Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
12 pages
1 file
Indonesia merupakan negara kepulauan yang dua pertiga wilayah negaranya adalah laut dan lautan dengan 13.667 buah pulau besar maupun kecil, serta mempunyai garis pantai terpanjang di dunia, yaitu kurang lebih 80.791,42 km. Selain itu, kekayaan alam di dalamnya pun luar biasa banyaknya, terutama dengan keanekaragaman jenis hewan (fauna), tumbuh-tumbuhan (flora), serta bahan tambang dan mineral. Apalagi tingkat pencemaran laut indonesia relatif kecil, yaitu hanya sekitar 0,2 persen bila dibandingkan dengan pencemaran laut yang terjadi diseluruh dunia.
Alga atau ganggang adalah organisme mirip tanaman yang hidup di perairan. Alga tidak memiliki akar, daun, atau system pembuluh, sehingga mendapatkan makanan melalui proses osmosis. Dua jenis utama dari alga yang telah diidentifikasi adalah yang mikroalga, yang ditemukan di kedua bentik dan pesisir dan juga di seluruh perairan laut serta makroalga atau rumput laut yang menempati zona litoral. 3 Rumput laut termasuk golongan alga yang umumnya hidup menempel di batu atau substrat keras lain di wilayah pesisir. 4 Dilihat dari bentuknya, rumput laut atau alga tidak memperlihatkan adanya perbedaan antara akar, batang dan daun. Secara keseluruhan, tanaman ini mempunyai bentuk yang mirip walaupun sebenarnya berbeda. Bentuk-bentuk tersebut sebenarnya hanya thalus (jaringan yang tidak berdiferensiasi). Bagian-bagian dari talus rumput laut meliputi pegangan erat (jangkar), Stipe (mendukung pisau) dan pisau (untuk fotosintesis). Bentuk thalus rumput laut ada bermacam-macam, antara lain bulat seperti tabung, pipih, gepeng, bulat seperti kantong dan rambut dan sebagainya.
Rumput laut adalah salah satu komoditas perikanan yang perlu mendapatkan perhatian khusus terkait kualitas rumput laut untuk mendapatkan agar-agar berkualitas tinggi. Gracilaria verrucosa merupakan jenis rumput laut yang paling utama sebagai sumber penghasil agar (agarofit) yang sebagian besar dimanfaatkan baik dikonsumsi secara langsung maupun untuk kebutuhan industri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas rumput laut yang meliputi kandungan rendeman agar, kadar air, kadar abu, serat kasar, Clean Anhydrous Weed (CAW), pengotor, viskositas, gel streght, derajat putih serta kadar sulfat rumput laut yang dibudidaya di tambak Kabupaten Karawang, Jawa Barat, dengan pendekatan analisis diskriptif berdasarkan hasil uji kimia di laboratorium. Penelitian ini dilakukan pada Bulan September 2017, dengan mengambil sample rumput laut dan kualitas air tambak sebanyak 15 stasiun secara acak. Berdasarkan hasil analisis kualitas agar-agar Gracilaria verrucosa di Kabupaten Karawang menunjukkan bahwa secara umum kualitas cukup baik. Kadar sulfat hanya mencapai 4.82% yang artinya bahwa zat pengotor dalam kandungan agar-agar relative rendah, yaitu di bawah 6%. Akan tetapi terdapat beberapa parameter yang kualitasnya cukup tinggi yaitu viskositas dan gel strenght. Viskositas agar mencapai 201.6 cps dan kekuatan gel strenght 356.76 g/cm 2 .
2012
Rumput laut atau dikenal juga dengan nama “Seaweed” merupakan nama lain dari algae yang merupakan salah satu komoditas ekspor potensial untuk dikembangkan. Tahun 2005 di Indonesia, rumput laut menempati urutan pertama dengan prosentase sebesar 94,70%. Jenis rumput laut banyak dimanfaatkan, karena mempunyai komposisi kandungan yang lengkap seperti; karbohidrat yang tinggi, 25-35%, protein dari berat kering, mineral (terutama iodine), lipid, sterol, asam amino, omega-3& omega-6, anti oksidan, hormon pertumbuhan, polifenol, dan flavonoid serta vitamin C. Beberapa hasil olahan kandungan rumput laut yang bernilai ekonomis tinggi seperti agar- agar, karaginan serta alginat yang pemanfaatannya dapat dilakukan baik dalam skala industri maupun skala rumah tangga.
Kukuh-Publications, 2013
Indonesia merupakan yang negara yang memiki kekayaan sumber daya alam berlimpah. Baik itu di daratan maupun di lautannya. Namun, negara kita tercinta ini memiliki luas perairan hampIr 70% dari luas keseluruhan wilayah Indonesia, sehingga tak dapat dipungkiri lagi, kekayaan sumberdaya perairan di Indonesia lebih banyak daripada di daratan. Salah potensi yang akan saya angkat adalah potensi lautan Indonesia yang belum dimanfaatkan secar optimal dengan salah satu sumber dayanya yaitu rumput laut.
2018
Pemanfaatan rumput laut sebagai bahan pangan telah dilakukan sejak jaman dahulu bahkan rumput laut disinyalir telah dikonsumsi sejak jaman manusia purba. Rumput laut umumnya bersifat edible (dapat dimakan). Tumbuhan laut ini kaya akan polisakarida, mineral esensial, vitamin serta protein, rendah kalori dan rendah lemak. Kadar polisakarida dalam rumput laut mencapai 4-76% dari berat keringnya. Terdapat sekitar 56 jenis mineral dan trace mineral dalam rumput laut. Kadar mineral dalam rumput laut 10-20 kali lebih tinggi daripada mineral dalam tumbuhan darat. Dalam rumput laut juga tersimpan vitamin A, B, C, dan D serta vitamin E. Rumput laut juga mengandung vitamin B12 yang umumnya ditemukan dalam hewan. Kadar protein pada rumput laut mencapai 10-40% sedangkan kadar lemak hanya berkisar 1-5% dari berat kering. Jenis lemak dalam rumput laut merupakan PUFA (polyunsaturated fatty acid) khususnya asam lemak omega-3 dan omega-6 yang terkonsentrasi dalam fraksi galaktolipid. Rumput laut tela...
Laut Indonesia lebih luas dari Filiphina, namun produksi rumput laut kita kurang. Mengapa? Ini karena Filiphina telah membudidayakan rumput laut, sedangkan Indonesia hanya mengandalkan perkembangbiakkan secara alamiah.
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA
Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki areal potensial untuk budidaya rumput laut seluas 35.000 Ha dengan produksi rumput laut pada tahun 2017 sebanyak 13,39 juta ton. Perairan Seriweh Kabupaten Lombok Timur merupakan perairan yang dimanfaatkan untuk budidaya rumput laut dan menyumbang produksi rumput laut tersebut. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengintroduksi budidaya rumput laut dengan kedalaman yang berbeda untuk menghasilkan rendemen karaginan yang optimal. Harga rumput laut kering seharusnya ditetapkan berdasarkan rendemen karaginannya, namun hal tersebut belum berlaku di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Meskipun demikian pembudidaya harus tetap berusaha untuk memproduksi rumput laut dengan rendemen karaginan optimal.
Penulisan buku ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan berbagi informasi mengenai proses dan kisah sukses dari upaya pemberdayaan sebuah kelompok nelayan rumput laut di Kabupaten Nunukan, yang berbatasan dengan Sabah, Malaysia. Melalui penerbitan buku ini juga diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi pembaca dan referensi bagi pemangku kepentingan dalam rangka pemberdayaan ma- syarakat pada umumnya dan kelompok usaha budidaya rumput laut pada khususnya. Cakupan dalam buku ini antara lain meliputi proses perjalanan budidaya rumput laut oleh sekelompok masyarakat di Kabupaten Nunukan yang dimulai sejak inisiasi program, tantangan yang dihadapi, kiprah dan peran local champion, peran pemerintah daerah dan kolaborasi Bank Indonesia dengan stakeholders, serta strategi pemberdayaannya. Selain itu, kisah petani rumput laut dalam meningkatkan posisi tawar dan peran penyuluh/LSM lokal sebagai pembina sentra rumput laut turut mewarnai buku ini. Selanjutnya analisis mengenai potensi dan strategi pengembang an rumput laut ke depan diuraikan secara umum pada bab terakhir. Keberhasilan budidaya rumput laut di Kabupaten Nunukan merupakan prestasi yang patut dibanggakan. Pada saat ini Kabupaten Nunukan telah menjelma menjadi kabupaten penghasil rumput laut terbesar di Indonesia, walaupun pengembangannya baru dimulai sejak tiga tahun terakhir dan secara teoritis karakteristik perairannya tidak cocok untuk budidaya rumput laut. Kunci sukses program tersebut terutama berkat ada nya kesadaran petani rumput laut, penerapan pola pendampingan dan pelatihan yang tepat sasaran, terbentuknya sinergisitas dari berbagai pemangku kepentingan, serta diterapkannya strategi penguatan value chain yang lebih berorientasi pasar.
Arus adalah proses pergerakan massa air menuju kesetimbangan yang menyebabkan perpindahan horizontal dan vertikal massa air. Gerakan tersebut merupakan resultan dari beberapa gaya yang bekerja dan beberapa factor yang mempengaruhinya. Arus laut (sea current) adalah gerakan massa air laut dari satu tempat ke tempat lain baik secara vertikal (gerak ke atas) maupun secara horizontal (gerakan ke samping).
Pada kesempatan ini akan diceritakan beberapa pengalaman saya dalam memelihara akuarium laut setelah cukup lama mempraktekkan teori yang diperoleh melalui internet dan teman-teman lainnya. Akuarium saya sekarang telah memasuki usia dua tahun dengan tingkat keberhasilan 80% untuk jenis-2 tertentu dan 100% untuk jenis2 tertentu lainnya CAULERPA Berikut adalah pengalaman saya mengenai pasca pembuangan Caulerpa dan pasca over dosis zat kimia. Pada waktu itu, saya berhasil menumbuhsuburkan caulerpa secara luar biasa. Hampir seluruh akuarium penuh dengan caulerpa
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
JUTEKS - Jurnal Teknik Sipil
Forum Agribisnis
Squalen Bulletin of Marine and Fisheries Postharvest and Biotechnology
Jurnal Sains Teknologi dalam Pemberdayaan Masyarakat
Lantanida Journal, 2021
Jurnal Agrosains: Karya Kreatif dan Inovatif, 2018
Wacadesain
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan