Academia.eduAcademia.edu

Laporan analisis

Kegiatan penelitian ini berjudul analisis pengembangan ekonomi wilayah Sulawesi Tenggara berbasis sektor pertambangan. Tujuan kajian ini adalah mengembangkan model pengelolaan dan pengembangan keterkaitan program dalam pengembangan ekonomi daerah berbasis kawasan andalan. Sasaran dari kegiatan penelitian ini adalah mengidentifikasi potensi sumber daya sektor pertambangan, mengidentifikasi tata guna lahan, mengidentifikasi pengembangan kawasan pertambangan dan pengolahan tambang andalan, menyusun masukan bagi kebijakan dan strategi pengelolaan dan pengembangan kawasan dan pengolahan pertambangan andalan. Kegiatan penelitian ini menggunakan anggaran Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara tahun 2011. Data yang digunakan dalam mendukung kegiatan penelitian ini diperoleh dari berbagai instansi yang terkait. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan untuk mengembangkan wilayah berdasarkan komoditas tambang andalan yang dapat memberikan kontribusi terhadap penerimaan daerah dan peningkatan pendapatan masyarakat. Laporan hasil kegiatan penelitian ini masih memerlukan banyak penyempurnaan dan masukan dari berbagai fihak, terutama dari para evaluator dan pemerhati pengembangan wilayah. Ucapan terimakasih disampaikan kepada semua fihak yang telah membantu dalam penyelesaian penyusunan laporan akhir ini, semoga dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Bandung, November 2011 ii S A R I Peran sektor pertambangan dan penggalian terhadap struktur produk domestik regional bruto Sulawesi Tenggara belum signifikan, karena hanya memberikan kontribusinya seebsar 4,64%. PDRB per kapita masyarakat Sulawesi Tenggara pada tahun 2010 tercatat sebesar Rp5,59 juta, berada urutan yang ke 24 dari 33 provinsi di Indonesia. Salah satu upaya untuk meningkat perekonomian Sulawesi Tenggara adalah dengan memanfaatkan secara optimal potensi sumber daya sektor pertambangan yang cukup bervariasi dan cadangannya cukup besar. Hasil perhitungan berdasarkan penilaian skor terhadap berbagai komoditas tambang menetapkan bahwa emas, aspal, nikel, batugamping, mangan, pasir kuarsa dan kromit memiliki peluang untuk diusahakan karena memiliki nilai ekonomi tinggi. Kawasan pertambangan sesuai dengan hasil tumpang tindih dari lembar tata guna lahan, disarankan bahwa Kabupaten Kolaka, Kolaka Utara, Konawe Utara, Konawe Selatan, Muna, Bombana dan Buton dapat dijadikan kawasan usaha pertambangan yang akan mendukung kawasan industri pengolahan sektor pertambangan.