Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
10 pages
1 file
PENDAHULUAN Materi pada perkuliahan ke satu ini diarahkan Mahasiswa mampu menjelaskan dan mengaplikasikan konsep, fungsi, nilai-nilai makna hukum bisnis. Materi ini akan memberikan pembahasan tentang bagaimana pengertian hukum dikaitkan dengan bidang bisnis, mengapa seseorang harus mengetahui makna hukum dikaitkan dengan bidang bisnis, dan apa yang menjadi ketentuan dan tata cara perdagangan. Tentu saja, dalam materi ini akan menjelaskan bagaimana tantangan dunia bisnis dan tantangan melakukan pengembangan dalam dunia bisnis dengan dasar makna hukum dan perjanjian-perjanjian,dan Permasalahan. Mahasiswa mampu menjelaskan dan mengaplikasikan konsep, fungsi, nilai-nilai makna hukum bisnis. Materi ini akan memberikan pembahasan tentang bagaimana pengertian hukum dikaitkan dengan bidang bisnis, mengapa seseorang harus mengetahui makna hukum dikaitkan dengan bidang bisnis, dan apa yang menjadi ketentuan dan tata cara perdagangan. Tentu saja, dalam materi ini akan menjelaskan bagaimana tantangan dunia bisnis dan tantangan melakukan pengembangan dalam dunia bisnis dengan dasar makna hukum dan perjanjian-perjanjian dan Permasalahan.
andi, 2001
A. TUJUAN Mampu memahami dan mengimplementasikan seleksi bertingkat dua dan tiga untuk menyelesaikan kasus sederhana B. TEORI SINGKAT Seleksi sudah dibahas pada Algoritma dan Pemrograman dengan seleksi tunggal dan ganda. Seleksi digunakan untuk mengarahkan suatu proses itu berjalan. Seleksi adalah Suatu program untuk mengambil keputusan berdasarkan suatu kondisi. Seleksi ada dua macam bentuk pernyataan. Seleksi dengan if...else dan switch...case. Algoritma berbeda dengan bahasa pemrograman (meskipun kadang-kadang syntax-nya mirip), sebab algoritma memiliki tekanan pada bagaimana cara mendeskripsikan langkah-langkah yang harus dikerjakan komputer (lebih berkaitan dengan logika/pola pikir manusia untuk memecahkan masalah tertentu), sedangkan bahasa pemrograman adalah bahasa yang digunakan-misalnya yang dalam praktikum ini akan digunakan Java-untuk mengkomunikasikan secara rincian langkah-langkah tersebut pada komputer. Suatu program komputer yang dibuat menggunakan algoritma tertentu pada umumnya memiliki perintah-perintah yang hanya akan dikerjakan pada situasi dan kondisi tertentu. Ini sangat mirip dengan kondisi yang ada di dunia nyata. Di dunia nyata biasanya kita juga memiliki pilihan-pilihan tertentu untuk melakukan sesuatu (apa yang harus dilakukan/akan kita kerjakan). Sebagai contoh, misalkan kita mungkin memiliki suatu pilihan sebagai berikut : Jika saya punya uang, saya akan membeli sepeda motor Dari pernyataan di atas, tentunya kita hanya akan membeli sepeda motor jika (dan hanya jika) kita memang punya uang. Java (juga hampir semua bahasa pemrograman lainnnya) memiliki apa yang dinamakan sebagai nilai kebenaran (nilai boolean) yang nilainya benar (TRUE) atau salah (FALSE). Dengan demikian, dapat kita simpulkan dari pernyataan di atas, kata hanya akan membeli sepeda motor jika (dan hanya jika) pernyataan "Saya punya uang" bernilai TRUE (atau dengan kata lain "Saya benar-benar punya uang"); jika saya tidak punya uang, atau (dalam konteks ekspresi boolean) pernyataan "Saya punya uang" bernilai FALSE, saya tidak akan membeli sepeda motor. Sebelum kita membahas seleksi lebih jauh ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu operator-operator yangan akan digunakan pada saat pembuatan program dengan menggunakan seleksi. Pernyataan if Pernyataan if dapat digunakan untuk mengambil suatu keputusan berdasarkan suatu kondisi, bentuk dari pernyataan ini ada tiga macam, yaitu :
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran Agama yang dianutnya. KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru. KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah. KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR Bahasa Indonesia Kompetensi Dasar (KD) 3.7 Menguraikan konsep-konsep yang saling berkaitan pada teks nonfiksi. 4.7 Menyajikan konsep-konsep yang saling berkaitan pada teks nonfiksi ke dalam tulisan dengan bahasa sendiri.
Dalam sejarahnya Indonesia sejak dahulu dikenal sebagai negara yang luas dengan berbagai macam kebudayaan, akan tetapi seiring pesatnya perkembangan zaman kebudayaan itu saat ini perlahanlahan mulai pudar bahkan mulai ditinggalkan oleh masyarakat. Apalagi sejak masuknya agama di indonesia, Kebudayaan yang berunsur kepercayaan perlahan ditinggalkan karena adanya pendapat bahwa kepercayaan itu mengandur unsur syirik atau menyekutukan tuhan. Upacara keagamaan yang diselenggarakan disuatu tempat akan menampakkan adanya sesuatu yang dianggap sakral, suci , yang berbeda dengan yang alami, empiris atau profan.diantara ciri ciri itu adalah adanya keyakinan, ritus, misteri, dan supranaturanal. Keyakinan dan ritus termasuk unsur fundamental dalam agama.
Mutu pelayanan kesehatan menjadi hal yang penting dalam organisasi pelayanan kesehatan, peningkatan kesadaran masyarakat tentang kesehatan dan pelayanan kesehatan mendorong setiap organisasi pelayanan kesehatan untuk sadar mutu dalam memberikan pelayanan kepada pengguna jasa organisasi pelayanan kesehatan. Setiap permasalahan yang muncul dalam organisasi pelayanan kesehatan khususnya berkaitan dengan mutu layanan kesehatan, terdapat tiga konsep utama yang selalu muncul. Konsep tersebut adalah akses, biaya, dan mutu 1 Tentu saja, akses mencakup akses fisik, keuangan, dan mental atau intelektual terhadap perawatan dan layanan kesehatan yang tersedia. Masalah keterjangkauan dan efisiensi juga merupakan hal yang penting. Namun, layanan yang disediakan dalam suatu institusi kesehatan harus memiliki karakteristik tertentu, di samping persoalan keterjangkauan dan ketersediaan. Karakteristik itu harus mencakup elemen dan karakteristik mutu 2 Elemen kepuasan konsumen sebenarnya merupakan yang terpenting. Jika konsumen (si pasien) tidak puas dengan layanan yang diberikan, dia tidak akan mencar layanan itu atau menerimanya, walaupun layanan tersebut tersedia, mudah didapat, dan mudah dijangkau. Oleh karena itu, mutu layanan yang ditawarkan merupakan hal penting dalam layanan kesehatan. namu, mutu harus 1 Herlambang Susatyo. (2016). Manajemen Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit. Yogyakarta: Gosyen Publishing. 2 Pohan. 2006. Jaminan Mutu Layanan kesehatan: dasar-dasar pengertian dan penerapan .Jakarta: Buku Kedokteran EGC 2 berasal dari perspektif konsumen karena mutu layanan merupakan jasa yang diterima oleh konsumen layanan tersebut 2 Jadi apa sebenarnya mutu? Apakah sesuatu yang luar biasa? Apakah sesuatu yang terbaik? Apakah sesuatu layanan yang mahal? Belum tentu demikian. Mutu dapat berarti suatu cara sederhana untuk meraih tujuan yang diinginkan dengan cara yang paling efisien dan efektif, dengan penekanan untuk memuaskan pembeli atau konsumen. Mutu tidak selalu berarti cara yang paling mahal untuk melaksanakan segala sesuatu. Sebaliknya, mutu merupakan sebuah kebutuhan untuk melakukan efisiensi dan penghematan biaya. Mutu tidak harus berupa layanan atau barang-barang yang mahal. Namun, mutu merupakan sebuah produk atau layanan yang memadai, mudah dijangkau, efisien, efektif, dan aman sehingga terus-menerus dievaluasi dan ditingkatkan 1.2 Rumusan Masalah
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
PERPUSTAKAAN MUHAMMADIYAH AL-MUNAWWAROH, 2020
PERBAWASLU TAHUN 2019, 2019