Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
36 pages
1 file
Masalah kesehatan merupakan masalah yang sangat penting yng di hadapi oleh masyarakat kita saat ini. Semakin maju teknologi di bidang kedokteran, semakin pula banyak macam penyakit yang mendera masyarakat. Hal ini tentu saja dipengaruhi oleh faktor tingkah laku manusia itu sendiri. Tapi apakah benar hanya faktor tingkah laku saja yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat? sebelum membahas tentang masalah kesehatan masyarakat tentunya lebih baik jika kita memahai konsep dari kesehatan masyarakat itu terlebih dahulu.
1. Definisi Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) Beberapa definisi Ilmu Kesehatan Masyarakat antara lain: 1. Menurut Winslow (1920) seorang ahli kesehatan masyarakat mendefinisikan kesehatan masyarakat (public health) adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat untuk: 1.1.meningkatkan sanitasi lingkungan 1.2.mengendalikan infeksi menular 1.3.pendidikan secara individual dalam hal hygiene perorangan 1.4.mengorganisasikan pelayanan medis dan perawatan untuk tercapainya diagnosis dini dan terapi pencegahan terhadap penyakit. 1.5.Pengembangan sosial kearah adanya jaminan hidup yang layak dalam bidang kesehatan. Dengan cara mengorganisasikan hal tersebut di atas, maka akan memungkinkan setiap warga untuk menyadari dalam hidupnya di bidang kesehatan dan kehidupan. Menyimak difinisi tersebut di atas, maka terlihat bahwa ternyata Ilmu Kesehatan Masyarakat itu menyangkut sebuah kompleksitas yang amat dalam sekali, namun sebenarnya tidak tidak mudah bagi seseorang untuk memahami Ilmu Kesehatan Masyarakat. Berdasarkan definisi IKM menurut Winslow dapat disimpulkan bahwa kesehatan masyarakat mempunyai dua aspek teoritis (ilmu atau akademik) dan praktis (aplikatif). Kedua aspek ini masing-masing mempunyai peran dalam kesehatan masyarakat. Dari aspek teoritis kesehatan masyarakat perlu didasari dan didukung dengan hasil-hasil penelitian. Artinya dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat (aplikasi) harus didasarkan pada temuan-temuan (evident based) hasil kajian ilmiah (penelitian). Sebaliknya kesehatan masyarakat juga harus terapan (applied) artinya hasil-hasil studi kesehatan masyarakat harus mempunyai manfaat bagi pengembangan program. 2. Menurut Prayitno (1994) dalam pandangan yang sempit mungkin dapat dikatakan bahwa Ilmu Kesehatan Masyarakat itu adalah ilmu yang mempelajari sehat dan sakit saja, dan dalam arti yang luas ternyata Ilmu Kesehatan Masyarakat adalah ilmu yang lebih menitikberatkan penanganan kasus-kasus pada upaya-upaya pencegahan, bukan pada upaya kuratif, sebab dalam IKM dikenal adanya 5 tahap pencegahan (The Five Level of Prevention) yang terdiri atas : 3. Upaya Promotive (meningkatkan pemahaman kesehatan) 4. Upaya Preventive (miningkatkat upaya pencegahan penyakit) 5. Upaya Protective (meningkatkan perlindungan terhadap penyakit) 6. Upaya Curative (upaya penyembuhan terhadap penyakit) 7. Upaya Rehabilitative (upaya pemulihan) Dengan demikian bila menyimak 5 tahap tersebut di atas, maka terlihat bahwa sebenarnya yang diutamakan adalah upaya-upaya non kuratif atau upaya non medik, sebagai contoh adalah upaya promotif yang secara nyata lebih mudah, lebih murah dan dapat dilakukan oleh siapa saja, artinya tidak memerlukan dokter.
komunitas terdiri dari tiga kata yaitu keperawatan, kesehatan dan komunitas, dimana setiap kata memiliki arti yang cukup luas. Azrul Azwar (2000) mendefinisikan ketiga kata tersebut sebagai berikut: fisiologis, rasa aman dan nyaman, dicintai dan mencintai, harga diri dan aktualisasi diri. Beberapa alasan yang menyebabkan keluarga merupakan salah satu fokus pelayanan keperawatan yaitu : a) Keluarga adalah unit utama dalam masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat.
Akidah Akhlak, Pendidikan berkarakter
A writing on Health understandings based on Indonesia culture perspective
BAB 2
➢ kumpulan manusia yang hidup bersamasama di sesuatu tempat dengan aturan dan cara tertentu. 1. Memahami Cara Hidup Bermasyarakat-Pemahaman yang tepat terhadap masyarakat membolehkan individu itu bertingkahlaku dan menyesuaikan diri mengikut kehendak masyarakat setempat. 2. Memahami Budaya Sendiri dan Masyarakat Lain-Individu yang telah mengkaji masyarakat lain tidak akan mengalami satu kejutan budaya, tetapi lebih bersedia menghadapi perbezaan yang wujud. 3. Memupuk Kerjasama di Antara Masyarakat-kajian terhadap masyarakat akan membolehkan kita memahami dan memupuk kerjasama dengan sesuatu masyarakat. ➢ Ciri-Ciri Masyarakat 1. Manusia Yang Hidup Berkelompok-Kelompok ini lah yang membentuk masyarakat. Mereka mengenali antara satu sama lain dan saling bergantungan. 2. Melahirkan Kebudayaan-Tiada masyarakat, tiadalah budaya dan sebaliknya. Masyarakat akan melahirkan kebudayaan, sama ada kebendaan atau bukan kebendaan. 3. Mengalami Perubahan-masyarakat juga turut mengalami perubahan. Suatu perubahan terjadi kerana faktor-faktor yang berasal dari masyarakat itu snediri. 4. Berinteraksi-terdapatnya perlakuan berhubung dan bekerjasama di antara ahli dan ini akan mencetuskan interaksi. Interaksi ini boleh berlaku secara lisan atau tidak. 5. Kepimpinan-Pemimpin adalah terdiri daripada ketua keluarga, ketua kampung, ketua negara dan sebagainya. Dalam masyarakat Melayu awal, kepimpinan adalah bercorak tertutup kerana pemilihan berdasarkan keturunan. 6. Mempunyai Aturan Sosial-Bermaksud susun lapis yang wujud dalam masyarakat. Terbahagi kepada tiga bahagian iaitu:-• Kelas-kedudukan seseorang dalam masyarakat berdasarkan pemilikan harta atau kekayaan seperti orang kaya kelas atasan dan orang miskin, kelas bawahan • Status-Peranan yang dimainkan oleh individu dalam masyarakat seperti penerimaan gelaran sprt imam, cikgu, lebai, dato' dan sebagainya. Berdasarkan pangkat, jawatan dan gelaran. • Kasta-kelas sosial melalui kelahiran dan dalam hidupnya tidak berlaku mobiliti sosial. Ini dapat dilihat dalam zaman tradisional India yang memecahkan kasta kepada Brahmin, Vaisya, Ksyatria, Sudra dan Pariah.
Democratization of education can be actualized through, among others, the application of the concept of community-based education. This article is philosophically aimed at exploring the basic ideas and concepts implied in community-based education. What is communitybased education? Why does the concept need to be implemented in educational management? The problem of community-based education is a new subject of discourse appearing in the educational world and especially in Indonesian society.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.