Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2011
…
219 pages
1 file
Agama sememangnya telah banyak memberikan sumbangan kepada kehidupan dan ketamadunan manusia.
2007
Pendahuluan Tahun-tahun belakangan ini kita dihadapkan pada persoalan kependudukan yang pelik, dari kesehatan dan gizi penduduk yang buruk, kelaparan, pendidikan yang morat-marit, pengangguran, hingga konflik, krisis, dan bencana. Berbagai indeks pun dipasang untuk mengukur sejauh mana kita telah bergeser dari tingkat kualitas tertentu ke tingkat kualitas yang lain walaupun sejak awal Amartya Sen sudah mempertanyakan, "what is the relationship between our wealth and our ability to live as we would like?". Tidak banyak yang mampu membantu menjelaskan bagaimana sesungguhnya pembangunan itu harus dijalankan. Keyakinan kita tentang pembangunan akan membawa kesejahteraan mulai goyah, terutama pada saat begitu banyak kerusakan terjadi akibat pembangunan, muncul pula ketimpangan sosial, dan konflik dalam berbagai bentuk. Baiquni dan Susilawardani (2002), misalnya, mencatat kerusakan lingkungan yang parah yang diakibatkan oleh pembangunan kemudian menciptakan pembangunan yang tida...
Tahap tahap perkembangan manusia memiliki fase yang cukup panjang. Untuk tujuan pengorganisasian dan pemahaman, kita umumnya menggambarkan perkembangan dalam pengertian periode atau fase perkembangan. Perkembangan adalah perubahan individu yang lebih ke arah rohaniah yang menjadi unik untuk setiap individu, karena perkembangan individu berbeda, perkembangan juga memiliki pola-pola tersendiri yang khas yang hanya bisa diamati tanpa bisa diukur. Sedangkan pertumbuhan adalah proses perubahan jasmani yang terjadi sampai mencapai kematangan fisik yang bersifat kuantitatif yang dialami oleh individu yang satu dengan yang lain berbeda. Pertumbuhan dan perkembangan berjalan menurut norma-norma tertentu. Walaupun demikian seorang anak dalam banyak hal tergantung kepada orang dewasa, misalnya mengkonsumsi makanan, perawatan, bimbingan, perasaan aman, pencegahan penyakit dan sebaginya. Oleh karena itu semua orang-orang yang mendapat tugas mengawasi anak harus mengerti persoalan anak yang sedang tumbuh dan berkembang. Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, diantaranya adalah faktor lingkungan. Bila lingkungan karena suatu hal menjadi buruk, maka keadaan tersebut hendaknya diubah (dimodifikasi) sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berjalan dengan sebaik-baiknya. Fase perkembangan manusia secara umum dibagi kedalam lima tahapan, yaitu: 1) bayi, 2) anak-anak, 3) remaja, 4) Dewasa dan 5) lansia. Setiap fase atau tahapan perkembangan kehidupan manusia senantiasa berlangsung seiringdengan kegiatan belajar. Tugas fase yang muncul dalam setiap perkembangan, merupakan keharusan universal dan idealnya berlaku secara otomatis, seperti kegiatan belajar terampil melakukan sesuatu pada fase perkembangan tertentu yang lazim terjadi pada manusia normal. Selain itu, hal-hal lain yang juga menimbulkan tugas-tugas perkembangan adalah: a) adanya kematangan fisik tertentu pada fase perkembanangan tertentu, b) adanya dorongan cita-cita psikologis manusia yang sedang berkembang itu sendiri, dan c) adanya tuntutan kultural masyarakat. Setiap anak atau individu berkembang melalui tahap perkembangan. Setiap tahap, terutama tahap-tahap perkembangan yang dikemukakan oleh Erickson dan Havigurst mempunyai tema yang menggambarkan tugas utama dari masa itu. Setiap tahap juga memiliki tugas-tugas perkembangan konkrit yang penting, yang harus dicapai si anak atau individu. Dalam rangka memfungsikan tahap-tahap perubahan yang menyertai perkembangannya, manusia harus belajar melakukan kebiasaan-kebiasaan tententu, misalnya kebiasaan
In development model centering on human, government role is creating social environment that enable to stimulate man development and potentiality actualization. The creating of social environment needs self organize learning system, with orienting informal organization network and communication flow on need and local variety as complement of more formal command system. Structural arrangement depends on populace initiative to create based on unlimited information. It determines inputs of development centering on human. Pendahuluan Para Perencana pembangunan di negara-negara berkembang dan ahli pembangunan lainnya sepanjang dua dasawarsa terakhir makin menyadari pentingnya pendekatan alternatif dalam pembangunan. Pada mulanya para perencana pembangunan begitu yakin bahwa pembangunan yang dirancang secara teknokratis, melalui pengelolaan sumberdaya secara terpusat dan memberikan kepercayaan yang berlebihan kepada birokrasi pemerintah sebagai pelaku utama pembangunan, akan mampu mengatasi berbagai persoalan dasar masyarakat seperti kemiskinan, kesenjangan sosial dan keterbelakangan. Aplikasi Model-model pembangunan yang digunakan tidak jarang menghasilkan program-program pembangunan yang bukan hanya mengabaikan akan tetapi juga menurunkan kemampuan masyarakat untuk memecahkan masalah-masalah yang mereka hadapi melalui inisiatif lokal dan lebih dari pada itu membuat mereka menjadi sangat tergantung kepada birokrasi-birokrasi terpusat yang memiliki kemampuan absorpsi sumberdaya yang sangat besar, akan tetapi sebaliknya kurang memiliki kepekaan untuk menanggapi kebutuhan-kebutuhan lokal (Korten, 1988). Pendekatan pembangunan yang berpusat pada manusia (people-centered development), telah mengundang kebangkitan kembali dengan semangat baru yang lebih bersifat partisan pembangunan masyarakat. Pendekatan pembangunan seperti ini merupakan suatu elemen dasar dari suatu strategi pembangunan yang lebih luas, bertujuan untuk mencapai suatu transformasi berdasarkan nilai-nilai yang berpusat pada manusia dan potensi-potensi yang ditawarkan oleh teknologi maju berdasarkan informasi. Pembangunan yang berpusat pada manusia, memandang manusia sebagai warga masyarakat, sebagai fokus utama maupun sumber utama pembangunan, nampaknya dapat dipandang sebagai suatu strategi alternatif pembangunan masyarakat yang menjamin komplementaritas dengan pembangunan bidang-bidang lain, khususnya bidang ekonomi. Landasan berpijak pendekatan pembangunan seperti ini bukan birokrasi dan program-program serta proyek-proyek yang dirancang dan dikelola secara terpusat, melainkan masyarakat atau komunitas itu sendiri, kebutuhan-kebutuhannya, kemampuan-lemampuannya dan lebih luas dari semuanya adalah penguasaan atas sumberdaya-sumberdaya dan nasib Doktor Ilmu Komunikasi; Dosen Tetap Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UNILA
Pembahasan mengenai bonus demografi yang dimiliki Indonesia
Kelola: Journal of Islamic Education Management
Pengembangan adalah setiap usaha untuk memperbaiki pekerjaan yang sekarang maupun yang akan datang, dengan memberikan informasi, mempengaruhi sikap atau menambah kecakapan. Pengembangan Sumber Daya Manusia adalah suatu proses peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan kapasitas dari semua penduduk suatu masyarakat. Pengertian pengembangan sumber daya manusia baik secara makro maupun secara mikro. Pembangunan Ekonomi didefinisikan sebagai kemampuan ekonomi nasional - di mana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka waktu yang cukup lama- untuk dapat menaikkan dan mempertahankan laju pertumbuhan GNP-nya hingga mencapai angka 5 sampai 7 persen atau lebih per tahun. Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Pembangunan Layanan Pendidikan yang Optimal; Layanan Kesehatan; Pendidikan Dan Latihan Kerja; Pengenalan Teknologi Baru; Reformasi Birokrasi; Kesempatan Beraktualisasi.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 2008
MAKALAH Perkembangan dan Pertumbuhan Manusia