Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Dalam bab ini, akan dibincangkan tentang masalah dakwah dalam masyarakat Melayu semasa. Untuk itu, paparan tentang pendekatan dakwah dalam memahami masalah masyarakat akan diterangkan. Selanjutnya, kita akan menerangkan tentang punca masalah dakwah di Malaysia serta elemen penghalang kepada usaha dakwah dalam masyarakat Malaysia akan dibincangkan. Secara fitrah alaminya, Allah memang menjadikan manusia untuk setiap zaman akan menghadapi masalah yang wajib diselesaikan mengikut perkiraan zamannya. Ia bagi menguji tahap keimanan setiap manusia dan memastikan penggunaan akal (ijtihad) dapat dipergunakan semaksima mungkin untuk menyelesaikan masalah terbabit.1 Terpenting, mengikut perkiraan Islam adalah tidak adil seandainya hanya formula silam dibenarkan untuk menyelesaikan masalah yang timbul. Maknanya, walaupun umat Islam diwajibkan berpegang kepada Quran, sunah dan warisan turath (ilmu dan sirah sarjana silam), namun ianya perlu diadun dan disesuaikan dengan keperluaan zaman bagi memastikan jalan penyelesaian masalah sebenar dapat dihasilkan. Memanglah diakui bahawa persoalan usul tetap sama, namun persoalan pendekatan pemikiran mestilah berbeza di antara setiap generasi. Atas dasar inilah proses pencarian punca dan kaedah penyelesaian masalah dapat dikategorikan sebagai proses pengaplikasian budaya ilmu dalam kehidupan bermasyarakat.2 Antara ciri budaya ilmu adalah " semua keputusan penting dalam hidup dibuat berasaskan kriteria ilmu " dan "sikap hormat kritis dengan pandangan sarjana sebelumnya ",3 maka kita terpaksa bergantung kepada kajian semasa untuk menyelesaikan masalah semasa.
Pemberdayaan masyarakat berbasis agama dapat dikatakan bahwa dakwah pemberdayaan masyarakat berupaya mengemban misinya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, lahir dan batin. Upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat dilakukan dengan membawa mereka kepada kehidupan yang islami, meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta kemampuan menguasai teknologi. Dengan upaya pemberdayaan dakwah ini memiliki relevansi dan sejalan dengan misi penyebaran Islam yaitu membawa rahmat bagi alam semesta. Belajar dari proses penyebaran Islam, proses pemberdayaan dakwah harus dimulai atas dasar agama yang kemudian dikaitkan dengan pemahaman tentang berbagai fenomena alam dan masalah sosial, yang kesemuanya dianggap sebagai satu kesatuan. Dalam rangka misi keagamaan ini, pembinaan masyarakat dilakukan untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan batiniah. Proses ini dilakukan dengan menggunakan metode model percontohan, yang dimulai dari dai pribadi yang kemudian diperluas ke komunitas lingkungan kecil yang kemudian dikembangkan dan diperluas. Artikel ini disusun dengan menggunakan metode kualitatif melalui pendekatan studi literatur. Studi literatur dilakukan dengan cara mengumpulkan, membaca dan menganalisis berbagai literatur atau referensi seperti buku, jurnal ilmiah dan berbagai karya ilmiah lainnya yang berkaitan dengan dakwah dan pemberdayaan. Dalam artikel ini, penulis akan menguraikan apa saja yang berkaitan dengan dakwah dan pemberdayaan seperti definisi dan hakikatnya masing-masing. Setelah itu, penulis akan menjelaskan secara terperinci tentang penerapan dakwah melalui kegiatan pemberdayaan. Kajian ini diharapkan dapat menjadi kontribusi bagi para ilmuwan dan praktisi dakwah, agen pemberdayaan, lembaga-lembaga keagamaan dan lembaga-lembaga sosial lainnya untuk memberdayakan masyarakat islam secara maksimal dan berkesinambungan.
Akhlak Tasawuf dalam sebuah pemikiran mengenai problema masyarakat modern. tujuan penelitan ini untuk menampilkan urgensi akhlak tasawuf dalam kehidupan masyarakat modern. obyektif pada sasaran masyarakat jaman modern.
Kelahiran masyarakat modern tidak terlepas dari sejarah lahirnya revolusi ilmu.
HIKMAH: Jurnal Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam, 2018
Islam is the religion of rahmatan lil 'alamin, with the coming of Islam to the world bringing peace and tranquility to all human beings. Islam teaches adherents to safeguard and preserve the environment. Islam teaches how its followers maintain relationships with people of different faiths with it. It is impossible that Islam can not find solutions to modern, plural and global human problems like this era. Islam that his coming brings grace must be conveyed to all natural seekers. Da'wah frees marginalized groups such as women and children. Islam teaches that all human beings are equal (rights and obligations) before Allah SWT, which distinguishes man from other human being is piety. By using comparative analysis method (comparison) work da'wah with community development work, the authors to study how the role of da'wah in community development? The results of the study show that the role of da'wah in community development involves the initiators who will strengthen the basic principles of society according to the guidance of the Qur'an and the Sunnah of the Prophet, the motivator of the individual's care for the social environment, the extensionist who will answer the doubts of the people in facing life's problems, and the adhesive of human ukhuwa.
2023
Penelitian ditujukan memecahkan masalah yang dihadapi untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan permasalahan umat manusia. Jawaban masalah tersebut menggunakan pendekatan ilmiah (scientific approach) yang pada gilirannya melahirkan metode ilmiah (scientific method). Upaya yang dilakukan dengan menggunakan metoda ilmiah disebut dengan penelitian ilmiah (scientific research). Penelitian ilmiah adalah suatu bentuk upaya penyelidikan (investigation) terhadap suatu pernyataan (proposisi) hipotesis yang dijadikan sebagai jawaban sementara suatu masalah. Membedakan dengan bentuk penyelidikan lain, ada beberapa ketentuan pokok yang harus dipenuhi oleh pelakunya, Pertama, penelitian itu harus dilakukan secara sistematis, terkontrol, dan kritis. Kedua, penelitian ilmiah menghasilkan kebenaran ilmiah, bersifat menerangkan (explanatory), memprediksi (predictive) dan mengontrol (controlling).
Abstrak Perkembangan dunia hari ini memerlukan mekanisme pendekatan dan idea baru dalam melaksanakan usaha dakwah tanpa menolak kaedah dakwah yang digunakan oleh Rasulullah SAW pada suatu masa dahulu. Justeru, terdapat pelbagai cara dan kaedah dalam penyebaran dakwah pada masa kini, antaranya melalui filem. Persoalannya, apakah terdapat unsur-unsur dakwah dalam plot atau jalan cerita sesebuah filem yang berunsurkan Islamik di Malaysia? Apakah terdapat unsur-unsur dakwah pada keterampilan pelakon dalam filem-filem tersebut? dan apakah pula bentuk-bentuk dakwahnya? Untuk menjawab persoalan-persoalan ini, kertas kerja ini ditulis bagi mencapai dua objektif utama. Pertama, mengenal pasti unsur-unsur dakwah yang terdapat dalam filem 7 Petala Cinta dan filem Ustaz, Mu Tunggu Datang; dan kedua, menganalisis unsur-unsur dakwah yang terdapat dalam kedua-dua buah filem tersebut. Kajian kualitatif yang menggunakan kaedah analisis kandungan ini mendapati kebanyakan filem yang berunsur Islamik di Malaysia masih mempunyai mesej dakwah yang ingin disampaikan dalam filem-filem tempatan tersebut, walaupun ada ketikanya ia terlalu sedikit.
Khabar
regions, both as an academic discipline, as well as subjective beliefs. So that in the end, it can encourage practitioners and propaganda activists to synchronize the implementation of their da'wah with the science methodology, so that the Da'wah process without reaping significant obstacles in the midst of a social society that is Plural and full of diversity.,
2013
Abstrak; Persoalan yang dihadapi sekarang adalah tantangan dakwah yang semakin hebat, baik yang bersifat internal mau¬pun eksternal. Tantangan itu muncul dalam berbagai bentuk kegiatan masyarakat modern, seperti perilaku dalam menda¬patkan hiburan (enter¬tain¬ment), kepariwisataan dan seni dalam arti luas, yang semakin membuka peluang munculnya kerawanan moral dan etika. Pembangunan di bidang fisik itu tentu saja membawa dampak positif bagi kehidupan masyarakat seperti berbagai kemudahan-kemudahan dalam mengakses setiap kebutuhan. Namun demikian berbagai permasalahan umat juga mengalami perkembangan yang luar biasa baik dari kualitas maupun kuantitasnya. Hal ini disebabkan karena pembangunan mental spritual tidak mendapatkan porsi yang seimbang dengan pembangunan pisik yang justru merupakan hakekat dari pembangunan itu sendiri. Sebagai makhluk yang sempurna maka manusia dilengkapi dengan suatu tabiat yang berbentuk dua kekuatan yaitu amarah dan syahwat (keinginan). Dua kekuatan inil...
Alifia, 2020
ABSTRAK Memahami masalah sosial sangat penting bagi mereka yang bergerak di bidang sosial. Dengan memahami keluasan serta kedalaman masalah, maka kita akan terbantu menemukan peluang-peluang untuk aksi penanganan baik yang sifatnya pencegahan, penyelesaian, atau pengembangan. Semula para sosiolog tidak menaruh perhatian pada masalah sosial tersebut. Kemudian ada pula yang berpendapat bahwa aspek tersebut bukan merupakan bagian dari teori sosiolog. Akan tetapi, dengan meningkatnya perhatian terhadap dinamika masyarakat, timbul pendapat bahwa masalah sosial merupakan bagian sosiologi. Kata kunci: Masalah Sosial, Masyarakat.
Ilmi Hidayati, 2023
Dakwah pada dasarnya mengajak, yakni menyadarkan, mengarahkan, dan membimbing manusia agar berbuat sesuai dengan tuntunan ajaran agama islam tanpa adanya paksaan. Dakwah merupakan suatu aktivitas mengajak pada orang lain dalam bentuk lisan, tulisan, maupun tingkah laku untuk mengamalkan ajaran islam, yang dilakukan secara sadar dalam berbagai metode sebagai upaya mengubah manusia, baik individu maupun masyarakat dari kondisi tidak baik kepada yang lebih baik, sehingga dapat meraih kebahagiaan hidup didunia dan di Akhirat. Ilmu dakwah adalah kumpulan pengetahuan yang berasal dari ALLAH SWT yang dikembangkan umat Islam dalam susunan yang sistematis dan terorganisasi mengenai manhaj melaksanakan kewajiban dakwah dengan tujuan berikhtiar mewujudkan khaira ummah.
Abdul Ghafur, 2020
Tulisan ini akan memfokuskan perbincangan tentang dakwah terhadap golongan yang terlibat dalam masalah gelandangan, penagihan dadah, dan pekerjaan seks atau pelacuran. Ketiga-tiga masalah ini saling berkait dan memerlukan kepada penyelesaian yang holistik supaya usaha dakwah terhadap golongan ini lebih efektif. Pada mulanya, tulisan ini akan membincangkan kepentingan berdakwah kepada golongan tersebut Selepas itu, akan dibincangkan pula cabaran yang dihadapi oleh golongan tersebut untuk keluar daripada masalah mereka, diikuti dengan perbincangan tentang kaedah atau pendekatan dakwah yang bersesuaian dalam menyantuni golongan tersebut. Akhir sekali sebelum kesimpulan, akan dicadangkan satu kertas cadangan program yang bersesuaian dengan golongan tersebut yang terfokus kepada pembangunan agama mereka.
PENGENALAN Menurut Kamus Dewan, unsur-unsur asli bermaksud kebudayaan orang yang asal keturunannya, lahir dan tinggal di sebuah nageri ataupun orang asli penduduk asal sesebuah negeri. Menurut G. Coedes penduduk peribumi nusantara pada zaman prasejarah sudah memiliki peradaban mereka sendiri. Dalam bidang ekonomi mereka sudah menjalankan usaha-usaha pertanian padi, menternak binatang, menguasai ilmu pelayaran dan penggunaannya. Dari segi agama dan kepercayaan pula, Linton membuat hipotesis bahawa orang melayu pada zaman prasejarah sudah m,empunyai sistem kepercayaan kepada kuasa-kuasa luar biasa dan animisme, makhluk alam ghaib yang kononnya menguasai alam semesta. [1] Secara ringkasnya masyarakar asli telah sedia ada mempunyai kepercayaan animisme dan tatrayana yang tidak dipengaruhi oleh sebarang unsur lain. Maksud bagi unsur luar pula adalah kebudayaan yang berasal daridaerah atau negeri lain. [2] Antara unsur luar yang terdapat di dalam masyarakat melayu ialah seperti Islam, Hindu dan Budha. Menurut catatan Fa-hsien, penduduk Jawa Barat menyembah berhala dan menganut agama hindu dari aliran Brahmaisme, Saivaisme dan Visyanisme. Kira-kira tahun 420 masihi seorang raja dari Kashmir, India bernama Gunaarman telah mengunjung alam melayu untuk menyebarkan agama Budha. Dan Islam mula tersebardi alam melayu sejak abad ke 13 masihi. Islam tiba di Pasai sekitar tahun 1297 masihi dan di Terengganu pada 1303 masihi. Dengan kedatangan semua pengaruh asing ini perkembangan dalam masyarakat telah berlaku, begitu juga dengan kebudayaan melayu. Perkembangan ini meliputi bidang ekonomi, politik, kepercayaan, adat istiadat, undang-undang, kesusasteraan dan kesenian. POLITIK Pada zaman prasejarah mereka belum mempunyai sisitem politik yang kompleks, tetapi mereka sudah mengamalkan sistem mesyuarat yang amat menitikberatkan rundingan dan kata sepakat untuk melakukan sesuatu pekerjaan[3]. Pada peringkat awal, susunan organisasi tersebut adalah ndalam bentuk unit-unit perkampungan seperti dewasa ini[4]. Perpaduan di kalangan masyarakat melayu pada masa lampau berdasarkan asas kekeluargaan dan kesukuan. Menurut Koentjaraningrat bermula dari organisasi desa, sukku-suku itu berkembang menjadi sebuah negara melalui penaklukan oleh salah satu persekutuan kelompok-kelompok yang kecil. Dengan itu struktur organisasi politik Melayu tradisional itu bermula dari desa dan kampung, kemudian diikuti dengan daerah atau jajahan dan seterusnya negeri. Ketua kampung merupakan pemimpin yang terkecil. Pembesar menjadi pemimpin pada peringkat daerah atau jajahan dan raja merjadi pemimpin atau ketua organisasi politik pada peringkat negeri, menurut Ralph Linton, organisasi politik penduduk alam melayu sebelum dipengaruhi peradaban luar merupakan unit-unit politik yang kecil pada peringkat desa tersebut dibincangkan melalui mesyuarat di kalangan anggotanya terutama di kalangan anggotanya yang sudah tua. Pada ketika ini unit yang terkecil itu penduduknya biasanya terdiri daripada anggota-anggota yang mempunyai pertalian darah atau berasal dari suku yang sama[5]. Apabila pengaruh Hindu Budha mulai memasuki alam melayu, organisasi politik pada awal masihi mulai berkembang daripada bantuan penguasaan bagi suatu kawasan yang kecil kepada sebuah organisasi politik yang besardan menguasai jajahan yang luas. Sistem pentadbiran politik Hindu telah diserap oleh orang melayu dan dilaksanakan setelah dilakukan pelbagai penyesuaian. Ketua negara yang memimpin kerajaan dinamakan raja yaitu istilah yang dipinjam daripada bahasa sanskrit. Konsep raja yang berkembang dalam masyarakat melayu adalah sebagai pemimpin kerajaan. Di samping itu raja juga dikatakan berketurunan dewa-dewa. Konsep dewaraja ialah kepercayaan dan salasilah raja-raja yang diwujudkan secara ciptaan tadi dikaitkan dengan dewa-dewi dari kalangan penjelmaan daripada Shiva, Vishnu atau Brahma, lelembut, mamang atau makhluk halus yang tidak dapat dipandang mata dari sudut asal usul dan tradisi keturunan nenek moyang mereka. Ini adalah warisan dari tradisi Melayu-Hindu[6]. Selepas raja Melaka menganut agama Islam, sistem pemerintahan pun disesuaikan dengan agama Islam. Walaubagaimanapun pengaruh hindu masih lagi berlanjutan. Beberapa perubahan telah berlaku misalnya gelaran Sri Maharaja yang dipakai dalam kerajaan Srivijaya telah diubah kepada gelaran Sultan seperti raja-raja Islam di India dan asia barat.
Humans were created by Allah not only as individual creatures but also as social beings, therefore humans are to fulfill the needs of other people's lives. This is what causes a person to communicate with other people. In the broader context of life, that Allah has created various tribes, races, languages and religions, each of which has a variety of different cultures. Therefore, in the communication itself, what is needed is da'wah, a message for the fulfillment of the delivery of da'wah messages carried out by a communicator to the communicant, which occurs between human beings.
Penghargaan ini saya tujukan kepada Pensyarah Metodologi Dakwah Di Malaysia Dr. Mohd Shukri bin Hanapi yang banyak membimbing dan memperturunkan ilmu dakwah di Malaysia sehingga selesai penulisan tugasan ini. Tidak lupa saya kalungkan ucapan terima kasih kepada semua pensyarah Pengajian Islam OUM, isteri saya Pn. Maimunah bt Mohamed Beon yang juga sedang melanjut pelajaran, anak-anak saya Ruqaiyah, Mohamad Mujahid, Sumaiyah, Humaira', Mohamad Huzaifah, Solehah dan anak angkat saya Nabisya. Di atas pengorbanan dan kesabaran dan doa kalian akhirnya penulisan ini dapat disiapkan dengan baik. Kepada semua teman-teman, adik beradik dan rakan-rakan, terima kasih kerana memahami kesibukan saya. Moga doa tuan-tuan diberkati dan mendapat ganjaran didunia dan diakhirat 2.0 Pengenalan Khidmat ummah ialah kerja-kerja kebajikan dan kemasyarakat yang dilaksanakan secara berkumpulan dan mempunyai objektif dan matlamat tertentu. Kerja-kerja ini jika dilaksanakan dengan sempurna pasti akan menghasilkan sesuatu impak yang berguna. Bagi masyarakat Islam, khidmat ummah adalah suatu aktiviti yang amat penting untuk memupuk perasaan muhibah antara masyarakat Islam. Bukan itu sahaja, malahan dengan perancangan khidmat ummah yang sempurna akan mengukuhkan lagi hubungan silaturrahim dan jalinan persahabatan dalam masyarakat serta menguatkan pegangan agama di kalangan umat Islam. Matlamat khidmat ummah boleh di senaraikan seperti berikut: (a) Memupuk rasa kecintaan dan kebersamaan dalam kalangan diri individu terhadap masyarakat yang ada di persekitaran. (b) Memupuk serta mengaplikasi pengetahuan, kemahiran dan amalan nilai sivik dalam diri setiap individu. (c) Memberikan sumbangan dalam bentuk tenaga serta kemahiran kepada masyarakat dan negara (d) Membentuk keperibadian dan memahami konsep kerjasama serta tolong menolong antara satu dengan yang lain. (e) Memupuk semangat hidup bersama dalam suatu komuniti tanpa mengira, bangsa, warna kulit dan ideologi. (f) Menjadi warganegara yang patriotik, prihatin dan bertanggungjawab terhadap masyarakat dan negara. (g) Mengamalkan gaya hidup yang sihat dan amalan sentiasa ringan tulang membantu orang lain yang memerlukan bantuan. 3.0 Pengertian Khidmat Ummah
Abstrak Krisis ekonomi global berdampak tidak kunjung usai, berimbas ke Indonesia tentu membuat bertambahnya jumlah masyarakat miskin. Data Pusat Statistik menunjukkan bahwa pada Maret 2013, jumlah penduduk miskin di Indonesia sebanyak 37,17 juta orang [16,58]. Jumlah ini dipastikan bertambah karena data statistik juga menunjukkan bahwa hingga 12 oktober 2013, sudah 37.905 buruh yang menjadi korban PHK akibat industri yang bangkrut karena krisis ekonomi global tersebut. Sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, dapat ditebak bahwa sebahagian besar dari orang-orang miskin tersebut adalah Muslim. Untuk itu perlu dipikirkan jalan keluar bagi mereka yang berada dalam kesulitan ekonomi. Untuk pengentasan kemiskinan, aktifitas dakwah yang efektif sungguh sangat diperlukan dalam menggugah kesadaran masyarakat
This study stepped forward from phenomenon of the catastrophe rejection ritual practiced by the people of Petalangan nevertheless they had been all Moslems. The ritual reinforced a religious syncretism in which one might be able to find elements of Islam, Hinduism and Buddhism, as well as animism and dynamism. This study aims at explaining the purpose of the implementation of the reinforcements, the unification of Islam in the ritual of catastrophe rejection, and why this ritual was still maintained by the community. A qualitative approach was used to observe and to collect the data as well as the use of interview and documentation. The descriptive data analysis technique was used. Results showed that the ritual of catastrophe rejection done by the society aimed to avoid disaster either for individual, society, or the village. Then, this ritual was also called " village. " The element of Islam was added in such a way which was wrapped by religious fiesta for the repulsive reinforcement. Due to community's lack of understanding on Islamic teachings and low level of education, as well as strong psychological relationship with the surrounding community, this ritual was still persisted. Abstrak Kajian ini berpijak dari adanya fenomena masih dilaksanakannya ritual tolak bala oleh masyarakat Petalangan, padahal mereka semuanya sudah beragama Islam. Ritual tolak bala merupakan salah satu bentuk sinkretisme agama, di mana dalam ritual tersebut dapat ditemukan unsur-unsur Islam, Hindu dan Budha, serta animisme dan dinamisme. Kajian ini bertujuan untuk menjelaskan tujuan dari pelaksanaan tolak bala, perpaduan Islam dalam ritual tolak bala, serta mengapa ritual ini masih tetap dipertahankan oleh masyarakat. Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif. Hasil kajian ini memperlihatkan bahwa ritual tolak bala dilakukan oleh masyarakat dengan tujuan agar terhindar dari bencana, baik secara individu, masyarakat, maupun kampung. Ritual ini disebut juga dengan mengobati kampung. Unsur Islan ditambahkan sedemikian rupa dalam ritual ini yang dibungkus dengan cara kenduri tolak bala. Bertahannya ritual ini dikarenakan kurangnya pemahaman masyarakat terhadap ajaran Islam serta rendahnya tingkat pendidikan masyarakat, serta masih kuatnya hubungan psikologis masyarakat dengan alam sekitar.
arif ammarrafi, 2019
PENGARUH DAKWAH REMAJA MASJID TERHADAP KEBERAGAMAAN MASYARAKAT DESA BALAI NAREH
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.