Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
30 pages
1 file
Sebuah Refarat Kedokteran bagian ilmu Obsetri dan Ginekologi
Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Kehamilan dikaitkan dengan beberapa perubahan fisiologis yang melibatkan sistem organ yang berbeda seperti sistem endokrin, vaskular, metabolisme, dan kekebalan wanita hamil yang mengakibatkan beberapa perubahan kulit yang dapat fisiologis atau patologis. Kondisi ini disebabkan oleh perubahan fisiologis, penyakit kulit spesifik dan penyakit kulit lainnya pada kehamilan. Perubahan fisiologis kulit selama kehamilan terutama melibatkan perubahan tingkat pigmentasi kulit dan elastisitas kulit terutama karena efek dari peningkatan beragam hormon. Patologi dermatologis spesifik kehamilan meliputi impetigo herpetiformis, kolestasis kehamilan, prurigo kehamilan, folikulitis pruritus, papula urtikaria pruritus, dan plak kehamilan. Selain itu, kondisi kulit lain yang ada, seperti psoriasis dan dermatitis atopik, dapat memburuk selama kehamilan. Kondisi kulit patologis dapat menjadi sumber tekanan yang cukup besar bagi wanita hamil dan mungkin memerlukan intervensi segera. Diperlukan diagnosis dan manajemenn menyeluruh tentang berbagai presentasi dan perawatan khusus untuk memastikan keselamatan ibu dan janin. Oleh karena itu, pengetahuan dokter tentang profil berbagai penyakit kulit selama kehamilan diperlukan untuk merencanakan tindakan pencegahan dan memberikan perawatan yang komprehensif untuk ibu dan bayinya. Tinjauan pustaka ini meninjau evaluasi penyakit kulit spesifik selama kehamilan dan manajemen untuk mengelola kondisi ini.
Kehamilan adalah peristiwa alamiah, yang akan dialami oleh seluruh ibu yang mengharapkan anak. Namun demikian setiap kehamilan perlu perhatian khusus, untuk mencegah dan mengetahui penyakit-penyakit yang dijumpai pada persalinan, baik penyakit komplikasi dan lain-lain.
Herb-Medicine Journal, 2019
Hipertensi pada kehamilan sering terjadi (6-10 %) dan meningkatkan risiko morbiditas dan mortalitas pada ibu, janin dan perinatal. Pre-eklampsia/eklampsia dan hipertensi berat pada kehamilan risikonya lebih besar. Hipertensi pada kehamilan dapat digolongkan menjadi pre-eklampsia/ eklampsia, hipertensi kronis pada kehamilan, hipertensi kronis disertai pre-eklampsia, dan hipertensi gestational. Pengobatan hipertensi pada kehamilan dengan menggunakan obat antihipertensi ternyata tidak mengurangi atau meningkatkan risiko kematian ibu, proteinuria, efek samping, operasi caesar, kematian neonatal, kelahiran prematur, atau bayi lahir kecil. Penelitian mengenai obat antihipertensi pada kehamilan masih sedikit. Obat yang direkomendasikan adalah labetalol, nifedipine dan methyldopa sebagai first line terapi. Penatalaksanaan hipertensi pada kehamilan memerlukan pendekatan multidisiplin dari dokter obsetri, internis, nefrologis dan anestesi. Hipertensi pada kehamilan memiliki tingkat kekambuhan...
Jurnal Anestesi Obstetri Indonesia, 2020
Menurut IASP ( International Association of the Study of Pain) nyeri didefinisikan sebagai “an unpleasant sensory and emotional experience associated with actual or potential tissue damage or describe interm of such damage”. Nyeri adalah rasa inderawi dan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan akibat adanya kerusakan jaringan yang nyata atau yang berpotensi rusak atau sesuatu yang tergambarkan seperti itu.Kelainan muskuloskeletal yang sering dialami oleh wanita hamil adalah berupa nyeri lumbopelvis pada kehamilan (pelvic girdle pain) dan nyeri kronis lumbal (low back pain).Adapun yang menyebabnya adalah faktor hormonal, faktor mekanis dan vaskuler. Manajemen untuk nyeri kronis pada wanita hamil dapat dilakukan melalui manajemen non farmakologis dan manajemen farmakologis. Manajemen non farmakologis dapat dikerjakan dengan cara fisioterapi, terapi distraksi, terapi musik, guided imaginary dan relaksasi. Untuk manajemen farmakologis, obat – obatan yang dapat diberikan adalah ase...
2016
ABSTRACTConstipation is a condition often found in pregnant women and can lead to various complications. Based onpathophysiology, constipation can be classified into constipation due to structural abnormalities and functionalconstipation. Constipation in pregnant women is classified as the functional constipation caused by hormonal factors,changes in diet, growth of fetus, decrease in physical activities and the position of the defecation. The management ofconstipation during pregnancy take precedence on non pharmacological therapy. Pharmacological therapy (laxatives)that can be used is the bulk-forming agents and osmotic laxatives, however, they are only when absolutely necessaryand are not for long term use. The reasons are to avoid dehydration and electrolyte imbalance in pregnant women. Keywords: constipation, pregnancy, non pharmacological therapy, laxatives.
ABSTRAK Latar Belakang : kehamilan yang sehat, suatu kondisi sehat fisik dan mental ibu dan janin yang di kandungnya. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang meliputi pengetahuan tentang kehamilan terdapat pengetahuan kurang (31,03%), gejala ketidaknyamanan kehamilan (34,64%), penyebab ketidaknyamanan kehamilan (28,57%) dan cara mengatasi ketidaknyamanan kehamilan (35,48%). Tujuan : untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan tentang ketidaknyamanan selama kehamilan pada ibu hamil trimester pertama. Metode : yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif dengan metode point time. Jumlah populasinya sebanyak 85 orang pada bulan Juli-Agustus, Besar sampel yang di butuhkan 46 orang. Analisis statistik. Hasil : kuesioner sudah dilakukan uji validitas dengan item pertanyaan 25 (r hitung > 0,361). Kuesioner yang dilakukan uji reliabilitas, dari hasil perhitungan pengetahuan diperoleh Alpha sebesar 0,804 (alpha > 0,6). Reliabel, mayoritas mempunyai pengetahuan baik (80,4%) dan pengetahuan kurang (4,3%). Simpulan : mayoritas responden mempunyai pengetahuan baik tentang ketidaknyamanan kehamilan (80,4%) dan pengetahuan kurang (4,3%) ABSTRACT Background: healthy pregnancy, a healthy physical and mental condition of the mother and fetus at birth. Based on the preliminary study that includes knowledge of the pregnancy there is less knowledge (31.03%), symptoms of pregnancy discomforts (34.64%), the cause of the discomfort of pregnancy (28.57%) and how to overcome the discomforts of pregnancy (35.48%) Purpose : to know description of the level of knowledge about the discomfort during pregnancy in first trimester pregnant women. Type: used is descriptive research with time-point method. Total population is 85 persons in July-August, The sample size is needed 46 people. Statistical analysis. Methods : The questionnaire was conducted with a validity test question item 25 (r count> 0.361). Questionnaire conducted reliability test, the knowledge obtained from the calculation of 0.804 Alpha (alpha> 0.6). Reliable, the majority have a good knowledge (80.4%) and lack of knowledge (4.3%). Results: The majority of the respondents had good knowledge about the discomforts of pregnancy (80.4%) and lack of knowledge (4.3%) Conclusion : for Health Workers, are expected to continue to improve knowledge about the discomfort during pregnancy
2020
Sejak kasus pertama infeksi Covid-19 di laporkan dari propinsi Wuhan China pada 12 Desember 2019, penyakit ini sudah menyebar dengan sangat cepat dan menjadi pandemi ke hampir seluruh dunia termasuk di Indonesia. Kasus infeksi Covid-19 pada ibu hamil juga semakin meningkat kajadiannya. Perbagai laporan ilmiah membanjiri media sosial dan ilmiah di seluruh dunia tentang epidemiologi, gejala klinis, perjalanan penyakit, etiologi, patomekanisme molekuler dan seluler, upaya deteksi dini, diagnosis, pencegahan dan pengobatannya. Pelbagai organisasi profesi kesehatan dunia menerbitkan serial panduan ( guidelines) pengelolaan penyakit ini dalam kehamilan dari waktu ke waktu
Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit genus Plasmodium yang hidup pada nyamuk, dapat bersifat akut maupun kronik. Nyamuk membawa Plasmodium dan menularkannya pada manusia melalui gigitannya. Malaria pada manusia disebabkan oleh lima spesies Plasmodium: P. falciparum, P. vivax, P. ovale, P. malariae dan P. knowlesi. Sebagian besar infeksi disebabkan P. falciparum atau P. vivax, namun infeksi campuran dengan lebih dari satu spesies malaria juga dapat terjadi. Sebagian besar kematian terkait malaria disebabkan oleh P. falciparum. Infeksi malaria pada kehamilan merupakan masalah medis yang serius karena risiko pada janin seperti abortus, kematian janin, pertumbuhan janin terhambat (PJT) dan meningkatnya anemia dan kematian pada ibu.
Lamanya kehamilan yang normal adalah 280 hari atau 40 minggu dihitung dari hari pertama haid yang terakhir. Kadang-kadang kehamilan berakhir sebelum waktunya dan ada kalanya melebihi waktu yang normal. Berakhirnya kehamilan menurut lamanya kehamilan dapat dibagi menjadi abortus, bila kehamilan berakhir sebelum fetis viabel, persalinan preterm atau kurang bulan/prematur bila kehamilan berakhir antara 20 sampai dengan < 37 minggu, atau serotinus apabila kehamilan masih berlangsung sampai 42 minggu atau lebih.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Jurnal Kesehatan Andalas, 2018
THE JOURNAL OF MUHAMMADIYAH MEDICAL LABORATORY TECHNOLOGIST
Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma
Majalah Kedokteran Bandung, 2015
Ensiklopedia Education Review
Jurnal Gentle Birth, 2020