Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
15 pages
1 file
i KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkah, rahmat, hidayah dan petunjuk-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Metode Ilmiah ini tepat pada waktunya. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mahasiswa yang menguikuti mata kuliah Filsafat Ilmu di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kusuma Negara (STKIP) Jakarta.
Kata metode berasal dari kata Yunani " metd " = jalan; " bodos'=melalui; " metd + bodos " = sepanjang jalan. Jadi metode adalah jalan yang harus ditempuh untuk mencampai suatu tujuan atau " cara bekerja ". Menurut aturan-aturan atas dasar objeknya. Dengan demikian maka ada:
perjalanan, arah. Metode merupakan kajian atau telaah dan penyusunan secara sistematik dari beberapa proses dan asas-asas logis dan percobaan yang sistematis yang menuntun suatu penelitian dan kajian ilmiah. 1 Kata "ilmu" berasal dari bahasa 'Arab "alima" yang sama
Metode ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan berdasarkan bukti fisis yang ada dan sangat jelas. Cara untuk memperoleh pengetahuan atau kebenaran pada metode ilmiah haruslah diatur oleh pertimbangan-pertimbangan yang logis (McCleary, 1998). Ilmu pengetahuan seringkali berhubungan dengan fakta, maka cara mendapatkannya, jawaban-jawaban dari semua pertanyaan yang ada pun harus secara sistematis berdasarkan fakta-fakta yang ada. Hubungan antara penelitian dan metode ilmiah adalah sangat erat atau bahkan tak terpisahkan satu dengan lainnya. Intinya bahwa metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran. Dengan adanya metode ilmiah ini pertanyaan-pertanyaan dasar dalam mencari kebenaran seperti apakah yang dimaksud, apakah benar demikian, mengapa begini/begitu, seberapa jauh, bagaimana hal tersebut terjadi dan sebagainya, akan lebih mudah terjawab.
Jurnal Kajian Islam Modern, 2018
Metode ilmiah merupakan cara atau langah-langkah untuk mengimplementasikan rencana pekerjaan yang sudah disusun agar tujuan yang disusun dapat tercapai dengan baik secara sistematis, empiris, dan terkontrol. Kaidah metode ilmiah barat adalah merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis dan merumuskan kesimpulan dengan berlandaskan kepada rasio dan empiris tanpa melibatkan wahyu. Kaidah metode ilmiah Islam adalah merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis dan merumuskan kesimpulan dengan berlandaskan wahyu baik al-Qur’an, al-Hadits atau hidayah langsung yang diberikan, rasio dan empiris. Metode ilmiah ulama hadits yaitu Imam Bukhari, menetapkan standarisasi tinggi dalam seleksi hadits sehingga hadits-hadits yang terkumpul dalam karyanya adalah hadits yang paling teramat shahih dan sangat dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Metode ilmiah ulama sains yaitu Jabir Bin Hayyan, dengan metode eksperimen yang diciptakannya sendiri, dengan menguasai teori-teori sebelum melakukan percobaan atau eksperimen agar hasil dari eksperimen yang dilakukan lebih minim kesalahan yang menimbulkan kerugian dan membahayakan.
This paper is talking about scientific method based on science philosophy
Pendekatan ilmiah adalah pendekatan disipliner dan pendekatan ilmu pengetahuan yang funsional terhadap masalah tertentu. Pendekatan ilmiah wujudnya adalah metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan cara dalam mendapatkan pengetahuan secara ilmiah. atau dengan perkataan lain, pengetahuan yang diperoleh dengan metode ilmiah dapat digolongkan kepada pengetahuan yang bersifat ilmiah: disingkat pengetahuan ilmiah, atau secara pendek disebut ilmu. Metode berasal dari bahasa yunani kuno; Metodos, Meta artinya menuju, melalui, sesudah, mengikuti, dan Hodos artinya jalan, cara atau arah (istilah yunani itu berasal dari kata latin Methodus). Arti luas metode adalah cara bertindak menurut sistem atau aturan tertentu. Arti khusus; cara berpikir menurut aturan atau sistem tertentu. Penelitian dalam tinjauan social adalah suatu proses yang berupa suatu rangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis untuk memperoleh pemecahan permasalahan dan mendapatkan jawaban atas pertanyaan tersebut ( R.H Sumitro, 1982:19). Metode penelitian filsafat dapat diartikan suatu cara atau jalan yang ditempuh dalam suatu proses tindakan atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara terencana, sistematis untuk memperoleh pemecahan permasalahan atau jawaban tentang kefilsafatan. Sedangkan pengertian metodologi penelitian filsafat adalah metode penelitian filsafat yang telah diangkat menjadi suatu ilmu yang berdiri sendiri. Perlu juga dibedakan pengertian metode penelitian filsafat dengan metode-metode filsafat. Pengertian metode-metode filsafat adalah, jalan yang ditempuh oleh para filsuf atau ahli filsafat dalam proses berpikir untuk mencari kebenaran atau kenyataan.
PENDAHULUAN Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami kemajuan, sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berpikir manusia. Bangsa Indonesia sebagai salah satu negara berkembang tidak akan bisa maju selama belum memperbaiki kualitas sumber daya manusia bangsa kita. Kualitas hidup bangsa dapat meningkat jika ditunjang dengan sistem pendidikan yang mapan. Dengan sistem pendidikan yang mapan, memungkinkan kita berpikir kritis, kreatif, dan produktif. Dalam UUD 1945 disebutkan bahwa negara kita ingin mewujudkan masyarakat yang cerdas. Untuk mencapai bangsa yang cerdas, harus terbentuk masyarakat belajar. Masyarakat belajar dapat terbentuk jika memiliki kemampuan dan keterampilan mendengar dan minat yang besar. Metode Ilmiah merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh para ilmuwan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.Metode ini menggunakan langkah-langkah yang sistematis, teratur dan terkontrol. Supaya suatu metode yang digunakan dalam penelitian disebut metode ilmiah Sedangkan Kebenaran ilmiah merupakan sesuatu yang krusial dalam kehidupan ini. Sering kali dengan dalih sebuah kebenaran seseorang, kelompok, lembaga, atau bahkan negara akan menghalalkan tindakan terhadap orang lain karena dianggap sudah melakukan tindakan yang benar. Begitu pula dalam bidang pendidikan tidak mungkin seorang guru melakukan pendidikan,dan pengajaran terhadap peserta didik jika tidak meyakini sebuah kebenaran. Sebagaimana ilustrasi yang digambarkan Jujun S. Suriasumantri, yang menggambarkan seorang peserta didik yang mogok tidak mau belajar walaupun orang tuanya sudah merayunya, memberikan iming-iming hadiah, bahkan hukuman fisik agar anaknya mau belajar matematika. Ketika ditelusuri alasan anak tersebut mogok belajar karena seorang guru matematika di sekolahnya dianggap sebagai pembohong. Pada suatu hari guru tersebut mengatakan bahwa 3+ 4 = 7, pada hari berikutnya 5+2 = 7, kemudian pada hari lainnya 6+1 =7 dan seterusnya. Menurut pemikiran anak tersebut dengan keterbatasan pikirannya, guru matematika yang mengajarnya tidak konsisten dengan apa yang dikatakan sebelumnya, sehingga dianggap sebagai pembohong.[1] Ilustrasi tersebut jika diuji materil kebenaran dengan pendekatan matematika semua yang disampaikan guru matematika tersebut benar, akan tetapi keterbatasan seorang peserta didik menganggap itu salah. Sehingga menimbulkan dampak-dampak negatif maupun positif dalam kehidupan. Oleh karena itu bagaimana sesuatu dianggap benar, dan apa yang menjadi kriteria kebenarannya. Kebenaran tidak mungkin berdiri sendiri jika tidak ditopang dengan dasar-dasar penunjangnya, baik pernyataan, teori, keterkaitan, konsistensi, keterukuran , dapat dibuktikan, berfungsi, dan bersifat netral atau tidak netral. Untuk mencapai sebuah kebenaran ada beberapa tahapan yang harus dilalui, baik itu rasional, hipotesa, kausalitas, anggapan sementara, teori, atau sudah menjadi hukum kebenaran. Tahapan untuk mendapat kebenaran tersebut dapat dilihat dengan menggunakan alat kajian filsafat, baik filsafafat Yunani, filsafat Barat, ataupun filsafat Islam.
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini kami susun berdasarkan data yang kami ambil beberapa waktu lalu dari berbagai sumber yang kami dapatkan dan kami mencoba menyusun data-data itu hingga menjadi sebuah karya tulis ilmiah sederhana yang berbentuk makalah berjudul " MAKALAH
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
Jurnal Filsafat Indonesia