Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
5 pages
1 file
Menurut Poerwadarmita (dalam Sunarya, 2007: 16) Kerajinan dapat diartikan sebagai sifat rajin, industri perusahaan, kerajinan rumah tangga, usaha kecil yang dilakukan di rumah tangga, usah kecil yang dilakukan di rumah, kerajinan tangan bukan dengan mesin, barang-barang kerajinan, barang-barang buatan tangan. Lebih lanjut Sunarya menyampaikan bahwa kerajianan merupakan suatu kegiatan masyarakat yang dilakukan di rumah pengerjaanya secara sederhana, menghasilkan berbagai perabotan, alat yang dibuat dari kayu, bambu, emas, perak, tanah liat, kapas dan yang lainnya ( Sunarya, 2007: 19-20).
Abstrak Dewasa ini masih sedikit wadah kegiatan untuk koreografer perempuan sehingga jarang kita saksikan pertunjukan karya tari koreografer perempuan, namun demikian beberapa pertunjukan tari di Yogyakarta dan Surakarta pernah menyajikan karya koreografer perempuan dengan mengangkat tema gender. Koreografer Setyastuti, Inong, dan Maruti menggelar karyanya dengan tema berbagai sudut kehidupan perempuan Indonesia, dan menggambarkan peran perempuan pada masa kolonial. Karya tari beberapa koreografer tersebut menarik untuk dicermati dari sudut pandang permasalahan gender. Istilah gender mengacu pada makna sosial, budaya, dan biologis. Perspektif gender mengarah pada suatu pandangan atau pemahaman tentang peran perempuan dibedakan secara kodrati, dan peran gender yang ditetapkan secara sosial budaya. Perbedaan gender akan menjadi masalah jika perbedaan itu mengakibatkan ketimpangan perlakuan dalam masyarakat serta ketidakadilan dalam hak dan kesempatan baik bagi laki-laki maupun perempuan. Kata kunci: pertunjukan tari, gender, koreografer perempuan A. Pendahuluan Wacana tentang perempuan di dalam seni pertunjukan Indonesia terkondisi oleh batasan pemahaman sosok tubuh perempuan itu sendiri. Dalam proses koreografi maupun kehadirannya selalu terkait dengan norma patriarki, baik di dalam sistem kebudayaan Indonesia, kepemerintahan, agama, dan sosial budaya. Hal ini dilandasi oleh berbagai ragam individu, kelompok, atau spesialisasi budaya lokal dan dalam pengaruh global. Oleh sebab itu masih sering kita jumpai tulisan yang membahas perempuan dalam pandangan yang masih androsentris (bias lelaki), kemudian dalam karya tari ciptaan koreografer perempuan memunculkan tema tentang kehidupan perempuan. Dewasa ini salah satu kendala karena keterbatasan wadah kegiatan bagi koreografer perempuan
Gender is a characteristic used as the basis for identifying the differences between men and women in terms of social and cultural conditions, values and behavior, mentality, emotions, and other nonbiologis factors. To understand and resolve the issue of gender, we can study various theories of gender. Gender theories adopted many of the theories of sociology and psychology.
KARMIYATI SABUNA, 2023
Gender ethics is a branch of philosophy that discusses moral issues related to gender. In a Christian perspective, gender ethics is based on the Bible's teachings about human equality before God. The Bible teaches that men and women are created equal and have the same rights and obligations. Justice and gender equality are two interrelated things. Gender justice means that everyone, regardless of gender, is treated fairly and equally. Gender equality means that everyone, regardless of gender, has the same opportunity to develop and achieve their potential. From a Christian perspective, justice and gender equality are important because they are based on Biblical teachings about love and justice. God's love does not discriminate between genders, and God's justice demands that everyone be treated fairly and equally. The aim of the research is to examine and analyze the concepts of justice and gender equality from a Christian perspective. It is hoped that this research can provide a deeper understanding of the concepts of justice and gender equality from a Christian perspective, as well as encourage Christians to fight for justice and gender equality in everyday life.
Pelatihan Gender Analysis Pathways (GAP), 2003
Sebagai pembukaan pelatihan, makalah ini secara singkat merangkum sejarah feminisme dan gender, serta memberikan alasan mengapa gender mainstreaming perlu dilakukan terus menerus.
Penulis adalah Master of Arts (M.A.), dosen tetap Jurusan Komunikasi (Dakwah) STAIN Purwokerto.
Ultima Accounting, 2015
The objective of this research was to examine the effect of intellectual capital toward firm's performance. In this research, intellectual capital was measured by VAIC™. The samples in this study were banking companies that were listed in Indonesia Stock Exchange consecutively from 2012 till 2013. The sample in this study determined based on purposive sampling method. Data used in this study is a secondary data. Data used in this study was analyzed by using Partial Least Squares. In total, there were 26 banking companies that fulfill the requirements set by the researcher. This study tests three elements of VAIC™ and firm's performance. The results of this study were intellectual capital (VAIC™) has effect on firm's performance; intellectual capital (VAIC™) has effect on future firm's performance; and the rate of growth intellectual capital (ROGIC) has no effect on future firm's performance.
Penulis adalah Magister Sains (M.Si.), dosen tetap Jurusan Dakwah (Komunikasi) STAIN Purwokerto.
Tarbiyatuna: Jurnal Pendidikan Islam, 2014
Diskursus gender, secara hisoris sudah ada sejak abad ke 17, akan tetapi kata gender belum ada dalam perbendaharaan kamus besar Bahasa Indonesia. Mengurai teori gender dalam konteks lokalitas pendidikan Islam di Indonesia, hendaknya dibaca sebagai entitas yang berangkaian dengan kekuatan kontrol wacana dan hemegoni. Islam telah memposisikan perempuan sebagai “mitra sejajar” laki-laki. Relasi gender jika dibaca perspektif pendidikan Islam maka tidak bisa dengan teks doktrin Islam yang cenderung misoginis. Ini tidak saja karena Islam lahir di tengah-tengah masyarakat yang dikenal memiliki setting tradisi yang gemar melecehkan perempuan, namun kesimpang-siuran dalam memahami otoritas teks di satu sisi dan dimensi penafsiran disisi lainnya, sering bermuara pada reproduksi wacana yang bertentangan dengan nilai kesetaraan (equality).
Permasalahannya sekarang adalah kendala utama untuk mewujudkan KKG adalah adanya “kesenjangan gender” di segala bidang kehidupan. Untuk membantu mewujudkan KKG adalah dengan menghilangkan atau paling tidak dapat memperkecil adanya kesenjangan gender tersebut. Salah satu upaya untuk mengetahui, mempelajari dan sejauh mana terjadi kesenjangan gender maka dapat dilakukan melalui penelitian berperspektif gender. Tentunya dalam penelitian tersebut perlu digunakan suatu cara untuk mengevaluasi terjadinya kesenjangan gender yang dapat menyebabkan ketidaksetaraan dan ketidakadilan gender. Cara atau pendekatan yang digunakan adalah analisis gender. Karena analisis gender tidak dapat dipisahkan dari tujuan akhir atau ”gole” dari pendekatan pembangunan melalui Gender And Development (GAD). Tujuan akhir dari GAD adalah pembangunan yangberkeadilan dan berkesinambungan dengan melibatkan laki-laki dan perempuan pada berbagai tingkatan pengambilan keputusan (Astuti, 2002). Untuk mencapai itu semua, aplikasi metode penelitian berperspektif gender atau penerapan metode analisis gender peranannya sangat penting sekali.
Sosiohumaniora, 2014
ABSTRAK Kajian ini meneliti cara gagasan-gagasan diungkapkan dalam novel Geni Jora karya Abidah EL Khalieqy berdasarkan teori yang disusun Raymond Williams. Teori tersebut mengatakan bahwa ada tujuh tipe cara gagasan-gagasan diungkapkan dalam sebuah karya fiksi: 1) mempropagandakannya; 2) menambahkan gagasan; 3) memperbantahkan gagasan; 4) menyodorkan gagasan sebagai konvensi; 5) memunculkan gagasan melalui penokohan; 6) melarutkan gagasan dalam cerita; 7) menampilkannya sebagai suprstruktur. Gagasan yang diteliti hanyalah yang berbicara mengenai ketidakadilan gender, yang didasarkan pada pandangan feminis muslim seperti pandangan Nasaruddin Umar, Anita Rahman, Fatima Mernissi, dan Ali Ashgar Engineer, karena tujuan dari penelitian ini adalah menunjukkan dengan tipe apa teks menyampaikan gagasan-gagasan mengenai ketidakadilan gender. Gagasan-gagasan tersebut dianalisis dengan cara mengkaji unsur-unsur naratif tertentu dari teori Gérard Genette dan Seymour Chatman, yaitu peristiwa, alur, penokohan, dan sudut pandang, selain suara naratif untuk melihat keberpihakan tkes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa novel Geni Jora menggunakan tipe kedua yaitu penambahan gagasan pada cerita dan tipe kelima yaitu memunculkan gagasan melalui penokohan. Selain itu, analisis suara naratif memperlihatkan bahwa novel ini sangat berpihak pada perempuan. Kata kunci: tujuh tipe pengungkapan gagasan teori Raymond Williams, ketidakadilan gender, unsur naratif, Geni Jora. DISCLOSURE OF IDEAS ABOUT GENDER INJUSTICE THE NOVEL GENI JORA ABSTRACT This study examines the ways ideas are expressed in Abidah El Khalieqy's novel Geni Jora, based on Raymond Williams' theory, which says that there are seven types of expressing ideas: 1) propagating; 2) embodying; 3) arguing; 4) showing ideas as a convention; 5) espressing ideas as characters; 6) dissolving ideas into the whole fictional world;7) performing ideas as a superstructure. The ideas analysed are only the ones talking about gender inequities, which are based on the views of some muslim feminists, such as Nasaruddin Umar, Anita Rahman, Fatima Mernissi, and Ali Ashgar Engineer. These ideas are analysed by using certain narrative elements from the theory of Gérard Genette and Seymour Chatman: events, plot, characterization, and point of view, besides the narrative voice to see the inclination of the text. This research has shown that Geni Jora uses the second type, that is emboying the ideas, and the fifth type, that is expressing ideas as characters. Besides that, the analysis of the narrative voice implies that this novel inclines heavily to women.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Dega Pradipta Ramadhan, 2023
Indah Nurul Q.S, 2021
SUHUF, Vol. 7, No. 2, 2014
Habibullah & Hasby As Shiddiqi, 2019
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, 2021
Hasby As'Shiddiqi & Habibullah, 2019
Metasastra, 2017
Adi Rahman & Aliman Nuswandi n, 2022
JURNAL MATHEMATIC PAEDAGOGIC
JALIE; Journal of Applied Linguistics and Islamic Education, 2019