Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
3 pages
1 file
2010
SEMIOTIKA: Jurnal Ilmu Sastra dan Linguistik, 2017
The purpose of this study was to describe the objectification of women in the Gadis Pantai novel work Pramoedya Ananta Toer, published in 2007. The theory used in this research is feminist about gender differences. The data collection was done by using literature. The method used to analyze data is descriptive analysis.This discussion resulted in the following points. First, the social stratification of society that social class of the nobility (flag) and grassroots groups (the majority), creates the relation between women as objects and men as subjects. Second, the weak role of women in society and the family, facilitate the ongoing objectification of women. Third, the objectification of women has always led to the violence that makes women find it difficult to rise.. Keywords: gender, women, objectification
1999-edisi yang sama diterbitkan lagi oleh penerbit de Geus, Breda.
REKAM: Jurnal Fotografi, Televisi, dan Animasi, 2016
Penciptaan ini mengadaptasi novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer (Pram) menjadi skenario. Kepiawaian Pram dalam menulis novel tidak diragukan lagi. Banyak karya Pram yang menjadi best seller, dari tangannya lahir karya-karya yang hebat, berbagai penghargaan pernah ia dapatkan, hingga nominasi nobel. Karya Pram sampai saat ini belum ada yang berhasil difilmkan, mungkin masa lalu Pram yang dekat dengan Lekra yang membuat seperti ini. Ide menjadi hal yang paling penting dalam sebuah skenario (film), Ide mengadaptasi novel menjadi pilihan yang jitu. Mengingat banyak film yang memenangkan penghargaan merupakan film adaptasi dari novel-novel best seler.Gadis Pantai Pramoedya Ananta Toer’s Novel as a Basic Scenario Creation. The creation is adapting the novel Gadis Pantai by Pramoedya Ananta Toer into a scenario. There is no doubt about Pram expertise in writing novels, many works of Pram considered as best seller, many great works were born from his hands, he has received the...
Karya sastra sebagai hasil cipta manusia selain memberikan hiburan juga sarat dengan nilai, baik nilai keindahan maupun nilai-nilai ajaran hidup. Orang dapat mengetahui nilai-nilai hidup, susunan adat istiadat, suatu keyakinan, dan pandangan hidup orang lain atau masyarakat melalui karya sastra. Fananie (2002:193) memaparkan bahwa karya sastra merupakan sebuah fenomena produk sosial sehingga yang terlihat dalam karya sastra sebuah entitas masyarakat yang bergerak, baik yang berkaitan dengan pola struktur, fungsi, maupun aktivitas dan kondisi sosial budaya sebagai latar belakang kehidupan masyarakat pada saat karya sastra itu diciptakan. Ratna (2004: 60) mengatakan bahwa pada dasarnya antara sastra dengan masyarakaat terdapat hubungan yang hakiki. Hubungan-hubungan yang dimaksudkan disebabkan oleh a) karya sastra dihasilkan oleh pengarang, b) pengarang itu sendiri adalah anggota masyarakat, c) pengarang memasyarakatkan kekayaan yang ada dalam masyarakat, dan d) hasil karya itu dapat dimanfaatkan kembali oleh masyarakat. Karya sastra bukan hanya untuk dinikmati, tetapi juga dimengerti. Untuk itulah diperlukan kajian atau penelitian dan analisis mendalam mengenai karya sastra. Chamamah (dalam Jabrohim, 2003:9) menyatakan bahwa penelitian terhadap karya sastra penting dilakukan untuk mengetahui relevansi karya sastra dengan kenyataan yang ada dalam masyarakat. Nilai-nilai yang terkandung dalam masyarakat pada dasarnya mencerminkan realitas sosial dan memberikan pengaruh terhadap masyarakat. Oleh karena itu, karya sastra dijadikan medium untuk mengetahui realitas sosial yang diolah secara kreatif oleh pengarang. Novel merupakan salah satu ragam prosa, di samping cerpen dan roman, selain puisi dan drama, di dalamnya terdapat peristiwa yang dialami oleh tokoh-tokohnya secara sistematik dan secara terstruktur. Di antara genre utama karya sastra, yaitu puisi, prosa, dan drama, genre prosalah, khususnya novel, yang dianggap paling dominan dalam menampilkan unsur-unsur sosial. Alasan yang dapat dikemukakan, diantaranya a) novel menampilkan unsur-unsur cerita yang paling lengkap, memiliki media yang paling luas, menyajikan masalah-masalah kemasyarakatan yang paling luas, b) bahasa novel cenderung merupakan bahasa sehari-hari, bahasa yang paling umum digunakan dalam masyarakat. Seorang pengarang berusaha semaksimal mungkin mengarahkan pembaca kepada gambaran-gambaran realita kehidupan lewat cerita yang ada dalam novel tersebut (Ratna, 2006: 335-336).
Jurnal Bahasa dan Sastra, 2019
This study aims to describe the representation of Javanese social stratificationin Pantai Gadis novel by Paramoedya Ananta Toer, which includes: (1) the formof social stratification of the Javanese community, (2) the causes of of the Javanese community, and (3) the impact of the socialstratification of the Javanese community. This research is a qualitative studyand descriptive methods. Based on the analysis of the data obtained; (1) theform of social stratification in Javanese society is the division of aristocraticgroups (Ndra), priyayi (bureaucrats), and the underprivileged (ordinary people)because they are influenced by factors of power or rank, (2) the causes ofJavanese stratification are several one factor is wealth, power and povertybecause in general the cause is from a person's economic factors, and (3) theimpact of social stratification of the Javanese community one of which isdiscriminatory from various parties both upper and lower classes, then existence of ethnocentr...
Jurnal Pembahsi (Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia), 2019
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan dimensi gender dalam novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer melalui tokoh Gadis Pantai. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer yang terbit pada pada September 2011 cetakan ke tujuh yang diterbitkan oleh Lentera Dipantara dengan tebal 270 halaman. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis karya. Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa dari analisis dimensi gender melalui analisis kedudukan tokoh perempuan yaitu Gadis Pantai (Mas Nganten) ditemukan Mas Nganten memiliki sifat lemah atau inferior, yaitu lebih rendah dari laki-laki, ia merelakan dirinya hanya menjadi abdi suami, dan menjalankan perintah tentang apa yang boleh dan tidak boleh dikerjakan tanpa izin suami. Sedangkan melalui analisis kedudukan Bendoro, ditemukan bahwa Bendoro adalah seorang pembesar yang berkuasa. Meskipun ia dengan Mas Nganten dalam ikatan suami istri, ia tetap berkedudukan lebih tinggi dari Mas Nganten. Ia merupakan pemilik diri Mas Nganten yang berhak memberi peraturan tentang apa yang boleh Mas Nganten lakukan. Berdasarkan sikapnya, penulis menggambarkan kehadiran tokoh perempuan memiliki sifat lemah. Kata Kunci: Dimensi gender, kedudukan tokoh perempuan, kedudukan tokoh laki-laki, dan sikap penulis.
2021
Concubinage is an activity that positioning women from ordinary society type becomes a group dominated by class and gender. The Girl from The Coast novel has a relationship between gender concept and the class issue in Javanese society culture. In this novel, there is a Javanese women's concubinage dynamic constructed by the strong genealogy in society that the Priyayi community has authorization to the women around. Based on this case, this research will concern with (1) how the genealogy on Javanese women concubine in The Girl from The Coast novel (2) how the concubinage social dynamics happen in The Girl from The Coast novel. The research used a qualitative method, descriptive method, and sociology of literature approach. The data is formed by word and sentence sourced from The Girl from The Coast novel. An indicator table is used as a research instrument. The data is collected by using library research. The data is analysed through several techniques such as data reduction a...
DEIKSIS, 2020
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui citra perempuan yang ada di dalam novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer. Ananta Toer membungkus novel ini sangat berlawanan dengan nilai-nilai feminisme. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang mana metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah metode deskriptif analitik. Subjek penelitian ini adalah novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer. Hasil penelitian menunjukkan hasil bahwa novel ini citra perempuan sangat jelas. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan teknik baca dan catat. Kemudian, analisis data dilakukan dengan teknik deskriptif kualitatif. Ketidakberdayaan seorang Gadis Pantai yang hidup dengan penuh tekanan dari Bendoro. Di sisi lain, Gadis Pantai dianggap terpandang di kampungnya sendiri.
MABASAN
Peran perempuan yang selalu tersubordinasikan dan termajinalisasikan telah menjadi isu utama bagi tiap karya sastra atau novel yang muncul di Indonesia, mulai dari novel Siti Nurbaya karya Marah Rusli hingga pada novel Saman karya Ayu Utami. Isu tersebut lahir akibat realitas masyarakat tradisi di Indonesia terutama yang berkaitan dengan pengaruh amat kental dari sistem pemerintahan masa kolonial Belanda. Pulau Jawa termasuk pulau yang menjadi kawasan pusat pemerintahan kolonial khususnya di kawasan Jawa Tengah. Novel yang menarik perhatian pembaca adalah novel-novel Pramoedya Ananta Toer dikarenakan novel-novelnya dianggap sebagai bukti sejarah Indonesia sejak zaman penjajahan hinggan zaman kemerdekaan. Salah satunya adalah novel Gadis Pantai yang pertama kali diterbitkan tahun 2003, tetapi sebelumnya telah beredar sejak tahun 1963. Isinya berisi tentang perwajahan perempuan Jawa yang terbelenggu oleh budaya dan tradisi bangsawan Jawa atas dasar pengaruh kolonial. Permasalahan yan...
Jurnal Tarbiyah : Jurnal Ilmiah Kependidikan
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran ideologi feminis di dalam novel Bumi Manusia. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif yang menggunakan kata-kata sebagai sumber data. Sumber data penelitian ini berasal dari teks novel Bumi Manusia karya Penulis Ananta Toer. Instrument penelitian adalah peneliti sendiri karena peneliti sebagai alat pengumpul data sekaligus menjadi penganalisis data. Berdasarkan hasil analisis Bumi Manusia merupakan sebuah novel yang mengandung ideologi feminisme poskolonial dengan tujuan merekonstuksi posisi perempuan di dalam masyarakat.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
ALAYASASTRA, 2019
Journal Educational of Indonesia Language
Metahumaniora
Seminar Nasional Menduniakan Bahasa dan Sastra Indonesia, 2019
Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 2012
J Simbol, 2015
Jurnal Ilmiah KORPUS
Bahasa Dan Sastra, 2013
DWIJA CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik
Diksatrasia : Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 2022
RETORIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 2017
Diksatrasia : Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 2022