Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Mendeskripsikan isi buku guru yang sesuai dengan kegiatan perencanaan pembelajaran -Mendeskripsikan isi buku guru yang sesuai dengan penilaian proses dan hasil belajar -Menganalisis kesesuaian isi buku guru dan menentukan tindak lanjut berdasarkan hasil analisis Panduan kegiatan:
Jaringan Penelitian Bappeda Kabupaten Tanah Laut, 2014
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru dalam membentuk karakter siswa di SDN Jigudan Triharjo Pandak Bantul, mengetahui karakter siswa yang terbentuk di SDN Jigudan Triharjo Pandak Bantul, dan mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat dalam membentuk karakter siswa di SDN Jigudan Triharjo Pandak Bantul.
Keterampilan menulis harus diajarkan sejak pendidikan dasar. Dikarenakan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang umumnya paling sulit dikuasai olah anak.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan cara guru dalam mengatasi kesulitan menulis pada siswa Sekolah Dasar dan untuk memperoleh bahan kajian yang mempengaruhi kesulitan menulis pada anak Sekolah Dasar terutama kelas I. Jenis penelitan yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif dan proses pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara dan observasi yang dilakukan di kelas IA SD Negeri 64/1 Muara Bulian kabupaten Batanghari. Dari hasil wawancara, diperoleh cara guru mengatasi siswa yang kesulitan menulis seperti dengan memberikan motivasi-motivasi agar siswanya giat berlatih untuk menulis, memberikan bimbingan setiap jam pelajaran berakhir, dan memberikan pekerjaan rumah berupa menulis. Guru kelas tersebut juga menjelaskan faktor apa saja yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan menulis. Cara-cara yang telah dilakukan tersebut sangat berguna untuk calon guru khususnya guru Sekolah Dasar dalam memahami bagaimana cara yang optimal untuk mengatasi kesulitan menulis pada anak usia Sekolah Dasar terutama untuk kelas rendah. Kata kunci: Mengatasi, Kesulitan, Menulis PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Menulis dengan tangan disebut juga dengan menulis permulaan. Pada pelaksanaan kegiatan menulis dalam pendidikan dimulai sejak pendidikan dasar atau Sekolah Dasar (SD). Pada masa awal mengikuti pendidikan di sekolah dasar, umumnya dikenalkan pada konsep-konsep dasar menulis atau pra menulis. Setelah meningkat pada kelas III SD dirasa cukup tepat untuk mengidentifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar menulis, dikarenakan pada jenjang kelas III SD pola pengajaran menulis dan kurikulum yang digunakan sudah mengaplikasikan keterampilan menulis siswa dalam pelajaran dan menulis indah atau menulis halus.
At this time, the world of education continues to grow, of course there are also a developments on how the teacher's teach. The way of teaching is something that is needed in the learning process for students. Some teachers, often have a different ways of teaching from other teachers which certainly make students have different terms of learning which carried out in their schools. Students often make the way of teacher's teach just in a view of getting good grades in some subjects, which evidenced by the
Ada kebutuhan bagi para guru untuk dilibatkan secara langsung dalam bimbingan perkembangan. Satu pendekatan yang paling inovatif untuk memenuhi kebutuhan ini adalah melalui program-program di mana para guru ditunjuk untuk menjadi pembimbing siswa dan mereka diberi tugas untuk membimbing sekelompok siswa. Cara ini sering disebut dengan program 'advisor-advisee' (pembimbing-yang dibimbing) atau program 'teacher-advisor' (guru-pembimbing). Program ini ditujukan untuk memberikan bimbingan dewasa berkelanjutan dalam sebuah sekolah (Penkins 1977). Konsep guru 'advisor-advisee' pertama kali diperkenalkan pada sekolah-sekolah menengah (Daresh & Pautsch 1981). Sekolah menengah memberikan penekanan pada bimbingan perkembangan. Siswa tidak lagi berada dalam kelas dengan satu orang guru seperti ketika berada di sekolah dasar. Sebaliknya, pada umumnya mereka bekerja dalam sebuah tim di mana mereka dapat bertemu dengan guru-pembimbing secara reguler. (Alexander & George, 1981; Michael, 1986). Guru memiliki tugas akademis reguler berdasarkan pada minat dan pelatihan, tetapi tiap guru juga memiliki satu kelompok yang terdiri dari 20 siswa yang dibimbing. Jumlah siswa ini bisa kurang atau lebih, tergantung pada jumlah keseluruhan siswa di satu sekolah dan juga jumlah guru dan staf yang bersedia menjadi pembimbing siswa. Rasio yang paling baik adalah sekitar 1-15 siswa, tetapi pada kenyataannya rasio ini dalam beberapa kasus lebih rendah dan bisa mencapai 1-30 ketika ruangan dan personalnya terbatas. Tiap siswa diasumsikan membutuhkan orang dewasa yang menyenangkan di sekolah yang bisa memahami dan perduli kepada siswa secara pribadi. Pembimbing bertanggung-jawab untuk membantu siswanya dalam mengatasi masalah perkembangannya. Hubungan pembimbing dengan siswanya merupakan inti dari bimbingan di sebuah sekolah. (Myrick & Myrick, 1990). Guru-pembimbing biasanya bertanggung-jawab pada folder kumulatif siswa, folder kerja, pertemuan guru-siswa, pertemuan orang-tua, pengalaman bimbingan kelompok, dan menindaklanjuti laporan kemajuan akademis. Pembimbing juga berkonsultasi dengan guru-guru lain, Konselor sekolah, dan membantu para staf berkenaan dengan siswanya. Bimbingan di sekolah menengah (SMP) menerapkan konsep bimbingan perkembangan. Kurikulum bimbingan, yang sebagian besar disampaikan dalam pertemuan 'homebase', didasarkan pada asumsi bahwa ada pengalaman bimbingan tertentu yang akan membantu siswa secara pribadi, sosial, dan akademis. (Clark & Frith, 1983) Kurikulum tersebut dapat disusun
Dosen Pengampu: Reksiana, MA.Pd Disusun Oleh: Kelas V B: Kelompok 2 Nadhifah Mizana Al-Azwi Nirma Rizkiyatul Faridah PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR'AN (IIQ) JAKARTA TA 2017/2018 2
File berisi contoh Analisis Jabatan Guru
Setiap proses pembelajaran tidak dapat dipisahkan dari proses kegiatan penilaian terhadap peserta didik yang bertujuan untuk mengetahui keberhasilan dari para pendidik memberikan pengetahuan dan pencapaian peserta didik. Sebagaimana Pada kegiatan pembelajaran bahasa yang mencakup beberapa keterampilan seperti membaca, menulis, berbicara, dan menyimak. Pendidik harus mengetahui aspek dalam penilaian setiap keterampilan. Terkhusus pada keterampilan menulis, sangat penting untuk mengetahui prinsip dalam mendesain teknik yang akan digunakan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa peserta didik karena dengan menulis seseorang melakukan kegiatan pengolahan kata yang juga berkaitan dengan keterampilan membaca seseorang. Oleh karena itu, pendidik harus mengetahui prinsip dalam mendesain teknik dan aspek dari pencapaian keterampilan menulis agar mampu memberikan penilaian dengan tepat sasaran.
Jurnal Paradigma, 2022
Tekanan terhadap sistem sokongan kehidupan di bumi akibat perubahan cuaca dan jurang sosial yang semakin meruncing mendesak peranan pendidikan guru supaya lebih proaktif ke arah masa depan yang lebih lestari. Kepentingan pendidikan untuk pembangunan lestari dicerminkan dalam 'Pendidikan Berkualiti', salah satu daripada 17 Matlamat Pembangunan Lestari (Sustainable Development Goals, SDG). Kajian ini bertujuan meninjau pertimbangan siswa guru dalam pemilihan SDG yang dianggap paling kritikal. Analisis dokumen dalam talian dilakukan terhadap hujah 44 orang siswa guru melalui soalan perbincangan yang dikemukakan dalam Google Classroom. SDG paling kritikal yang popular dipilih siswa guru ialah SDG1, SDG2, SDG4 dan SDG 6, manakala SDG yang kurang mendapat perhatian siswa guru ialah SDG9, SDG10, SDG11, SDG14 dan SDG17. Pemilihan SDG paling kritikal yang popular adalah didorong oleh semangat nasionalisme, keperluan kesihatan dan kepentingan alam sekitar. Hasil dapatan memberikan implikasi bahawa pengetahuan dan kesedaran tentang SDG haruslah dijelmakan secara eksplisit dalam pendidikan guru sementelahan siswa guru perlu peka dengan isu dan perkembangan dunia semasa.
The main problem in this study is the lack of students 'pre-reading ability, so it is necessary to analyze the difficulties that affect the students' pre-reading ability. This study aims to analyze the difficulty of reading prefix in elementary school students. The type of research used in this research is descriptive research. The subject of this research is reading the beginning of elementary school students. Data collection methods used were observation, interviews, questionnaires, and documentation. The instrument used was a nontest instrument in the form of a questionnaire regarding pre-reading. The data obtained were analyzed using descriptive qualitative statistical data analysis techniques. The results of the research that have been described are difficulty reading beginning in elementary school students, lack of interest in learning to read and lack of guidance, difficulty reading at the beginning of elementary school students, namely not being able to recognize letters, not being able to read syllables, not being able to read words, and not being able to compose structures. letters in spelling words. The conclusion of this research is the difficulty of reading the beginning due to the lack of interest in student learning, lack of interest in reading, lack of tutoring and lack of family assistance in the process of learning to read the beginning. The implication of the implementation of this research is to motivate students to learn to understand the content and meaning of a reading, and to motivate students to learn to communicate orally and in writing.
Violence (physical and verbal) perpetrated by teaching staff for educational reason is a form of act against human rights, law, and teacher work ethos. Teacher work ethos is a quality of attitude which is believed by a teacher and become a guidance for him/her to do the work professionally and act as a role model for students. This is a conceptual article that analyse the main reason (root cause) teacher practice violence to educate. By using 5whys technique based on series of data from reliable news site and other relevant studies, showed the root cause is due to a lack of understanding from teacher about his/her profession which is affect his/her character. Character formed by habits which is can be improved by using 7 Habits of Highly Effective People.
Penilaian Kinerja Guru adalah penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karir, kepangkatan, dan jabatannya. Pelaksanaan tugas utama guru tidak dapat dipisahkan dari kemampuan seorang guru dalam penguasaan pengetahuan, penerapan pengetahuan dan keterampilan, sebagai kompetensi yang dibutuhkan sesuai amanat Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Penguasaan kompetensi dan penerapan pengetahuan serta keterampilan guru, sangat menentukan tercapainya kualitas proses pembelajaran atau pembimbingan peserta didik, dan pelaksanaan tugas tambahan yang relevan bagi sekolah/madrasah, khususnya bagi guru dengan tugas tambahan tersebut. Sistem PK GURU adalah sistem penilaian yang dirancang untuk mengidentifikasi kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya melalui pengukuran penguasaan kompetensi yang ditunjukkan dalam unjuk kerjanya. Hasil PK GURU diharapkan dapat bermanfaat untuk menentukan berbagai kebijakan yang terkait dengan peningkatan mutu dan kinerja guru sebagai ujung tombak pelaksanaan proses pendidikan dalam menciptakan insan yang cerdas, komprehensif, dan berdaya saing tinggi. PK GURU merupakan acuan bagi sekolah/madrasah untuk menetapkan pengembangan karir dan promosi guru. Bagi guru, PK GURU merupakan pedoman untuk mengetahui unsur-unsur kinerja yang dinilai dan merupakan sarana untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan individu dalam rangka memperbaiki kualitas kinerjanya.Dalam konteks peraturan tersebut di atas, penilaian kinerja guru memiliki dua fungsi utama, yaitu untuk: Penilaian Kinerja Guru
Mini Riset Konsep Dasar IPS, 2019
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.