Academia.eduAcademia.edu

Lapsus DBD

Demam berdarah dengue/ dengue hemorrhagic fever merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di Asia tropik termasuk Indonesia. 1 Beberapa dekade terakhir ini, insiden demam dengue menunjukkan peningkatan yang sangat pesat diseluruh penjuru dunia. Sebanyak dua setengah milyar atau dua perlima penduduk dunia beresiko terserang demam dengue dan sebanyak 1,6 milyar (52%) dari penduduk yang beresiko tersebut hidup di wilayah Asia Tenggara. WHO memperkirakan sekitar 50 juta kasus infeksi dengue tiap tahunnya. 1 Di Indonesia penyakit DBD masih merupakan masalah kesehatan karena masih banyak daerah endemic. Daerah endemic pada umumnya merupakan sumber penyebaran penyakit ke wilayah lain. Setiap kejasian luar biasa (KLB) DBD umumnya dimulai dengan peningkatan jumlah kasus diwilayah tersebut. Untuk membatasi penyebaran penyakit DBD dibutuhkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang terus-menerus, pengasapan (fogging), dan larvasidasi. 2 Indonesia merupakan wilayah endemis dengan sebaran di seluruh wilayah tanah air. Indonesia menempati urutan tertinggi kasus DBD tahun 2010 di Asean, dengan jumlah kasus 156.086 dan kematian 1.358 orang. Di Rektorat Jenderal Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Ditjen PP dan PL kemkes RI), melaporkan kasus DBD tahun 2011 di Indonesia menurun dengan jumlah kasus 49.486 dan jumlah kematian 403 orang. Di idonesia kasus DBD pertama kali terjadi di Surabaya pada tahun 1968. Penyakit DBD ditemukan di 200 kota di 27 provinsi dan telah terjadi KLB akibat DBD. 1,2 Demam Berdarah Dengue terutama menyerang kelompok umur balita sampai dengan umur 15 tahun, baik laki-laki maupun perempuan. Kejadian Luar Biasa(KLB) biasanya terjadi di daerah endemis ( kawasan berkembangnya penyakit tertentu) dan berkaitan dengan datangnya musim penghujan. Di Indonesia penyakit ini mulai menyerang beberapa minggu setelah datangnya musim penghujan. Endemi mencapai angka tertinggi pada sebulan setelah curah hujan mencapai puncak tertinggi untuk