Tantangan Keamanan Dan Etika TI Penggunaan TI dalam bisnis memiliki dampak besar pada masyarakat dan akhirnya akan menimbulkan berbagai isu etika dalam hal kejahatan, privasi, individualitas dan lainnya. TI dapat memiliki hasil yang bermanfaat dan juga merusak pada masyarakat serta pihak-pihak disetiap area ini. Tanggung jawab etika dari professional bisnis praktisi bisnis memiliki tanggung jawab untuk menyebarluaskan penggunaan TI yang beretika di tempat kerja. Seorang manajer ataupun praktisi bisnis bertanggung jawab membuat keputusan mengenai berbagai aktivitas bisnis dan penggunaan TI, yang mungkin memiliki dimensi etika yang harus dipertimbangkan. Contohnya : Haruskah praktisi bisnis secara elektronik memonitor aktivitas kerja para karyawan dan email mereka. Haruskah membiarkan karyawan menggunakan komputer di tempat kerja mereka untuk kepentingan pribadi atau membawa pulang berbagai copy software untuk digunakan sendiri. Haruskah secara elektronik mengakses catatan pribadi karyawan atau berbagai file ditempat kerja karyawan Haruskah menjual informasi pelanggan yang di ekstrasi dari sistem pemrosesan transaksi ke perusahaan lain Etika bisnis (business ethics) berkaitan dengan berbagai pertanyaan etika yang harus dihadapi para manajer dalam pengambilan keputusan mereka sehari-hari. Teori stakeholder (stakeholder theory) dalam etika bisnis menekankan bahwa para manajer memiliki tanggung jawab etika untuk mengelola perusahaan demi kebaikan semua pemilik kepentingan, yang terdiri dari individu atau kelompok dengan kepentingan atau kebutuhan atas perusahaan. Hal ini biasanya meliputi para pemegang saham perusahaan, karyawan, pelanggan, pemasok, dan masyarakat setempat. Kadang kala istilah tersebut diperluas dengan memasukkan semua kelompok yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh perusahaan, seperti pesaing, lembaga pemerintahan dan kelompok kepentingan khusus.