Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
15 pages
1 file
Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara unsur biotik dan abiotik yang membentuk sistem ekologi. Ekosistem perairan tawar dapat dibedakan menjadi dua karakter, yaitu perairan tergenang (lentik) dan perairan mengalir (lotik). Tujuan praktikum ini adalah untuk mengidentifikasi kondisi perairan tergenang melalui analisis parameter fisika, kimia, dan biologi. Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah metode sampling. Lokasi pengambilan data di Situ Gede, Bogor. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak tiga kali pengulangan. Parameter fisika yang diamati adalah, kedalaman rata-rata sedalam 119cm, kecerahan pada 65,33cm , suhu perairan rata-rata 28,53oC, warna perairan adalah hijau kehitaman, tipe substratnya lumpur, dengan bau lumpur. Nilai pH pada perairan sebesar 6 yang merupakan parameter kimia. Parameter biologi yang diamati adalah plankton sebanyak 7 species, benthos sebanyak 17 species, dan tidak ditemukan perifiton.
Air merupakan sumberdaya alam yang berlimpah di muka bumi, menutupi sekitar 71% dari permukaan bumi. Secara keseluruhan air di muka bumi, sekitar 98% terdapat di Samudera dan laut dan hanya 2% yang merupakan air tawar yang terdapat di sungai, danau dan bawah tanah. Diantara air tawar yang ada tersebut, 87% diantaranya berbentuk es, 12% terdapat di dalam tanah, dan sisanya sebesar 1% terdapat di danau dan sungai. Selain berlimpah keberadaannya di muka bumi, airpun memiliki karakteristik yang khas, menurut Effendi (2007 : 22-23), karakteristik tersebut adalah sebagai berikut : a. Pada kisaran suhu yang sesuai bagi kehidupan, yakni 0 o C (32 o F) -100 o C, air berwujud cair. Suhu 0 o C merupakan titik beku (freezing point) dan suhu 100 o C merupakan titik didih (boiling point) air. b. Perubahan suhu air berlangsung lambat sehingga air memiliki sifat sebagai penyimpanan panas yang sangat baik. Perubahan suhu air yang lambat mencegah terjadinya strees pada makhluk hidup karena adanya perubahan suhu yang medadak dan memelihara suhu bumi agar sesuai bagi makhluk hidup. Sifat ini juga menyebabkan air sangat baik digunakan sebagai pendingin mesin. c. Air memerlukan panas yang tinggi dalam proses penguapan. Penguapan (evaporasi) adalah proses perubahan air menjadi uap air. Proses ini memerlukan energi panas dalam jumlah besar. Sebaliknya, proses perubahan uap air menjadi cairan (kondensasi) melepaskan energi panas yang besar.
JURNAL GEOLOGI KELAUTAN
Penurunan permukaan tanah wilayah pesisir Teluk Jakarta diyakini sebagai dampak dari pembangungan. Dari tahun 1974 sampai dengan 2010 telah terjadi penurunan permukaan tanah di sejumlah daerah DKI Jakarta antara -0.25 m dan -4.1 m. Kawasan perairan Teluk Jakarta sebagian besar masih dalam kondisi alamiah, belum mengalami beban pengembangan yang dapat menimbulkan penurunan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung penurunan dasar laut Teluk Jakarta melalui pendekatan tektonik, lingkungan, dan kosolidasi sedimennya sebagai penyebab penuruan. Metode yang digunakan adalah pengembangan data sedimen inti bor dan rekaman sesimik pantul dangkal meliputi analisis besar butir, mikrofauna, pentarihan umur radiokarbon C14 dan analisis srtatigrafi seismik. Hasilnya penurunan lapisan sedimen perairan Teluk Jakarta telah terjadi sejak masa ribuan tahun yang lalu (Late Glacial Maximum, LGM). Penurunan tersebut terjadi akibat adanya gerakan vertikal lapisan sedimen (tektonik) dan konsolidasi s...
Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan
Penyu ataupun telur penyu merupakan satwa diburu secara liar sehingga penyu spesies yang terancam punah dan dilindungi. Penyu merupakan hewan yang dilindungi dengan katagori Appendix I CITES. Tingginya pemanfaatan penyu Sehingga harus dilakukan upaya konservasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik sarang alami peneluran penyu. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2016 di Pulau Toti provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Metode penelitian menggunakan observasi secara langsung. Analisa data menggunakan analisis deskriptif. Hasil dari pengukuran karakteristik sarang diduga jenis penyu yang bertelur pada kelima sarang adalah jenis penyu hijau. Pulau Toti memiliki karakteristik kemiringan pantai dengan rata-rata 27.8⁰ , Suhu sarang 27-29⁰C, kelembaban sarang 12-40%, rata-rata kedalaman dan diameter sarang yakni 57 cm dan 24.9 cm, sedimen berpasir, vegetasi yang mendominasi Terminalia catappa, Pandanus tectorius, dan Hibiscus tiliaceus.
Pembangunan yang dilakukan besar-besaran di Indonesia dapat meningkatkan kemakmuran namun disisi lain hal ini juga dapat membawa dampak negatif terhadap lingkungan hidup.
JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN TROPIS, 2010
Coastal resources and space in the coastal around Gangga island, has been used for fishing activities and marine tourism. The purpose of this study to map the profile of bottom waters and to identify patterns sublitoral basic surface waters. The survey was conducted by using the acoustic method of sounding, followed by sediment sampling as well as shooting on the surface of the bottom waters. The result of observation indicates that the basic conditions of slope waters around the island of Ganga slope varies from flat to very steep slopes. Waters of the western Gangga island smaller flat slope found in coastal landform ranging from mangroves, coral reefs and seagrass. Bottom waters to the east of Gangga island to steep slope, with the basic pattern dominated by coral reefs and sand.
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura, 2014
Air merupakan musuh utama perkerasan dengan bahan aspal sebagai penyusunnya. Di kabupaten mempawah tepatnya didekat pantai Ancol, dimana sebagian ruas jalan terkadang sering terjadi genangan air. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh air laut terhadap sifat marshall dan durabilitas dari Hrs-Wc serta mengetahui pengaruh variasi waktu rendaman air laut terhadap karakteristik campuran beraspal. Perendaman benda uji dengan suhu ruang dan variasi waktu rencana adalah 6 jam, 12 jam, 24 jam, 48 jam, dan 96 jam. Dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukan benda uji hanya mampu bertahan selama perendaman 6 jam sampai 48 jam, hasil stabilitasnya berada diatas angka 800 kg namun setelah perendaman selama 96 jam hasil stabilitas menurun 791 Kg. Nilai flow terus mengalami kenaikan, untuk nilai MQ dipengaruhi nilai stabilitas dan flow. Nilai VIM pada perendaman normal adalah 4,94 % (air hujan) namun setelah dilakukan perendaman dengan air laut selama 6 jam dan 96 jam hasilnya adalah 6,3% dan 6,5% sedangkan untuk nilai VFB semakin menurun, perendaman air normal adalah 83,1 % (air hujan) namun setelah direndam dengan air laut selama 6 jam dan 96 jam hasilnya adalah sebesar 77,8% dan 76,7%.
Jurnal Penelitian Enjiniring, 2018
Secara prinsip ada tiga gerakan kapal yang tidak dapat direspon oleh kapal yaitu gerakan Surging, Swaying dan Yawing. Untuk mengendalikan gerakan ini diperlukan Maneuver kapal. Kemampuan maneuver sangat menentukan keselamatan kapal, khususnya saat kapal beroperasi diperairan terbatas atau beroperasi disekitar pelabuhan, oleh karena IMO (International Maritime Organization) telah mensyaratkan sejumlah kriteria standar keselamatan kapal diantaranya adalah Turning Ability dan Course Keeping-Yaw Checking Ability. Dalam paper ini dibahas pengujian model simulasi manuver dengan variasi sudut kemudi kapal jenis Roll-on Roll-off (Ro-Ro) twin rudder dan twin propeller yang dilakukan di Bridge Simulator Politeknik Pelayaran Barombong dengan menggunakan metode software Polaris Ship’s Bridge Simulator-Kongsberg. Pengujian simulasi ini dapat memprediksi kemampuan manuver kapal pada tahap kompetensi khususnya bagi para operator kapal. Hasil efektifitas respon kapal pada self turning basin ke kana...
Jurnal Laut Khatulistiwa
Muara Mempawah. Pada penelitian ini telah dilakukan survei pasang surut dan analisis terhadap karakteristik pasang surut di Muara Mempawah. Pengukuran pasang surut dilakukan dengan interval 1 jam selama 30 hari pada pengukuran dengan tiga stasiun pengamatan. Metode yang digunakan dalam pengolahan data pasang surut pada penelitian ini adalah metode Least Squares. Tipe pasang surut dapat diperoleh dengan cara membandingkan besarnya amplitudo komponen diurnal terhadap komponen semi-diurnal. Komponen pasang surut yang paling dominan di Muara Sungai Mempawah adalah K1. Berdasarkan nilai amplitudo dari ketiga komponen harmonik utama pasut, dihitung bilangan Formzahl, hasil analisis menunjukan didapatkan tipe pasang surut pada daerah penelitian adalah pasang surut campuran dominan pada harian tunggal (mixed tide prevailing diurnal). Dengan demikian pasang surut di Kuala Mempawah dapat dikategori Meso tidal dengan tunggang pasang surut masing-masing kisaran 100cm- 200cm.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
MAKARA of Technology Series, 2011
Jurnal Laot Ilmu Kelautan
JURNAL ILMIAH GEOMATIKA, 2017
Bina Teknika, 2017
JURNAL GEOLOGI KELAUTAN
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut