Tanah terdiri dari partikel pecahan batuan yang telah diubah oleh proses kimia dan lingkungan yang meliputi pelapukan dan erosi. Tanah berbeda dari batuan induknya karna interaksi antara, hidrosfer,atmosfer,litosfer dan biosfer ini adalah campuran dari konstituen mineral dan organic yang dalam keadaan padat,gas, dan cair. Dalam kehidupan sehari-hari, proses pelapukan sering terjadi. Batu kecil yang terus ditetesi oleh air hujan maupun air biasa lama kelamaan akan melapuk dan menjadi tanah. Batuan-batuan di permukaan bumi akan mengalami proses pelapukan, yang memerlukan waktu yang relatif lama. Karena proses pembentukannya yang sangat lama itu (ribuan higga jutaan tahun) kita tidak dapat menyaksikan bagaimana tanah itu terbentuk. Dalam kehidupan sehari-hari, proses pelapukan sering terjadi. batu kecil yang terus ditetesi oleh air hujan maupun air biasa lama kelamaan akan melapuk dan menjadi tanah, batu yang ditumbuhi lumut lama kelamaan akan pecah dan hancur, tercampurnya batu oleh limbah pabrik yang mengandung bahan kimia, dan masih banyak lagi contoh-contoh pelapukan lainya. Pelapukan di setiap daerah berbeda beda tergantung unsur unsur dari daerah tersebut. Misalnya di daerah tropis yang pengaruh suhu dan air sangat dominan, tebal pelapukan dapat mencapai seratus meter, sedangkan daerah sub tropis pelapukannya hanya beberapa meter saja. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan diskusi mengenai pelapukan tanah. 1.2. Tujuan dan Kegunaan Tujuan dari praktikum tanah sebagai hasil pelapukan adalah untuk mengetahui bahwa tanah sebagai materi yang terbentuk dari hasil pelapukan batuan dan sifat tanah ditentukan oleh sifat batuan/bahan induk yang membentuknya. Adapun kegunaan praktikum ini adalah sebagai bahan informasi kepada pembaca khususnya mahasiswa untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan tanah sebagai hasil pelapukan batuan. II. TINJAUAN PUSTAKA