Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
10 pages
1 file
Secara bahasa manusia berasal dari kata "manu" (Sansekerta), "mens" (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk ang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu.
Journal of Natural Science and Integration, 2018
Tulisan ini bertujuan untuk mengeksplor konsep manusia dalam persfektif alQur‟an, saintis Muslim dan saintis Barat (sekuler). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode content analisis. Sumber data penelitian ini berupa Al Qur`an dan buku-buku literatur yang berkaitan dengan sejarah perkembangan manusia, baik dari persfektif sain Islam maupun sain Barat. Kajian-kajian literatur yang dihimpun akan dikategorisasikan, direduksi, dibandingkan, diverifikasi dan kahirnya ditarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menegaskan bahwa; Pertama; Al-Qur‟an sebagai sumber ilmu telah menggambarkan bagaimana hakekat kemanusiaan mulai dari asal usul penciptaan manusia, potensi yang diberikan Allah kepada manusia dan tugas serta tujuan dari penciptaan manusia itu sendiri. Kedua; Manusia dalam persfektif saintis Muslim memperkuat dan membuktikan kesesuaian antara konsep al-Qur‟an dan konsep ilmu pengetahuan. Ketiga; Konsep manusia dalam persfektif sain Barat (sekuler) meni...
paling mulia dan diciptakan untuk memimpin kehidupan di bumi ini (QS,, untuk itu Allah menjadikan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya (QS. At-Tin: 4) yaitu terdiri dari unsur jasmani dan unsur rohani. Dengan unsur jasmaninya ia berbeda dengan makhluk yang gaib dan dengan unsur rohaninya ia berbeda dengan makhluk yang melata di alam ini.
Al-I'jaz : Jurnal Studi Al-Qur'an, Falsafah dan Keislaman, 2019
Konsep manusia dalam Al-Qur'an dijelaskan sangat komprehensif, mulai dari proses penciptaan, perjanjian manusia dengan penciptanya, kelahiran, tanggungjawab serta kewajiban yang harus dilakukannya. Manusia sebagai makhluk diberi dua pilihan oleh penciptanya, untuk mengikuti kebajikan atau kejahatan. Manusia selamat karena mengikuti kebajikan, dan sebaliknya. Salah satu kebajikan paling utama adalah shalat, sedangkan kejahatan paling dahsyat adalah kesombongan dan kelalaian dalam shalat. Tulisan ini mengurai, menganalisis dan mendeskripsikan secara lengkap dan kritis menggunakan pendekatan linguistik dan semantik, bagaimana konsep manusia dalam Al-Qur'an.
1.0 PENDAHULUAN Al-Qur"an adalah kitabullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. sebagai panduan dan pegangan dalam kehidupan manusia. Intipati kandungan kalam suci ini penting kerana Allah telah menyeru manusia melaksanakan segala perintah dan meninggalkan larangan-Nya, mengajarkan tauhid dan menyucikan hati manusia dengan melaksanakan pelbagai ibadah, menunjukkan manusia kepada hal-hal yang dapat membawa kebaikan serta kemaslahatan dalam kehidupan individu dan sosial. Selain itu, ia juga berperanan membimbing manusia kepada agama yang luhur agar mewujudkan jati diri yang tinggi, membentuk akhlak dan peribadi, serta meningkatkan diri manusia ke taraf kesempurnaan sebagai seorang insan yang bertakwa. Al-Qur"an juga mendorong manusia untuk merenung perihal diri dan keajaiban penciptaannya yang sangat unik dan istimewa berbanding dengan makhluk ciptaan Allah yang lain. Ini kerana pengenalan manusia terhadap dirinya dapat membawa kepada pengetahuan ma"rifatullah, sebagaimana firman Allah S.W.T : Maksudnya: Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan? (5) Dia diciptakan dari air yang dipancarkan (6), yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan .
Al-Qur'an adalah kitabullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. untuk segenap manusia. Di dalamnya Allah menyapa akal dan perasaan manusia, mengajarkan tauhid dan menyucikan manusia dengan berbagai ibadah, menunjukkan manusia kepada hal-hal yang dapat membawa kebaikan serta kemaslahatan dalam kehidupan individual dan sosial, membimbing manusia kepada agama yang luhur agar mewujudkan diri, mengembangkan kepribadiannya, serta meningkatkan diri manusia ke taraf kesempurnaan insani. Sehingga, manusia dapat mewujudkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
2017
Perbincangan tentang manusia merupakan perbincangan yang tidak pernah ada akhirnya. Perbincangan tersebut bak bola salju, semakin lama semakin membesar dan berkembang. Dalam bukunya Man The Unknown, A. Carrel menjelaskan tentang kesuitan yang dihadapi untuk mengetahui hakikat manusia kendatipun banyak para ilmuan, filosof, sastrawan dan rohaniawan telah banyak membahasnya. Tapi kita hanya mampu mengetahui beberapa segi tertentu dari diri kita dan hanya menurut tata cara kita sendiri. Kita tidak mengetahui hakikat manusia secara utuh. Keterbatasan pengetahuan manusia tentang dirinya karena masalah manusia adalah multikompleks. Ibarat benang kusut kita sulit mengurai ujungnya. Beberapa pertanyaan yang patut diajukan dalam pembahasan tentang manusia dengan segala keterbatasan yang ada adalah bagaimana terminology manusia dalam alqur’an, proses kejadiannya, rahasia keragamannya, peran dan tanggung jawabnya.
Al-Alam: Islamic Natural Science Education Journal
Allah SWT's perfect creation is man. Humans are creatures that have various potentials, equipped with the privilege of reason that Allah SWT does not give to other creatures. As the Holy Book, the Qur'an is the main source of information, and the hadith is the explanation. Through the development of technology and science, the content in the Quran regarding the process of human creation has begun to be explained by scientific theories. This research is motivated by a theoretical review of how the actual creation of humans from the perspective of the Qur'an and its relationship with science that is developing today. This research is a type of literature review, also known as library research. By conducting research based on literature review of literature sources in the form of the Quran, journals related to the research topic. The process of human creation in the Qur'an is in line with scientists in the field of embryology. Modern scientists recognize the authenticity and content contained in the Qur'an.
zaman sekarang konsep yang sangat menarik untuk digali dan dikaji dalam al-Quran adalah tentang Manusia (humanistik), teologi dan astronomi. dalam hal ini akan dikemukakan bagaimana pandangan al-Quran tentang manusia. bagaimana al-Quran dengan mengungkapkan pandangannya terhadp manusia dengan ciri kebahasaannya yang khas. pembahasan ini mjuga menerangkan tentang pandangan ulama dan intelek kontemporer seperti Toshihiko Izutsu, Harun Nasution, dan Quraisy Shihab. tulisan ini disadur dari Tesisnya Sulaiman Ibrahim tentang "Konsep Takdir Menurut al-Quran."
2021
Artikel ini mengambil Judul; Manusia dan Esensinya Dalam al-Quran. Judul ini sangat menarik untuk dijelaskan agar manusia mengetahui akan esensinya dalam kehidupan sehari-hari. Manusia didalam al-Quran juga dipopulerkan dengan istilah al-Insan. Kata Al-insan berikutnya menyatakan bahwa manusia dijadikan Allah SWT sebagai khalifah dimuka bumi, manusia dijadikan pemikul beban, dan menyampaikan dan mensiarkan agama islam.Kata Al-insan dalam al-Qur’an yang terakhir adalah Allah SWT sangat mengasihi makhluknya lebih-lebih itu manusia, sekalipun manusia itu kerap melakukan dosa dan parahnya lagi beberapa manusia bahkan tidak tau siapa Tuhannya. begitu banyak nikmat yang telah Allah SWT berikan, Allah SWT juga menyebut bahwa manusia tidak dapat menyebut nikmat-nikmat yang telah Allah SWT berikan, Allah SWT juga mengatakan bahwa Allah SWT dekat kepada manusia lebih dekat dari urat leher
Istilah alam yang terpakai di sini dalam arti alam semesta, jagat raya, yang dalam bahasa inggris diistilahkan dengan universe. Istilah ini dialihbahasakan ke dalam bahasa Arab dengan alam .)عالم( Istilah alam dalam al-Quran hanya datang dalam bentuk jamak alamin ,)عاطين( disebut sebanyak 73 kali yang tergelar dalam 30 surat. 1 Kata 'alamin yang dimaksud dalam al-Quran, sebagai kumpulan yang sejenis dari makhluk yang berakal. Arti ini didasarkan pada kata 'alamin yang menunjukkan jamak al-muzakkar yang berakal. Sebab itu dikenal alam malaikat, alam manusia, alam jin, alam tumbuhan dan lainnya, tetapi tidak dikenal istilah alam batu dan alam tanah, karena alam batu dan alam tanah tidak memenuhi kriteria di atas. 2 Berdasarkan pendapat para ulama ternyata istilah al-'alamin yang ada dalam al-Quran tidak dapat dipakai kepada istilah alam semesta atau universe. Untuk membuktikan tesa ini dapat dilacak kata-kata al-'alamin yang terdapat dalam al-Quran. Sebagai contoh dapat dikemukakan diantaranya sebagai berikut: 3
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
SABILARRASYAD: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Kependidikan, 2018
Jurnal Literasiologi, 2023
Lisyabab : Jurnal Studi Islam dan Sosial, 2022
Jurnal AL-Jauhari, 2017
Jurnal Ilmiah Didaktika, 2013