Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
36 pages
1 file
Oleh: SITA AFMIKA (1401053) Dosen : Husnawati M.si. Apt PROGRAM STUDI S1 FARMASI SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU PEKANBARU 2016 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada ALLAH SWT atas nikmatnya yang telah diberikan kepada kita semua sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)" yang merupakan tugas saya disemester V dalam mata kuliah Farmakoterapi guna untuk kegiatan belajar mengajar.
PIT IPDI BARLINGMASCAKEP 2019, 2019
Pasien penyakit ginjal kronik sering terjadi gangguan struktural dan fungsional pada saraf yang menyebabkan gangguan fisik dan mental karena gangguan neurokognitif, depresi, dan berakibat penurunan kualitas hidup. Gangguan sistem saraf pasien penyakit ginjal kronik melibatkan berbagai gangguan saraf tepi dan saraf pusat. Kasus yang sering terjadi pada gangguan sistem saraf pasien penyakit ginjal kronik adalah stroke, cerebral atrophy, leukoaraiosis, ensefalopati uremikum, gangguan metabolik dan elektrolit, infeksi dan inflamasi yang berakibat pada gangguan saraf, disequilibrium syndrome, gangguan tidur, sleep apnea, restless legs syndrome (RLS), periodic leg movements in sleep (PLMS), neuropati, finger flexion contractures, atlanto-cervical spondylophaty, dan nyeri kronik. Stroke, ensefalopati uremikum, disequilibrium syndrome, dan nyeri kronik merupakan kasus yang banyak dijumpai sehari-hari di ruang dialisis. Penanganan kasus-kasus tersebut belum mendapatkan perhatian yang semestinya.
Book, 2021
Persalinan merupakan serangkaian kejadian fisiologis yang ditandai dengan adanya kontraksi uterus yang intens dan semakin sering yang mengakibatkan pelebaran progresif serviks dan turunnya janin disusul dengan pengeluara plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, serta berlangsung dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan ibu sendiri). Nyeri merupakan keluhan yang sering ditemukan pada wanita yang sedang dalam proses bersalin. Komponen nyeri yang paling penting adalah saat dilatasi serviks ditambah dengan faktor lain. Nyeri persalinan berbeda dari jenis nyeri lainnya karena tidak ada trauma nyata atau kerusakan jaringan yang terlibat. Meskipun pemberantasan sumber rasa sakit tidak dapat dilakukan, teknik lain harus digunakan. Nyeri persalinan merupakan salah satu tantangan tersendiri untuk klinisi maupun ibu dalam proses persalinan. Penatalaksanaan nonfarmakologi pada nyeri persalinan, selain dapat menurunkan rasa nyeri, juga dapat meningkatkan rasa nyaman pada pasien saat persalinan. Pendekatan nonfarmakologis sudah banyak digunakan untuk menurunkan rasa nyeri persalinan. Berbagai upaya yang telah dilakukan untuk menurunkan tingkat nyeri pada persalian, baik secara farmakologi dan nonfarmakologi. Metode penghilang nyeri secara farmakologis adalah dengan obat-obatan kimiawi, kita ketahui bahwa metode farmakologi sering memiliki efek samping. Sedangkan metode nonfarmakologis dilakukan secara alami atau tanpa menggunakan obat-obatan kimiawi.
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar
Latar Belakang : Piriformis sindrom adalah gangguan neuromuscular yang terjadi ketika saraf sciatic terkompresi atau teriritasi oleh otot piriformis yang menyebabkan nyeri, kesemutan dan mati rasa di bokong dan sepanjang saraf sciatic. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penatalaksanaan fisioterapi pada kasus piriformis sindrom di RSUD Salewangang Maros. Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan jumlah sampel sebanyak 2 orang. Modalitas yang digunakan adalah Microwave Diathermy (MWD), Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS), Friction dan Stretching dengan alat ukur Visual Analog Scale (VAS) dan Penn Spasme Frequency Scale. Problematik fisioterapi sesuai hasil pemeriksaan yaitu berupa nyeri dan spasme. Hasil Penelitian : Hasil pemeriksaan yang diukur menggunakan VAS di peroleh penurunan nyeri diam pada Ny. E dengan nilai VAS 3 menjadi nilai 1 dan pada Ny. M dengan nilai VAS 4 menjadi 2, nyeri tekan pada Ny. E dengan nilai 7 menjadi 4 dan Ny. ...
RISYANIA CINTIKA SIRAIT, 2023
: XI/2 Materi Pokok : Sistem Saraf Alokasi waktu : 2 x 40 Menit A. Kompetensi Inti KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2: Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif, dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode, sesuai kaidah keilmuan Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Jurnal Kesehatan Tambusai, 2023