Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
13 pages
1 file
ABSTRAK Penggunaan jamban merupakan salah satu masalah kesehatan yang penting di daerah pedesaan seperti di Desa Ilomangga Kecamatan Tabongo Kabupaten Gorontalo. Sehubungan dengan permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan tindakan masyarakat terhadap penggunaan jamban keluarga di Desa Ilomangga Kecamatan Tabongo Kabupaten Gorontalo. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Untuk pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, observasi dan dokumentasi, dengan analisa data menggunakan teknik deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan jamban keluarga di Desa Ilomangga Kecamatan Tabongo berada pada kategori cukup baik dengan persentase 74% Simpulannya adalah semakin tinggi tingkat pendidikan dan pengetahuan tentang jamban bersih dan sehat semakin baik sikap dan tindakan masyarakat terhadap penggunaan jamban untuk buang air besar. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Masyarakat, Jamban
Dosen pembimbing : Angreni Ayuhastuti, M.Si., Apt. POLTEKKES KEMENKES BANDUNG JURUSAN FARMASI 2015 SEDIAAN LARUTAN SEJATI AMMONIUM CHLORIDA I. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mampu membuat atau mengetahui pembuatan sediaan larutan sejati dan eliksir 2. Mampu mengevaluasi sediaan larutan sejati dan eliksir II. LATAR BELAKANG Pada praktikum kali ini membuat larutan sejati dan eliksir, adapaun penting untuk dilakukan agar mahasiswa mampu membuat serta mengetahui pembuataan sediaan larutan dari bahan alam. Pengertian solutions atau larutan adalah sediaan cair yang megandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut(Syamsyuni, H.A. 2006). Bentuk sediaan larutan digolongkan menurut cara pemberiannya. Misalnya larutan oral, larutan topical, larutan optik dan larutan optalmik(Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995). Sediaan yang dibuat kali ini adalah larutan dengan penggunaan secara oral, pengertian dari larutan oral adalah sediaan cair yang dibuat untuk pemberian oral, mengandung satu atau lebih zat dengan atau tanpa bahan pengaroma, pemanis, atau pewarna yang larut dalam air atau campuran kosolven air(Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995) Keuntungan dari sediaan larutan adalah lebih mudah ditelan disbanding bentuk padat sehingga dapat digunakan untuk bayi, anak-anak dan usia lanjut, segera diabsorpsi karena sudah dalam bentuk larutan, obat secara homogen terdistribusi ke seluruh sediaan, mengurangi resiko iritasi pada lambung oleh zat-zat iritan Praktikum ini membuat larutan sejati Ammonium klorida, bahan aktif dari sediaan ini mampu larut dalam air dan pelarutnya adalah aquades maka dari itu dibuat menjadi sediaan larutan sejati. Dalam pembuatannya menggunakan beberapa eksipien seperti ditambahkan pemanis sirupus simplex sebanyak 20% dan natrium sakarin 0,2%, natrium benzoat 0,1% sebagai pengawet dan menggunakan perasa mocaa qs.
Pendidikan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, mandiri, bertanggung jawab, maju, cerdas, terampil, kreatif, dan produktif. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting sehingga hampir semua aspek kehidupan memerlukan pendidikan. Pendidikan pada dasarnya merupakan salah satu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, keterampilan, dan keahlian tertentu kepada individu-individu guna menggali dan mengembangkan bakat serta kepribadian mereka (Sanjaya, 2010 : 1).
Negara Indonesia secara alami terletak di dalam daerah resiko tinggi dari beberapa tipe yang berhubungan dengan bencana. Indonesia mempunyai 129 gunung api aktif yang pada saat terjadinya letusan gunung api, bahan vulkanik yang dikeluarkan gunung api bervariasi mulai dari yang berdiameter kasar seperti bom vulkanik dan berdiameter kecil yang berupa abu vulkanik. Bahan vulkanik ini menyebar mulai dari puncak lereng hingga kaki gunung, bahkan sampai jauh titik letusan akibat tertiupnya bahan vulkanik berdiameter halus oleh angin kencang. Pada musim hujan, endapan bahan vulkanik bercampur dengan air hujan menjadi lumpur dan mengalir ke palung sungai. Selain bencana, daerah yang terletak berdekatan dengan gunung api umumnya subur sehingga menarik aktivitas pertanian untuk meningkatkan perekonomian. Sehubungan dengan hal ini di daerah tersebut banyak didirikan berbagai bangunan fasilitas penahan sedimen pada alur hilir. Kantong lahar adalah salah satu bangunan Sabo yang mempunyai fungsi untuk menampung sedimen dalam jumlah besar, melokalisir endapan sedimen agar tidak merusak daerah di sekitarnya dan mencegah terjadinya aliran sedimen pada aliran di hilirnya sehingga tidak terjadi agradasi pada sungai di hilir bangunan kantong sedimen. Bangunan kantong lahar terdiri dari sebuah tanggul
Dalam konteks sistem pemerintahan Negara Republik Indonesia yang membagi daerah Indonesia atas daerah-daerah besar dan daerah kecil, dengan bentuk dan susunan tingkatan pemerintahan terendah adalah desa atau kelurahan. Dalam konteks ini, pemerintahan desa merupakan sub sistem dari sistem penyelenggaraan pemerintahan nasional yang langsung berada di bawah pemerintah kabupaten. Berdasarkan undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah,bahwa dalam penyelenggaraan otonomi daerah dipandang perlu untuk menekankan pada prinsip-prinsip pemerintahan yang baik (Good Governance) dan pemerintahan yang bersih (Clean Governance) dalam mewujudkan pembangunan daerah yang desentralistik dan demokratis. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 menegaskan bahwa "Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batasbatas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Republik Indonesia". Sesuai dengan pengertian undangundang di atas, desa merupakan suatu kesatuan masyarakat hukum yang memiliki suatu wilayah dan wewenang dalam upaya mengatur dan mengurus kepentinganya, serta yang menyangkut dalam kegiatan pembangunan desa tersebut dan kewenangan di atas merupakan suatu kewenangan yang sah dan diakui oleh peraturan perundang -undangan. Dalam hal ini kesatuan masyarakat yang akan diteliti oleh peneliti adalah Badan Pemusyawaratan Desa. Khususnya Peran BPD dalam pembangunan desa. 3 Badan Perwakilan Desa yang ada selama ini berubah namanya menjadi Badan Permusyawaratan Desa. Badan Permusyawaratan Desa ini merupakan lembaga perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa. Keanggotaan Badan Permusyawaratan Desa terdiri dari penduduk desa bersangkutan yang ditetapkan dengan cara musyawarah dan mufakat. Yang dimaksud dengan wakil masyarakat dalam hal ini seperti Ketua Rukun Warga, pemangku adat, golongan profesi, pemuka agama dan tokoh atau pemuka masyarakat lainnya. Masa jabatan anggota Badan Permusyawaratan Desa adalah 6 tahun dan dapat diangkat atau diusulkan kembali untuk 2 kali masa jabatan berikutnya. Pimpinan dan Anggota Badan Permusyawaratan Desa tidak diperbolehkan merangkap jabatan sebagai Kepala Desa dan Perangkat Desa. Ide-ide pembangunan harus berdasarkan pada kepentingan masyarakat desa dalam memenuhi kebutuhannya. Sehingga ide-ide pembangunan desa inilah yang akan ditampung oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan akan dimufakatkan bersama dalam musyawarah perencanaan pembangunan desa. Hal ini pada akhirnya akan menumbuhkan partisipasi masyarakat pada saat pelaksanaan pembangunan desa. Badan Pemusyawaratan Desa mempunyai hak untuk mengajukan rancangan peraturan desa, merumuskannya dan menetapkanya bersama Pemerintah Desa .Pembuatan peraturan desa sangat penting, karena desa yang sudah dibentuk harus memiliki landasan hukum dan perencanaan yang jelas dalam setiap aktivitasnya. Peraturan Desa yang dibuat harus berdasarkan masalah yang ada dan masyarakat menghendaki untuk dibuat Perdes sebagai upaya penyelesaian permasalahan. Salah satu fungsi Badan Permusyawaratan Desa sebagai penyalur aspirasi masyarakat dimana usulan atau masukan untuk rancangan suatu peraturan desa bisa datang dari masyarakat dan disampaikan melalui Badan Permusyawaratan Desa. awasan semata tanpa mekanisme. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian ilmiah dengan judul
The cement industry is an industry that use large amounts of energy. The process requires the most energy is combustion. In the combustion process is not all the heat is used for production, but there is the heat is wasted in large quantities, therefore the heat has used for combustion in the rotary kiln. In the history development, a rotary kiln cement is center process cement plants. In the rotary kiln being changes process the kiln feed to clinker. In this process requires a large energy where the main source of energy comes from coal. The existence of the changes process can be embankment in temperature in the area of rotary kiln so that the heat transfer process is higher. Therefore its need efforts to reduce wasted energy. Rotary kiln at Indarung Production Unit IV PT. Padang cement has a diameter of 5 m and 80 m long, for operations requiring an energy of 500 GJ / h. Of the total incoming power is 93.9% utilized for the production process, and 6.1% waste heat to the environment. Losses of heat recovery system from the shell by way of isolation can save energy by 19 GJ / h or can raise the efficiency of the rotary kiln at 8.3% overall.
Yang diajukan oleh: Evelyn D Ananda 3335112373 Nani Purnasih 3335111550 Telah disetujui oleh: Pembimbing Endang Suhendi, ST., M.Eng tanggal…………………………………… NIP. 197707052003121001 ii RINGKASAN Kebutuhan akan cadangan sumber energi berupa bahan bakar semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan industri dunia. Untuk itu muncullah sumber energi alternatif yang dapat menjadi solusi ketergantungan bahan bakar yang semakin meningkat tiap tahunnya. Salah satunya adalah pemanfaatan biomassa limbah tangkai daun tembakau dengan metode gasifikasi. Gasifikasi adalah suatu proses mengubah bahan padatan menjadi syngas (CO, CO2, H2, CH4, O2, N2) melalui proses pembakaran pada temperatur tinggi di dalam reaktor gasifier dengan suplai udara terbatas. Tujuan penelitian ini yaitu memanfaatkan limbah batang daun tembakau menjadi sumber energi terbaru untuk menghasilkan syngas pada proses gasifikasi serta mengetahui pengaruh kadar air dan ukuran limbah batang daun tembakau terhadap komposisi dan komponen syngas yang dihasilkan. Percobaan dilakukan pada sebuah gasifier updraft dengan kapasitas ± 5 kg. Reaktor gasifier dengan diameter 0,20 m dan tinggi 0,6 m. Parameter proses yang diukur adalah ukuran limbah batang daun tembakau yaitu -14+20 mesh, -20+30 mesh, -30+40 mesh dan kadar air 10%, 15%, dan 20%. Adapun prosedur percobaan yang dilakukan adalah pengeringan, crushing, screening, proses gasifikasi dan analisa komposisi gas.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.