahuan, peraturan perundangan dan standar K3. Membandingkan penerapan K3 di perusahaan lain yang lebih baik. Meninjau sebab akibat dari kejadian yang membahayakan. Menilai efisiensi dan efektivitas sumber daya yang disediakan. 3. Kebijakan K3. Kebijakan K3 merupakan suatu pernyataan kepada umum yang ditandatangani oleh manajemen senior yang menyatakan komitmen dan kehendaknya untuk bertanggung jawab terhadap elemen K3: Komitmen tertulis, ditandatangani pengurus tertinggi. Memuat visi dan tujuan yang bersifat dinamis. Memuat kerangka kerja dan program kerja. Dibuat melalui proses konsultasi dengan pekerja/wakil pekerja. Disebarluaskan kepada seluruh pekerja.
This paper presents a study of the effects of the strength of electrical current to the hardness, microstructure, and impact strengths of low-carbon steel. In this study a SB 46 carbon-low steel was used, which its level of carbon is 0,145%. The kind of welding that was used is that of Flux Core Arc Welding (FCAW), one of kinds of electrical arc welding that is used by many, because it can produce so high heating energy that a metal can be melted and join other metals. The strength of electric current that was applied is 125 A, 150 A and 170. The three of electrical-current strength taken were based on the range that can be used for the electrode type AWS E7016. The results show that there are effects of the different electrical-current strength to the hardness, microstructure, and impact strengths of the steel. ABSTRAK Makalah ini menyajikan studi tentang pengaruh besarnya arus listrik terhadap kekerasan, struktur mikro, kekuatan impak dari baja karbon rendah. Dalam studi ini digunakan baja karbon rendah jenis SB 46, yang kadar karbonnya 0,145%. Jenis pengelasan yang digunakan adalah jenis Flux Core Arc Welding (FCAW), salah satu jenis pengelasan busur listrik yang banyak digunakan karena ia dapat menghasilkan energi panas yang sangat tinggi, sehingga logam dapat dilebur dan menyambung logam lainnya.Besarnya arus listrik yang digunakan adalah 125 A, 150 A dan 170 A. Ketiga arus ini diambil didasarkan pada rentang arus listrik yang dapat dipakai untuk elektroda tipe AWS E7016. Hasil studi menunjukan bahwa ada pengaruh dari perbedaan arus listrik terhadap kekerasan, struktur mikro, kekuatan impak dari baja tersebut. Kata kunci : Fluks Core Arc Welding, baja karbon rendah, kekerasan, kekuatan impak.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Sumber Sumber Kekuasaan Kelompok 2