Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
1 page
1 file
Adanya peningkatan kebutuhan ruang tersebut menimbulkan permasalahan dalam bidang pertanahan, terjadi ketidakseimbangan antara ketersediaan tanah dengan kebutuhan tanah yang diperlukan untuk perluasan ruang kota. Fenomena tersebut menimbulkan tumbuh dan berkembangnya penguasaan, pemilikan dan pemanfaatan tanah secara tidak sah (liar), lingkungan kumuh (slum area), dan timbulnya spekulan tanah, karena harga tanah selalu naik secara tidak wajar.Konsep konsolidasi tanah vertikal penting dilakukan mengingat permasalahan ketersediaan tanah yang ada di perkotaan terutama di kota-kota besar semakin terbatas untuk penyediaan tempat tinggal bagi warganya serta fasilitas lainnya, selain mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam menata kembali lingkungan pemukimannya melalui konsolidasi tanah, juga harus diprioritaskan menerapkan pembangunan yang mampu menghemat pemanfaatan tanahnya dengan pendekatan pembangunan perumahan secara vertikal.
PKM GAGASAN TERTULIS, 2016
Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk yang meningkat secara pesat setiap tahunnya. Berdasarkan data BPS laju pertumbuhan penduduk Indonesia dalam kurun 2000-2010 mencapai 1,49% dari jumlah penduduk dan pada tahun 2030 penduduk Indonesia diproyeksi mencapai angka 296,4 juta jiwa. Ledakan penduduk di Indonesia memberikan konsekuensi berupa permasalahan keterbatasan lahan untuk hunian atau rumah tinggal, persediaan sumber daya alam dan pasokan sumber energi fosil yang semakin menipis. Pemerintah telah memberikan solusi terhadap permasalahan hunian dengan program rumah susun sederhana sewa di perkotaan besar, sejak awal program sampai tahun 2014 telah membangun rusunawa sebanyak 250 twin block. Penelitian dan evaluasi terkait pembangunan rusunawa telah dilakukan untuk mengetahui kinerja pelayanan yang diberikan dan bahan perbaikan. Permasalahan terkait rusunawa antara lain unit hunian tidak layak huni, tarif sewa mahal, fasilitas listrik, sumber air, sanitasi, drainase, dan pengolahan limbah tidak memadai.Sejumlah standar bangunan hijau yang telah dikeluarkan oleh institusi, pemerintah, dan lembaga di Indonesia sepenuhnya belum diterapkan. Menurut Satwiko (2009) saat ini arsitek bersaing menonjolkan estetika desain bangunan tanpa memperhatikan aspek fisika bangunan sehingga operasional bangunan akan boros energi. Tujuan penulisan PKM-Gagasan Tertulis ini adalah untuk menciptakan desain rusunawa yang modern dan terintegrasi melalui konsep ramah lingkungan, kearifan lokal, konservasi energi, dan manajemen air dan limbah serta mengetahui rekayasa di bidang teknik sipil dan diintegrasikan dengan bidang ilmu lain dalam upaya mengatasi keterbatasan lahan hunian dan hunian ramah lingkungan yang layak huni bagi masyarakat. Gagasan yang ditawarkan berupa rusunawa modern dan terintegrasi yang tidak sekedar menawarkan hunian nyaman dan sehat tetapi juga menerapkan konsep konservasi energi, manajemen air, dan pengolahan limbah. Konsep yang ditawarkan menerapkan teknologi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Biaya investasi pembangunan lebih mahal yang akan tergantikan biaya operasional dan pemeliharan yang lebih hemat. Kehandalan struktur, kenyamanan lingkungan, dan daya tampung hunian menjadi keunggulan rusunawa ini sebagai solusi dari masalah keterbatasan lahan dan energi bagi kepadatan penduduk Indonesia. Selain itu, konsep edukasi bagi penghuni memberikan kontribusi menyiapkan masyarakat untuk siap dalam berkompetisi menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
2020
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses optimalisasi pengembangan inisiatif masyarakat rusunawa berbasis dinamika internal melalui penguatan kelembagaan sosial yang dilakukan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitis. Temuan di lapangan menunjukkan bahwa optimalisasi pengembangan inisiatif masyarakat rusunawa belum bisa dilakukan secara maksimal karena kelembagaan sosial yang ada di lingkungan masyarakat penghuni rusunawa ternyata belum seluruhnya terbentuk atas dasar kebutuhan dan inisiasi masyarakat secara mandiri sehingga pola aktivitas keseharian masyarakat belum bisa sejalan dengan proses pemenuhan kebutuhan bersama. Kelembagaan sosial yang ada justru melakukan eksklusi terhadap inisiatif, pemikiran dan nilai-nilai yang membuka peluang untuk keluar dari keterbatasan. Keberadaan kelembagaan sosial mengalami defisit makna karena adanya ketimpangan relasi kuasa, di mana pelaku kebijakan lebih mendominasi wacana dan pemaknaan, serta mer...
RUKO APOTIK BINTANG TUJUH Jl Raya Hankam 1A RT004/RW002, Jatirangon, Jatiwarna, Bekasi Telp. (021)84303982 Fax. (021)084303978 [PT KARYA BANGUN SEJAHTERA] (Domisili) Perum Puri Gading Blok 1-2/5 Kel.Jatimelati Kec.Pondok Melati Kota Bekasi (Kantor Operasional) RUKO APOTIK BINTANG TUJUH Jl Raya Hankam 1A RT004/RW002, Jatirangon, Jatiwarna, Bekasi Telp. (021)84303982 Fax. (021)084303978 PRAKATA PT. Karya Bangun Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi bangunan, arsitektural, finishing interior, infrastruktur dan bidang telekomunikasi.
Renja Dinas Pengawasan dan Permukiman Renja Dinas Pengawasan dan Permukiman 2 Tahun 2014 mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan pemerintah daerah di bidang Pengawasan Bangunan dan Permukiman. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut di atas , Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman mempunyai fungsi : 1.
2013
diterbitkan secara berkala oleh Lembaga Pengkajian Pengembangan Perumahan dan Perkotaan Indonesia (LP P3I) atau the HUD Institute.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Jurnal Pengembangan Kota
Harsa Isra Ashari, 2017
Jurnal Ilmiah Vastuwidya
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Repository, 2015
2021
Nature : National Academic Journal of Architecture
biro perencanaan dan anggaran kementerian perumahan rakyat, 2012