Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
10 pages
1 file
Kemampuan berbahasa merupakan ciri khusus pada manusia. Manusia sebagai mahluk sosial, dalam kehidupannya sudah dapat dipastikan akan berhubungan dengan orang lain atau bermasyarakat yang memiliki kebutuhan sosial. Kebutuhan sosial adalah kebutuhan untuk menumbuhkan dan mempertahankan hubungan dengan orang lain dalam berinteraksi. Contohnya: kita ingin bergabung dan berhubungan dengan orang lain, kita ingin mengendalikan dan dikendalikan, dan kita ingin mencintai dan dicintai yang dapat dipenuhi dengan adanya komunikasi.
Filsafat sendiri berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu Philosophia yang berasal dari dua unsur kata, yakni philo yang berarti cinta dan Sophia yang berarti kearifan, hikmah, kebijaksanaan, keputusan ataupun pengetahuan yang benar. Dari akar kata ini, maka dapat diketahui, bahwa secara harfiah filsafat dapat diartikan sebagai cinta kepada ilmu pengetahuan, kearifan atau kebijaksanaan (Sauri, et.al., 2010: 1). Ilmu pendidikan terdiri dari dua kata yang diapdukan, yakni ilmu dan pendidikan yang masing-masing memiliki arti dan makna tersendiri. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Suara, 2011) ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara sistemik menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang pengetahuan itu. Sedangkan pendidikan merupakan suatu rekayasa terencana, terarah, dan terkendali oleh orang-orang berpengaruh (individu, kelompok atau lembaga) dalam memengaruhi individu-individu agar memiliki kemampuan mengaktualkan segala potensi kemanusiaannya sehingga menjadi manusia sejati yang mandiri, bertanggungjawab dan berakhlak (Sauri, et.al., 2010: 90). Jadi, ilmu pendidikan adalah sebuah sistem pengetahuan mengenai suatu rekayasa terarah oleh orang-orang yang berpengaruh dalam memengaruhi individu-individu agar memiliki kemampuan mengaktualkan segala potensi kemanusiaannya sehingga menjadi manusia sejati yang mandiri, bertanggungjawab dan berakhlak. Secara sederhana, Arifin (dalam Muhmidayeli, 2011: 35) mengungkapkan bahwa filsafat pendidikan merupakan upaya memikirkan permasalahan pendidikan. Filsafat dan pendidikan memang merupakan dua istilah yang berdiri pada makna dan hakikat masing-masing, namun ketika keduanya digabungkan ke dalam satu tema khusus, maka ia pun memiliki makan tersendiri yang menunjuk ke dalam suatu kesatuan pengertian yang tidak terpisahkan. Kendatipun filsafat pendidikan telah dipandang sebagai suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri, namun bukanlah berarti bahwa kajiannya hanya sekadar menelaah sendi-sendi pendidikan dan atau filsafat semata. Filsafat pendidikan adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari filsafat secara keseluruhan, baik dalam sistem maupun metode. B. Kebutuhan Akan Filsafat Pendidikan
Menurut The Liang Gie (Gie, 2000:29), perkataan filsafat berasal dari perkataan Inggris philosophy yang diartikan sebagai cinta kearifan. Akar katanya ialah philos (philia, cinta) dan sophia (kearifan). Menurut pengertiannya semula yang berasal dari zaman Yunani Kuno, filsafat berarti cinta kearifan. Namun, cakupan pengertian sophia yang semula itu, ternyata luas sekali. Dahulu sophia tidak hanya berarti kearifan saja, melainkan meliputi pula kebenaran pertama, pengetahuan luas, kebajikan intelektual, pertimbangan sehat sampai kepandaian pengrajin dan bahkan kecerdikkan dalam memutuskan soal-soal praktis.
Wildan Ahmad , 2024
Mengkaji filsafat tidak lepas dari ruang lingkup manusia. Karena pada dasarnya manusialah yang menentukan apakah sesuatu itu baik atau tidak baik, benar atau salah, netral atau tidak netral. Karena pada hakekatnya ilmu itu netral dan bebasnilai. Menurut Einstin, bahwa ilmu tanpa agama adalah buta dan agama tanpa ilmu adalah lumpuh. Oleh karena itu, aksiologi dalam ilmu pengetahuan adalah produk dari ilmu yakni etika, nilai, estitika dan moral. Aksiologi lebih menghasilkan produk yaitu untuk apa ilmu pengetahuan dipergunakan? Bagaimana kaitannya ilmu pengetahuan dipergunakan dengan aspek moral. Bagaimana procedural penggunaan ilmu pengetahuan berkaitan dengan moral. Bagaimana penentuan obyek pengetahuan dikaitkan dengan moral atau etika dalam kehidupan. Sementara Aksiolgi dalam pandangan islam berbeda dengan ilmuwan barat. Islam menyatakan bahwa Agama yang melahirkan ilmu pengetahuan. Ilmua bagian dari agama itu sendiri, karena itu Rasulullah Saw mewajibkan manusia untuk mencari Ilmu. Sementara tujuan dari agama adalah mencari ridha Allah dan datangnya kebenaran itu dari Allah SWT.Ilmu adalah bagian dari islam karena fungsi ilmu adalah memberikan petunjuk, solusi, pikiran ilmiah dan pembebas dari kebodohan. Ilmu pengetahuan adalah melahirkan nilai, etika dan estetika, sementara agama islam sebagai payung untuk kelahiran ontologi, epistimologi dan aksiologi ilmu. Ibu Arabi mengatakan, ilmu itu berguna untuk mendekatkan diri manusia kepada Allah Swt. Dengan dekat kepada Allah Sw, maka manusia akan mendapatkan anugerah ilmu. Alilmu nurun, (ilmu itu cahaya).
Ilmu dan kebudayaan keduanya memiliki keterkaitan karena saling mempengaruhi.Keduanya juga memiliki kaitan erat dengan manusia, karena manusia inilah yang membentuk kebudayaan, merumuskan ilmu dan menciptakan teknologi, serta mengembangkannya, karena manusia mempunyai akal dan bahasa. Adapun sumbangan ilmu bagi manusia adalah ilmu sebagai suatu cara berpikir atau pola pikir manusia, sarana menemukan kebenaran dan ilmu digunakan sebagai sistem nilai dan moral. Selain itu ilmu berfungsi sebagai pengetahuan yang membantu manusia dalam mencapai tujuan hidupnya.Kebudayaan terbentuk dalam masyarakat, artinya manusialah yang membentuk kebudayaan. Bersamaan dengan perkembangan kebudayaan, bersama itu pula berkembang ilmu pengetahuan, karena setiap perkembangan yang ada tidak lepas dari pemahaman yang berkembang.Dan sesuai dengan berjalannya waktu, perkembangan kebudayaan itu juga disertai dengan pemahaman-pemahaman yang ada dan berkembang. A. Pengertian Ilmu Ilmu diartikan sebagai pengetahuan tentang sesuatu, atau bagian dari pengetahuan.Menurut J.S Badudu ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara sistematis, contohnya ilmu agama, berarti pengetahuan tentang ajaran agama atau teologi, ilmu bahasa berarti pengetahuan tentang hal ikhwal bahasa atau tata bahasa, linguistik dan lain-lain.Menurut Maufur ilmu adalah sebagian dari pengetahuan yang memiliki dan memenuhi persyaratan tertentu, artinya ilmu tentu saja merupakan pengetahuan, tetapi pengetahuan belum tentu ilmu. 1
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Novieta Merry Charolina, 2019
Hendrik Anandra Setiyawan, 2019
LP2M STAI NAHDLATUL ULAMA (STAINU) MALANG, 2024