Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
11 pages
1 file
Arrauda Vioya ini sesuai dengan judulnya mengulas mengenai bagaimana tahapan perkembangan Ibukota Jakarta yang merupakan kawasan perkotaan terbesar di Indonesia bahkan di Asia Tenggara menuju kepada kawasan metropolitan berdasarkan aspek ekonomi. Metropolitan sendiri memiliki arti yaitu merupakan penggabungan dari kota-kota yang berdekatan atau bisa juga aglomerasi dari berbagai kawasan permukiman, tidak harus kawasan yang bersifat kota, namun secara keseluruhan membentuk satu kesatuan dalam aktivitas bersifat kota dan bermuara pada pusat (kota besar yang menjadi inti metropolitan) yang dapat dilihat dari aliran tenaga kerja dan aktivitas komersial (Winarso, 2006). Arti dari kata metropolitan sendiri apabila ditarik kesimpulan berdasarkan pendapat beberapa ahli adalah kawasan metropolitan merupakan transformasi kumpulan kota melalui suatu tahapan atau pola perkembangan tertentu yang dapat diindikasikan melalui kondisi dan karakteristik ekonomi.
Critical Review Journal: Pelayanan Publik Melalui Electronic Government (Upaya Meminimalisir Praktek Maladministrasi dalam Meningkatkan Public Service)
Koridor jalan sebagai salah satu bentuk ruang publik, tidak hanya dapat dipertimbangkan sebagai saluran kendaraan. Koridor jalan dapat berperan sebagai ruang sosial, tempat sebagian besar kegiatan manusia. Koridor Teuku Umar yang dalam perkembangannya lebih cenderung memprioritaskan kendaraan (hanya berperan sebagai link), kurang dapat berperan sebagai ruang sosial yang mengakomodasi manusia. Perkembangan tersebut mengakibatkan semakin menurunnya kualitas koridor, dan tidak terciptanya kehidupan pinggir jalan yang aktif sepanjang hari pada koridor. Kondisi ini membuat koridor menjadi kurang vital. Untuk menciptakan Koridor Teuku Umar yang vital, pertimbangan visioner yang lebih mempertimbangkan manusia ke dalam desain, digunakan sebagai pendekatan dalam penataan. Visi yang diangkat adalah "Koridor Teuku Umar sebagai ruang sosial, yang merangsang terjadinya keragaman kegiatan manusia sepanjang hari". Untuk mencapai visi, strategi penataan yang dilakukan diantaranya adalah intervensi fisik bangunan (redevelopment atau adaptive use), mendesain ulang ruang manusia dan kendaraan, dan menata hirarki jalan sekitar. Program pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan anchor koridor, destinasi baru sebagai daya tarik baru koridor, sarana perparkiran, dan ruang terbuka multifungsi.
2013
ABSTRAK Pertumbuhan perkotaan di Indonesia, khususnya di wilayah metropolitan Jakarta secara fisik ditandai dengan pertumbuhan yang cepat di pinggiran kota (suburbanisasi), membentuk daerah permukiman baru dimana pertumbuhannya cenderung meluas dan tersebar secara acak serta tidak terkendali (urban sprawl). Daerah pinggiran kota adalah zona transisi yang berada dalam proses tekanan perkotaan, mengakibatkan terjadi kondisi degradasi lingkungan, krisis infrastruktur, kemacetan, risiko bencana dan fragmentasi kelembagaan sehingga proses pertumbuhan mengarah pada ketidakberlanjutan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dinamika pertumbuhan dan status keberlanjutan kawasan permukiman di pinggiran perkotaan wilayah metropolitan Jakarta. Analisis dilakukan dengan menggunakan Teknik GIS dan Teknik Multi Dimensional Scaling (MDS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecenderungan pertumbuhan meningkat setiap tahun dengan percepatan sebesar 2,35 dan nilai indeks sprawl sebesar 7,21 serta ...
Efektivitas Rencana Kota
Berikut merupakan “Laporan akhir Morfologi Kota Jakarta” untuk memenuhi mata kuliah morfologi kota. Pada laporan ini berisiskan sejarah kota Jakarta, perkembangan kota Jakarta, serta karakteristik wilayah Kota Jakarta.
Indonesia telah mengalami krisis ekonomi yang menyebabkan jatuhnya perekonomian nasional. Banyak usaha-usaha skala besar pada berbagai sektor termasuk industri, perdagangan, dan jasa yang mengalami stagnasi bahkan sampai terhenti aktifitasnya pada tahun 1998. Namun, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dapat bertahan dan menjadi pemulih perekonomian di tengah keterpurukan akibat krisis moneter pada berbagai sektor ekonomi. UMKM merupakan salah satu bidang usaha yang dapat berkembang dan konsisten dalam perekonomian nasional.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Jurnal Wilayah dan Lingkungan, 2019
Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE)
Jurnal Arsitektur ARCADE, 2018
DIMENSI (Jurnal Teknik Arsitektur), 2005