Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2010, Jurnal Sosio-Religia
Two concept of the consumers behavior theory that already been developed in conventional economics is economic rationality and utilitarianism. Indifference curve is a tool to analysis about utility maximize in consumer behavior theory, but this maximize theory has a boundary that called by budget constraint. In Islamic economics, the boundary of Moslem consumer to maximize utility is not enough only by budget constraint but also added by shariah principle. This boundary called by budget and shariah constraint. The position of budget and shariah constraint is below of budget constraint in conventional economics.
perjuangan kemerdekaan oleh orang islam, 2019
This study deals with the dynamics of the struggle of the Muslims to achieve independence both de jure and de facto since the Japanese occupation until after the independence revolution. The method used is historical methods ranging from heuristics, criticism, interpretation and historiography. The documents used range from books, printed and online journal articles. The results of the study show that there are several criteria for the struggle of Muslim believers in Indonesia, namely: first, political struggle. In this case Islamic organizations and Islamic leaders sought to obtain such independence by means of constitutions and organizations that were legalized by the Dutch, such as MIAI which was replaced with Masyumi, social-religious organizations such as Muhammadiyah, NU, Persis and others. Meanwhile in the independence preparation institutions they participated as members of the BPUPKI and formulated the basis for an independent Indonesia. Second, the struggle for state ideology. In this case the Muslims fight for the foundation of the state is Islamic law, and they are not dealing with the Japanese but the national group. The difference between them revolves around the separation of religion from the country which is fought by national groups, whereas Islamic groups fight for Islam as the basis of the state. Third, resistance with rebuke, for example, the Japanese act of implementing the seikere tradition was not only opposed by the NU, but also other Islamic leaders. Abstrak Kajian ini berkaitan dengan dinamika perjuangan kaum muslim untuk mencapai kemerdekaan baik secara de jure maupun de facto sejak masa penjajahan Jepang sampai setelah revolusi kemerdekaan. Metode yang digunakan yaitu metode sejarah mulai dari heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Adapun dokumen yang digunakan mulai dari buku, artikel jurnal baik yang cetak maupun online. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa kriteria perjuangan kauam muslim di Indonesia yaitu: pertama, perjuangan secara politis. Dalam hal ini organisasi-organisasi islam dan tokoh-tokoh Islam berusaha untuk mendapatkan kemerdekaan tersebutt dengan jalan konstitusi dan organisasi yang di legalkan oleh belanda, seperti MIAI yang diganti dengan Masyumi, organisasi sosial keagamaan seperti muhammadiyah, NU, Persis dan lain sebagainya. Sementara itu dalam lembagapersiapan kemerdekaan mereka ikut sebagai anggota BPUPKI dan merumuskan dasar Negara Indonesia merdeka.Kedua, perjuangan idiologi negara. Dalam hal ini kaum muslim memperjuangkan dasar negara adalah syariat Islam, dan mereka tidak berhadapan dengan pihak Jepang melainkan kelompok nasional. Perbedaan antara mereka berkisar pada adanya pemisahan agama dari negera yang di perjuangkan oleh kelompok nasional, sebaliknya kelompok islam memperjuangkan Islam sebagai dasar negara. Ketiga, perlawanan dengan teguran, misalnya tindakan Jepang memberlakukan tradisi seikere tidak hanya ditentang kalangan NU, tetapi juga tokoh Islam lain. Kata Kunci:Kaum Muslim, Kemerdekaan, Perjuangan.
ABSTRAK Cinta kepada ilmu pengetahuan termasuk dalam tingkah laku cinta. Ia adalah manifestasi kecintaan kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW. Oleh kerana asas Islam ialah ilmu pengetahuan, maka untuk menjadi seorang yang merealisasikan peranannya sebagai Muslim dia berhajat kepada ilmu. Kertas kerja ini bertujuan menjelaskan hubungan antara cinta ilmu dengan keperibadian Muslim. Kajian dilakukan dengan meneliti ayat-ayat al-Quran dan hadis berkaitan keperibadian Muslim cemerlang dan keperibadian ilmuwan serta hubungan antara kedua-duanya. Dapatan menemukan pelbagai ungkapan dalam al-Quran berkaitan keperibadian dalam Islam antaranya Muslim, mukmin dan muhsin. Manakala keperibadian ilmuwan pula diungkapkan sebagai Ulu al-Albab, Ulu al-Absar, Al-Rasikhun fi al-c ilm dan al-c Ulama'. Selain itu, ahli falsafah Islam juga telah mengemukakan konsep Insan Kamil sebagai gambaran keperibadian Muslim cemerlang. Semua keperibadian ini didapati menyatakan nilai keilmuan dan kecintaan kepada ilmu merupakan sifat terpenting bagi seorang Muslim cemerlang. Maka dapat difahami bahawa kecintaan kepada ilmu boleh disuburkan dengan pembentukan peribadi Muslim cemerlang. Kata kunci: cinta ilmu, keperibadian Muslim cemerlang, Insan Kamil, Ulu al-Albab Pendahuluan Perbincangan berkenaan keperibadian dari perspektif Islam banyak diambil daripada teori sufisme kerana ia bersifat mutlak, dapat diterjemahkan dalam realiti kehidupan, universal dan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Teori keperibadian sufisme fokus kepada kesedaran diri dan kefahaman yang tinggi dengan meningkatkan perkembangan spiritual. Kaedahnya adalah dengan mencintai Allah SWT sebagai pembentuk kepada keperibadian dan kaedah mendapatkan pengetahuan (Shahabuddin & Rohizani 2007). Tumpuan terhadap aspek spiritual ini adalah seperti yang diketengahkan oleh al-Ghazali (2004) bahawa terdapat empat unsur dalam diri iaitu roh, aql, qalb dan nafs. Antara keempat unsur ini, qalb merupakan tonggak utama kepada keperibadian dan perlu diberikan tumpuan khusus kerana ia mempunyai dua sifat khusus iaitu kebijaksanaan dan kemahuan (Fariza, Salasiah dan Mohd. Jurairi 2015).
Di zaman ini sangat banyak himbauan yang diberikan pemerintah Indonesia. Mulai dari memakai masker sampai hal yang terbaru memakai jaket apabila memakai transportasi umum agar kita semua terhindar dari virus covid 19. Yang sampai saat ini penularannya masih banyak, terutama pada kota-kota besar di Indonesia
Oleh: Qurrotul A'yun 1203250 5 IPS B PROGRAM S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR KAMPUS CIBIRU UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2014 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, sekaligus sholawat serta salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, juga kepada para keluarganya, sahabatnya, serta kita sebagai umatnya sampai akhir zaman. Alhamdulillah atas izin dan ridho-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul " BAITUL MUSLIM DALAM PERSPEKTIF ISLAM" ini. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Seminar Pendidikan Agama Islam pada semester lima konsentrasi IPS B. Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Dra. Jenuri, S.Ag, M.Pd selaku dosen pengampu yang telah memberikan arahan dan bimbingannya dalam belajar dalam mata kuliah Seminar Pendidikan Agama Islam . 2. Perpustakaan Tutorial dan sahabat-sahabat saya yang telah memberikan ijin dalam peminjaman buku sumber.
Islam is the graceful religion that gives the rules towards women about how they act to their husband in domestic environment in order to build the togetherness fairly. Not to mention in the marriage life, the roles of wives are very important. They should behave politely, sweetly, kindly, and full of love and trust to their husband. Besides, a wife also should try to possess the adorable acts towards the husband. Moreover, as a mother for her children, a woman should also able to afford the rights and obligations to the children based on their physical dan psychological development, so that the children could contribute to the religion, country, and their nation. PENDAHULUAN Hak-hak asasi wanita telah mencapai tingkat signifikansi yang tinggi di era modern pada umumnya dan di dunia Islam pada khususnya. Secara historis, perempuan selalu berada di bawah laki-laki. Kaum wanita sering dianggap sebagai makhluk the second sex sebagaimana yang dijelaskan oleh Simon de Beauvoir. Namun demikian, semua kesan tersebut telah mengalami perubahan yang sangat cepat. Proses liberalisasi perempuan telah mencapai signifikan baru, khususnya setelah Perang Dunia Kedua (PD II) (Asghar Ali Engineer, 2003: 12). Kris Budiman (1999: 122) mengutip alKitab mengatakan bahwa Tuhan menciptakan wanita (Hawa) dari tulang rusuk lelaki (Adam) sebagai afterthought, untuk menjadi penolong atau supelmen pria (periksa Kitab Kejadian, 2: 21-23). Tetapi, peranan yang rendah ini kini ditolak oleh semakin banyak wanita. Status wanita berbeda-beda sepanjang zaman. Bila diukur dengan kekuatan dan partisipasinya dalam kehidupan sosial dan intelektual masyarakat, status mereka agak tinggi pada akhir kekaisaran Romawi, kemudian sangat menurun dengan penyebaran agama kristen " , begitu kata Horton dan Leslie, mengawali tulisannya tentang diskriminasi seks sebagai masalah sosial. Orang boleh setuju atau tidak dengan pendapatnya. Tetapi yang jelas, pandangan bahwa wanita adalah makhluk rendah bukan milik orang Yahudi saja. Kongfucu (Confucius) menyatakan bahwa ada dua jenis manusia yang sukar diurus, yaitu turunan orang rendahan dan wanita. Aristoteles, tokoh logika terkenal itu, malah menyebut wanita sebagai manusia yang belum selesai, yang tertahan dalam perkembangan tingkat bawah (Jalaluddin Rahmat, 1986: 124). Bahkan dalam ideologi patriarki, secara tegas disebutkan bagaimana bentuk kekuasaan laki-laki terhadap perempuan, yang pada akhirnya juga memasuki ruang negara. Dengan demikian, tampaknya pihak negara dan semua kebijakannya masih menunjukkan upaya mengukuhkan ideologi patriarki dalam berbagai kebijakannya. Selain dalam konsep perkawinan, juga dalam bidang organisasi dan pemerintahan (Zohra Andi Baso, 2000: 8). Pada zaman jahiliah, wanita juga menempati posisi yang sangat terhina, dia tidak memiliki hak untuk memperoleh warisan bahkan dapat diwariskan oleh suaminya kepada anak
Banyaknya macam dan ragam pilihan pemenuhan kebutuhan hidup akan sangat menguntungkan konsumen. Konsumen lebih leluasa memilih sesuai dengan kebutuhan sesuai keinginan. Konsumen bisa memilih dari harga yang paling murah sampai harga yang paling mahal. Tergantung pada anggaran (budget) dan keinginan konsumen. Namun, konsumen sering bereaksi untuk mengubah pikiran pada menit-menit terakhir dalam memutuskan untuk melakukan pembelian. Di sinilah, prilaku konsumen menempati posisi penting dalam pengambilan keputusan. Prilaku adalah aktifitas individu untuk mengevaluasi, memperoleh, menggunakan, atau mengatur barang dan jasa. Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen. Factor tersebut adalah faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologi dari pembeli. Selain hal-hal tadi ada faktor lain yang sangat penting dalam pengambilan keputusan konsumen yaitu motivasi. Motivasi itu sendiri sebagai pemberi dan penggerak yang menciptakan kegairahan seseorang agar mereka mau bekerjasama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala upaya untuk mencapai kepuasan. Dalam Islam ada pembedaan yang jelas, yaitu halal dan haram. Dengan kata lain, dalam sebuah kegiatan ekonomi dilarang mencampur adukkan antara yang halal dan haram. Hal tersebut merupakan bagian dari batasan konsumsi dalam perilaku konsumen muslim.
Pada topik nilai-nilai umum kemanusiaan dalam perspektif agama islam akan membahas isu-isu tentang makna agama islam, hakekat kemanusiaan dalam perspektif agama islam, Hak Asasi Manusia, dan perbedaan konsep HAM dalam paandangan Islam dan Barat.
EL-HIKMAH: JURNAL KAJIAN DAN PENELITIAN PENDIDIKAN ISLAM, 2020
A leader is someone who has a great responsibility in the organization for social life, being a leader must have a good relationship in cultural life so that it can be used as an example by its members. In Islam itself it is conveyed to the Ummah to becomea leader in accordance with the existing Shari'a in the teachings of Islam, which subsequently leads to Islamic Leadership. Islamic leadership is a balance of leadership with the concept of the world and the hereafter, thetask of leadership is not only atask that is held only for members, but also in the presence of Allah SWT. Allah has sent an Apostle who can be an example for Muslims to carry out Islamic Leadership as the Prophet Muhammad. Islamic leadership prioritizes the values put forward by Islam and also everything that is done because it expects God's blessing. Islamic leadership is more than part of the goals taken while in organizational leadership in general, support the strengthening of the establishment of Islamic order in the organization. Islamic leadership supports absolute leadership or leadership that is authorized, this leadership has a distinct characteristic of leadership in general.
Abstrak: Keluarga merupakan unit yang terkecil dalam masyarakat di mana anak-anak mulai belajar berkomunikasi dan melakukan interaksi dengan orang dewasa. Salah satu bentuk pembinaaan yang perlu diberikan oleh keluarga kepada anak adalah dalam hal kecerdasan spiritual yang merupakan kecerdasan yang paling esensial dalam kehidupan manusia dibandingkan dengan berbagai jenis kecerdasan lain, seperti kecerdasan verbal-linguistik, kecerdasan logis-matematis, kecerdasan visual-spasial, kecerdasan jasmaniah-kinestetik, kecerdasan berirama-musik, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan interpersonal dan kecerdasan naturalistik. Penulis menemukan bahwa anak usia dini akan merasakan indahnya kehidupan beragama yang beraneka ragam dengan damai, sehingga pada waktu dewasa akan saling menghormati berbagai macam agama yang dianut oleh setiap orang. Dengan demikian, perhatian serius yang dicurahkan oleh setiap keluarga terhadap kecerdasan spiritual anak usia dini pada masa kini akan terasa kegunaannya pada masa mendatang. Abstract: The Role of Muslim Family in Developing Spiritual Intelligence in the Early Childhood. Family is the smallest unit of society in which children started to learn to communicate and interact with the adults. One of the forms of development to be provided by the family for the child is spiritual intelligence which is considered as the most essential one in human lives compared to other type of intelligences like verbal-linguistic, logic-mathematic, visual-spatial, physical-kinaesthetic, rhythmic-musical, intrapersonal, interpersonal and naturalistic intelligence. The author finds that children in their early childhood period may feel the beauty of miscellaneous religious lives peacefully, and consequently, when they become adults they will respect other religious adherent. Thus, serious attention allotted by any family for the sake of child intelligence during their childhood of today is hopefully beneficial in the foreseeable future. Kata Kunci: pendidikan, psikologi, kecerdasan spiritual, anak usia dini
jurnal pionir, 2018
Abstrak Islam adalah agama haq yang diturunkan oleh Allah SWT melalui rasul-Nya, Nabi Muhammad Saw. Dalam menuntun pemeluknya, ada pedoman berupa Al-Quran dan Hadist yang akan membimbing manusia ke jalan yang benar. Salah satu pedoman itu adalah kewajiban manusia untuk menaati segala yang diperintahkan untuk kehidupan yang lebih baik dan menjauhi segala larangan untuk menghindari diri dari perbuatan tercela. Dalam perjalanan dinamika kehidupan manusia, ternyata manusia tidak bisa hidup sendiri. Untuk itu manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai makhluk sosial karena manusia diciptakan memiliki kekurangan dan kelebihan mereka masing-masing. Dalam kondisi seperti ini mereka dituntut untuk saling mengenal dan menghargai satu sama yang lainnya, yang pada akhirnya mereka saling tolong-menolong. Setiap orang memiliki keinginan, niat, pikiran, pendapat, sifat, tingkah laku dan lain-lain yang berbeda-beda. Namun pada semua perbedaan itu terdapat juga kesamaan sehingga menimbulkan kesadaran untuk mewujudkan kelompok-kelompok dengan tujuan meningkatkan kesamaannya tersebut. Kondisi seperti ini pasti akan muncul sosok pemimpin idaman, diantara sejumlah orang yang memiliki kesamaan itu karena kemampuannya mewujudkan kepemimpinan baik dalam masyarakat maupun dalam lembaga pendidikan yakni kepemimpinan kepala sekolah. Kesamaan itu boleh jadi seperti kesamaan agama, ideologi, suku/ras dan lain-lain sehingga dibentuklah suatu kelompok yang akan dipimpin oleh seorang pemimpin idaman dan berkarakter. Kepemimpinan yang lebih mengarah pada tuntunan pendidikan agama Islam dengan prinsip-prinsip yang telah ada dalam Al-Quran dan keteladanan dari Rasulullah Saw.
Eksistensi lembaga keuangan khususnya sektor perbankan menempati posisi sangat strategis dalam menjembatani kebutuhan modal kerja dan investasi di sektor riil dengan pemiliki dana (agent of economic development). Perilaku konsumen (consumer behavior) adalah studi yang mengacu pada perilaku bahwa konsumen mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan melempar produk dan jasa dengan harapan untuk mencukupi kebutuhannya. Konsumen Muslim memiliki keunggulan bahwa mereka dalam memenuhi kebutuhannya tidak sekadar memenuhi kebutuhan individual (materi), tetapi juga memenuhi kebutuhan sosial (spiritual). Perilaku konsumen muslim dalam memilih barang yang akan dikonsumsinya sangat ditentukan oleh kandungan berkah yang ada dalam produk tersebut dan bukan masalah harga. Untuk mengetahui minat konsumen muslim terhadap Bank Syariah antara lain dengan mengacu pada Teori Tindakan Beralasan (Theory of Reasoned Action) yang dikemukakan oleh Fishbein dan Ajzen. Teori ini mengatakan bahwa sikap terhadap suatu perilaku bersama norma subyektif membentuk suatu minat untuk berperilaku tertentu. Jadi, minat dipengaruhi oleh dua variabel yaitu variabel sikap dan variabel norma subyektif. Terbit di Jurnal Penelitian STAIN Pekalongan
Didalam kehidupan sehari-hari ini, kebanyakan manusia tidak terlepas dari kegiatan konsumsi. Sebab manusia memiliki kebutuhan yang perlu dipenuhi, sehingga melakukan kegiatan konsumsi. Tetapi tidak semua kebutuhan dapat terpenuhi. Demikianlah keadaan manusia sebagaimana Allah tetapkan, ada yang dilapangkan rezekinya hingga berlimpah ruah dan ada pula yang dipersempit rezekinya, tidak dapat mencukupi kebutuhan pokoknya. Sesungguhnya Islam dalam ajarannya dibidang konsumsi tidak mempersulit jalan hidup seorang konsumen. Jika seseorang mendapatkan penghasilan dan setelah dihitung secara cermat hanya cukup hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan keluarga saja, tak ada keharusan baginya untuk mengeluarkan konsumsi sosial. Orang ini termasuk dalam kategori kelas rendah yang pas-pasan. Akan tetapi bagi yang pendapatanya lebih banyak dari itu, dan rupanya melebihi dari kebutuhan pokoknya, maka tak ada alasan baginya untuk tidak mengeluarkan konsumsi sosialnya. Dalam Islam, perilaku seorang kunsumen harus mencerminkan hubungan dirinya dengan Allah SWT. Inilah yang kita tidak dapati dalam islmu perilaku konsumsi konvensional. Setiap penggerakan dirinya, yang
sedikit yang hanya dapat merealisasikannya. Sedangkan kemiskinan yang sekarang ini menjadi problematika kehidupan. Yang selalu digambarkan dengan segala bentuk kekurangan, baik kekurangan secara spiritual maupun kekurangan secara material. Kemiskinan secara spiritual menggambarkan situasi dimana seseorang merasa kurang puas dengan apa yang telah dimilikinya, kurang mensyukuri nikmat yang diberikan Allah SWT, sedangkan kemiskinan secara material menggambarkan kegiatan ekonomis dimana seseorang memiliki pendapatan yang rendah dan susah untuk mencukupi kebutuhan. Masalah kemiskinan menjadi aspek penting dan memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan individu dan masyarakat, dan sangat mempengaruhi bagi perkembangan perekonomian dalam sebuah negara.Kemiskinan sudah menjadi momok sejak dahulu dalam kehidupan masyarakat. Problematika kemiskinan yang terjadi, dan yang dialami individualisme maupun sosialisme.
The concept of Islamic consumer behavior in micro economic approach is different from conventional economic. Conventional economic used utility indicator and Islamic economic used mashlahah indicator. Also, Islamic economy separated want and need, but conventional economic didn‟t Keywords : Consumption, Islam, conventional
Khairul Amin Ar Rahman, 2019
Abstrak Manajemen adalah kemampuan untuk mengatur dan melakukan kegiatan dengan baik. Dalam pendidikan, manajemen sangat diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikan itu sendiri. Jika pelaksanaan pendidikan telah berjalan tanpa diiringi fungsi-fungsi manajemen, maka tujuan pendidikan tidak akantercapai karena pelaksana pendidikan berjalansendiri-sendiri.Manajemen adalah sebuah disiplin ilmu yang meliputi banyak hal. Dalam pendidikan, manajemen meliputi manajemen keuangan, sarana dan prasarana, kurikulum, humasy, dan sebagainya. Hal ini menjelaskan bahwa manajemen dalam segala bidang pada pendidikan sangat diperlukan. Kepemimpinan merupakan kekuatan aspirasional, kekuatan semangat, dan kekuatanmoral yang kreatif yang mampu mempengaruhi para anggota untuk mengubah sikap, sehingga mereka menjadi konform dengan keinginan pemimpin. Untuk itu, maka gaya seseorang di dalam memimpin akan amat berpengaruh terhadap organisasi yang dipimpinnya, baik pengaruh itu bersifat positif maupun negatif terhadap organisasi tersebut. Kepemimpinan dalam Islam adalah kepemimpinan yang berdasarkan Kitabullah dan Sunnah Rasulullah SAW, oleh karena itu sosok pemimpin yang disyariatkan adalah pemimpin yang beriman sehingga hukum-hukum Allah Swt dapat ditegakkan dan diterapkan. Hukum-hukum Allah harus ditegakkan agar keadilan dan kebenaran dapat terjamah oleh orang-orang yang tertindas dan terdzalimi baik itu dari kalangan muslim maupun non muslim karena pada hakekatnya islam itu adalah rahmat bagi seluruh alam.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.