Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
10 pages
1 file
Artinya : " Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, semoga kamu menjadi orang-orang yang bertaqwa. " (QS. Albaqarah :183) Segala puji bagi Allah SWT , Rabb semesta alam. Sholawat dan salam mudah-mudahan senantisasa Allah karuniakan atas penutup dan nabi paling mulia, Muhammad SAW , juga atas segenap keluarga, para sahabat, para tabi'in dan tabiut tabiin serta para pengikut setia beliau hingga akhir zaman. Alhamdulillah, dengan izin Allah pada tahun ini kita akan bertemu dengan bulan yang suci dan mulia yaitu bulan Ramadhan, bulan dimana diwajibkannya puasa dan diturunkannya Al Quran kepada Nabi Muhammad SAW sebagai hidayah kepada manusia. Bulan berkah penuh ampunan dan bulan pembinaan kaum muslimin menuju derajat orang-orang yang bertaqwa. Kedatangan bulan Ramadhan yang dinantikan oleh umat islam sebagai momen yang tepat untuk perbaikan diri dan penyucian jiwa (tazkiyatun nafs). Dengan kebersihan hati diharapkan akan memunculkan kekuatan iman dan ruhiyah dalam menghadapi problematika kehidupan yang semakin berat. Oleh karenanya, memasuki bulan mulia ini seyogyanya umat Islam mempersiapkan segala perbekalan dengan baik sehingga tujuan Ramadhan yang mulia dapat diraih yaitu peningkatan derajat taqwa. Untuk itulah Dewan Kemakmuran Masjid Sholahuddin Kantor Wilayah DJP Jawa Barat II berusaha untuk mengambil peran dalam mengisi bulan suci Ramadhan dengan aktifitas kegiatan dakwah dan social. Hal itu dimaksudkan agar Ramadhan dan segala aktifitasnya menjadi bermakna dan memberikan tambahan pahala serta ilmu kepada umat Islam di lingkungan sekitar Kantor Wilayah DJP Jawa Barat II.
Ini adalah draft proposal kegiatan perpustakaan berbagi di panti asuhan
Yusril Ramadhan ( 202114050) 6A, 2023
Pendidikan merupakan proses perbaikan, penguatan, dan penyempurnaan terhadap semua kemampuan dan potensi manusia. Pendidikan juga dapat diartikan sebagai sebuah ikhtiar manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dan kebudayaan yang ada dalam masyarakat. Pendidikan berlangsung secara terus menerus sesuai dengan perkembangan yang ada. Pendidikan menjadikan manusia mengetahui apa yang tidak diketahuinya dan mengajarkan apa yang tidak dikuasainya. Manusia dapat dihargai dengan pendidikan yang dimilikinya, sehingga begitu pentingnya pendidikan bagi manusia. Tugas manusia tidak selalu meningkatan kecerdasan, melainkan juga mengembangkan seluruh aspek kepribadian manusia. Oleh karena itu, pendidikan merupakan sarana utama untuk mengembangkan kepribadian setiap manusia. Pendidikan mempunyai fungsi dan peran yang besar dalam segi kehidupan manusia, terlebih lagi pendidikan agama yang tentunya mempunyai pengaruh yang sangat besar daripada pendidikan yang lain pada umumnya, apa lagi yang hanya menitik beratkan pada aspek kognitif semata. Pendidikan agama mengajarkan manusia menjadi makhluk Tuhan yang sesungguhnya, yang dapat mengetahui tujuan hidupnya. Tidak hanya untuk hidup di dunia saja tapi juga untuk hidup di akhirat kelak. Pendidikan agama mendekatkan manusia dengan Tuhannya. Dalam UU RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Untuk itu, kualitas sumber daya manusia (SDM) perlu ditingkatkan melalui berbagai program pendidikan yang dilaksanakan secara sistematis dan terarah berdasarkan kepentingan yang mengacu pada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan dilandasi oleh keimanan dan ketakwaan (IMTAK). Berdasarkan tujuan pendidikan nasional di atas, ditegaskan bahwa salah satu ciri manusia Indonesia yang menjadi tujuan pendidikan nasional ialah manusia yang beriman dan bertakwa. Agar beriman dan bertakwa ini dapat terwujud, mutlak diperlukan adanya pendidikan keimanan dan ketakwaan. Dan itulah pendidikan agama. Tujuan Pendidikan Nasional tersebut, menempati hirerarki tertinggi jika dilihat dari taksonomi tujuan pendidikan. Ibarat sebuah pohon dimana tujuan pendidikan nasional sebagai batangnya, sedangkan tujuan kelembagaan (institusional) dan tujuan pengajaran (kurikuler) adalah sebagai cabang dan rantingnya. Dengan demikian, antara tujuan pendidikan nasional dan tujuan pendidikan institusional serta tujuan kurikuler mempunyai unsur-unsur persenyawaan yang berhubungan dan sinkron antara satu sama lain. Dalam hubungan ini, salah satu unsur yang mengedepan dalam rumusan tujuan pendidikan nasional adalah tentang cita-cita terbentuknya manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Hal ini, menunjukkan pentingnya pendidikan agama pada tiap lembaga pendidikan di Indonesia baik pada pendidikan yang bersifat formal (pendidikan sekolah) maupun pada pendidikan non formal (pendidikan diluar sekolah). Pendidikan non formal memiliki peran yang sangat bagi terwujudnya pendidikan itu sendiri. Pendidikan non formal membantu pendidikan formal dan pendidikan informal yang ada untuk melengkapi daripada tujuan pendidikan yang diharapkan.
kegiatan quran camp/karantina Al-Qur'an
Ketika تAllah تSwt.. تmenjadikan تIslam تsebagai تrahmat تbuat تalam تsemesta; تketika تAllah Swt. تmenghendaki تdari تumat تIslam تmenjadi تumat تterbaik; تketika تAllah تSwt. تmenghendaki agar ت umat ت Islam ت mampu ت memikul ت amanah ت untuk ت memimpin ت dunia ت ini; ت ketika ت Allah menghendaki تagar تumat تIslam تmenjadi تsaksi تbagi تseluruh تumat تmanusia, تmaka تketika تitulah Allah تSwt. تmempersiapkan تumat تIslam تsedemikian تrupa, تagar تumat تIslam تini تlayak تmenjadi umat تyang تterbaik. تDi تantara تsarananya تadalah تdengan تpembentukan تmanusia تyang تbertaqwa. Pembentukan ت manusia ت yang ت bertaqwa ت inilah ت yang ت banyak ت dilupakan ت manusia, ت sehingga ukuran تkemajuan تatau تukuran تkesejahteraan تhidup تdiukur تdengan تparadigma تmateri. تLupa bahwa تmanusia تitu تbukan تhanya تdari تunsur تmateri تsaja, تtetapi تmanusia تpunya تnurani تyang harus تdiperhatikan, تyang تharus تdibina تsehingga تpantas تuntuk تmenjadi تmanusia تyang تterbaik. Oleh تkarena تitu تRamadhan تhadir تdi تtengah-tengah تkita تdalam تrangka تuntuk تmenjadikan تumat Islam تsebagai تumat تterbaik تyang تlayak تmemimpin تdunia تini.
Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Kesalahan yang dilakukan sering menimbulkan kekhawatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungan dan orang tuanya. Hal ino karena mereka semua memang sama-sama masih dalam mencari identitas diri. Kesalahan-kesalahan yang menimbulkan kekesalan lingkungan inilah yang di sebut sebagai kenakalan remaja. Dalan surat kabar, televisi sering kita membaca atau menonton berita tentang perkelahian pelajar, penyebaran narkotika, pemakaian obat bius, minuman keras, pejambret yang dilakukan oleh anak usia belasan tahun, meningkatnya kasus kehamilan dikalangan remaja putri dan lain sebagainya.
B. LATAR BELAKANG MASALAH PENELITIAN Pendidikan pada dasarnya bertujuan untuk membina siswa agar memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif dalam menjalani kehidupan. Suatu proses pendidikan dan pembelajaran dikatakan berhasil apabila siswa memperoleh perubahan ke arah yang lebih baik dalam penambahan pengetahuan, perubahan penguasaan keterampilan, dan perubahan positif perilaku. Demikian pula dengan proses pembelajaran berbahasa harus meningkatkan pengetahuan bahasa-berbahasa, meningkatkan keterampilan berbahasa, dan membangun sikap positif serta santun berbahasa. Keterampilan berbahasa meliputi menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Salahsatu keterampilan berbahasa aktif yaitu menulis. Menulis merupakan puncak kemampuan seseorang diakatakan terampil berbahasa. Menulis tulisan dengan menggunakan media berguna untuk menyebarluaskan informasi. Pada kenyataanya, tidak semua orang mempunyai keterampilan menulis karena banyak anggapan bahwa sesorang dikatakan terampil menulis apabila mampu menyampaikan gagasan, pendapat, dan informasi secara akurat. Hernowo (dalam Nurjamal, dkk. 2014, hlm. 5) mengatakan bahwa meracik teks tidak semudah meracik ucapan, perlu ketrampilan yang luar biasa dalam mengolah dan menyusun kalimat. Teks mempunyai keterbatasan, oleh karena itu teks tidak dapat manampung semua gagasan seseorang. Solusi yang harus diberikan agar siswa tertarik untuk menulis yaitu dengan menggunakan media gambar. Siswa diberi gambar-gambar untuk merangsang otak untuk berpikir cerita apa yang akan dibuat. Sebenarnya gambar tersebut bertujuan untuk mempermudah siswa dalam menulis.
Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia. Data WHO tahun 2008 menyebutkan bahwa dari 57 juta kematian yang terjadi, sekitar 36 juta atau hampir dua pertiganya (63%) disebabkan oleh Penyakit Tidak Menular. Menurut WHO juga, angka kematian akibat Penyakit Tidak Menular akan terus meningkat di seluruh dunia, baik negara maju, berkembang, maupun miskin. Pada tahun 2030 diperkirakan angka kematian akibat PTM akan meningkat hingga mencapai 52 juta, sedangkan angka kematian akibat penyakit menular / penyakit infeksi diperkirakan akan menurun. (Soepardi 2012)
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.