Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
3 pages
1 file
Manusia senantiasa dapat terpapar logam berat di lingkungan kehidupannya sehari-hari. Dilingkungan yang kadar logam beratnya cukup tinggi, kontaminasi dalam makanan, air dan udara dapat menyebabkan keracunan.
ABSTRAK Telah dilakukan percobaan tentang kelarutan timbal balik yang bertujuan untuk mempelajari kelarutan timbal balik antara dua cairan dan menggambarkan hubungan kelarutan tersebut dengan suhu diagram fasa. Proses mempelajari kelarutan timbal balik antara dua cairan yaitu fenol dengan akuades, metanol dan Nacl yang dihubungkan kelarutannya dengan suhu dalam suatu diagram fasa. Hal ini dilakukan dengan mencampurkan kedua larutan tersebut dimana masing-masing akan bercampur sebagian bila temperaturnya dibawah temperatur kritis. Bila mencapai temperatur kritis yang merupakan kenaikan temperatur tertentu dimana akan diperoleh komposisi larutan yang berada dalam kesetimbangan, maka larutan tersebut bercampur homogen. Namun, bila sudah lewat dari temperatur kritisnya, larutan akan bercampur sebagian kembali untuk suatu diagram fasa yang berhubungan dengan kelarutan terhadap suhu akan dapat dibentuk. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, didapatkan bahwa fraksi mol fenol secara berurutan adalah 0.1526; 0.1259; 0.1071; 0.0826; 0.0672 dan 0.0567 serta suhu rata-rata yang teramati adalah 43˚C; 44˚C; 45.75˚C; 43.25˚C; 43.5˚C dan 44˚C. Selain itu didapatkan temperature kritisnya adalah 45.75˚C dan persamaan yang diperoleh dari grafik yaitu y =-1.691x + 44.08 sehingga nilai R²= 0.004.
Tikus merupakan hama yang sulit untuk dikendalikan karena kemampuannya dalam adaptasi, mobilitas dan kemampuan dalam berkembang biak yang cukup cepat. Dalam kondisi lingkungan yang mendukung tikus dapat menghasilkan 80-100 ekor anak. Tikus tidak hanya menyebabkan kerusakan dalam proses budidaya namun juga pada proses pasca panen dan banyak bidang termasuk rumah tangga. Pada proses budidaya padi, kerusakan yang paling parah terjadi pada fase generative. Di Asia kerugian diperkirakan antara 5-10 %, rata-rata produksi padi yang hilang sebesar 6%, jumlah 6% tersebut sama dengan 36 juta ton beras untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Karena alasan tersebut maka populasi tikus perlu dikendalikan. Salah satu cara untuk menekan populasi tikus yaitu dengan menciptakan jantan mandul. Teknik yang dapat dilakukan untuk memandulkan tikus tersebut salah satunya adalah dengan menggunakan nikotin tembakau. Tembakau merupakan salah satu tanaman yang banyak diusahakan oleh masyarakat karena nilai jualnya yang tinggi. Kandungan nikotin pada limbah tembakau tidak jauh berbeda dengan kadar nikotin pada tembakau yang berkualitas tinggi. Nikotin dapat menyebabkan gangguan reproduksi meliputi disfungsi ereksi, libido, ejakulasi, dan gangguan orgasme. Kandungan nikotin ini tidak hanya mempengaruhi kesuburan tikus jantan melainkan juga tikus betina. Semakin tinggi konsentrasi nikotin yang masuk ke dalam tubuh tikus maka semakin tinggi presentasi sel sperma tikus yang mati. Sperma tikus yang mati disebabkan karena kematian sel dan rusaknya membran plasma akibat pompa sodium tidak lagi dapat berfungsi dengan baik. Selain terjadi penurunan viabilitas sel sperma jantan, nikotin juga dapat menyebabkan penurunan daya produktivitas pada tikus betina. Hal ini menunjukkan potensi senyawa nikotin yang diekstraksi untuk menjadi rodentisida yang bersifat memandulkan tikus jantan dan juga menurunkan daya produktifitas dari tikus betina. Dengan terjadinya kemandulan pada tikus jantan ini akan dapat memutus rantai siklus regenerasi populasi tikus. Kata kunci : Nikotin, padi, dan tikus.
Pembibitan tembakau bisa dilakukan secara konvensional, dengan beberapa sistem yang sudah dapat diterapkan oelh petani yaitu sistem para-para, sistem bedengan atau polybag, dan sistem menggunakan tray. Dalam perkembangan teknologinya, terdapat pula pengaplikasian kultur jaringan dalam pembibitan tembakau. Dalam jurnal yang ditulis Fatmawati et al. (2011) jumlah tunas yang tumbuh pada pengamatan 28 hari ditemukan pada media dengan konsentrasi BAP sebesar 2 ppm dan konsentrasi IAA sebesar 0,5 ppm.
Perpustakaan sebagai pusat belajar seumur hidup yang ditujukan bagi semua kalangan, membantu masyarakat dalam segala umur dengan memberikan jasa pelayanan perpustakaan. Eksistensi perpustakaan sangat strategis dalam kehidupan masyarakat, sejak dulu sampai saat ini keberadaan perpustakaan tetap dipertahankan walaupun banyak hambatan yang dihadapi. Karena perpustakaan mempunyai fungsi dan tujuan yang penting yang berkaitan langsung dengan masyarakat.
SEBUAH MAKALAH DEKONTRUKSI DARI JURNAL YANG BERJUDUL “ON THE NOTION OF ECONOMIC JUSTICE IN CONTEMPORARY ISLAMIC THOUGHT” (Timur Kuran)
2019
Undang-Undang Nomor 6 tahun 2011 tentang Keimigrasian mengatur mengenai pencegahan dan penangkalan, yaitu suatu ketentuan yang melarang seseorang untuk melakukan perjalanan ke luar atau masuk wilayah Negara Republik Indonesia. Ketentuan ini pada hakekatnya merupakan upaya pembatasan terhadap hak asasi manusia, karena bertentangan dengan prinsip prinsip umum yang berlaku secara internasional, yaitu setiap orang berhak melakukan perjalanan ke luar maupun masuk ke wilayah suatu negara. Namun demikian dengan pertimbangan demi kepentingan keamanan negara dan masyarakat Indonesia begitu juga dalam rangka mengayomi hak asasi manusia, agar lebih menjamin adanya perlindungan dan kepastian hukum, maka masalah pencegahan dan penangkalan diatur dalam suatu bab tersendiri di dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1992 tentang Keimigrasian.Sehubungan dengan itu, maka pelaksanaan dilakukan dengan sangat hati hati dan selektif, penuh dengan ketelitian dan ketepatan, baik yang berkaitan dengan pejabat pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pencegahan atau penangkalan, alasan alasan yang digunakan untuk melakukan pencegahan atau penangkalan, jangka waktu, orang yang dikenakan pencegahan atau penangkalan, maupun tata cara pelaksanaannya.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.