Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
8 pages
1 file
Asosiasi lamun campuran adalah asosiasi dengan lebih dari 3 spesies lamun. Padang campuran dilaporkan melimpah pada daerah berpasir yang terlindung (tidak berlumpur), stabil dan sedimen yang hampir horisontal (landai) (Hutomo et al. 1988). Bagaimanapun, pada daerah yang terlindung, bioturbasi tinggi maka aktifitas meliang oleh udang-udangan dan makroinvertebrata lain cenderung berkurang dengan keragaman dan kerapatan lamun, serta kesukaan spesies pionir seperti Halophila ovalis dan Halodule uninervis (Hutomo et al. 1988). Secara umum, asosiasi-asosiasi lamun campuran tidak ditemukan pada : 1) Daerah terlindung “ekstrim” berenergi rendah dimana sedimen didominasi oleh pasir berbutir halus sampai lumpur halus (contohnya pada Pulau Komodo) ; 2) Daerah sedimen yang baru mengendap (contohnya pada Atol Taka Bone Rate) ; 3) Daerah sedimen dengan kemiringan curam (contohya pada Pulau Sumbawa) ; dan 4) Daerah intertidal atas yang terpapar subaerial selama pasang rendah mengakibatkan beberapa dessication (Nienhuis et al. 1989). Asosiasi
Teori Interaksionisme Simbolik, 2022
Dapat disimpulkan bahwa teori interaksionisme simbolik adalah sebuah proses interaksi dari individu maupun masyarakat. Yang dimana menyangkut sebuah tindakan tindakan baik berupa prilaku maupun sikap dan tingkah laku dan sebagainya . Berikut beberapa pengaut interaksionisme simbolik yaitu Kemampuan berpikir , berpikir interaksi , dan mempelajari makna simbol.
Allah menciptakan manusia bersuku-suku, berbangsa dan bernegara agar dapat melakukan hubungan interaksi anatara yang satu dengan yang lainnya.
Kontekstualita UIN Jambi, 2017
Abstraks: Artikel merupakan hasil penelitian yang dilatarbelakangi oleh femomena relasi sosial dan motivasi beragama masyarakat muslim Desa Suro Bali. Penelitian ini bertujuan menemukan gambaran relevansi antara relasi sosial dengan motivasi menjalankan ajaran agama masyarakat muslim di tengah masyarakat multi agama desa Suro Bali kecamatan Ujan Mas Kabupaten Kepahiang. Dalam memperoleh informasi tentang fenomena tersebut, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif sehingga ditemukan kesimpulan bahwa: Motivasi dalam menjalankan ibadah ritual pada masyarakat muslim tergolong rendah, berbanding terbalik atau tidak relevan dengan antusiasme masyarakat muslim Desa Suro Bali dalam menjunjung tinggi sikap toleransi antar umat beragama melalui bentuk-bentuk relasi sosial. Faktor utamanya adalah rendahnya pemahaman masyarakat muslim tentang Islam. Sementara pada anak-anak muslim kurangnya motivasi tersebut disebabkan oleh pergaulan sosial dengan teman sebaya, hal ini terbukti pada kurangnya aktivitas keagamaan anak-anak muslim Suro Bali sampai pada kasus konversi agama. Kata Kunci: Relasi Sosial, Motivasi Beragama, Identitas Keagamaan, Masyarakat multi agama. Abstract: The article is the result of research that is motivated by the femomena of social relations and religious motivation of the Muslim community in Suro Bali Village. This study aims to find a description of the relevance of social relations with motivation to run the religious KONTEKSTUALITA Jurnal Penelitian Sosial dan Keagamaan
Berdasarkan pendapat, menurut Tim Sosiologi (2002), interaksi sosial dikategorikan ke dalam dua bentuk proses interaksi sosial, yaitu proses asosiatif dan proses disosiatif. 1. Proses asosiatif Proses asosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang dapat meningkatkan hubungan solidaritas antarindividu dan mengarah kepada bentuk-bentuk asosiasi (hubungan atau gabungan) seperti : a. Kerjasama (cooperation) Kerjasama merupakan bentuk interaksi sosial yang utama. Kerjasama dimaksudkan sebagai suatu usaha bersama antara perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama. Gambar di atas menunjukkan suatu bentuk dari kerja sama yaitu membersihkan selokan yang dipenuhi dengan sampah secara bersama-sama dan saling bergotong royong untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih.
Medan ABSTRAK Artikel ini dimaksudkan untuk membangun suatu pemahaman kepada para pemilik dan pemimpin perusahaan serta ,mahasiwa dan masyarakat lainnya, tentang akuntansi, auditing dan hubungan keduanya. Hal ini penting mengingat fungsi dan manfaat ilmu akuntansi dan auditing dalam kegiatan suatu organisasi. Akuntansi bukan hanya proses pencatatan semata, tetapi akan meliputi banyak aspek, seperti: unsur pengendalian internal, perancangan sistem dan prosedur pengendalian, kebijakan akuntansi, dan memberikan informasi keuangan suatu perusahaan. Proses akuntansi diawali dari adanya bukti sumber yang telah mendapat otorisasi pejabat yang berwenang perusahaan, kemudian dicatat dalam jurnal, dan dikelompokkan menurut klasifikasinya, untuk diposting ke buku besar. Pada akhir proses akuntansi akan dihasilkan laporan keuangan (Neraca dan Laporan Laba/Rugi). Penysunan laporan keuangan ini harus mengacu kepada asersi manajemen dan standar akuntansi keuangan. Sedangkan auditing merupakan proses analisis dari suatu laporan keuangan yang dihasilkan dari proses akuntansi. Proses auditing diawali dari penelaahan laporan keuangan yang diaudit, kemudian membandingkannya dengan masing-masing buku besar dan buku pembantu, hingga ke buku jurnal. Setelah proses audit selesai di buku jurnal, maka audit harus dilanjutkan pada bukti-bukti sumber yang mendukungnya. Hal ini untuk memastikan apakah seluruh bukti tersebut keberadaanya telah sesui dengan sistem dan prosedur akuntansi perusahaan. Proses audit harus dilakukan berdasarkan Standar Profesional Akuntan Publik. Proses audit akan menghasilkan laporan hasil audit, yang menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan yang lazim, dan diterapkan secara konsisten. Dari uraian tersebut di atas dapat dinyatakan bahwa akuntansi dan auditing sangant erat hubungannya. Kata Kunci: akuntansi, auditing, perusahaan, sistim pengendalian internal, asersi manajemn, standar akuntansi keuangan, standar profsional akuntan publik.
Kontijensi atau lebih dikenal dengan peristiwa atau transaksi yang mengandung syarat merupakan transaksi yang paling banyak ditemukan dalam kegiatan Bank sehari-hari. Kontijensi yang dimiliki suatu bank dapat berakibat tagihan atau kewajiban bagi bank yang bersangkutan. PSAK No. 31 mengatur akuntansi untuk transaksi kontijensi dalam suatu perusahaan. Istilah kewajiban bersyarat digunakan untuk menyatakan kewajiban yang kemungkinan timbulnya tergantung pada terjadi atau tidaknya suatu peristiwa di masa yang akan datang. Dengan demikian pada tanggal neraca belum terdapat kepastian mengenai ada tidaknya kwajiban tersebut Kontijensi adalah suatu keadaan yang masih diliputi oleh ketidakpastian mengenai kemungkinan diperolehnya laba atau rugi pada suatu perusahaan, yang baru akan terselasaikan dengan terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa dimasa yang akan datang. transaksi yang bersifat kontijensi (bersyarat) ini belum mengikat bank untuk melakukan tagihan ataupun kewajiban riil saat ini, akan tetapi secara antisipatif kontijensi tersebut akan menjadi kewajiban atau tidak sangat tergantung terjadi atau tidak terjadinya yang berkaitan dengan kontijensi ini di masa yanga akan datang. B. Penyajian Dalam Laporan Keuangan Transakasi kontijensi belum mempengaruhi posisi dalam neraca dan laba rugi perusahaan. Kontijensi sebenarnya tidak dapat dinyatakan dalam laporan keuangan apabila nilai transaksi kontijensi tidak materil. Dengan kata lain tidak akan mempengaruhi posisi keuangan secara keseluruhan. Akan tetapi, transaksi kontijensi banyak ditemukan dalam transaksi perbankan sehari-hari yang apabila dikumpulkan dalam suatu periode menghasilkan nilai yang cukup atau bahkan sangat materil sehingga mempengaruhi posisi keuangan secara keseluruhan.karena nilai yang sangat materil ini, bank diwajibkan untuk melakukan pencatatan transaksi yang bersifat kontijen ini. C. Azas Konservatif dalam Kontijensi Pengungkapan data transaksi kontijensi dalam laporan keuangan dikaitkan dengan penerapan konsep atau azas konservatif atau berhati-hati dalam prinsip akuntansi. Yang dimaksud disini adalah bahwa penyisihan suatu rugi kontijensi dapat dilakukan pada perhitungan rugi-laba bila kondisi berikut terpenuhi : a. Terdapat petunjuk yang kuat bahwa telah terjadi penurunan suatu aktiva atau telah timbul kewajiban pada tanggal neraca. b. Jumlah kerugian dapat ditaksir secara wajar. Sedangkan terhadap laba kontijensi tidak dicantumkan dalam laporan rugi-laba, tetapi perlu diungkapkan dalam laporan keuangan D. Jenis Transaksi Konjensi Kontijensi bank terdiri dari kontijensi tagihan dan kontijensi kewajiban (Tunggakan). Kontijensi tagihan terdiri dari: a. Bank garansi yang diterbitkan oleh bank lain. b. Pembelian opsi valuta asing. c. Pendapatan bunga dalam penyelesaian.
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya. Berasal dari kata oikos (habitat) dan logos (ilmu). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari interaksi antara antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernest Haeckel. Dalam ekologi dan makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya. Lingkungan bagi hewan adalah semmua factor biotic dan abiotik yang ada disekitarnya dan dapat mempengaruhinya. Dalam konsep rantai makanan, hewan ditempatkan sebagai konsumen dan tumbuhan sebagai produsen. Hewan disebut sebagai makhluk hidup yang heterotrof. Setiap organisme di muka bumi menempati habitatnya masing-masing. Dalam satu habitat terdapat lebih dari satu jenis hewan dan semuanya berada dalam suatu komunitas. Komunitas menyatu dengan lingkungan abiotik dan membentuk suatu ekosistem. Apabila .ditinjau dari segi proses alam, sesungguhnya ekologi telah dikenal oleh manusia sejak lama sesuai dengan sejarah peradaban manusia. Manusia, seperti halnya makhlukmakhluk hidup lainnya selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Interaksi antara manusia dengan lingkungannya, demikian juga interaksi antara setiap organisme dengan lingkungannya merupakan proses yang tidak sederhana melainkan suatu proses yang kompleks, karena di dalam lingkungan hidup terdapat banyak komponen yang disebut komponen lingkungan hidup. Berdasarkan konsep dasar pengetahuan ekologi, komponen lingkungan yang dimaksud tersebut juga disebut komponen ekologi karena setiap komponen lingkungan tidak berdiri sendiri, melainkan selalu berhubungan dan saling mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung. Kehidupan sebagai dinamika yang mengandung pergeseran dan perubahan secara terusmenerus. Oleh karena itu setiap manusia harus mampu menyesuaikan dirinya dengan alam dan lingkungannya, serta sesama makhluk hidup yang merupakan bagian dari alam. Dalam hal ini alam bagi manusia adalah segala-galanya, bukan hanya sebagai tempat lahir, hidup, 1 berkembang, maupun mati. Akan tetapi juga mempunyai makna filosofis tersendiri. Alam adalah guru bagi makhluk yang hidup di dalamnya. Dia dapat mempelajari apa saja yang ada di sekelilingnya. Oleh karena itu lingkungan merupakan laboratorium alam yang sangat baik dan lengkap, namun belum banyak yang menyadari dan memanfaatkannya.
1. Defisini Persepsi 2. Proses Persepsi 3. Macam Persepsi 4. Sifat Persepsi 5. Kegagalan Persepsi 6. Hubungan Persepsi dalam Komunikasi
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Artikel Anak Berkebutuhan Khusus , 2022
HUBUNGAN INTERPERSONAL PENGARUHNYA PADA PERILAKU KOMUNIKASI, 2023