Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Cable Tracer is equipment for tracing cable. With this equipment can do efficiency time for working at building because it doesn’t need person more than two but can do alone for tracing cable. The general function this equipment for support the people when the people busy and help the people for raise the technology. Cable tracer have two equipments. First is generator for sending the frequency of signal for receiving. The second is receiver for receive the frequency of signal from the generator. And part of receiver have two functions are tracing cable and counting the impedance. Cable tracer work with the two equipments, generator sending frequency of signal about 5 KHz to Receiver. Receiver is transmit the frequency of signal from the generator, after that the frequency of signal used for tracing cable and counting the impedance. When the cable is good, buzzer can ringing for identification and then when the cable is risk, buzzer can’t identification or buzzer not ringing. Keywords : Cable Tracer, Generator, Receiver, Frequency of Signal
Eggs are a complete food source of amino acids. Unfortunately, eggs are one of the most easily damaged foodstuffs. One way to maintain fresh egg quality is to freeze it. Salt is added to prevent gel formation. Eggs that have been separated egg yolks and egg whites are stored in temperatures below the freezing point. The result is egg color after the freeze becomes darker, the aroma is reduced, and the texture becomes more supple.
RINGKASAN Banyak peternak kambing yang memberikan pakan untuk kambingnya belum memperhatikan kebutuhannya. Hijauan yang diberikan jumlahnya cenderung berlebihan dan banyak yang tidak dimakan, hanya dibuang saja bersama dengan kotoran. Masih banyak limbah pertanian yang belum dimanfaatkan untuk pakan. Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan dari peternak tersebut menjadi salah satu sebab rendahnya produktivitas ternak kambing yang dipeliharanya. Sehingga diperlukannya suatu teknologi pakan untuk meningkatkan kualitas dan pemberian pakan yang efektif dan efisien. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan peternak kambing dalam menyediakan pakan untuk kambingnya yaitu : bahan pakan untuk ternak kambing, kebutuhan nutrisi ternak kambing, membuat konsentrat untuk ternak kambing, mengolah limbah pertanian menjadi pakan kambing yang memenuhi kebutuhan yaitu silase komplit. Beberapa pakan hijauan mengandung zat anti nutrisi di dalamnya dan mempunyai bau yang kurang disenangi kambing, sehingga perlu perlakuan khusus sebelum diberikan. Perlakuan yang paling mudah adalah dengan dilayukan atau dipanaskan. Untuk menghemat pakan penguat atau konsentrat dengan memanfaatkan bahan pakan yang ada di lingkungan sekitar. Untuk menjaga kontinyuitas ketersediaan pakan kambing, kelebihan hijauan bisa diawetkan untuk digunakan pada saat kekurangan hijauan. Teknologi yang cukup mudah adalah dengan diolah menjadi silase komplit. Kelebihan dari silase komplit antara lain hemat dalam pemberian, mengandung nutrisi yang lengkap, dapat disimpan 4 – 8 bulan dan mengurangi bau kotoran ternak kambing.
Egg incubator is a machine that can help to incubate eggs. Incubator is equipped with supporting equipment to regulate environmental conditions similar to or similar to the breeding. Egg Incubator developments that exist today quite rapidly since the farm quite promising as a sideline business and entertainment can also be a great business if done with large scale and persistence. Egg incubators are needed to increase the capacity of the hatchery due to the hatching machine can do the process of hatch with a large capacity and high hatching ability. In the process of hatching eggs is associated with good heat transfer process of convection, conduction, radiation and mass transfer with different percentages.
1. Mengetahui tahapan terjadinya pembelahan pada telur katak. II. Dasar Teori : A. Tahapan terjadinya pembelahan pada telur katak Telur katak yang telah mengalami fertilisasi akan mengalami tahap pembelahan. Tipe pembelahan telur Rana sp. adalah holoblastik anequal dimana pembelahan pertama merupakan bidang vertikal kutub anima atau polus anequal dimana pembelahan pertama merupakan bidang vertikal dari kutub anima atau polus animalis ke kutub vegetatif atau polus vegetativus (Djuhanda, 1984). Fase fertilisasi merupakan proses penggabungan atau peleburan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina yang membentuk zigot. Peleburan dua sel kelamin ini meliputi inti dan sitoplasma. Pada kebanyakan fertilisasi, bagian kepala spermatozoon sampai bagian tengah (middle piece) masuk ke dalam telur. Sitoplasma spermatozoon sangat sedikit melebur dengan ooplasma yang dapat menyebabkan aktifasi telur untuk berkembang. Penggabungan cairan inti dan sitoplasma menyebabkan perubahan fisiologis yang menunjang proses fertilisasi (Setiawan, 2002). Sperma dan sel telur yang menyatu selama fertilisasi atau pembuahan, menghasilkan jenis sel yang sangat terspesialisasi yang dihasilkan melalui serangkaian peristiwa perkembangan yang kompleks dalam testes dan ovarium induk. Fungsi utama fertilisasi adalah untuk menyatukan kumpulan kromosom haploid dari dua individu menjadi sebuah sel diploid tunggal, yaitu zigot. Fungsi kunci lain adalah aktivasi sel telur , kontak sperma dengan permukaan sel telur mengawali reaksi metabolik di dalam sel telur yang memicu permulaan perkembangan embrio itu. Tubuh 1
Peradilan Agama adalah terjemahan dari Godsdienstige Rechtspraak (Bahasa Belanda), berasal dari kata godsdienst yang berarti agama, ibadat, keagamaan, dan kata rechtspraak berarti peradilan. Pengertian Peradilan Agama menurut istilah yaitu daya upaya mencari keadilan atau penyelesaian perselisihan hukum yang dilakukan menurut peraturan-peraturan dan dalam lembaga-lembaga tertentu dalam pengadilan. 2 Dalam lingkungan masyarakat sering terjadi perkara-perkara yang melibatkan dua pihak atau lebih. Untuk menyelesaikan perkara-perkara tersebut, maka para pihak yang berperkara dapat mengajukan surat gugatan kepada Pengadilan. Para pihak yang hendak berperkara di muka pengadilan, prinsipnya tidak harus diwakilkan/dikuasakan kepada pihak lain. Dalam artian, pemeriksaan perkara di persidangan bisa secara langsung terhadap parapihak, namun apabila dikehendaki oleh pihak yang berperkara dan memang ada alasan untuk itu, maka kehadiran mereka dalam persidangan bisa dikuasakan kepada pihak lain. Dalam HIR, pengaturan mengenai surat kuasa khusus ada di dalam Pasal 123 HIR. 3 Masalah kuasa khusus yang dianggap remeh, sehingga sering pembuatannya dilakukan secara sembarangan. Tidak diperhatikan apakah pembuatannya telah memenuhi syarat yang digariskan ketentuan perundangundangan. Akibatnya, surat kuasa tersebut tidak sah. Dampak yang timbul dari surat kuasa khusus tidak memenuhi syarat, yaitu surat gugatan tidak sah apabila pihak yang mengajukan dan menandatangi gugatan adalah kuasa 1 berdasarkan surat kuasa tersebut, dan segala proses pemeriksaan tidak sah atas alasan pemeriksaan dihadiri oleh kuasa yang tidak didukung oleh surat kuasa yang memenuhi syarat. Apabila terjadi hal seperti itu, gugatan dinyatakan tidak dapat diterima (niet ont vankelijk verklaard). Keadaan ini menimbulkan kerugian waktu dan biaya bagi penggugat. Waktu dan biaya terbuang sia-sia tanpa memperoleh hasil penyelesaian positif. Untuk menghindari akibat tersebut, perlu diperhatikan syarat yang harus dipenuhi. 4 B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah: 1. Apakah yang dimaksud dengan surat kuasa dan gugatan ? 2. Bagaimana tata cara pembuatan surat kuasa dan gugatan ? 3. Bagaimana contoh surat kuasa dan gugatan ? C. Pembahasan 1. Pengertian Surat Kuasa dan Gugatan Secara umum, surat kuasa tunduk pada prinsip hukum yang diatur dalam Bab 16 Buku III KUH Perdata, sedang aturan khususnya diatur dan tunduk pada ketentuan hukum acara yang digariskan HIR dan RBG. Prinsip hukum pemberian kuasa yang berkaitan dengan kuasa khusus. 5 Surat kuasa khusus ialah surat kuasa yang dibuat untuk satu perkara tertentu dan untuk satu tingkatan pengadilan pada lingkup badan peradilan tertentu. 6 Untuk memahami pengertian kuasa secara umum, dapat dirujuk Pasal 1792 KUH Perdata yang berbunyi: "Pemberian kuasa adalah suatu persetujuan dengan mana seorang memberikan kekuasaan kepada seorang lain, yang menerimanya, untuk dan atas namanya menyelenggarakan suatu urusan." Bertitik tolak dari ketentuan pasal tersebut, dalam perjanjian kuasa terdapat dua pihak yang terdiri dari: a. Pemberi kuasa atau lastgever (instruction, mandate). ABDULLAH TRI WAHYUDI, S.Ag., S.H HARTONO b) Surat Kuasa sebagai Penggugat SURAT KUASA NOMOR : 30/SKK/IV/2004 9 Yang bertanda tangan di bawah ini : SURTINI Binti HARJO SEMITO, Kewarganegaraan Indonesia, agama Islam, pekerjaan swasta, bertempat tinggal di Dk. Sukosari Rt.01/Rw.04 Desa Mulur, Kec. Bendosari, Kab. Sukoharjo. Untuk selanjutnya disebut sebagai pihak pemberi kuasa, dalam hal ini telah memilih tempat kediaman hukum (domisili) di kantor kuasanya, dengan ini menerangkan memberi kuasa kepada : ABDULLAH TRI WAHYUDI, S.Ag., S.H., Kewarganegaraan Indonesia, profesi Advokat, yang beralamat di Perum Chrisan Satu Blok B.9 Blulukan Colomadu Karanganyar 57174.
Legong merupakan sekelompok tarian klasik Bali yang memiliki pembendaharaan gerak yang sangat kompleks yang terikat dengan struktur tabuh pengiring yang konon merupakan pengaruh dari gambuh. Kata Legong berasal dari kata "leg" yang artinya gerak tari yang luwes atau lentur dan "gong" yang artinya gamelan. "Legong" dengan demikian mengandung arti gerak tari yang terikat (terutama aksentuasinya) oleh gamelan yang mengiringinya. Gamelan yang dipakai mengiringi tari legong dinamakan Gamelan Semar Pagulingan. Sebutan Legong Kraton adalah merupakan perkembangannya kemudian. Adakalanya tarian ini dibawakan oleh dua orang gadis atau lebih dengan menampilkan tokoh Condong sebagai pembukaan dimulainya tari Legong ini, tetapi ada kalanya pula tari Legong ini dibawakan satu atau dua pasang penari tanpa menampilkan tokoh Condong lebih dahulu. Ciri khas tari Legong ini adalah pemakaian kipas para penarinya kecuali Condong. Cerita tentang Tari Legong tercatat dalam Babad Dalem Sukawati yang disurat sekitar awal abad ke-19. Saat itu wilayah Sukawati, Gianyar, memang sudah masyur sebagai daerah yang memiliki penari-penari yang sangat handal. Menurut babad tersebut, suatu hari I Dewa Agung Made Karna yang dikenal memiliki kemampuan spiritual yang tinggi, melakukan pertapaan di Pura Yogan Agung di desa Ketewel, dekat Sukawati. Pada saat itu hadirlah dalam ciptanya beberapa sosok bidadari-bidadari melayang di angkasa. Para bidadari yang cantik jelita itu memperagakan tarian yang sangat menakjubkan. Mereka berbusana penuh warna. Kepala mereka bergelung tatahan emas penuh manikam yang cerlang-cemerlang. Begitulah, saat bangkit dari tapanya, sang raja memerintahkan penguasa desa Ketewel untuk mengumpulkan para seniman di sana dan meminta mereka membuat beberapa topeng sekaligus menciptakan tarian berdasarkan penglihatan (cipta) sang raja. Beberapa bulan kemudian, lahirlah sembilan topeng sebagai wujud sembilan bidadari dalam mitologi Hindu. Dua penari Sanghyang kemudian diperintahkan untuk menarikan topeng tersebut. Penari Sanghyang adalah penari-penari muda pilihan yang tidak hanya berbakat melenggokkan tubuh, melainkan juga memiliki kepekaan untuk trance, dan belum menstruasi. Tari topeng yang dipertunjukkan oleh kedua penari Sanghyang itu dinamakan dengan Sang Hyang Legong. Tarian ini –dengan topeng aslinya— hingga kini masih digelar di Pura Yogan Agung setiap upacara Piodalan yang diselenggarakan setiap 210 hari sekali di pura tersebut. Terinspirasi oleh Sanghyang Legong, tak berapa lama kemudian sebuah kelompok tari dari Blahbatuh yang dipimpin oleh I Gusti Ngurah Jelantik melahirkan sebuah tarian baru dalam gaya yang serupa. Bedanya, semua penarinya adalah laki-laki dan tidak mengenakan topeng. Tarian ini dinamakan dengan Nandir. Dalam sebuah acara, Raja Sukawati menyaksikan pertunjukan Nandir, dan amat terkesan. Beliau kemudian memerintahkan punggawanya untuk mengumpulkan para seniman di Sukawati untuk membuta tarian serupa untuk para gadis muda di istananya. Hasilnya adalah tarian Legong yang kita kenal sekarang. Rupanya, pesona para penari Legong jauh lebih memukau daripada penari Nandir. Maka lambat laun Nandir pun menghilang dan punah. Penari Nandir terakhir adalah I Wayan Rindi dari Denpasar telah meninggal pada tahun 1976. Pada pertengahan 1930-an hingga 1960-an beberapa tarian tunggal baru muncul. Tarian-tarian tersebut antara lain Panji Semirang dan Margapati. Karena kekurangan terminologi, tarian-tarian tersebut pun disebut Legong. Untuk membedakannya, legong yang asli diberi nama Legong Kraton.
Jurnal Sinergi Jurusan Teknik Mesin
Kaji teoretis dan eksperimental Turbin Crossflow pancaran ganda kapasitas 3kW-5kW bertujuan untuk mengetahui berapa dimensi desain Turbin Crossflow yang sesuai dengan daya yang dihasilkan yang tidak hanya dapat digunakan sebagai alat uji, juga dapat diaplikasikan ke masyarakat serta untuk mengetahui hasil perhitungan secara teoretis dengan hasil eksperimental dari Turbin Crossflow. Perancangan dan pembuatan dilakukan dengan mengkaji secara teoretis Turbin Crossflow sehingga didapatkan dimensi desain turbin, rancangan turbin Crossflow, pembuatan komponen-komponen dan proses assembly alat uji. Hasil penelitian tugas akhir ini didapatkan dimensi desain turbin crossflow, dimana: Daya Turbin = 2,778 kW 2,8 kW, tinggi jatuh air (head) = 6 m, Diameter runner = 0,21 m, jumlah sudu = 21 buah, diameter pipa penstock = 6 Inchi, dan diameter poros = 18,87 mm. Selanjutnya dari hasil perhitungan tersebut dibuat komponen-komponen turbin. Adapun tegangan yang dihasilkan rata-rata 350 Volt.
Swarna, 2023
Penggunaan briket arang tempurung memberikan kontribusi pada pengurangan ketergantungan pada bahan bakar minyak dan gas khususnya bagi masyarakat kecil di perkotaan dan pada saat yang bersamaan mendukung pemanfaatan sampah tempurung kelapa sebagai bahan bakar. Pemanfaatan buah kelapa (cocos nucifera) tua khususnya sebagai minyak kelapa goreng dan Minyak Kelapa Murni (VCo) cukup besar sehingga turut andil dalam menghasilkan sampah tempurung kelapa. Desa Tolnaku Kabupan Fatuleu merupakan sentra umum pertumbuhan tanaman Kelapa, Umumnya sampah tempurung kelapa telah dimanfaatkan sebagai arang bahan bakar. Namun demikian pembentukan briket arang tempurung kelapa memberikan kelebihan dibandingkan arang seperti tidak berasap, bersih dan mudah kemas. Lebih jauh pemanfaatan briket arang tempurung kelapa sejalan dengan penyelesaian permasalahan global saat ini yang berkaitan dengan polusi (pencemaran), energi alternatif dan teknologi yang ramah lingkungan.
arsitektur e-Journal, 2017
ABSTRAK Stasiun Tanjung Priok dibangun pada tahun 1914 dan ditetapkan sebagai benda cagar budaya melalui Peraturan Daerah No. 9 Tahun 1999. Bangunan mengalami penurunan kualitas fisik karena tidak difungsikan sebagai stasiun penumpang di tahun 2000, dan sempat mengalami kondisi yang terabaikan. Dilakukannya studi pelestarian Stasiun Tanjung Priok ini adalah untuk mengetahui karakter arsitektural yang terdapat pada bangunan, serta untuk menentukan strategi pelestarian fisik yang dapat dilakukan. Keunikan pada karakter visual berupa gaya arsitektur art deco sangat menonjol pada elemen fasade yang terbentuk dari geometri garis lurus dan zigzag, serta pengolahan bidang dasar persegi panjang. Pada karakter spasial ditonjolkan dengan horizontalitas bangunan yang kuat. Kemudian karakter struktural bangunan menggunakan material beton dan baja yang keseluruhannya merupakan elemen asli dengan dimensi yang sangat besar. Studi kualitatif ini menggunakan metode pendekatan deskriptif analisis, evaluatif, serta development. Metode deskriptif analisis digunakan untuk menganalisis dan mengidentifikasi elemen yang terdapat pada bangunan. Metode evaluatif berupa penilaian makna kultural yang dilakukan pada elemen bangunan kemudian dikelompokkan dalam kelas potensial tinggi, sedang, dan rendah. Lalu metode development menentukan strategi arahan pelestarian fisik. Hasil studi didapatkan untuk kategori preservasi 56 elemen, konservasi 20 elemen, rehabilitasi 3 elemen, dan elemen baru yang tidak dinilai 8 elemen. Kata kunci: pelestarian, bangunan masa Hindia Belanda, stasiun kereta Api Tanjung Priok. ABSTRACT Tanjung Priok station was built in 1914 and designated as a cultural heritage object through Local Regulation No. 9 of the year 1999. But the building has decreased physical quality because it does not function as a passenger station in 2000. The building has decreased physical in quality because it not functions as a passenger did station in 2000, and had experience neglected condition. Conducting a study of preservation at Tanjung Priok station is to know the architectural character of the building. And to determine the strategy of physical preservation that can be done. The uniqueness of the visual character in the form of art deco style is very prominent in the facade element which is formed from straight line geometry and zigzag, and also processing rectangular base field. The spatial character is highlighted with strong building horizontalities. Then the structural character of the building uses concrete and steel material which is entirely an original element with a very large dimension. This qualitative study used descriptive method of analysis, evaluative, and development. Descriptive method of analysis is used to analyze and identify elements contained in buildings. Evaluative methods of assessing cultural meanings performed on building elements are then grouped into high, medium, and low potential classes. Then the method of development determines the strategy of physical preservation direction. The study results were obtained for the preservation category of 56 elements, the conservation of 20 elements, the rehabilitation of 3 elements, and the new elements that were not assessed 8 elements. Keywords: conservation, buildings of the Indies era, Tanjung Priok railway station.
Abstrak Roti merupakan salah satu makanan pokok yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Bahan baku roti adalah tepung terigu yang terbuat dari gandum yang belum dibudidayakan di Indonesia. Oleh karena itu, melalui penelitian ini diharapkan tepung terigu dapat disubstitusi dengan tepung singkong yang mudah dibudidayakan di Indonesia. Untuk menambah nilai gizi dari roti yang dihasilkan, tepung singkong dicampurkan dengan tepung kedelai yang memiliki kadar protein tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah mensubstitusikan tepung terigu dengan tepung singkong dan tepung kedelai dalam pembuatan roti tawar. Manfaat penelitian ini adalah memberi pengetahuan mengenai kondisi optimum pembuatan roti tawar dengan memanfaatkan potensi lokal tepung singkong dan dengan tambahan nilai gizi dari tepung kedelai. Metodologi penelitian meliputi analisa aktivitas ragi serta analisis protein dan kadar air dalam masing-masing jenis tepung. Percobaan utama dilakukan dengan menggunakan variasi rasio massa tepung singkong dan tepung kedelai, jumlah gluten, dan ragi Saccharomyces cerevisiae. Pengolahan data untuk pengaruh jumlah tepung kedelai dan singkong terhadap karakteristik roti tawar dilakukan dengan rancangan percobaan. Kesimpulan yang diperoleh adalah dari segi nutrisi, tepung singkong dan tepung kedelai dapat mensubstitusi tepung terigu dalam pembuatan roti. Tetapi dari segi daya mengembang serta rasa, tepung singkong dan tepung kedelai tidak dapat sepenuhnya mensubstitusi tepung terigu. Jaringan yang terbentuk dalam adonan tidak dapat menahan gas CO 2 yang terbentuk selama fermentasi sehingga adonan tidak dapat mengembang. Variasi optimal dalam pembuatan roti tawar adalah rasio tepung singkong : tepung kedelai 3 : 1 dengan persentase gluten 15%. Pendahuluan Produksi roti tawar di Indonesia setiap tahun semakin meningkat. Roti tawar terbuat dari tepung terigu yang berasal dari gandum. Sayangnya, gandum belum dapat dibudidayakan di Indonesia. Singkong dapat dibudidayakan dengan mudah di Indonesia dan produksinya semakin meningkat setiap tahun. Singkong merupakan bahan makanan yang mengandung banyak karbohidrat sehingga dapat digunakan untuk membuat roti tawar. Di samping itu, untuk menambah nilai gizi roti tawar yang akan dibuat, akan digunakan juga tepung kedelai yang memiliki kadar protein tinggi. Roti tawar umumnya dapat mengembang akibat aktivitas ragi Saccharomyces cerevisiae yang membebaskan gas CO 2 selama proses fermentasi. Gas CO 2 dapat tertahan dalam adonan jika tepung mengandung gluten. Tepung singkong maupun tepung kedelai tidak mengandung gluten sehingga adonan harus diberi tambahan gluten. Selain menggunakan ragi dan gluten, dalam pembuatan roti tawar juga akan ditambahkan bahan lainnya, yaitu susu bubuk, gula, garam, bread improver, shortening, dan air. Tujuan penelitian ini adalah mensubstitusi tepung terigu dengan tepung singkong dan tepung kedelai ditambah persentase ragi dan gluten yang optimal untuk menghasilkan roti tawar dengan karakteristik dan nilai gizi yang menyerupai roti dari tepung terigu. Bahan Dan Metode Penelitian Penelitian terbagi menjadi dua bagian, yaitu percobaan pendahuluan dan percobaan utama. Pada percobaan pendahuluan dilakukan analisa aktivitas ragi (1; 2; dan 3%), analisa kadar air, dan analisa protein dalam tepung terigu, tepung singkong, dan tepung kedelai. Jumlah ragi yang digunakan dalam percobaan utama ditentukan dari percobaan pendahuluan. Pada percobaan utama dilakukan pembuatan roti tawar menggunakan metode straight dough. Variasi yang dilakukan adalah rasio tepung singkong terhadap tepung kedelai (4 : 1; 3 : 1; dan 2 : 1) serta persentase gluten (10; 15; dan 20%). Langkah kerja pembuatan roti tawar dapat dilihat pada Gambar 1.
Keberlangsungan hidup dan kesejahteraan suatu perusahaan industri/pabrik salah satunya dipengaruhi oleh perencanaan pemilihan lokasi yang tepat. Pemilihan lokasi industri/pabrik yang tepat akan meminimalkan biaya (cost), baik biaya yang berkaitan dengan produksi maupun non-produki. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh industri/
Indonesia memerlukan sumberdaya manusia dalam jumlah dan mutu yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Untuk memenuhi sumberdaya manusia tersebut, pendidikan memiliki peran yang sangat penting. Hal ini sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. adalah perilaku sopan, disiplin, keteguhan hati, kemampuan kerja sama, membantu orang lain dan lainnya. Keabstrakan kondisi tersebut mengakibatkan soft skill tidak mampu dievaluasi secara tekstual karena indikator-indikator soft skill lebih mengarah pada proses eksistensi seseorang dalam kehidupannya. Pengembangan soft skill yang dimiliki oleh setiap orang tidak sama sehingga mengakibatkan tingkatan soft skill yang dimiliki masing-masing individu juga berbeda.
Pernyataan Visi untuk menjawab pertanyaan "Kita ingin menjadi seperti apa?" Visi merupakan langkah pertama dari perencanaan strategis, bahkan mendahului pembuatan pernyataan misi.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.