Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
6 pages
1 file
Ulasan Politik Malaysia Sepanjang tahun 2014
Makalah ini membahas tentang politik dagang sapi menjelang pilihan presiden 2014
Tahun 2014 merupakan tahun yang penting bagi sejarah demokrasi di Indonesia, dimana pemilihan anggota legislatif dan presiden digelar. Perempuan sebagai kalangan pemilih terbesar dibanding laki-laki mengalami pergeseran preferensi dari waktu ke waktu. Perempuan yang pada masa sebelum reformasi hak politiknya termarginalkan, sekarang lebih dihargai. Kebebasan berekspresi dan dukungan regulasi telah memberikan kesempatan bagi perempuan untuk menjadi wakil rakyat dan menjadi pemilih independen bukan sekedar pemilih kedua setelah laki-laki. Penelitian ini dilakukan di Kota Malang dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam dengan teknik sampling menggunakan purposive sampling. Data yang terkumpul dianalisis dengan metode analisis interaktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi perubahan partisipasi perempuan dalam politik pada pemilu tahun 2014. Perempuan yang dulunya dalam menentukan pilihan politiknya cenderung dipengaruhi oleh preferensi politik laki-laki, sekarang perempuan cenderung lebih mandiri dalam menentukan arah politiknya. Beberapa faktor yang turut mempengaruhi kesadaran politik perempuan adalah tingkat pendidikan dan terpaan media. Terpaan media, terutama media sosial memberi ruang bagi perempuan untuk mengakses informasi lebih banyak dan luas tentang partai politik, calon kandidat, visi-misinya, dan lain sebagainya. Informasi dari media sosial ini membantu mereka menentukan pilihan dengan logikanya sendiri untuk kemudian disesuaikan dengan identitas diri sang perempuan.
Universitas Indonesia Jakarta Dari hasil pemilihan umum (pemilu) legislatif yang telah digelar 9 April lalu, ada 10 partai yang berhasil lolos ke Senayan karena melewati ambang batas parlemen sebesar 3,5%. Sayangnya perolehan suara nasional partai-partai tersebut tidak memenuhi persyaratan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mengajukan presiden.
KATA PENGANTAR Assalammu'alaikum Wr.Wb. Puji syukur kepada Allah, Tuhan yang Maha Kuasa yang telah menganugerahkan akal pikiran dalam diri manusia dan menyempurnakannya dengan hati nurani. Akal mampu menciptakan pikiran yang mempunyai kemmapuan mengkonstruksi realitas hidup dengan kesempurnaan akal budi. Proses tersebut melahirkan karya-karya manusia sebagai wujud memaknai alam semesta dan manusia sebagai poros perubahan. Kesempurnaan manusia mewujudkan kebudayaan dan peradaban yang menselarakan kehidupan bagi semua generasi, waktu dan peristiwa sehingga kehidupan dan manusia semakin bermakna. Diktat Komunikasi Politik ini merupakan penjabaran teori-teori dan konsepkonsep komunikasi politik yang dirangkum dari beberapa buku seperti Komunikasi politik serta Politik dan Metodologi Penelitian. Diktat ini penulis susun sebagai sumber pengetahuan, terutama bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi yang mengikuti mata kuliah Komunikasi Politik. Pembahasan teori dan konsep dalam diktat ini dilengkapi dengan kasus-kasus actual masa kini sehingga diharapkan dapat memperkaya wacana pembahasan sekaligus pemahaman mahasiswa terhadap teori dan konsep yang dipaparkan. Diktat ini membahas mengenai komunikasi politik yang penjelasannya melingkupi pengertian dan konsep komunikasi politik seperti komunikator politik, pesan politik, saluran dan media komunikasi politik, khalayak politik dan efek komunikasi politik. Penjelasan diperlengkap lengkap dengan bahasan tentang sistem politik, retorika dan politik, opini public, kampannye politik dan iklan, pemasaran olitik, public relations politik, penelitian politik dan peran media (Old & New Media) dalam Komunikasi politik. Terima kasih yang sebesar besarnya penulis sampaikan kepada : 1. Pihak Rektorat, yang telah membuka peluang penulisan Diktat di lingkungan Universitas Budi luhur, 2. Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi, yang memberi motivasi dan dukungan penuh kepada penulis untuk menyusun Diktat ini sebagai salah satu perwujudan dari tanggung jawab sebagai dosen di lingkungan Fakultas Ilmu Komunikasi. 2 3. Kaprodi Ilmu Komunikasi serta seluruh dosen Fakultas Ilmu Komunikasi, khususnya dosen mata kuliah Komunikasi Politik yang telah mempersilahkan penulis untuk menpersiapkan diktat ini. 4. Para mahasiswa mata kuliah Komunikasi Politik, yang telah berpartisipasi aktif dalam mendiskusikan materi ini sehingga memperkaya pembahasan materi dalam diktat ini. . Jakarta, Desember 2011 Penulis Umaimah Wahid's words :
Mata ajar ini berfokus pada teori, konsep dan permasalahan etika serta legal hukum terkait praktik profesi kesehatan, khususnya praktek keperawatan di Gawat Darurat. Setelah menyelesaikan mata ajar ini peserta didik diharapkan memiliki kemampuan untuk memahami pentingnya Etik dan Hukum bagi perawat untuk bekerja sesuai dengan standar praktik profesi dan kode etik keperawatan, khususnya dalam mengelola pelayanan dan asuhan keperawatan di bidang gawat darurat. Pemahaman perawat tentang aspek-aspek terkait dengan perlindungan (malpractice) dan konsep terkait, memungkinkan perawat untuk mengaplikasikannya dalam pelayanan dan asuhan keperawatan.
Kualitas Pemilu dan pemimpin yang terpilih dalam sebuah Pemilu salah satunya ditentukan oleh kesadaran politik para calon pemilihnya. Kesadaran politik calon pemilih akan menentukan tingkat partisipasi dan kualitas partisipasi dalam Pemilu yang akan diikuti. Pemilih pemula membutuhkan berbagai informasi dan motivasi untuk dapat menyadari posisi baru mereka sebagai calon pemilih untuk pertamakalinya dalam sebuah Pemilu. Berdasarkan data sementara terdapat sekitar 67 juta orang pemilih pemula untuk Pemilu di Indonesia yang akan berlangsung pada bulan April tahun 2014. Studi ini dilakukan dengan survey dan wawancara mendalam terhadap siswa SLTA di Kecamatan Jatinangor, sebuah kawasan pendidikan di Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukan bahwa informasi tentang Pemilu 2014 yang didapatkan pemilih pemula di Jatinangor masih sangat minim. Sebagian besar menyatakan Media dan tokoh masyarakat menjadi sumber informasi pemilu bagi mereka, sebaliknya yang menyebutkan KPUD sangat sedikit. Pengetahuan mereka tentang politik dan Pemilu masih sangat terbatas (iiliterate) akan tetapi mereka memiliki kepedulian pada sistem politik Indonesia dan percaya bahwa Pemilu dapat dilakukan dengan ‘jurdil’, serta menyadari hak pilihnya. Hanya sebagian kecil memandang buruk politik dan Pemilu, serta memiliki fanatisme kelompok dalam memilih (misinformed). Sangat sedikit yang dapat dikategorikan activist dan tidak ada yang expert terkait Pemilu. Mereka memiliki potensi terlibat money politic dan dimobilisasi partai. KPUD masih perlu meningkatkan kerjasamanya dengan berbagai pihak termasuk kalangan NGO dan akademisi setempat, untuk melakukan voter education. Kata kunci; political awareness, pemilih pemula, dan media
Puji syukur penulis ucapkan atas berkah rahmah Tuhan YME akhirnya makalah ini dapat diselesaikan. Solawat dan salam terlimpah pada Nabi besar Muhammad SAW. Bahwa makalah ini bagian dari salah satu tugas mata kuliah Kekuatan Politik Di Indonesia dalam program doctoral Ilmu Politik penulis berterimakasih dapat belajar dan menggali khasanah kekuatan partai politik sebagai pilar demokrasi di Indonesia. Sungguh sesuatu yang sangat berharga dapat mengungkap latar belakang mengapa kontestasi Pileg 2019 begitu kuat diwarnai oleh fenomena loncat pagar caleg dari partai satu ke partai lain, kemudian begitu besarnya animo para selebritas yang mewarnai pencalegan tahun 2019, hingga konon partai rela mengeluarkan mahar dan suap menyuap transaksional demi mengamankan kursi. Selain itu, kuatnya perang virtual, komunikasi dan dahsyatnya peran media digital dalam melakukan branding caleg dalam kampanye atau mendulang popularitasnya memenangkan kontestasi juga menjadi fenomena Pileg 2019. Tentu hal ini menciderai demokrasi di Indonesia. Di satu sisi, arus digital menjadi peluang sekaligus tantangan, bagi partai dalam lingkungan keagamaan Islam yang memiliki tipologi tradisional, namun di sisi lain partai politik mau tidak mau harus berinteraksi dalam situasi digital tersebut. Penulis melihat pelembagaan sistem kaderisasi yang ideal, pola kandidasi yang demokratis dalam partai politik akan mampu menjawab beragam masalah tersebut diatas dan melawan oligarkisme partai saat ini. Hal itu dilakukan seraya dengan terus mengadaptasi dan akselerasi bagi partai politik untuk mengelola era digital dengan baik. Tentu saja makalah ini masih banyak kekurangan sehingga membutuhkan ruang dialogis yang lebih intensif dalam menemukan premis-premis optimism partai politik ke depan sebagai harapan bersama menjadi lokomotif demokrasi di Indonesia. Akhir kata terimakasih kepada Prof Syamsudin Haris yang sudah memberikan arahan dan bimbingan serta perkualiahan yang sangat menyegarkan dan meningkatkan wawasan penulis mengenai ilmu politik di Indonesia.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Jurnal Ilmu Sosial dan ilmu Politik, 2014
UIN Sunan Gunung Djati, 2024
Jurnal Ilmu Pemerintahan Nakhoda, 2016