Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
12 pages
1 file
menelaah perbedaan budaya
Farabi, 2013
Membangun penghubung antarbudaya merupakan hal penting dan konkrit yang harus dilakukan. Dengan penghubung itu, maka akan tercipta hubungan yang harmonis antara siapapun yang berbeda budaya dan sedang melakukan proses komunikasi. Hal lain yang bisa terwujud adalah terbangunnya kesamaan makna, dan kesamaan pengertian. Sama makna berarti tercipta komunikasi efektif. Bila dalam proses komunikasi antabudaya sudah berjalan secara efektif berarti telah terjadi pertukaran budaya dan makna yang juga efektif. Kata kunci: Komunikasi, Budaya, Komunikasi antarbudaya Komunikasi yang baik adalah yang menguntungkan pengirim maupun penerima, menguntungkan dalam artian sama-sama berbagi makna dan memahami makna secara bersama sehingga melakukan proses selanjutnya juga bersama dalam kesamaan makna atau dengan kata lain komunikasi efektif, seperti yang dikemukakan oleh Ingie Hovland berikut: " Communication, when it is done well, does not only benefit the 'recipient'. It also benefits the 'sender'.This aspect of communication is often overlooked. We tend to think of communication as a process of teaching others-or of telling others everything we know ('spread the good news!'). But communication is also a process whereby the 'senders' themselves can learn a lot. If we think strategically about the communication process, we can maximise our own benefits too." 1 Komunikasi, jika dilakukan dengan baik, tidak hanya menguntungkan 'penerima'. Hal ini juga menguntungkan 'pengirim'. Aspek komunikasi sering diabaikan. Setiap orang cenderung menganggap komunikasi sebagai proses mengajarkan orang lain. Namun komunikasi juga merupakan proses dimana 'pengirim' sendiri dapat belajar banyak hal. Jadi
Kata Bhinneka Tunggal Ika sudah ada sejak zaman kerajaan Majapahit. Kata tersebut berasal dari kitab Sutasoma karya Empu Tantular. Dalam kitab itu tertulis Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa. Artinya berbeda-beda, tetapi tetap satu jua. Selanjutnya kata Bhinneka Tunggal Ika menjadi semboyan bangsa Indonesia, yang tertulis pada lambang negara Burung Garuda Pancasila. Pada perisai dada Burung Garuda Pancasila terdapat gambar-gambar yang melambangkan sila-sila Pancasila. Burung Garuda Pancasila berwarna kuning emas menghadap ke samping kanan, mencengkeram pita yang bertuliskan semboyan negara. Gambar 4.1 Lambang Negara Indonesia. Keanekaragaman suku bangsa Indonesia.
Mediator: Jurnal Komunikasi
Penelitian ini bertujuan mengungkapkan pengalaman individu-individu Tionghoa menerapkan budaya Sunda dalam kehidupan sehari-hari. Meski terlahir sebagai keturunan Tionghoa, individu-individu tersebut merasa menjadi bagian dari masyarakat Sunda dengan menerapkan budaya Sunda dalam beragam bentuknya, salah satunya melalui kesenian. Metode penelitian kualitatif digunakan dalam proses pengumpulan, pengolahan, dan penyampaian data yang diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi, dan penelaahan dokumentasi dari berita di media cetak maupun online. Hasil penelitian menunjukkan, seni budaya Sunda tidak hanya sebagai media pembauran pribadi informan dengan seniman Sunda, juga sebagai media pembauran antara etnis Tionghoa dengan suku Sunda melalui perantaraan individu informan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa keberakaran dan lokalitas merupakan landasan seseorang dikatakan sebagai pemilik budaya. Pengakuan dan penerapan nilai-nilai kasundaan dalam kehidupan sehari-h...
Artikel Pendapat, 2023
pentingnya penghargaan terhadap keanekaragaman dan bagaimana keragaman ini dapat menjadi sumber perselisihan, konflik, dan ketidakpahaman dalam masyarakat. Pentingnya sikap "kesatuan dalam keragaman" dan "menghormati perbedaan" dalam membangun masyarakat yang harmonis dan inklusif. Di dalam latar belakang tersebut juga dijelaskan bahwa menghormati keragaman membutuhkan kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda dan membangun jembatan pemahaman. Selain itu, pendidikan, dialog antarbudaya, dan pengenalan terhadap keberagaman juga disoroti sebagai faktor penting dalam menciptakan masyarakat yang inklusif dan harmonis. Agama juga memiliki peran penting dalam menghormati perbedaan dengan mengajarkan nilai-nilai kebaikan, toleransi, dan penghargaan terhadap sesama. Latar belakang tersebut juga menekankan bahwa menghormati keragaman memiliki implikasi luas, baik dalam konteks sosial, budaya, maupun agama. Dengan memperdalam pemahaman tentang keragaman, masyarakat dapat menjadi lebih adil, saling menghargai, dan berdaya saing. Menghargai perbedaan juga dapat memperkaya kehidupan pribadi dengan membuka kesempatan untuk mempelajari pengalaman, pengetahuan, dan perspektif baru. Dalam rangka menciptakan dunia yang lebih baik, latar belakang ini mengajak kita untuk terus membuka diri, memahami, dan menghargai perbedaan agar keragaman menjadi kekuatan yang mempersatukan.
Muhammad Fadhlurrahman, 2019
Indonesia terdiri dari ribuan suku, dari setiap suku menghasilkan begitu banyak budaya. Budaya bangsa ini bisa sebagai tantangan dan juga bisa sebagai peluang dalam kehidupan keberagaman.
Manusia dalam ajaran agama diciptakan terdiri dari beragam suku dan bangsa yang kesemuanya itu ditujukan untuk saling mengenal budaya, adat istiadat, cara beribadah, cara bermuamalah dan sebagainya. Di Indonesia saja terdiri atas beragam suku yang mendiami pulau-pulau yang bertebaran di seluruh pelosok Indonesia. Belum lagi penduduk dunia yang dihuni milyaran manusia juga terdiri dari berbagai suku, bangsa, agama, dan bahasa. Kesemuanya memiliki cara pandang dan cara hidup yang berbeda antara satu dengan lainnya. Namun, tidak selamanya keragaman budaya, agama, dan bahasa dapat berjalan beriringan, adakalanya terjadi gesekan-gesekan kecil maupun besar yang apabila tidak diselesaikan akan menjadi masalah yang lebih besar. Maka dari itu konseling dibutuhkan sebagai solusi atas permasalahan yang timbul. Terlebih lagi yang dihadapi konselor terdiri dari manusia yang berbeda latar belakang budayanya. Karenanya, konselor lintas budaya harus memiliki karakteristik tertentu yakni, pertama: konselor lintas budaya harus sadar terhadap nilai-nilai pribadi yang dimilikinya, kedua, konselor lintas budaya harus sadar terhadap karakteristik konseling secara umum, ketiga, konselor lintas budaya harus mengetahui pengaruh kesukuan, dan mereka harus mempunyai perhatian terhadap lingkungannya, keempat, konselor lintas budaya tidak boleh mendorong seseorang klien untuk memahami Suwarni 118 KONSELING RELIGI: Jurnal Bimbingan Konseling Islam budayanya (nilai-nilai yang dimiliki konselor), dan kelima, konselor lintas budaya dalam melaksanakan konseling harus mempergunakan pendekatan eklektik.
Jurnal Literasiologi, 2019
Kebudayaan itu adalah segala sesuatu yang diciptakan oleh budi manusia, kebudayaan adalah khas manusia, bukan ciptaan binatang ataupun tanaman yang tidak mempunyai akal budi. Binatang memang mempunyai tingkah laku tertentu menurut naluri pembawaannya yang berguna untuk memelihara kelangsungan hidupnya, akan tetapi binatang tidak mempunyai kebudayaan. Manusia (masyarakat) dan kebudayaan tidak bisa dipisahkan karena keduanya merupakan suatu jalinan yang saling erat berkait. Kebudayaan tidak akan ada tanpa masyarakat (manusia) dan tidak ada satu kelompok manusiapun, betapa terasing dan bersahaja hidup mereka yang tidak mempunyai kebudayaan. Semua kelompok masyarakat (manusia) pasti memiliki kebudayaan karena manusia merupakan subyek budaya. Mempelajari unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah kebudayaan sangat penting untuk memahami kebudayaan manusia, kebudayaan yang ditemukan pada semua bangsa di dunia dari sistem kebudayaan yang sederhana seperti masyarakat pedesaan hingga sistem kebu...
Rutsry Pian, 2014
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
Etnisitas, ras dan nasionalis merupakan unsur-unsur yang membentuk identitas kultural. Identitas etnis, rasial dan nasional merupakan ciptaan kultural yang sementara dan tidak stabil, dimana kita mengidentifikasikan diri kita. Selain itu, hal ini juga termasuk cara bertutur kata tentang diri kita, identitas tidak bersifat arbirer, karena mereka distabilkan secara temporer oleh praktik-praktik sosial.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Nanang Aris Kurniyawan, 2024
JURNAL SIMBOLIKA: Research and Learning in Communication Study, 2020
Jurnal Komunikasi Indonesia Vol 2, No 2 (2013)
Pemahaman Nilai Budaya Soméah Pada Perilaku Komunikasi Konseling Lintas Budaya, 2023
Pusat Data Statistik, Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016
Siti Kholifah dan I Wayan Suyadnya, (Eds.), Metodologi Penelitian Kualitatif: Berbagi Pengalaman dari Lapangan, (hal. 269-297), Jakarta: Rajawali Pers, 2018
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 2014