Academia.eduAcademia.edu

perang petani, DUA: RUSIA

Komune orang Rusia, sebagaimana ada di dalam Moscovia kuno, sesungguhnya cara yang mudah memperoleh kepemilikan tanah atas nama massa. Leroy-Beaulieu, 1876 Perkembangan perbudakan Rusia melahirkan kemiripan dengan perkembangan peonage di Meksiko. Ada banyak budak di Rusia, tetapi pada abad ke enam belas, jumlahnya sungguh tak berarti. Selama abad keenam belas, bagaimanapun muncul di Rusia Moskow semacam peon yang diikat dengan hutang, seorang pekerja yang dimasukkan ke dalam tanah garapan dalam bentuk kabala khalop, yang bekerja di tanah untuk membayar hutang (kabala) atau beberapa bentuk bantuan lainnya. Ketika tanah garapan di tangan tuan-tuan meluas, para tuan mulai menggunakan lebih banyak tekanan untuk memperoleh jaminan tenaga kerja, membujuk para petani menerima hutang yang semakin bebas atau setengah bebas. Ini biasanya dilakukan dengan meminjamkan tanah yang tak terpakai, bersama-sama dengan pinjaman uang dan benih untuk periode sekitar tiga atau lima tahun, sepuluh sampai dua puluh tahun, dibayarkan untuk kerja wajib di tanah para tuan (barchina), dan untuk membayar dengan uang (obrok). Bagaimanapun sistem eksploitasi para petani yang terus membesar ini tak dapat bekerja sepanjang masih ada batas terbuka dan sepanjang para petani tetap bebas bergerak dari tempatnya. Sistem perpindahan ini juga tak dapat digantikan oleh sistem tiga lahan yang lebih produktif, sepanjang para petani tetap menguasai mobilitasnya. Perpindahan yang luas dari perkebunan ke perkebunan atau ke perbatasan tetap biasa sampai akhir abad keenam belas; para petani dapat membayar obligasi mereka dan menghapus hutangnya. Seringkali mereka terpikat oleh janji yang dibuat pemilik perkebunan lain, atau bahkan melarikan diri. Peperangan yang terus-menerus dan kelaparan yang berulang-ulang juga semakin memperkuat tendensi perpindahan para petani Rusia ini. Sir John Maynard menulis tentang petani Rusia (mujik) bahwa ia selalu merupakan: