Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
10 pages
1 file
KESEHATAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN
Siska Amalia Rachmah 1606954483 S1 EKSTENSI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA 2016 BAB I Pendahuluan A. Prinsip Dasar Manajemen Tantangan utama seorang manajer adalah untuk memecahkan masalah secara kreatif, dan Anda harus melihat manajemen sebagai "seni mendapatkan sesuatu melalui usaha orang lain. Prinsip-prinsip manajemen, adalah cara anda mengelola secara nyata,dengan menyelesaikan sesuatu melalui orang lain-secara individu, kelompok, atau organisasi. Secara formal didefinisikan, prinsip-prinsip manajemen adalah kegiatan yang "merencanakan, mengatur, dan mengendalikan kegiatan dari elemen dasar dari [orang], bahan, mesin, metode, uang dan pasar, memberikan arahan dan koordinasi, dan memberikan kepemimpinan untuk upaya manusia , untuk mencapai tujuan dicari dari perusahaan, untuk alasan ini, prinsip-prinsip manajemen sering dibahas atau dipelajari menggunakan kerangka kerja yang disebut POLC, yang merupakan singkatan dari perencanaan, pengorganisasian, memimpin, dan mengendalikan. Manajer diperlukan dalam semua kegiatan organisasi: penganggaran, perancangan, penjualan, menciptakan, pembiayaan, akuntansi, dan presentasi artistik; semakin besar organisasi, semakin manajer diperlukan. Setiap orang yang bekerja dalam suatu organisasi dipengaruhi oleh prinsip-prinsip manajemen, proses, kebijakan, dan praktik mereka baik seorang manajer atau bawahan manajer, dan biasanya keduanya. Manajer tidak menghabiskan seluruh waktu mereka untuk mengelola. Ketika koreografer menari, mereka tidak mengelola, begitupun manajer kantor tidak mengelola ketika mereka secara pribadi memeriksa kredit pelanggan. Beberapa karyawan melakukan hanya sebagian dari fungsi digambarkan sebagai manajerial-dan sejauh itu, mereka sebagian besar manajer di daerah terbatas. Misalnya, mereka yang ditugaskan penyusunan rencana dalam kapasitasnya sebagai penasihat untuk manajer, sejauh itu, membuat keputusan manajemen dengan memutuskan mana dari beberapa alternatif untuk menyajikan kepada manajemen. Namun, mereka tidak memiliki partisipasi dalam fungsi pengorganisasian, staffing, dan mengawasi dan tidak ada kontrol atas pelaksanaan rencana yang dipilih dari yang direkomendasikan. Bahkan konsultan independen adalah manajer, karena mereka mendapatkan banyak hal dilakukan melalui orang lain-orang lain hanya kebetulan klien mereka. Tentu saja, jika penasihat atau konsultan memiliki staf mereka sendiri dari bawahan, mereka menjadi seorang manajer dalam arti sepenuhnya sesuai dengan definisi. Mereka harus mengembangkan rencana bisnis; mempekerjakan, melatih, mengatur, dan memotivasi anggota staf mereka; menetapkan kebijakan internal yang akan memudahkan pekerjaan dan meberikan pengarahanserta mewakili kelompok dan bekerja untuk orang-orang di luar perusahaan. i biografi Mary Parker Follett (1868-1933) yang ditulis oleh P. Graham, Mary Parker Follet: Nabi Manajemen (Boston: Harvard Business School Press,1995). B. Definisi Manajer Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia seorang manajer dapat di definisikan orang yang mengatur pekerjaan atau kerja sama di antara berbagai kelompok atau sejumlah orang untuk mencapai sasaran; 2 orang yang berwenang dan bertanggung jawab membuat rencana, mengatur, memimpin, dan mengendalikan pelaksanaannya untuk mencapai sasaran tertentu; Menurut Oxford Learner's Pocket Dictionary: Third Edition (Oxford University Press), Manager (n)person who organizes a business, sports team, etc. (Orang yang mengorganisir bisnis, tim olahraga, dan lain-lain. Menurut Wikipedia Indonesia , Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatankegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi. Menurut Robert Tanembaum ,Manajer adalah seseorang yang mengarahkan orang lain dan bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut. Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenag formal untuk mengorganisasi, mengarahkan dan mengontrol para bawahan yang bertanggungjawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi untuk mencapai tujuan perusahaan. C. Peran manajer Kita cenderung berpikir tentang manajer berdasarkan posisi mereka dalam suatu organisasi. Ini sedikit menggambarkan tentang peran dan sifat tanggung jawab mereka.
kesehatan k3, 2025
Kesehatan dan keselamatan kerja sangatlah penting. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) harus diselenggarakan di semua tempat kerja, khususnya tempat kerja yang mempunyai risiko bahaya kesehatan. Istilah "Keselamatan dan kesehatan kerja" dapat dipandang memunyai dua sisi pengertian. Pengertian yang pertama mengandung arti sebagai suatu pendekatan ilmiah (scientific approach) dan di sisi lain memunyai pengertian sebagai suatu terapan atau suatu program yang memunyai tujuan tertentu. Oleh karena itu, keselamatan dan kesehatan kerja dapat digolongkan sebagai suatu ilmu terapan (applied science). Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai suatu program didasari pendekatan ilmiah dalam upaya mencegah atau memperkecil terjadinya bahaya (hazard) dan risiko (risk) terjadinya penyakit dan kecelakaan, maupun kerugian-kerugian lainya yang mungkin terjadi. Jadi dapat dikatakan bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu pendekatan ilmiah dan praktis dalam mengatasi
ii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta hidayah kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya dan karena Karunia dan izin-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah "Konsep Dasar Kesehatan Kerja" ini. Tujuan dari pembuatan makalah ini selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar-dasar Kesehatan Kerja,tetapi juga diharap mampu memberi ilmu pengetahuan mengenai Kesehatan Keja,Hazart dan Risiko Kesehatan,tujuan dan manfaat kesehatan kerja serta etika kesehatan dan manajemen resiko kesehatan kerja.
Di era golbalisasi menuntut pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di setiap tempat kerja termasuk di sektor kesehatan. Untuk itu kita perlu mengem-bangkan dan meningkatkan K3 disektor kesehatan dalam rangka menekan serendah mungkin risiko kecelakaan dan penyakit yang timbul akibat hubungan kerja, serta meningkatkan produktivitas dan efesiensi. Dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari karyawan/pekerja di sektor kesehatan tidak terkecuali di Rumah Sakit maupun perkantoran, akan terpajan dengan resiko bahaya di tempat kerjanya. Resiko ini bervariasi mulai dari yang paling ringan sampai yang paling berat tergantung jenis pekerjaannya. Dari hasil penelitian di sarana kesehatan Rumah Sakit, sekitar 1.505 tenaga kerja wanita di Rumah Sakit Paris mengalami gangguan muskuloskeletal (16%) di mana 47% dari gangguan tersebut berupa nyeri di daerah tulang punggung dan pinggang. Dan dilaporkan juga pada 5.057 perawat wanita di 18 Rumah Sakit didapatkan 566 perawat wanita adanya hubungan kausal antara pemajanan gas anestesi dengan gejala neoropsikologi antara lain berupa mual, kelelahan, kesemutan, keram pada lengan dan tangan. Di perkantoran, sebuah studi mengenai bangunan kantor modern di Singapura dilaporkan bahwa 312 responden ditemukan 33% mengalami gejala Sick Building Syndrome (SBS). Keluhan mereka umumnya cepat lelah 45%, hidung mampat 40%, sakit kepala 46%, kulit kemerahan 16%, tenggorokan kering 43%, iritasi mata 37%, lemah 31%. Dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, pasal 23 mengenai kesehatan kerja disebutkan bahwa upaya kesehatan kerja wajib diseleng-garakan pada setiap tempat kerja, khususnya tempat kerja yang mempunyai resiko bahaya kesehatan yang besar bagi pekerja agar dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan diri sendiri dan masyarakat sekelilingnya, untuk memperoleh produktivitas kerja yang optimal, sejalan dengan program perlindungan tenaga kerja.
Terlihat masih banyak konstruksi besi dan tiang yang masih melekat di dindingdinding mall, bahkan di bagian depan mall, jika salah satu dari konstruksi besi itu jatuh dapat membahayakan keselamatan orang-orang yang lewat di sekitarnya. Selain itu masih ditemukan plafon atau langit-langit yang belum terpasang secara sempurna, bahkan hampir jatuh, hal ini dapat menimbulkan kecelakaan. Secara sepintas mungkin hal-hal di atas tidak terlalu bermasalah selama rekonstruksi bangunan tidak mengalami getaran berlebih, namun perlu diingat bahwa Yogyakarta terutama Sleman merupakan daerah vulkanik yang sering mengalami gempa bumi akibat aktivitas Gunung Merapi. Ancaman lain yang ditemukan berupa ancaman kesehatan pernafasan, hal ini diakibatkan dari debu-debu bangunan yang masih banyak di temukan berterbengan di dalam ruangan, walaupun sudah menggunakan pendingin ruangan (AC). Debu-debu bangunan tersebut mengandung bahan-bahan berbahaya bahkan beracun bagi tubuh manusia seperti semen dan hidrokarbon dari cat gas bangunan. Hal ini sangat berbahaya, terutama bagi pekerja yang sering terpapar debu tersebut.
Mutu pelayanan kesehatan adalah derajat kesempurnaan pelayanan akan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar profesi dan standar pelayanan dengan menggunakan potensi sumber daya yang tersedia di rumah sakit atau puskesmas secara wajar, efisien dan efektif serta diberikan secara aman dan memuaskan norma, etika, hukum, dan sosial budaya dengan memperhatikan
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Egi Amanda & Iwong Ari Rinaldhi, 2022
Agung Surya Lesmana , 2024
Moh. Yazidul Hilman, 2021