Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
18 pages
1 file
Psikoislamedia : Jurnal Psikologi, 2017
Perkembangan remaja penting untuk dikaji ulang, karena setiap individu melewati usia remaja dalam rentang kehidupannya. Remaja harus mampu mengembangkan seluruh potensi baik yang ada dalam dirinya sehingga mampu melewati perkembangannya tanpa stres dan penuh kebimbangan. Sehingga teori yang mengatakan usia remaja adalah identik dengan usia badai dan sress adalah keliru. Saat ini semakin banyak remaja mengalami hambatan dalam melaksanakan tugas perkembangannya padahal remaja dituntut agar mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman dengan tetap menjaga keimanan yang kokoh, tidak terlibat narkoba, adiktif terhadap pornografi, melakukan seks bebas, dan menjadi korban pelecehan seksual. Adapun tujuan yang hendak dicapai adalah bagaimana perkembangan remaja mampu melewati fase kritis dengan tidak mengalami tekanan yang berat, sehingga berdampak pada perilaku negatif . Studi ini menelaah beberapa kajian teori dan menyesuaikan dengan fenomena yang terjadi saat ini, dan menunjukkan bahwa re...
Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik emosi, tubuh, minat, pola perilaku, dan juga penuh dengan masalah masalah . Oleh karenanya, remaja sangat rentan sekali mengalami masalah psikososial, yakni masalah psikis atau kejiwaan yang timbul sebagai akibat terjadinya perubahan social (TP-KJM, 2002).
Adolescence is the period of transition from child to adult. Early adolescence is marked by rapid physical growth, with the start functioning of hormones secondary. The physical changes that occur throughout adolescence involves three things: (1) the acceleration of growth, (2) the process of sexual maturation, and (3) a multifaceted changes in body proportions. At the beginning of adolescence physical growth already resemble adult humans is not accompanied by the rapid development of the same psychic. Their physical and psychological changes in adolescents, the tendency of teens will experience problems in adjusting to the environment. It is expected that teens can lead to developmental task well and responsibly. Therefore the guidance of parents and teachers is necessary so that teenagers do not be misguided, because the community so many negative influences that can afflict teenager's future. Keywords: adolescents, secondary hormonal, physical growth, mental development, problems.
Jurnal Psikologi : Jurnal Ilmiah Fakultas Psikologi Universitas Yudharta Pasuruan
Pre-adolescent development tasks occur in children aged 6-12 years, through social interactions driven by the support and praise of the nearest person children will develop a sense of pride about abilities, eradicate Creativity, train skills, have responsibilities and build a sense of competence. The phenomenon that happens is the role of father and mother that is invisible in the task of pre-adolescent development on the subject. In addition, the subject's behavior is like saying harsh, bullying and feeling ruled by the possibility is a form of compensation for the subject's failures in the development stage. This phenomenon shows that this is important to watch. This research is aimed at finding out the role of pre-adolescent development underpinned by the role of father and mother. This research was carried out in the Market Capital area, the subject of the research was two brothers who lived with her ears. This study uses interview and observation methods, to verify data...
Menurut Havighurst, tugas perkembangan merupakan tugas yang muncul apabila pada saat atau sekitar periode tertentu dari kehidupun individu. Apabila individu mampu melaksanakan tugas dengan berhasil, maka akan menimbulkan rasa bahagia dan membawa kearah keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas berikutnya. Sebaliknya apabila mengalami kegagalan, maka akan menimbulkan perasaan tidak bahagia dan mengalami kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas berikutnya.
ABSTRAK Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Salah satu tugas perkembangan remaja adalah mencapai kemandirian dan pemilihan karir. Kematangan karir merupakan keberhasilan seseorang dalam mencapai tugas perkembangan karir sesuai tahapan perkembangannya. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa siswa belum mempunyai perencanaan yang matang mengenai karirnya. Berbagai kondisi dimungkinkan berpengaruh dalam proses kematangan karir. Siswa dengan locus of control internal mempunyai kemampuan dalam evaluasi terhadap kondisi dirinya sehingga mempunyai gambaran yang realistik mengenai diri. Melalui gambaran diri yang realistik, memungkinkan siswa dapat membuat perencanaan karir yang matang. Selain itu, siswa yang mengembangkan konsep diri yang positif akan lebih melibatkan diri dalam eksplorasi karir dan mengembangkan tingkah laku yang tepat dalam menghadapi karir. Locus of control internal dan konsep diri menjadi suatu kondisi yang dapat membantu siswa dalam kematangan karirnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara locus of control internal dan konsep diri dengan kematangan karir pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Surakarta. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster sample. Pengambilan sampel dengan menggunakan cluster random sampling. Data penelitian dikumpulkan dengan skala kematangan karir, skala locus of control internal dan skala konsep diri. Skala kematangan karir terdiri dari 44 item valid dengan koefisien reliabilitas 0,916. Skala locus of control internal terdiri dari 40 item valid dengan koefisien reliabilitas 0,905. Skala konsep diri terdiri dari 43 item valid dengan koefisien reliabilitas 0,897. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai F-test = 45,803; p < 0,05, dan nilai R = 0,720. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima, yaitu ada hubungan yang signifikan antara locus of control internal dan konsep diri dengan kematangan karir pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Surakarta. Nilai R2 dalam penelitian ini sebesar 0,519 atau 51,9%, sumbangan efektif locus of control internal terhadap kematangan karir sebesar 42,5476% dan sumbangan efektif konsep diri terhadap kematangan karir sebesar 9,3212%. Kata kunci : kematangan karir, locus of control internal, konsep diri ABSTRACT Teenager is a changing phase from childhood into adult. One of the purpose of this phase is to achieve independence and choose career. Career maturity is a person's success in a achieving the
Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar
Tulisan ini membahas serta menganalisis fase dan tugas-tugas perkembangan pada anak SD. Seperti yang kita ketahui, fase serta tugas perkembangan yang dimiliki oleh anak berbeda sesuai dengan kondisi perkembangan anak tersebut. Berdasarkan penelitan melalui kajian pustaka yang dilakukan, diperoleh hasil siswa sekolah dasar berada fase kanak-kanak akhir yang memiliki perkembangan dari segi fisik-motorik, kognisi, sosio-emosional, bahasa, dan moral keagamaan. Inilah yang menjadi sebuah alasan mengapa seorang pendidik atau calon pendidik perlu memikirkan fase pengembangan dan siswa sekolah dasar. Manfaat dari penelian ini adalah melalui pemahaman guru tentang tugas dan fase perkembangan siswa, dapat diantisipasi tentang berbagai upaya pengembangan, baik di sekolah rumah dan masyarakat, selain itu dengan mengetahui fase perkembangan siswa dapat menyesuaikan tugas-tugas perkembangan yang harus dikuasai siswa dengan fase perkembangannya.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Carolus Journal of Nursing
SCHOULID: Indonesian Journal of School Counseling
Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Aisyiyah, 2017