Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
9 pages
1 file
KEMAMPUAN TANAH MENGIKAT AIR DAN LAJU GERAK KAPILARITAS AIR PADA BEBERAPA JENIS TANAH YANG TERDAPAT DI SEKITAR UNIVERSITAS RIAU Yunita Sari NIM : 1405112576 Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru 28293 E-mail : [email protected] ABSTRACT Penelitian dilakukan untuk mengetahui laju gerak kapilaritas air dan kemampuan beberapa jenis tanah dalam mengikat air pada tanggal 18 Maret 2016. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan grafik serta di analisis secara deskriptif. Data hasil penelitian mengenai percobaan kapilaritas air dengan melakukan perbandingan ketinggian air (cm) pada kapiler tabung pada ketiga jenis sampel tanah dalam waktu t menunjukkan hasil bahwa tanah humus mempunyai kemampuan kapilaritas air lebih besar daripada kedua sampel tanah lainnya yaitu 5 cm/menitnya. Sedangkan data hasil kedua yaitu mengukur volume air yang tertahan untuk menentukan kapasitas tanah lapang pada setiap jenis tanah yaitu tanah hitam, tanah humus dan tanah pasir, didapat hasil bahwa tanah hitam memilki kemampuan kapasitas lapang yang lebih besar dibandingkan dua sampel tanah lainnya yaitu mampu menahan 12 ml air dari 20 ml volume air yang dituangkan. Key Words: Gerak Kapilaritas Air, Kapasitas Lapang Tanah
Praktikum Untuk mengetahui gerak kapilaritas air pada tekstur tanah pasir, tanah kebun, tanah liat dan Untuk mengetahui kemampuan tanah mengikat air telah dilakukan di Laboratorium PMIPA FKIP Universitas Riau pada tanggal 30 Oktober 2014 dengan metode percobaan menggunakan tiga tekstur tanah yaitu tanah pasir, tanah kebun dan tanah liat dengan tanah yang telah di haluskan terlebih dahulu. Dengan menggunakan alat pipa gelas berdiameter, panjang masing-masing 5 cm : 60 cm yang telah ditutup dengan kain kasa serta 20 ml aquades masing-masing tabung memberikan hasil bahwa tanah liat lebih kuat mengikat air dibandingkan dengan tanah kebun yang kedua dan yang terakhir tanah pasir. Ditandai dengan laju kapilaritas air yang di hitung dalam interval waktu yang lebih cepat dan volume air yang di teteskan dalam gelas ukur.
Abstrak: The study was conducted to determine the capillary movement of water and the soil's ability to bind with water in some types of soil samples of sand soil, garden soil and sand soil in which to do on Saturday October 31, 2015. The research was conducted with the experimental method. The data obtained are presented in tables and chart as well as in the descriptive analysis. Experimental research data regarding water capillarity to conduct comparative water height (cm) in the capillary tube on three types of soil samples in time t showing results that have the ability of sand soil water capillary water is greater than the other two soil samples that is 4 cm / minute. While the data of the second is to measure the volume of water retained to determine the capacity of the terrain on any type of soil is sandy soil, garden soil and clay, the result is that the sandy soil has the capacity field capacity greater than two samples of other land that is capable of holding 13 ml water of 20 ml volume of water being poured.
Football as one of many favorite of entertainment by the people indonesia, make management practices football must be held a good based on the principles of professionalism, fairplay and also independence, it is very important to remember football need resources supporters that are large, both in any material thing and non matter, hence the involvement of various parties should have be addressed wisely, so that a sportive spirit and sincerity of steakholder should always emphasized.Conflict that appears sometimes caused by several things, for his: 1). the difference of interest between steakholder persepakbolaan land water to move could set conflict, 2). Allocation power and authority uneven, so as to make steakholder persepakbolaan in the country each other scrambling power, 3).The emergence of a powerful person who is outside system, often affect the owner rights in decision-making and decision-making, so as to make the decision and policy that has been taken is segmented oriented. he condition that is what often makes persepakbolaan land water into unstable , so that necessary step's: 1 .Conflict resolution through persuasive approach through actor's who has the authority to sit with and discuss conflict resolution , like what ever be done by the youth and roy suryo, 2) .penyelesaian conflict by the way the termination of activity persepakbolaan in total, Then forming and memproyeksiakan persepakbolaan with the the new guy and energy professionals from abroad , so that netralitasnya can be maintained, 3). Conflict resolution through revolution persepakbolaan the country, with to change the system persepakbolaan land management water and stop government interference, and fully returned to the community, with the principles of: of the people , by people for people. Keyword: Conflicts Football, Power And Authority, With The Sacred Printing Public. Abstraksi Sepakbola sebagai salah satu hiburan yang banyak digandrungi oleh rakyat Indonesia, membuat praktik pengelolaansepakbola harus diselenggarakan secara baik berdasarkan asas profesionalitas, fairplay dan jugakemandirian, hal ini sangat penting mengingat sepakbola memerlukan sumberdaya pendukung yang besar, baik dalam hal materi maupun non materi, oleh karena itu keterlibatan berbagai pihak seharusnya bisa disikapi secara bijak, sehingga semangat sportifitas dan ketulusan dari steakholder harus selalu ditekankan. Konflik yang muncul terkadang disebabkan oleh beberapa hal, yakni: 1).Perbedaan Kepentingan antar steakholder persepakbolaan tanah air sehingga dapat menyulut konflik, 2). Alokasi kekuasaan dan kewenangan yang tidak merata, sehingga membuat steakholder persepakbolaan di tanah air saling berebut kekuasaan, 3). Munculnya orang kuat yang berada di luar sistem, yang sering mempengaruhi pemilik kewenangan dalam pengambilan keputusan dan pembuatan kebijakan, sehingga membuat keputusan dan kebijakan yang diambil bersifat segmented oriented. Kondisi itulah yang sering membuat persepakbolaan tanah air menjadi tidak stabil, sehingga diperlukan langkah – langkah:1). Penyelesaian konflik melalui pendekatan persuasif melalui aktor – aktor yang memiliki kewenangan supaya dapat duduk bersama dan membicarakan penyelesaian konflik, seperti
LAPORAN PRAKTIKUM KONSERVASI LAHAN DAN AIR ACARA V
KALIMANTAN BARAT TUGAS KELOMPOK PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP Disusun Oleh : Fahira Trita Gading (2016820005) Putri Kinanti (2016820016) Dede Amelia (2016820042) Dewi Putri Kusmiati (2016820048) PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2018 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Provinsi Kalimantan Barat merupakan Provinsi yang dijuluki Provinsi Seribu Sungai. Julukan ini selaras dengan kondisi geografis Kalimantan Barat yang mempunyai ratusan sungai besar dan kecil. Di Kalimantan Barat sendiri memiliki 5(lima) wilayah sungai, yaitu wilayah sungai kapuas, wilayah sungai jelai kendawangan, wilayah sungai pawan, wilayah sungai mempawah, dan wilayah sungai sambas. Wilayah sungai Kapuas merupakan wilayah sungai terbesar yang ada di Provinsi ini. Wilayah sungai Kapuas ini sendiri memiliki 9 DAS didalamnya dan DAS Kapuaslah yang menjadi DAS terluas di wilayah sungai ini. Menurut Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografi dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktifitas daratan. Sedangkan menurut Asdak (1995) Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah daerah yang di batasi punggung-punggung gunung dimana air hujan yang jatuh pada daerah tersebut akan ditampung oleh punggung gunung tersebut dan akan dialirkan melalui sungai-sungai kecil ke sungai utama. DAS juga merupakan ekosistem dimana unsur organisme dan lingkungan biofisik serta unsur kimiawi berinteraksi secara dinamis dan didalamnya terdapat keseimbangan sirkulasi dari material dan energi. Ekosisitem DAS, terutama DAS di bagian hulu sangat penting karena mempunyai fungsi perlindungan terhadap keseluruhan dari bagian DAS. DAS Kapuas melewati 6 Kabupaten dan 1 Kota, diantaranya Kabupaten Kapuas Hulu, Kabupaten Melawi, Kabupaten Sintang, Kabupaten Sekadau, Kabupaten Sanggau, Kabupaten Landak, Kabupaten Kubu Raya dan Kota Pontianak. Sungai Kapuas ini merupakan sumber air baku dari sebagian besar kabupaten dan kota di Kalimantan Barat. Namun, sangat disayangkan keadaan DAS Kapuas saat ini dalam keadaan yang buruk. Tingkat pencemaran yang tinggi menyebabkan sumber air baku utama di Kalimantan Barat ini dapat dikatan tidak layak pakai. Hal ini menyebabkan perlu dilakukannya konservasi pada DAS Kapuas ini. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI), konservasi adalah pemeliharaan dan perlindungan sesuatu secara teratur untuk mencegah kerusakan dan kemusnahan dengan jalan mengawetkan; pengawetan; pelestarian
Produksi benih memiliki peran langsung dalam peningkatan pembangunan pertanian yaitu varietas unggul dan benih bermutu yang mempengaruhi produksi dan produktivitas serta efisiensi, mutu, dan daya sainghasil pertanian Tujuan dari praktikum ini yaitu unutk mengetahui pengaruh dari luas persinggungan terhadap perkecambahan benih. Praktikum ini dilakukan di Lab. Agro-tenologi A, pada hari Rabu, 08 November 2017. Rancangan percobaan pada praktikum ini menggunakan RAL 2 faktorial denga faktor pertama benih ( kacang tanah dan jagung) dan faktor kedua yaitu laus lubang sterofom 6 mm; 3.5 mm; 2 mm; 1 mm). hasil pada praktkum kali ini adalah Hasil terbaik pada masing masing luas persinggungan ialah ulangan kelima sedangakan.Ulangan 2 tidak adanya benih yang dapat tumbuh pada masing masing pesinggungan Benih yang ditanam pada luas persinggungan kecil memliki hasil tebaik sebanyak 7 benih yang tumbuh Pada hasil terendah yaitu pada luas persinggungan sedang dengan jumlah yang tumbuh sebanyak 2 benih saja.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.