Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
14 pages
1 file
Mengenal pembutan etil asetat dengan proses esterifikasi. B. Landasan Teori 1. Pengertian Ester Ester diturunkan dari asam karboksilat dengan mengganti gugus OH dengan gugus OR (R adalah gugus alkil atau aril). Ester merupakan senyawa organik yang bersifat netral, tidak bereaksi dengan logam Na dan PCl3. Ester termasuk salah satu turunan asam karboksilat yang diperoleh dengan mereaksikan suatu asam (karboksilat) dengan alkohol atau phenol. Rumusnya: RCOOR' dimana R dan R' adalah gugus organik. Ester yang terrdiri dari asam-asam yang berat molekul rendah dan alkohol merupakan senyawa-senyawa cair yang tidak berwarna, sedikit larut dalam air dengan bau semerbak, dan mudah menguap. Ester dari beberapa asam karboksilat dengan rantai panjang terdapat secara alamiah di dalam lemak,lilin, dan minyak. Tabel Rumus Umum dan Struktur As. Karboksilat dan Ester 2. Sifat-sifat Fisika Ester Sifat sifat Ester secara fisika yaitu : 1. Senyawa cair yang tidak berwarna
Ester adalah salah satu senyawa dari banyak senyawa yang terjadi secara alami. Banyak senyawa-senyawa ester sederhana yang berperan dalam memberikan aroma tertentu pada buah-buahan dan bunga. Sebagai contoh, metil butanoat yang memberikan aroma khas pada nenas, isopentil asetat (isoamil asetat) yang memberikan aroma khas pada pisan, metil butirat yang memberikan aroma buh apel.Ester juga banyak ditemukan pada lemak hewan dan pada molekul biologi. Ester dapat dibuat dari asam organik dan anorganik. Proses pembuatan ester disebut esterifikasi. Ester dari asam-asam organik biasanya tidak berwarna, cairan netral, memiliki aroma yang enak dan umumnya tidak larut dalam air tapi mudah larut dalam pelarut organik. Ester yang dibuat secara sintesis dalam skala besar untuk keperluan komersial biasanya digunakan untuk perasa buatan dan pewangi sebagai bahan parfum. Reaksi esterifikasi digunakan untuk membuat turunan asam karboksilat dan gugus fungsi asam lain. Reaksi esterifikasi melibatkan kondensasi gugus karboksil dari suatu asam karboksilat dan gugus hidroksil dari suatu alkohol dengan eliminasi molekul air. Banyak reaksi esterifikasi berjalan lambat dan sering dipercepat dengan menaikkan suhu. Reaksi esterifikasi adalah reaksi kesetimbangan dan tidak menyukai pembentukan ester (ke kanan), maka reaksi harus diarahkan ke kanan dengan menggunakan salah satu pereaksi secara berlebih. Pada percobaan ini, senyawa ester akan dibuat menurut reaksi di bawah ini:
A. TUJUAN 1. Membuat n-butil asetat melalui esterifikasi.
LATAR BELAKANG MASALAH ATRITIS REUMATOID DI WILAYAH KERJA PALEMBANG
Percobaan Pembuatan Natrium Tiosulfat, 2023
Pada percobaan ini dilakukan percobaan mengenai pembuatan natrium tiosulfat. Natrium tiosulfat (Na2S2O3) merupakan padatan tak berwarna, larut dalam air tapi tidak larut dalam etanol dengan senyawa non polar lain. Senyawa ini dibuat melalui reaksi antara sulfur dioksida dengan suspensi sulfur dalam larutan natrium hidroksida mendidih ion tiosulfat dapat terbentuk apabila ion sulfit direaksikan dengan belerang. Dalam percobaan ini akan dipelajari cara pembuatan garam natrium tiosulfat dari reaksi antara sulfat dengan natrium sulfit. Struktur molekul sulfur ada dua jenis, yaitu bentuk rombik dan monoklin. Pada temperatur di bawah 96°C stabil pada bentuk rombik dan di atas temperatur stabil dalam bentuk monoklin. Dalam dua struktur tersebut molekul sulfur membentuk cincin yang mengandung 8 atom. Agar dapat bereaksi, maka harus dilakukan pemutusan cincin yang ada terlebih dahulu. Pada percobaan ini dilakukan dengan percobaan pembuatan natrium tiosulfat-5-hidrat dan mempelajari sifat-sifat kimia natrium tiosulfat (pengaruh pemanasan, reaksi dengan iod, reaksi dengan klor dan pengaruh asam encer).
1. Melakukan sintesis isoamil asetat dari isoamil alkohol dan asam asetat glasial. 2. Menjelaskan prinsip esterifikasi. 3. Menjelaskan prinsip pemisahan destilasi sederhana. II. DASAR TEORI Ester adalah senyawa yang luas tersebar di alam. Ester dalam bentuk yang sederhana cenderung menghasilkan bau wangi seperti buah-buahan. Dalam beberapa kasus, karakterisasi rasa dan bau (wewangian) dari bunga dan buah terdapat senyawa dengan gugus fungsional ester. Kualitas organoleptis (bau dan aroma) dari buah dan bunga jarang ditemukan dalam single ester, tetapi dalam campuran kompleks dimana single ester lebih dominan. Ester sering digunakan sebagai aditif untuk meningkatkan bau dan rasa baik pada minuman maupun makanan.
Tujuan Percobaan: Mahasiswa diharapkan dapat memahami reaksi pembuatan n-butil asetat melalui reaksi esterifikasi.
Program Studi D3 Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta 2015 PERCOBAAN VII
Peraturan Bupati Lima Pukuh Kota Nomor 56 Tahun 2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata Kabupaten Lima Puluh Kota
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.