Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
42 pages
1 file
Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus skenario E yang memaparkan tentang Ny.A ,usia 46 tahun datang ke Instalagi gawat darurat RSMP dengan keluhan mata kuning sejak 5 hari sebelum masuk RS.10 hari yang lalu Ny.A mengalami demam dan nyeri perut hilang timbul disertai mual-mual.BAK seperti teh tua dan BAB biasa.Riwayat penyakit terdahulu : sekitar 3 tahun yang lalu Ny.A menderita batu kandung empedu.
Suatu laboratorium merupakan tempat yang aman bagi pekerja atau pemakainya yaitu para praktikan. Aman terhadap kemungkinan kecelakaan fatal maupun sakit atau gangguan kesehatan lainnya. Hanya di dalam laboratorium yang aman, bebas dari rasa khawatir akan kecelakaan, dan keracunan seseorang dapat bekerja dengan aman, produktif, dan efisien. (Khasani, 1990) Alat-alat laboratorium merupakan alat yang dibutuhkan dalam proses penelitian atau praktikum. Dalam praktikum pengenalan alat-alat laboratorium akan dijelaskan secara detail mengenai fungsi dan spesifikasi masing-masing alat tersebut. (Anonim, 2013) Sebelum melakukan praktikum hal yang paling utama yang harus dipahami oleh praktikan adalah mengetahui terlebih dahulu nama-nama alat, fungsi, dan cara penggunaan alat-alat yang akan digunakan agar praktikum yang akan dilakukan berjalan dengan baik. (Setiawati, 2002) Pengenalan alat-alat ini meliputi macam-macam alat, mengetahui nama-namanya, memahami bentuk, fungsi, serta cara kerja alat-alat tersebut. Setiap alat dirancang atau dibuat dengan bahan-bahan yang berbeda satu sama lain dan mempunyai fungsi yang sangat spesifik. Kebanyakan peralatan untuk percobaan-percobaan di dalam laboratorium terbuat dari gelas. Meskipun peralatan-peralatan tersebut telah siap pakai, tetapi dalam pemasangan alat untuk suatu percobaan kadang kala diperlukan sambungan-sambungan dengan gelas atau membuat peralatan khusus sesuai kebutuhan. (Imamkhasani, 2002) Sebelum memulai kegiatan praktikum di laboratorium, praktikan harus mengenal alat-alat laboratorium dan semua fungsi peralatan dasar yang biasa digunakan dalam laboratorium. Pengenalan alat-alat yang akan dipergunakan dalam laboratorium sangat penting guna kelancaran percobaan yang dilaksanakan
Alamat : Jl. Parangtritis Km. 5 Telepon/ Fax (0274)374459 Yogyakarta 55186 BAB I PENDAHULUAN Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) untuk mengembangkan dan menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama kuliah dalam kehidupan nyata di masyarakat, sekolah atau lembaga pendidikan. Kegiatan KKN ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sewon Bantul yang diawali dengan kegiatan observasi, diskusi antara mahasiswa dengan pihak sekolah, konsultasi program kerja, pelaksanaan program dan pembuatan laporan. KKN-PPL di sekolah bertujuan agar mahasiswa dapat mengerti dan memahami kinerja lembaga kependidikan formal, serta dapat mengembangkan potensi yang dimiliki untuk terjun ke dalam kehidupan masyarakat yang sesungguhnya, dalam hal ini adalah masyarakat sekolah. A. ANALISIS SITUASI Kegiatan KKN-PPL yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Yogyakarta merupakan salah satu usaha yang dilakukan guna meningkatkan efisiensi serta kualitas penyelenggaraan proses pembelajaran. Program KKN-PPL merupakan kegiatan yang terintegrasi dan saling mendukung satu dengan yang lainnya guna mengembangkan kompetensi mahasiswa sebagai calon guru atau tenaga kependidikan. Analisis yang dilakukan merupakan upaya untuk menggali potensi dan kendala yang ada sebagai acuan untuk dapat merumuskan program. Dari hasil observasi, diperoleh berbagai informasi tentang SMA Negeri 1 Sewon Bantul yang dapat dijadikan sebagai dasar acuan atau konsep awal untuk melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata dan Praktek Pengalaman Lapangan (KKN -PPL).
Kesetimbangan fase dua komponen B. HARI / TANGGAL PERCOBAAN Rabu / 26 Februari 2014 C. TUJUAN Menggambarkan kesetimbangan fase dua komponen fase cair-cair (fenol-air) Menentukan titik ekivalen pada kesetimbangan fase dua komponen fase cair-cair (fenol-cair) Menentukan fasa, komponen, dan derajat kebebasan suatu sistem kestimbangan fase cair-cair (fenol-cair) D. DASAR TEORI a. Fasa (P) Kata fasa berasal dari bahasa Yunani yang berarti pemunculan. Fasa (P) adalah keadaan materi yang seragam diseluruh bagiannya, bukan hanya dalam komposisi kimianya, melainkan juga dalam keadaan fisiknya. Sumber lain mendefinisikan fasa adalah daerah materi dari suatu sistem yang secara fisis dapat dibedakan dari daerah materi yang lain dalam sistem tersebut; fasa memiliki struktur atom dan sifat-sifat sendiri yang apabila terjadi perubahan temperatur, komposisi, atau peubah termodinamik yang lain, akan berubah secara kontinu (tidak berubah mendadak). Pada dasarnya berbagai fasa yang hadir dalam suatu sistem dapat dipisahkan secara mekanis. Pengertian ini memperluas pengertian fasa yang telah lama kita kenal yaitu fasa padat, cair, dan gas. Gas atau campuran gas adalah fase tunggal, kristal adalah fase tunggal dan dua cairan yang dapat campur secara total membentuk fase tunggal. Es adalah fase tunggal (P=1), walaupun es itu dapat dipotong-potong menjadi bagian-bagian kecil. Campuran es dan air adalah sistem dua fase (P=2) walaupun sulit untuk menentukan batas antara fase-fasenya. Sistem yang terdiri dari beberapa fasa bisa berada dalam keseimbangan termodinamis disebut sistem multi-fasa. Sistem yang hanya terdiri dari satu fasa disebut sistem satu-fasa. b. Komponen (C) Komponen (C) merupakan spesies yang ada dalam sistem, seperti zat terlarut dan pelarut dalam larutan biner. Banyaknya komponen dalam sistem C adalah jumlah minimum spesies bebas yang diperlukan untuk menentukan 1 KESETIMBANGAN FASE DUA KOMPONEN
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.