Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
12 pages
1 file
Bahasa pada dasarya merupakan alat untuk berkomunikasi sehingga memudakan seseorang untuk melakukan pembicaraan Terhadap siapa saja yang ada di lingkungan sekitarnya. ilmu yang khusus mempelajari bahasa sebagai system tanda bunyi yang telah di sepakati oleh para anggota kelompok masyarakat tertentu dalam bekerja sama, berkomunikasi , mengidentipikasi diri. SebagAi ilmu kajian bahasa lingustik memiliki berbebagai cabang ilmu, antara lain : Fonologi Morfologi Sintaksis, Sematik dan Pragmatik. Pregmatik sendiri merupakan cabang lingustik yang mengkaji struktur bahasa secara efstarnal. Yakni menggunakan satuan kebahasaan dalam komunikasi prakmatik adalah aspek -aspek pemakayan bahasa atau kontas luar bahasa yang memberikansumbangan Pada ujaran .
Tujuan utama semua investasi adalah mendapatkan pengembalian (return). Investor umumnya menginginkan return positif dan setinggi mungkin. Return investasi yang negatif mengakibatkan total kekayaan seorang investor berkurang. Return yang positif juga belum tentu memuaskan karena tidak selalu meningkatkan kekayaan riil investor. Return investasi yang positif tetapi lebih kecil dari inflasi periodik akan mengakibatkan total kekayaan investor bertambah secara nominal namun berkurang secara riil. Return riil adalah return nominal dikurangi tingkat inflasi. Agar daya beli tidak berkurang, return nominal sebuah investasi harus melebihi tingkat inflasi.
• PENGUJIAN IMPAK DAN FENOMENA PERPATAHAN1. Sejarah Pengujian ImpakSejarah pengujian impak terjadi pada masa Perang Dunia ke 2, karenaketika itu banyak terjadi fenomena patah getas yang terjadi pada daerahlasan kapal-kapal perang dan tanker-tanker. Diantara fenomena patahantersebut ada yang patah sebagian dan ada yang benar-benar patah terbeahmenjadi 2 bagian, fenomena patahan ini terjadi terutama pada saat musimdingin-ketika diaut bebas ataupun ketika kapal sedang berabuh. Dancontoh yang sangat terkenal tentang fenomena patahan getas adalahtragedi Kapal TITANIC yang melintasi samudera Atlantik.Dasar pengujian impak ini adalah penyerapan energi potensial daripendulum beban yang berayun dari suatu ketinggian tertentu danmenumbuk benda uji sehingga benda uji mengalami deformasi.2. Jenis-jenis metode uji impakSecara umum metode pengujian impak terdiri dari 2 jenis yaitu: Metode Charpy Metode IzodMetode Charpy: Pengujian tumbuk dengan meletakkan posisi spesimenuji pada tumpuan dengan posisi horizontal/ mendatar, dan arahpembebanan berlawanan dengan arah takikan.Gbr1. Ilustrasi skematik pembebanan impak pada benda uji Charpy danIzod • Metode Izod: Pengujian tumbuk dengan meletakkan posisi spesimen ujipada tumpuan dengan posisi , dan arah pembebanan serah dengan arahtakikan.Gbr 2. Ilustrasi skematis pengujian impak.3. Perpatahan ImpakSecara umum sebagaimana analisis perpatahan pada benda hasil uji tarikmaka perpatahan impak digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu: 1. Perpatahan berserat (fibrous fracture), yang melibatkan mekanisme pergeseran bidangbidang kristal di dalam bahan (logam) yang ulet (ductile). Ditandai dengan permukaan patahan berserat yang berbentuk dimpel yang menyerap cahaya dan berpenampilan buram. 2. Perpatahan granular/kristalin, yang dihasilkan oleh mekanisme pembelahan (cleavage) pada butir-butir dari bahan (logam) yang rapuh (brittle). Ditandai dengan permukaan patahan yang datar yang mampu memberikan daya pantul cahaya yang tinggi (mengkilat). 3. Perpatahan campuran (berserat dan granular). Merupakan kombinasi dua jenis perpatahan di atas.Gbr 3. Ilustrasi permukaan patahan (fractografi) benda uji impak CharpyInformasi lain yang dapat dihasilkan dari pengujian impak adalahtemperatur transisi bahan. Temperatur transisi adalah temperatur yangmenunjukkan transisi perubahan jenis perpatahan suatu bahan bila diujipada temperatur yang berbeda-beda. Pada pengujian dengan temperatur • yang berbeda-beda maka akan terlihat bahwa pada temperatur tinggimaterial akan bersifat ulet (ductile) sedangkan pada temperatur rendahmaterial akan bersifat rapuh atau getas (brittle). Fenomena ini berkaitandengan vibrasi atom-atom bahan pada temperatur yang berbeda dimanapada temperatur kamar vibrasi itu berada dalam kondisi kesetimbangandan selanjutnya akan menjadi tinggi bila temperatur dinaikkan (ingatlahbahwa energi panas merupakan suatu driving force terhadappergerakan partikel atom bahan). Vibrasi atom inilah yang berperansebagai suatu penghalang (obstacle) terhadap pergerakandislokasi padasaat terjadi deformasi kejut/impak dari luar. Dengan semakin tinggi vibrasiitumaka pergerakan dislokasi mejadi relatif sulit sehingga dibutuhkanenergi yang lebih besaruntuk mematahkan benda uji. Sebaliknya padatemperatur di bawah nol derajat Celcius, vibrasi atom relatif sedikitsehingga pada saat bahan dideformasi pergerakan dislokasi menjadi lebihmudah dan benda uji menjadi lebih mudah dipatahkan dengan energi yangrelatif lebih rendah.Gbr 4. Efek temperatur terhadap ketangguhan impak beberapa material.4. Patah Getas dan Patah UletSecara umum perpatahan dapat digolongkan menjadi 2 golongan umumyaitu : Patah Ulet/
Penyajian laporan keuangan harus sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, mencakup dimuatnya pengungkapan informatif yang memadai atas hal-hal material. Hal-hal tersebut mencakup bentuk, susunan, dan isi laporan keuangan, serta catatan atas laporan keuangan, yang meliputi, sebagai contoh, istilah yang digunakan, rincian yang dibuat, penggolongan unsur dalam laporan keuangan, dan dasar-dasar yang digunakan untuk menghasilkan jumlah yang dicantumkan dalam laporan keuangan. Auditor harus mempertimbangkan apakah masih terdapat hal-hal tertentu yang harus diungkapkan sehubungan dengan keadaan dan fakta yang diketahuinya pada saat audit. Bila manajemen menghilangkan dari laporan keuangan, informasi yang seharusnya diungkapkan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, termasuk catatan atas laporan keuangan, auditor harus memberikan pendapat wajar dengan pengecualian atau pendapat tidak wajar karena alasan tersebut dan harus memberikan informasi yang cukup dalam laporannya, jika memungkinkan atau praktis; kecuali tidak disajikannya informasi tersebut adalah sesuai dengan Pernyataan Standar Auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Dalam hubungan ini, istilah "memungkinkan atau praktis" diartikan bahwa informasi dapat diperoleh secara wajar dari akun dan catatan manajemen dan bahwa penyajian informasi demikian dalam laporannya tidak menempatkan auditor sebagai pihak yang menyusun laporan keuangan. Sebagai contoh, auditor tidak diharapkan untuk menyusun laporan keuangan pokok atau informasi lain mengenai perusahaan dan memasukkan informasi tersebut ke dalam laporan auditnya, jika manajemen tidak menyajikan informasi tersebut. Di dalam mempertimbangkan cukup atau tidaknya pengungkapan dan dalam segala aspek lain auditnya, auditor menggunakan informasi yang diterima dari kliennya atas dasar kepercayaan yang diberikan oleh kliennya, bahwa auditor akan merahasiakan informasi tersebut. Tanpa kepercayaan demikian, auditor akan sulit untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan. Oleh karena itu, tanpa izin kliennya, auditor tidak boleh mengungkapkan informasi yang tidak diharupkan untuk diungkapkan dalam laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Momentum suatu benda yang bergerak adalah hasil perkalian antara massa benda dan kecepatannya. Oleh karena itu, setiap benda yang bergerak memiliki momentum. Secara matematis, momentum linear ditulis sebagai berikut : p = m v p adalah momentum (besaran vektor), m massa (besaran skalar) dan v kecepatan (besaran vektor). Bila dilihat persaman, arah dari momentum selalu searah dengan arah kecepatannya. Satuan Momentum Menurut Sistem Internasional (SI) Satuan momentum p = satuan massa x satuan kecepatan = kg x m/s = kg. m/s Jadi, satuan momentum dalam SI adalah : kg.m/s Momentum adalah besaran vektor, oleh karena itu jika ada beberapa vektor momentum dijumlahkan, harus dijumlahkan secara vektor. Misalkan ada dua buah vektor momentum p1 dan p2 membentuk sudut α, maka jumlah momentum kedua vektor harus dijumlahkan secara vektor, seperti yang terlihat dari gambar vektor gambar 9.1. Besar vektor p dirumuskan sebagai berikut : B. IMPULS Impuls didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya dan lamanya gaya tersebut bekerja. Secara matematis dapat ditulis: I = F. Δt Besar gaya disini konstan. Bila besar gaya tidak konstan maka penulisannya akan berbeda (akan dipelajari nanti). Oleh karena itu dapat menggambarkan kurva yang menyatakan hubungan antara F dengan t. Bila pada benda bekerja gaya konstan F dari selang waktu t1 ke t2 maka kurva antara F dan t adalah Luasan yang diarsir sebesar F x (t2 – t1) atau I, yang sama dengan Impuls gaya. Impuls gaya merupakan besaran vektor, oleh karena itu perhatikan arahnya Satuan Impuls Satuan Impuls I = satuan gaya x satuan waktu Satuan I = newton x sekon = N. s = kg.m/s2. s = kg. m/s
TUGAS KWU - CLIFF RICHARD DE KOCK
Pendahuluan Di jalan raya, sering kita temukan adanya tabrakan antara dua kendaraan. Dari tabrakan ini, terkadang ada kendaraan yang mengalami rusak parah akibat melaju dengan kencang dan terpental jauh dari tempat kejadian. Tabrakan antara dua kendaraan yang bergerak ini berhubungan dengan besaran momentum. Momentum merupakan sifat kelembaman (sifat ingin mempertahankan keadaannya) dari benda yang bergerak. Makin besar momentum sebuah benda, makin sulit untuk mengubah geraknya. Sebagai contoh perhatikan ilustrasi dibawah ini : a) Sebuah truk yang bergerak cepat akan lebih membahayakan dibandingkan dengan truk yang bergerak lebih lambat. b) Seorang pemain sepak bola akan lebih mudah dijatuhkan, jika diganjal oleh lawan yang lebih besar badannya daripada diganjal oleh lawan yang badannya lebih kecil. Momentum Momentum merupakan sifat kelembaman (sifat ingin mempertahankan keadaannya) dari benda yang bergerak. Momentum suatu benda adalah ukuran kesukaran untuk menggerakkan benda ketika berhenti atau untuk menghentikan benda ketika bergerak. Makin besar momentum sebuah benda, makin sulit untuk mengubah ataupun menghentikan gerakannya. Dalam fisika, momentum didefinisikan sebagai hasil kali antara massa dengan kecepatannya. Jadi besar kecilnya momentum suatu benda ditentukan oleh massa dan kecepatan benda tersebut. Momentum secara matematis dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut : V m p Ket : p : momentum (kg m/s) atau (N.s) m: massa benda (kg) V: kecepatan gerak benda (m/s) Karena momentum besaran vektor, maka jika ingin mengetahui resultan momentum (momentum total) dari dua momentum atau lebih, harus menggunakan aturan vektor. Antara lain sebagai berikut : 1. Jika terdapat dua momentum yang searah, maka resultan momentumnya diperoleh dengan cara menjumlahkan kedua momentum tersebut. 2. Jika terdapat dua momentum yang berlawanan arah, maka resultan momentumnya diperoleh dengan cara menghitung selisih kedua momentum tersebut. 3. Jika terdapat dua momentum yang membentuk sudut tegak lurus (90 0), maka resultan momentumnya diperoleh dengan menggunakan rumus phytagoras. 4. Jika terdapat dua momentum yang membentuk sudut tetapi tidak tegak lurus, maka resultan momentumnya diperoleh dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : cos. 2 2 1 2 2 2
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.