Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
32 pages
1 file
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang senantiasa berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul "Trauma Abdomen".
Bantuan Hidup Dasar, 2020
Bantuan hidup dasar merupakan pertolongan awal pada penderita yang mengalami kondisi yang dapat mengancam nyawanya atau kondisi kritis seperti, henti jantung dan henti napas yang memerlukan penanganan segera untuk mencegah kematian sedini mungkin dengan melakukan cardiopulmonalary rescucitation (CPR) atau resusitasi jantung paru (RJP). Pengkajiannya menggunakan C-A-B (Circulation, Airway, Breathing) untuk pasien yang mengalami henti jantung dan pengkajian A-B-C (Airway, Breathing, Circulation) untuk pasien yang mengalami henti napas. Selain melakukan pengkajian, saat kita menemukan pasien yang mengalami henti napas ataupun henti jantung tindakan pertama yang dilakukan adalah menghubungi sistem emergensi dan mengambil AED (Automated External Defibrilation) jika tersedia.
Sebuah teori dan paradigma dalam keperawatan sangatlah penting bagi seorang perawat karena menjadi dasar atau acuan untuk melakukan asuhan keperawatan.
mengenai komponen-komponen pendidikan dan fungsi TI dalam pendidikan
Kromatografi adalah suatu istilah umum yang digunakan untuk bermacam-macam teknik pemisahan yang didasarkan atas partisi sampel diantara suatu rasa gerak yang bisa berupa gas ataupun cair dan rasa diam yang juga bisa berupa cairan ataupun suatu padatan. Penemu kromatografi adalah Tswett yang pada tahun 1903, mencoba memisahkan pigmen-pigmen dari daun dengan menggunakan suatu kolom yang berisi kapur (CaSO4). lstilah kromatografi diciptakan oleh Tswett untuk melukiskan daerah-daerah yang berwarna yang bergerak ke bawah kolom. Pada waktu yang hampir bersamaan, D.T. Day juga menggunakan kromatografi untuk memisahkan fraksi-fraksi petroleum, namun Tswett lah yang pertama diakui sebagai penemu dan yang menjelaskan tentang proses kromatografi.
Triage adalah suatu konsep pengkajian yang cepat dan terfokus dengan suatu cara yang memungkinkan pemanfaatan sumber daya manusia, peralatan serta fasilitas yang paling efisien dengan tujuan untuk memilih atau menggolongkan semua pasien yang memerlukan pertolongan dan menetapkan prioritas penanganannya (Kathleen dkk, 2008). Triage adalah usaha pemilahan korban sebelum ditangani, berdasarkan tingkat kegawatdaruratan trauma atau penyakit dengan mempertimbangkan prioritas penanganan dan sumber daya yang ada. Triage adalah suatu system pembagian/klasifikasi prioritas klien berdasarkan berat ringannya kondisi klien/kegawatdaruratannya yang memerlukan tindakan segera. Dalam triage, perawat dan dokter mempunyai batasan waktu (respon time) untuk mengkaji keadaan dan memberikan intervensi secepatnya yaitu ≤ 10 menit. Triase berasal dari bahasa Perancis trier dan bahasa inggris triage dan diturunkan dalam bahasa Indonesia triase yang berarti sortir. Yaitu proses khusus memilah pasien berdasar beratnya cidera/penyakit untuk menentukan jenis perawatan gawat darurat. Kini istilah tersebut lazim digunakan untuk menggambarkan suatu konsep pengkajian yang cepat dan berfokus dengan suatu cara yang memungkinkan pemanfaatan sumber daya manusia, peralatan serta fasilitas yang paling efisien terhadap 100 juta orang yang memerlukan perawatan di UGD setiap tahunnya (Pusponegoro, 2010). 2.3. TUJUAN TRIAGE Tujuan utama adalah untuk mengidentifikasi kondisi mengancam nyawa. Tujuan triage selanjutnya adalah untuk menetapkan tingkat atau drajat kegawatan yang memerlukan pertolongan kedaruratan. Dengan triage tenaga kesehatan akan mampu : 1. Menginisiasi atau melakukan intervensi yang cepat dan tepat kepada pasien 2. Menetapkan area yang paling tepat untuk dapat melaksanakan pengobatan lanjutan 3. Memfasilitasi alur pasien melalui unit gawat darurat dalam proses penanggulangan/ pengobatan gawat darurat Sistem Triage dipengaruhi oleh : 1. Jumlah tenaga profesional dan pola ketenagaan 2. Jumlah kunjungan pasien dan pola kunjungan pasien
Manajemen dalam bahasa inggris berarti mengelola atau mengatur. Dalam Fattah (2006: 1), manajemen diartikan sebagai ilmu, kiat, dan profesi. Manajemen sebagai ilmu merupakan bidang pengetahuan yang secara sistematik berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang bekerja sama. Manajemen sebagai kiat seperti pernyataan Follet merupakan hal yang dapat mencapai sasaran melalui cara-cara dengan mengatur orang lain dalam menjalankan tugas. Manajemen sebagai profesi menjelaskan adanya landasan keahlian khusus untuk mencapai suatu prestasi manajer dan para profesional dengan dituntun oleh sebuah kode etik. Manajemen dalam pendidikan menurut Djam'an Satori dalam Sudarmiani (2009: 2) diartikan sebagai keseluruhan proses kerjasama dengan memanfaatkan semua sumber personil dan materil yang tersedia dan sesuai untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Manajemen memiliki pengaruh bagi seseorang/sekelompok orang untuk bertindak. Sama halnya dengan manajemen, kepemimpinan pun memiliki pengaruh bagi seseorang / sekelompok orang untuk bertindak. Manajemen merupakan suatu proses menyelesaikan aktivitas secara efisien dengan atau melalui orang lain dan berkaitan dengan rutinitas tugas suatu organisasi, sedangkan kepemimpinan muncul jika ada upaya mempengaruhi seorang individu/kelompok dan berhubungan dengan perubahan. Menurut Danim (2008: 3) pemimpin dipandang sebagai inti dari manajemen dan perilaku kepemimpinan merupakan inti perilaku manajemen. Inti dari kepemimpinan adalah pembuatan keputusan termasuk keputusan untuk tidak memutuskan. Kepemimpinan akan berjalan jika ada keputusan yang akan dijalankan, demikian juga manajemen. Ini berarti bahwa manajemen akan dapat mencapai tujuan jika dijalankan oleh seseorang yang memiliki jiwa kepemimpinan. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai kepemimpinan dalam manajemen. B. TUJUAN Supaya para pembaca dapat mengetahui dan memahami tentang manajar dan manajemen sehingga dapat diterapkan di kehidupan sehari – hari.
Penelitian tindakan atau action research merupakan salah satu jenis penelitian yang sering dilakukan oleh para peneliti untuk memperbaiki sistem dan hasil kerja. Sukardi (2009) menjelaskan bahwa penelitian tindakan adalah cara suatu kelompok atau seseorang dalam mengorganisasi suatu kondisi sehingga mereka dapat mempelajari pengalaman mereka dan membuat pengalaman mereka dapat diakses oleh orang lain. Penelitian ini dapat dilakukan baik secara grup maupun individual dengan harapan pengalaman mereka dapat ditiru atau diakses untuk memperbaiki kualitas kerja orang lain. Hal ini sejalan dengan pernyataan Riduwan (2009) bahwa penelitian tindakan ialah suatu proses yang dilalui oleh perorangan atau kelompok yang menghendaki perubahan dalam situasi tertentu untuk menguji prosedur yang diperkirakan akan menghasilkan perubahan tersebut, setelah sampai pada tahap kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan, kemudian melaksanakan prosedur tersebut. Tujuan utama penelitian tindakan, yaitu untuk mengubah situasi, perilaku, organisasi, struktur mekanisme kerja, iklim kerja, sarana ddan prasarana, serta lingkungan disekitarnya.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.